6 Amalan Doa Saat Dilanda Kesulitan Hidup Sesuai Tuntunan Hadist. 6 Amalan Doa Saat Dilanda Kesulitan Hidup Sesuai Tuntunan Hadist.
Manusia pasti pernah menghadapi atau mengalami kesulitan dalam hidup. Tanpa kesulitan, manusia tidak akan dewasa dalam menyikapi hidupnya. Kesulitan hidup yang dialami manusia bisa jadi merupakan bentuk ujian dari Allah untuk mengukur kadar keimanan dan ketakwaan seorang hamba-Nya.
Mereka yang bertawakkal di tengah kesulitan yang dihadapi itulah yang berhak menyandang orang beriman. Allah SWT berfirman
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَاۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa):"Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS. Al Baqarah: 286)
Mufasir Ibnu Katsir menjelaskan makna ayat tersebut yakni Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dengan kata lain, seseorang tidak dibebani melainkan sebatas kesanggupannya. Hal ini merupakan salah satu dari lemah-lembut Allah Swt. kepada makhluk-Nya dan kasih sayang-Nya kepada mereka, serta kebaikan-Nya kepada mereka. Lantas doa apa yang dipanjatkan Muslim jika dilanda kesulitan hidup. Berikut enam doa jika ditimpa kesulitan dikutip iNews.id, dari hujjahnu:
1. Rasulullah membaca doa ini di saat keadaan yang sangat berat:
« لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ »
Laa ilaaha illaallahul 'adhimul haliimu, laa ilaaha illaallahu rabbul 'asryil 'adhiimi, laa ilaaha illaallahu rabbuus samawaati wa rabbul ardhi wa rabbul 'aarsyil 'adhiimi.
Artinya: Tiada Tuhan selain Allah yang maha agung dan sangat penyantun. “Tiada Tuhan selain Allah, Tuha yang memiliki ‘arsy yang besar. Tiada tuhan selain Allah, Tuhan yang menciptakan langit, bumi dan ‘arsy yang mulia.” (HR Bukhari 7/154, dan Muslim 4/2092)
2. Doa bagi orang yang mendapatkan kesulitan
« اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو ، فَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ ، أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ »
Allahumma rahmataka arjuu fala takilnii ilaa nafsii tharfata 'aynin, ashlih lii sya'nii kullahu, laa ilaaha illaa anta. “Ya Allah, saya hanya mengharap rahmat-Mu, maka jangan Engkau lepas saya dalam sekejap pun. Perbaikilah segala tingkah laku saya, tiada Tuhan selain Engkau.” (HR Abu Dawud 4/324, dan Ahmad 5/42)
3.
« اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ ، أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي ، وَنُورَ صَدْرِي ، وَجِلَاءَ حُزْنِي ، وَذَهَابَ هَمِّي »
Allahumma inni 'abdika wabnu 'abdika wabnu ammatika, naa shiyatii biyadika, maadhin fii hukmuka 'adlun. Fii qadhaauka as aluka bikullismin huwa laka, sammaita bihi nafsika, aw 'allamtahu ahada min khalqika aw anzaltahuu fii kitaabika, aq istatsarta bihi fii 'ilmil ghoibi 'indaka, intaj'alal qur'aan rabiia qlabii, wanuuro shadrii, wajalaa'a khuznii wadzahaaba hammii.
“Ya Allah, saya adalah hamba-Mu dan anak dari pasangan hamba-Mu. Diri saya dalam kuasa-Mu. Sejak dahulu hukum dan takdir-Mu berlaku bagi saya. Saya meminta kepada-Mu dengan setiap nama yang Engkau sebutkan sendiri untuk-Mu, atau nama yang Engkau ajarkan kepada salah satu makhluk-Mu, atau nama yang Engkau turunkan dalam kitab suci-Mu, atau nama yang Engkau pilih dalam ilmu ghaib di sisi-Mu, untuk menjadikan Al Quran sebagai pelipur hati saya, penerang jiwa saya, penerang kesedihan saya, dan pelenyap keresahan saya.” (HR Ahmad 1/391, dan Al Hakim 1/509).
4. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدُ ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ ، بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ »
Allahumma inni as aluka bianna lakalhamdu, laa ilaaha illa antalmnaanu, badii'us samawaati wal ardhi, yaa dzal jalaali wal ikraami yaa hayyu ya qayyumu.
“Ya Allah, saya meminta kepada-Mu, Engkau yang memiliki segala pujian, tiada Tuhan selain Engkau yang esa tanpa sekutu, maha pemberi anugerah, yang menciptakan langit dan bumi, yang maha agung dan mulia, yang maha hidup dan mengurus segala sesuatu.”
