Rabu, 27 Juli 2022

Do'a Ketika Menghadapi Kesulitan Ekonomi

Do'a Ketika Menghadapi Kesulitan Ekonomi. Sebagai manusia tentu kita pernah mengalami masa-masa berat dalam menjalani hidup, termasuk kesulitan ekonomi. Pada keadaan tersebut umat muslim dianjurkan untuk berdoa dan memohon pertolongan pada Allah SWT. Ada sederet doa ketika menghadapi kesulitan ekonomi yang bisa diamalkan. Selain berdoa kamu juga harus berusaha untuk menangani kesulitan yang dihadapi. Setelah berdoa dan berusaha secara optimal, kamu juga perlu berikhtiar menyerahkan semuanya pada Sang Pencipta, karena Allah-lah zat yang Maha membolak-balikkan hati.

Ikhtiar berarti usaha seseorang untuk memperoleh apa yang dikehendakinya. Daya upaya ini berhubungan dengan usaha manusia dalam menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya. Ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang hal ini adalah surat Ar Ra'd, ayat 11 yang artinya sebagai berikut:

"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia," (Ar-Ra'd ayat 11).

Doa Ketika Menghadapi Kesulitan Ekonomi

Kesulitan ekonomi merupakan bentuk ujian hidup yang bisa dirasakan dan dialami oleh siapa saja. Namun, perlu diingat bahwa Allah SWT tak akan memberi cobaan melebihi batas kemampuan hambanya.

Karena itulah ada baiknya seorang hamba membaca doa ketika menghadapi kesulitan ekonomi diiringi dengan usaha lainnya.  Berikut ini doa agar diberi kelancaran dalam menjalani hidup.

Alloohumma inni as-aluka min fadhlika wa’athoo-ika rizqon thoyyiban mubaarokan.

Artinya: Ya Allah, dengan karunia dan anugerah-Mu, aku meminta rezeki yang baik lagi diberkahi.

Bismillahi 'ala nafsi wa mali wa dini, allahumma raddhini bi qada'ika, wabarik li fi ma quddira li hatta la uhibba ta'jila ma akhkharta wa la ta'khira ma 'ajjalta.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah atas diriku, hartaku dan agamaku. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang menerima ketetapanMu dan berkahilah aku atas rezeki yang Engkau tentukan, sehingga aku tak tergesa meminta sesuatu Engkau akhirkan atau mengakhirkan sesuatu yang Engkau hendak percepat."

Allahumma ak-tsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a’thoitanii wa athil hayaatii ‘ala tho’atik wa ahsin ‘amalii wagh-fir lii.

Artinya: “Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku.”

Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa.

Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan Engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah.” (HR. Ibnu Hibban dalam Sahihnya 3: 255)

Itulah doa ketika menghadapi kesulitan ekonomi yang dapat kamu panjatkan secara rutin. Kamu bisa berdoa pada waktu-waktu mustajab, misalnya, di antara azan dan iqamat, di saat hujan turun, dan di waktu sepertiga malam.

Setiap orang pasti diuji dalam hidup, salah satunya adalah kesulitan. Berikut tiga doa yang Rasulullah ajarkan ketika menghadapi kesulitan.

Doa-doa tersebut sebagaimana dinukilkan dari berbagai riwayat yang terdapat dalah Shahih, karangan Imam Bukhari:

عَÙ†ْ ابْÙ†ِ عَبَّاسٍ رَضِÙŠَ اللَّÙ‡ُ عَÙ†ْÙ‡ُÙ…َا Ù‚َالَ Ùƒَانَ النَّبِÙŠُّ صَÙ„َّÙ‰ اللَّÙ‡ُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ ÙŠَدْعُÙˆ عِÙ†ْدَ الْÙƒَرْبِ ÙŠَÙ‚ُولُ Ù„َا Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا اللَّÙ‡ُ الْعَظِيمُ الْØ­َÙ„ِيمُ Ù„َا Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا اللَّÙ‡ُ رَبُّ السَّÙ…َÙˆَاتِ ÙˆَالْØ£َرْضِ Ùˆَرَبُّ الْعَرْØ´ِ الْعَظِيمِ

