This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Uang Hasil Judi Digunakan Untuk Kebutuhan Keluarga Sehari-hari Kata Ustadz Adi Hidayat Ini Hukumnya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Uang Hasil Judi Digunakan Untuk Kebutuhan Keluarga Sehari-hari Kata Ustadz Adi Hidayat Ini Hukumnya. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 10 September 2022

Uang Hasil Judi Digunakan Untuk Kebutuhan Keluarga Sehari-hari, Kata Ustadz Adi Hidayat Ini Hukumnya

Tidak sedikit orang tua yang nekad untuk melakukan apapun demi mencukupi kebutuhan keluarga. Bahkan sampai rela mendapatkan uang dari hasil yang diharamkan oleh Allah. Lantas bagaimana hukumnya orang yang berbuat seperti itu untuk mencukupi kebutuhan keluarganya sendiri. Beliau menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengisahkan ada seseorang yang menempuh perjalanan jauh. Kemudian orang tersebut mengangkat tangannya ke langit untuk meminta dan berdoa kepada Allah. Lalu membuka doanya dengan menyebut Asmaul Husna atau nama-nama terbaik Allah. “Tiga perbuatan tersebut harusnya sudah memenuhi syarat cepat terkabulnya suatu doa,” ujar Ustadz Adi Hidayat.  Oleh Nabi Muhammad SAW dijawab yaitu mustahil doa tersebut dikabulkan oleh Allah.  Para sahabat pun bingung, kenapa tidak mungkin dikabulkan sedangkan sudah memenuhi syarat utama cepat terkabulnya doa. Rasululullah pun menjawab “karena makanan, minuman, pakaian, dan dia pokok-pokok hidupnya yang haram,”.  “Ibaratkan ada satu gelas yang tertutup oleh sesuatu, dan penutup tersebut semakin lama atau semakin haram. Bukan kah ketika ingin menuangkan air ke dalam gelas tersebut mustahil untuk bisa masuk,” ucap Ustadz Adi Hidayat. Jadi perlu dipahami bahwa bukan karena Allah tidak mengabulkan doanya karena sifat dari doa ketika dimintakan pasti akan dikabulkan oleh-Nya seperti pada firman Allah surah Al-Baqarah ayat 186.  “Secara umum, orang yang mencari-cari rahmat Allah ada dua yaitu orang yang ingin bertaubat dan berdoa kepada-Nya sehingga Allah pun memberikan jaminan bahwa sampai kapanpun hamba-Ku berdoa kepada-Ku pasti akan Aku kabulkan,” jelas Ustadz Adi Hidayat.  “Sekalipun itu tidak sekarang maka nanti saat dia benar-benar siap dan membutuhkannya, atau akan Ku ganti apa yang dia dibutuhkan dengan apa yang di inginkan,” sambung janji Allah. Namun, terdapat penghalang yang sangat kuat yang membuat karunia Allah tidak bisa turun kepadanya.  Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW memberi nasehat bahwa Allah itu Maha Baik dan Maha Suci sehingga tidak menerima suatu amalan kecuali dari yang suci.   Untuk kasus ini semisal ayah sebagai kepala keluarga yang melakukan perjudian.  Al-Quran sudah menyampaikan cara agar ketika orang sedang melakukan keburukan pada akhirnya mampu meninggalkan keburukan tersebut. Cara pertama yang mesti dilakukan adalah hikmah.  “Saya sarankan istri dan anaknya untuk perbanyak berdoa, baca Al-Quran, dan shalat malam. Kemudian minta petunjuk kepada Allah dengan khusyuk agar keluarga ini dijauhkan dari yang haram,” ujar Ustadz Adi Hidayat. “Maka Insya Allah jika cara ini dilakukan dengan hikmah, akan terjadi guncangan pada jiwa Sang Ayah dan dengan cepat segera meninggalkan perbuatan yang haram tersebut,” sambungnya.  Referensi : Uang Hasil Judi Digunakan Untuk Kebutuhan Keluarga Sehari-hari, Kata Ustadz Adi Hidayat Ini Hukumnya-Tidak sedikit orang tua yang nekad untuk melakukan apapun demi mencukupi kebutuhan keluarga. Bahkan sampai rela mendapatkan uang dari hasil yang diharamkan oleh Allah. Lantas bagaimana hukumnya orang yang berbuat seperti itu untuk mencukupi kebutuhan keluarganya sendiri. Beliau menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengisahkan ada seseorang yang menempuh perjalanan jauh.  Kemudian orang tersebut mengangkat tangannya ke langit untuk meminta dan berdoa kepada Allah. Lalu membuka doanya dengan menyebut Asmaul Husna atau nama-nama terbaik Allah. “Tiga perbuatan tersebut harusnya sudah memenuhi syarat cepat terkabulnya suatu doa,” ujar Ustadz Adi Hidayat.  Oleh Nabi Muhammad SAW dijawab yaitu mustahil doa tersebut dikabulkan oleh Allah.  Para sahabat pun bingung, kenapa tidak mungkin dikabulkan sedangkan sudah memenuhi syarat utama cepat terkabulnya doa. Rasululullah pun menjawab “karena makanan, minuman, pakaian, dan dia pokok-pokok hidupnya yang haram,”.  “Ibaratkan ada satu gelas yang tertutup oleh sesuatu, dan penutup tersebut semakin lama atau semakin haram. Bukan kah ketika ingin menuangkan air ke dalam gelas tersebut mustahil untuk bisa masuk,” ucap Ustadz Adi Hidayat. Jadi perlu dipahami bahwa bukan karena Allah tidak mengabulkan doanya karena sifat dari doa ketika dimintakan pasti akan dikabulkan oleh-Nya seperti pada firman Allah surah Al-Baqarah ayat 186.  “Secara umum, orang yang mencari-cari rahmat Allah ada dua yaitu orang yang ingin bertaubat dan berdoa kepada-Nya sehingga Allah pun memberikan jaminan bahwa sampai kapanpun hamba-Ku berdoa kepada-Ku pasti akan Aku kabulkan,” jelas Ustadz Adi Hidayat.  “Sekalipun itu tidak sekarang maka nanti saat dia benar-benar siap dan membutuhkannya, atau akan Ku ganti apa yang dia dibutuhkan dengan apa yang di inginkan,” sambung janji Allah. Namun, terdapat penghalang yang sangat kuat yang membuat karunia Allah tidak bisa turun kepadanya.  Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW memberi nasehat bahwa Allah itu Maha Baik dan Maha Suci sehingga tidak menerima suatu amalan kecuali dari yang suci.   Untuk kasus ini semisal ayah sebagai kepala keluarga yang melakukan perjudian.  Al-Quran sudah menyampaikan cara agar ketika orang sedang melakukan keburukan pada akhirnya mampu meninggalkan keburukan tersebut. Cara pertama yang mesti dilakukan adalah hikmah.  “Saya sarankan istri dan anaknya untuk perbanyak berdoa, baca Al-Quran, dan shalat malam. Kemudian minta petunjuk kepada Allah dengan khusyuk agar keluarga ini dijauhkan dari yang haram,” ujar Ustadz Adi Hidayat. “Maka Insya Allah jika cara ini dilakukan dengan hikmah, akan terjadi guncangan pada jiwa Sang Ayah dan dengan cepat segera meninggalkan perbuatan yang haram tersebut,” sambungnya.  Referensi : Uang Hasil Judi Digunakan Untuk Kebutuhan Keluarga Sehari-hari, Kata Ustadz Adi Hidayat Ini Hukumnya

