This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Survey: Setelah Cerai Pria Lebih Menderita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Survey: Setelah Cerai Pria Lebih Menderita. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 27 Agustus 2022

Survey: Setelah Cerai, Pria Lebih Menderita

Survey: Setelah Cerai, Pria Lebih Menderita.Bercerai memang merupakan peristiwa yang sangat tidak diharapkan oleh pasangan suami istri. Bahkan karena perceraian, bisa membuat pria maupun wanita merasa frustasi. Sebuah survey  mengungkapkan, setelah perceraian, pria lebih sulit mengatasi perubahan hidup pasca perceraian dibandingkan wanita. Seperti dikutip laman Times of India, hasil survey juga menyatakan bahwa pria jauh lebih menderita dalam hal emosional dari pada wanita.  Pria bahkan akan terus membiarkan diri mereka tidak terkontrol hingga menimbulkan masalah pola makan yang buruk.  Masih menurut survey, setelah perceraian, 48 persen pria menggambarkan diri mereka dengan perasaan yang sangat kesepian, dibandingkan wanita yang 35 persen. Tidak hanya secara emosional, pria juga merasa terbebani oleh masalah materi. Pria harus menanggung beban keuangan akibat perceraian. Meski telah berpisah dengan pasangannya, pria tetap memiliki  kewajiban menganggung beban keuangan keluarga yang ditinggalkan. Jika ia menemukan pendamping hidup baru pun, tetap harus mampu membiayai rumah tangga sebelumnya dan rumah tangga barunya.  Tidak hanya secara emosional, pria juga merasa terbebani oleh masalah materi. Pria harus menanggung beban keuangan akibat perceraian. Meski telah berpisah dengan pasangannya, pria tetap memiliki  kewajiban menganggung beban keuangan keluarga yang ditinggalkan. Jika ia menemukan pendamping hidup baru pun, tetap harus mampu membiayai rumah tangga sebelumnya dan rumah tangga barunya. Sementara, wanita jauh lebih mudah untuk kembali bangkit dan meninggalkan masa lalu. Secara emosional, mereka memiliki jaringan pertemanan yang jauh lebih luas daripada pria untuk mengobati luka hatinya.  Ketua Pengacara Perceraian Bross Bennet di London, Adam Witkover, mengatakan bahwa banyak wanita cepat melupakan masalah perceraiannya. Mereka pun cepat merasakan kegembiraan lagi setelah meninggalkan suami mereka. "Wanita tampaknya lebih baik untuk mengatasi emosional setelah perceraian. Mereka memiliki jaringan lebih luas yang di dapat dari teman-temannya. Mereka  lebih mudah untuk mengungkapkan emosi mereka dari pada laki-laki. Meskipun secara finansial mereka tidak selalu lebih baik. Mereka sering menggunakan perceraian sebagai batu loncatan untuk karir baru," kata  Adam. Tidak seperti wanita, pria justru jauh lebih sulit untuk mengekspresikan apa yang mereka rasakan. “Pria juga merasa perceraian terasa lebih pahit. Mereka lebih sulit untuk melepaskan masa lalu," katanya.

Survey: Setelah Cerai, Pria Lebih Menderita.Bercerai memang merupakan peristiwa yang sangat tidak diharapkan oleh pasangan suami istri. Bahkan karena perceraian, bisa membuat pria maupun wanita merasa frustasi. Sebuah survey  mengungkapkan, setelah perceraian, pria lebih sulit mengatasi perubahan hidup pasca perceraian dibandingkan wanita. Seperti dikutip laman Times of India, hasil survey juga menyatakan bahwa pria jauh lebih menderita dalam hal emosional dari pada wanita.  Pria bahkan akan terus membiarkan diri mereka tidak terkontrol hingga menimbulkan masalah pola makan yang buruk.

Masih menurut survey, setelah perceraian, 48 persen pria menggambarkan diri mereka dengan perasaan yang sangat kesepian, dibandingkan wanita yang 35 persen. Tidak hanya secara emosional, pria juga merasa terbebani oleh masalah materi. Pria harus menanggung beban keuangan akibat perceraian. Meski telah berpisah dengan pasangannya, pria tetap memiliki  kewajiban menganggung beban keuangan keluarga yang ditinggalkan. Jika ia menemukan pendamping hidup baru pun, tetap harus mampu membiayai rumah tangga sebelumnya dan rumah tangga barunya.

Tidak hanya secara emosional, pria juga merasa terbebani oleh masalah materi. Pria harus menanggung beban keuangan akibat perceraian. Meski telah berpisah dengan pasangannya, pria tetap memiliki  kewajiban menganggung beban keuangan keluarga yang ditinggalkan. Jika ia menemukan pendamping hidup baru pun, tetap harus mampu membiayai rumah tangga sebelumnya dan rumah tangga barunya. Sementara, wanita jauh lebih mudah untuk kembali bangkit dan meninggalkan masa lalu. Secara emosional, mereka memiliki jaringan pertemanan yang jauh lebih luas daripada pria untuk mengobati luka hatinya.

Ketua Pengacara Perceraian Bross Bennet di London, Adam Witkover, mengatakan bahwa banyak wanita cepat melupakan masalah perceraiannya. Mereka pun cepat merasakan kegembiraan lagi setelah meninggalkan suami mereka. "Wanita tampaknya lebih baik untuk mengatasi emosional setelah perceraian. Mereka memiliki jaringan lebih luas yang di dapat dari teman-temannya. Mereka  lebih mudah untuk mengungkapkan emosi mereka dari pada laki-laki. Meskipun secara finansial mereka tidak selalu lebih baik. Mereka sering menggunakan perceraian sebagai batu loncatan untuk karir baru," kata  Adam. Tidak seperti wanita, pria justru jauh lebih sulit untuk mengekspresikan apa yang mereka rasakan. “Pria juga merasa perceraian terasa lebih pahit. Mereka lebih sulit untuk melepaskan masa lalu," katanya.