Dari Ibnu Abbas RA dia berkata, "Nabi SAW biasa berdoa ketika dalam kesulitan, beliau mengucapkan:  

Pertama:

Ù„َا Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا اللَّÙ‡ُ الْعَظِيمُ الْØ­َÙ„ِيمُ Ù„َا Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا اللَّÙ‡ُ رَبُّ السَّÙ…َÙˆَاتِ ÙˆَالْØ£َرْضِ Ùˆَرَبُّ الْعَرْØ´ِ الْعَظِيمِ

Lailaha illallahul adhimul halimu la ilaha illallahu rabbussamawati wal ardhi wa rabbul arsyil adhimi. 

(Tiada Ilah selain Allah Yang Mahaagung dan Mahapenyantun. Tiada ilah selain Allah, Tuhan langit dan bumi serta Tuhan arasy yang mulia.)

عَÙ†ْ ابْÙ†ِ عَبَّاسٍ Ø£َÙ†َّ رَسُولَ اللَّÙ‡ِ صَÙ„َّÙ‰ اللَّÙ‡ُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ Ùƒَانَ ÙŠَÙ‚ُولُ عِÙ†ْدَ الْÙƒَرْبِ  Ù„َا Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا اللَّÙ‡ُ الْعَظِيمُ الْØ­َÙ„ِيمُ Ù„َا Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا اللَّÙ‡ُ رَبُّ الْعَرْØ´ِ الْعَظِيمِ Ù„َا Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا اللَّÙ‡ُ رَبُّ السَّÙ…َÙˆَاتِ Ùˆَرَبُّ الْØ£َرْضِ Ùˆَرَبُّ الْعَرْØ´ِ الْÙƒَرِيمِ

Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW biasa berdoa ketika dalam kesulitan, beliau mengucapkan: 

Kedua:

 Ù„َا Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا اللَّÙ‡ُ الْعَظِيمُ الْØ­َÙ„ِيمُ Ù„َا Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا اللَّÙ‡ُ رَبُّ الْعَرْØ´ِ الْعَظِيمِ Ù„َا Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا اللَّÙ‡ُ رَبُّ السَّÙ…َÙˆَاتِ Ùˆَرَبُّ الْØ£َرْضِ Ùˆَرَبُّ الْعَرْØ´ِ الْÙƒَرِيمِ

Lailaha illallahul adhimul halimu la ilaha illallahu rabbul arsyil adhimi la ilaha illallahu rabbussamawati wal rabul ardhi wa rabbul arsyil karimi.

"(Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha-Agung dan Mahapenyantun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Penguasa arasy yang agung. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit dan bumi serta Tuhan arasy yang mulia)." 

عَÙ†ْ Ø£َبِÙŠ Ù‡ُرَÙŠْرَØ©َ Ùƒَانَ رَسُولُ اللَّÙ‡ِ صَÙ„َّÙ‰ اللَّÙ‡ُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ ÙŠَتَعَÙˆَّØ°ُ Ù…ِÙ†ْ جَÙ‡ْدِ الْبَÙ„َاءِ ÙˆَدَرَÙƒِ الشَّÙ‚َاءِ Ùˆَسُوءِ الْÙ‚َضَاءِ ÙˆَØ´َÙ…َاتَØ©ِ الْØ£َعْدَاءِ

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW selalu meminta perlindungan dari cobaan yang memayahkan, kesengsaraan yang menderitakan, takdir yang buruk, dan cacian musuh. Dari riwayat tersebut, doa yang bisa diucapakan adalah sebagai berikut:

Ketiga: 

اللهم إني أعوذبك Ù…ِÙ†ْ جَÙ‡ْدِ الْبَÙ„َاءِ ÙˆَدَرَÙƒِ الشَّÙ‚َاءِ Ùˆَسُوءِ الْÙ‚َضَاءِ ÙˆَØ´َÙ…َاتَØ©ِ الْØ£َعْدَاءِ

Allahumma inni audzubika min jahdil bala’i wa darkis syaqai wa suil qadhai wa syamatatil a’dai. 

“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari cobaan yang memayahkan, kesengsaraan yang menderitakan, takdir yang buruk, dan cacian musuh.” 

Referensi sebagai Berikut ini ;