Setiap manusia pasti akan dihadapkan pada ujian dan cobaan dalam hidup. Dan salah satu cara untuk menghadapinya adalah dengan sabar. Tak sedikit dalil Al Quran maupun hadits yang memerintahkan berlaku sabar dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan hidup. Namun yang kemudian harus diyakini bahwa setiap ujian maupun cobaan yang datang pada kehidupan seorang muslim adalah datangnya dari Allah Swt.
Dan Allah tidak akan memberikan ujian kepada hambanya melebihi batas kemampuanya. Hal ini tertuang dalam firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat terakhir.
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Q.S Al Baqarah ayat 286). hadits Nabi Muhammad SAW yang mengulas tentang ujian dan cobaan dalam hidup seorang muslim.
Hadits Ujian dan Cobaan ke-1
عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلَاءً؟ قَالَ: (الْأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الْأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ يُبْتَلَى الْعَبْدُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلَاؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيئَة)
Diriwayatkan dari Sa’ad ibn Abi Waqqash radhiyallahu ’anhu berkata, Aku bertanya: wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya? Beliau bersabda: “Para nabi kemudian mereka yang berada di bawahnya lalu mereka yang berada di bawahnya. Seorang hamba akan diberi cobaan berdasarkan kualitas agamanya (imannya). Apabila agamanya kuat maka ujiannya semakin berat dan apabila agamanya lemah maka dia kan diberi ujian sesuai dengan kadar agamanya. Cobaan akan senantiasa bersama seorang hamba sampai dia dibiarkan berjalan di atas muka bumi ini tanpa membawa dosa” (HR. At-Tirmidzi no. 2322 dan Ibnu Majah no. 4013 dengan sanad yang shahih)
Hadits Ujian dan Cobaan ke-2
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
Artinya: Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allâh mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya (HR. at-Tirmidzi no. 2396 dan Ibnu Mâjah no. 4031)
Hadits Ujian dan Cobaan ke-3
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ
“Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah menjadi orang baik maka ditimpakan musibah (ujian) kepadanya.” (HR. Bukhari)
Hadits Ujian dan Cobaan ke-4
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ
“Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah menjadi orang baik maka ditimpakan musibah (ujian) kepadanya.” (HR. Bukhari)
Hadits Ujian dan Cobaan ke-5
مَا مِنْ مُصِيْبَةٍ يُصَابُ بِهَا الْمُسْلِمُ إِلَّا كُفِّرَ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا
"Tidak ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim, melainkan dosanya dihapus oleh Allah Ta'ala karenanya, sekalipun musibah itu hanya karena tertusuk duri." (HR. Muslim)
Demikian dalil hadits tentang ujian dan cobaan. Dari berbagai dalil hadits ini kemudian kita bisa belajar bahwa ujian dan cobaan yang datang kepada seseorang akan memberikan hikmah, pahala hingga satu kebaikan tertentu.
Maka bersikap sabar dan husnudzhan kepada Allah adalh pilihan wajib ketika menghadapi sebuha ujian dan cobaan.
" Tidak semua orang bisa sabar menghadapi musibah. Karena itulah mengapa kesabaran itu amat mahal harganya " " Tidak semua orang bisa sabar menghadapi musibah. Karena itulah mengapa kesabaran itu amat mahal harganya ". Ujian dan cobaan hidup dari Allah Ta’ala tidak hanya berupa musibah atau kesengsaraan. Namun ada kalanya berupa kelapangan dan kenikmatan.
Bisa berupa sehat maupun sakit, bisa juga berupa kekayaan maupun kemiskinan. Beberapa surat dalam Al-Qur’an juga disebutkan tentang ujian yang datangnya dari Allah Ta’ala, baik ujian kesenangan maupun kesulitan.
1. Menghapus dosa
Dari Abu Hurairah berkata, "Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Ujian senantiasa menimpa orang mukmin pada diri, anak dan hartanya hingga dia bertemu Allah dengan tidak membawa satu kesalahan pun atasnya." (At Tirmidzi).
2. Tanda cinta Allah Ta’ala
Abu Hurairah berkata, “Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan, maka Dia akan mengujinya." ( HR Bukhari).
3. Tanda orang beriman
Dari Abu Hurairah radliyallahu'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Perumpamaan orang mukmin adalah bagai dahan tumbuhan yang daunnya miring sesuai tempat datangnya angin, namun jika telah tenang, dahan itu bisa kembali lurus.
Demikian pula seorang mukmin, terkadang dalam keadaan miring karena ujian. Sebaliknya perumpamaan orang kafir bagaikan pohon padi yang lurus dan keras, sehingga Allah (dengan mudah) mematahkannya kapan saja sekehendak-Nya." (Bukhari).
4. Tanda kebenaran
Dari Mush'ab bin Sa'd dari Bapaknya berkata, "Saya bertanya; "Wahai Rasulullah, siapa manusia yang paling berat cobaannya?" Beliau menjawab; "Para Nabi, lalu orang-orang saleh, kemudian orang yang paling mulia dan yang paling mulia dari manusia. Seseorang akan diuji sesuai dengan kadar agamanya, jika agamanya kuat maka akan ditambah ujiannya, dan jika agamanya lemah maka akan diringankan ujiannya. Tidaklah ujian itu berhenti pada seorang hamba sampai dia berjalan di muka bumi tanpa mempunyai dosa." (Ahmad).
5. Membersihkan dosa
Dari Anas berkata, “Rasulullah bersabda: "Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya, maka Allah menyegerakan hukumannya di dunia, dan apabila Allah menghendaki keburukan kepada hamba-Nya maka Allah menahan dosanya sehingga dia terima kelak di hari kiamat." (At Tirmidzi).
Bersabar Dalam menghadapi ujian
Kesabaran hanya dimiliki oleh segelintir orang, mereka yang hatinya senantiasa tenang dan meyakini benar bahwa setiap kejadian adalah atas seizin Allah Ta’ala.
Al-Qur’an Surah An Nahl ayat 96, inilah janji Allah bagi hamba-Nya yang sabar menghadapi segala ujian.
“Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Gusti Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An Nahl 96).
Allah juga berfirman:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji´uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al Baqarah 155-157)
Dari ayat-ayat tersebut, mengandung makna bahwa tidak semua orang bisa sabar menghadapi musibah. Karena itulah mengapa kesabaran itu amat mahal harganya.
abi Muhammad SAW bersabda :
“Ada hal yang tidak sembarangan diberikan Allah kepada kamu sekalian manusia, yaitu hati yang penuh keyakinan dan teguh kesabaran. Siapa saja yang beruntung diberi dua anugerah itu, pasti dia tidak akan peduli dengan apapun yang tidak dimilikinya, kecuali salat malam dan puasa di siang hari.”