Syarat-syarat taubat nasuha agar diterima Allah Swt patut diketahui tiap Muslim. Tiap manusia memang tidak bisa lepas dari perbuatan dosa kecil maupun besar. Karena itu, umat Islam yang melakukan perbuatan dosa maupun kesalahan diperintahkan oleh Allah untuk melaksanakan taubat sebagaimana tertuang dalam Surat An Nur ayat 31. Allah SWT berfirman yang artinya sbb ini :
Latin: Wa tuubuu ilallahi jamii'an ayyuhal mu'minuuna la'allakum tuflihuun. BACA JUGA: Surat Az Zumar Ayat 53: Latin, Arti, Makna tentang Perintah Bertaubat dan Larangan Berputus Asa "Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah Swt, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung," (QS. An Nur:31). Taubat merupakan bentuk penyesalan dan berjanji untuk tidak mengulangi kembali atas segala perbuatan buruk yang selama dilarang oleh Allah SWT. Proses taubat pun harus dilakukan dengan bersungguh-sungguh atau taubat nasuha.
Bila seseorang bertaubat atas dosa yang pernah dilakukannya dengan taubat yang sesungguhnya serta diiringi dengan minta ampun kepada Allah Swt, penyesalan dan meninggalkan semua dosa-dosa itu, lalu mulai kehidupan yang baru yang jauh dari dosa dan suci dari noda, maka sesungguhnya Allah Swt akan mengampuni dan memasukkan hambanya yang bertaubat itu ke dalam kelompok orang-orang yang shalih. Untuk diterimanya taubat oleh Allah Swt, maka setidaknya ada beberapa syarat yang telah ditetapkan oleh para ulama.
1. Ikhlas Yang dimaksud dengan ikhlas dalam bertaubat itu artinya, bahka motivasi yang melatar-belakangi pelaku dosa itu bertaubat harus murni dari lubuk hati yang paling dalam. Dan tidak dikotori oleh motiv-motiv yang lain seperti untuk mendapatkan belas-kasihan, atau sekedar mendapatkan hati calon mertua, atau sekedar untuk pencitraan diri menjelang kampanye pilkada atau pemilu dan lain sebagianya, harus karena Allah Swt.
2. Menyesal Orang yang bertaubat itu harus menyesali di dalam hati yang paling dalam atas apa yang telah dilakukannya. Bila rasa sesal itu masih belum ada, maka itu pertanda bahwa sebenarnya taubatnya itu merupakan bentuk taubat yang sebenar-benarnya. Orang yang taubatnya benar, ciri-cirinya antara lain menyesal sejadi-jadinya, sehingga walaupun punya kesempatan untuk melakukannya lagi, sama sekali tidak akan dilakukannya.
3. Tidak Ada Ulangan Bertaubat itu hakikatnya tidak mengulangi. Artinya, seseorang yang dikatakan telah bertaubat adalah orang yang jelas-jelas tidak pernah lagi mengulangi perbuatan dosa tersebut. Kalau dahulu tiap hari berzina tapi sekarang tidak setiap hari, hanya kadang-kadang saja kalau ada kesempatan, maka orang itu tidak dikatakan telah bertaubat.
4. Berhenti Total Orang yang taubatnya benar adalah orang yang berhenti total dari melakukan dosa yang pernah dikerjakannya. Bila masih melakukannya, meski dengan kadar yang sudah banyak berkurang, tetap saja masih belum dikatakan sudah bertaubat.
5. Bayar Ganti Rugi Memenuhi hak bagi orang-orang yang berhak, atau mereka melepaskan haknya tersebut.
6. Sebelum Ajal Waktu diterimanya taubat itu dilakukan di saat hidupnya, sebelum tiba ajalnya. Sabda Nabi SAW yang diriwayatkan yang artinya adalah : Sesungguhnya Allah Swt akan menerima taubat seorang hambaNya selama belum tercabut nyawanya.” (HR. At-Tirmidzi).
7. Sebelum Matahari Terbit Dari Barat Orang yang bertaubat sebelum matahari terbit dari tempat terbenamnya, maka Allah Swt akan memberinya taubat. (HR. Muslim)
8. Istighfar Beristighfar adalah berdzikir yang kontennya memohon ampun kepada Allah atas dosa yang dilakukan terhadap hak-Nya.
9. Shalat Taubat Disunnahkan bagi orang yang bertaubat untuk mengerjakan Shalat Taubat, yaitu shalat sunnah dua rakaat seperti biasa, sebagaimaan yang disebutkan dalam hadits di awal. Demikian pembahasan mengenai syarat taubat nasuha agar diterima Allah SWT yang perlu diamalkan Muslim.
Sebagai manusia tempatnya salah dan dosa, segera bertobat kepada Allah Swt yang maha pengampun dan maha bijaksana. Semoga toubat kita diterima Allah Swt, Amin