Tidak sedikit orang tua yang nekad untuk melakukan apapun demi mencukupi kebutuhan keluarga. Bahkan sampai rela mendapatkan uang dari hasil yang diharamkan oleh Allah. Lantas bagaimana hukumnya orang yang berbuat seperti itu untuk mencukupi kebutuhan keluarganya sendiri. Beliau menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengisahkan ada seseorang yang menempuh perjalanan jauh.

Kemudian orang tersebut mengangkat tangannya ke langit untuk meminta dan berdoa kepada Allah. Lalu membuka doanya dengan menyebut Asmaul Husna atau nama-nama terbaik Allah. “Tiga perbuatan tersebut harusnya sudah memenuhi syarat cepat terkabulnya suatu doa,” ujar Ustadz Adi Hidayat.

Oleh Nabi Muhammad SAW dijawab yaitu mustahil doa tersebut dikabulkan oleh Allah.

Para sahabat pun bingung, kenapa tidak mungkin dikabulkan sedangkan sudah memenuhi syarat utama cepat terkabulnya doa. Rasululullah pun menjawab “karena makanan, minuman, pakaian, dan dia pokok-pokok hidupnya yang haram,”.

“Ibaratkan ada satu gelas yang tertutup oleh sesuatu, dan penutup tersebut semakin lama atau semakin haram. Bukan kah ketika ingin menuangkan air ke dalam gelas tersebut mustahil untuk bisa masuk,” ucap Ustadz Adi Hidayat. Jadi perlu dipahami bahwa bukan karena Allah tidak mengabulkan doanya karena sifat dari doa ketika dimintakan pasti akan dikabulkan oleh-Nya seperti pada firman Allah surah Al-Baqarah ayat 186.

“Secara umum, orang yang mencari-cari rahmat Allah ada dua yaitu orang yang ingin bertaubat dan berdoa kepada-Nya sehingga Allah pun memberikan jaminan bahwa sampai kapanpun hamba-Ku berdoa kepada-Ku pasti akan Aku kabulkan,” jelas Ustadz Adi Hidayat.

“Sekalipun itu tidak sekarang maka nanti saat dia benar-benar siap dan membutuhkannya, atau akan Ku ganti apa yang dia dibutuhkan dengan apa yang di inginkan,” sambung janji Allah. Namun, terdapat penghalang yang sangat kuat yang membuat karunia Allah tidak bisa turun kepadanya.

Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW memberi nasehat bahwa Allah itu Maha Baik dan Maha Suci sehingga tidak menerima suatu amalan kecuali dari yang suci. 

Untuk kasus ini semisal ayah sebagai kepala keluarga yang melakukan perjudian.

Al-Quran sudah menyampaikan cara agar ketika orang sedang melakukan keburukan pada akhirnya mampu meninggalkan keburukan tersebut. Cara pertama yang mesti dilakukan adalah hikmah.

“Saya sarankan istri dan anaknya untuk perbanyak berdoa, baca Al-Quran, dan shalat malam. Kemudian minta petunjuk kepada Allah dengan khusyuk agar keluarga ini dijauhkan dari yang haram,” ujar Ustadz Adi Hidayat. “Maka Insya Allah jika cara ini dilakukan dengan hikmah, akan terjadi guncangan pada jiwa Sang Ayah dan dengan cepat segera meninggalkan perbuatan yang haram tersebut,” sambungnya.

Referensi : Uang Hasil Judi Digunakan Untuk Kebutuhan Keluarga Sehari-hari, Kata Ustadz Adi Hidayat Ini Hukumnya