Rasulullah Saw bersabda: Dia telah berdoa dengan nama Allah yang agung, yang jika diminta dengan nama tersebut Allah akan mengabulkan. (HR Abu Dawud 2/80, Ibnu Majah 2/1268, Nasa’i 3/52, dan Turmudzi 5/550)
5. « اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْأَحَدُ الصَّمَدُ ، الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ »
Allahumma Inni asaluka innu asyhadu annaka anta allahu, laa ilaaha illa antalahadush shomadu alladzii lam yalid walam yuulad walam yakun lahuu kufuwan ahadun. “Ya Allah, saya meminta kepada-Mu, saya bersaksi tiada Tuhan selain Engkau, yang maha esa, tempat bergantung segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, yang tidak ada sekutu bagi-Nya.” Rasulullah Saw bersabda: Dia telah berdoa dengan nama Allah, yang jika diminta dengan nama tersebut Allah akan mengabulkan. (HR Abu Dawud 2/79, Ibnu Majah 2/1267, Turmudzi 5/515, dan Ahmad 5/360)
6. « اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ يَا أَللَّهُ بِأَنَّكَ الْوَاحِدُ الْأَحَدُ الصَّمَدُ ، الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ ، أَنْ تَغْفِرَ لِي ذُنُوبِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ »
Allahumma Inni asaluka yaa Allahu biannakal wahidulahadush shomadu, alladzii lam yalid walam yuulad walam yakunlahuu kufuwan ahadun, an taghfirlii dzunuubii innaka antal ghafuurur rakhiimu.
“Ya Allah, saya meminta kepada-Mu, ya Allah yang maha esa, tempat bergantung segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, untuk mengampuni dosa-dosa saya, sesungguhnya Engkau maha pemberi ampunan dan maha penyayang.” (HR Nasa’i 3/52 dan Ahmad 4/338).
Sebagai manusia tentu kita pernah mengalami masa-masa berat dalam menjalani hidup, termasuk kesulitan ekonomi. Pada keadaan tersebut umat muslim dianjurkan untuk berdoa dan memohon pertolongan pada Allah SWT. Ada sederet doa ketika menghadapi kesulitan ekonomi yang bisa diamalkan.
Selain berdoa kamu juga harus berusaha untuk menangani kesulitan yang dihadapi. Setelah berdoa dan berusaha secara optimal, kamu juga perlu berikhtiar menyerahkan semuanya pada Sang Pencipta, karena Allah-lah zat yang Maha membolak-balikkan hati.
Ikhtiar berarti usaha seseorang untuk memperoleh apa yang dikehendakinya. Daya upaya ini berhubungan dengan usaha manusia dalam menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya. Ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang hal ini adalah surat Ar Ra'd, ayat 11 yang artinya sebagai berikut:
"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia," (Ar-Ra'd ayat 11).
Doa Ketika Menghadapi Kesulitan Ekonomi
Kesulitan ekonomi merupakan bentuk ujian hidup yang bisa dirasakan dan dialami oleh siapa saja. Namun, perlu diingat bahwa Allah SWT tak akan memberi cobaan melebihi batas kemampuan hambanya.
Karena itulah ada baiknya seorang hamba membaca doa ketika menghadapi kesulitan ekonomi diiringi dengan usaha lainnya. Berikut ini doa agar diberi kelancaran dalam menjalani hidup.
Alloohumma inni as-aluka min fadhlika wa’athoo-ika rizqon thoyyiban mubaarokan.
Artinya: Ya Allah, dengan karunia dan anugerah-Mu, aku meminta rezeki yang baik lagi diberkahi.
Bismillahi 'ala nafsi wa mali wa dini, allahumma raddhini bi qada'ika, wabarik li fi ma quddira li hatta la uhibba ta'jila ma akhkharta wa la ta'khira ma 'ajjalta.
Artinya: Dengan menyebut nama Allah atas diriku, hartaku dan agamaku. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang menerima ketetapanMu dan berkahilah aku atas rezeki yang Engkau tentukan, sehingga aku tak tergesa meminta sesuatu Engkau akhirkan atau mengakhirkan sesuatu yang Engkau hendak percepat."
Allahumma ak-tsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a’thoitanii wa athil hayaatii ‘ala tho’atik wa ahsin ‘amalii wagh-fir lii.
Artinya: “Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku.”
Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa.
Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan Engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah.” (HR. Ibnu Hibban dalam Sahihnya 3: 255)
Itulah doa ketika menghadapi kesulitan ekonomi yang dapat kamu panjatkan secara rutin. Kamu bisa berdoa pada waktu-waktu mustajab, misalnya, di antara azan dan iqamat, di saat hujan turun, dan di waktu sepertiga malam.
Referensi sebagai Berikut ini ;