This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Cara Taubat Nasuha yang Benar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cara Taubat Nasuha yang Benar. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 September 2022

Tanya Jawab : Cara Taubat Nasuha yang Benar

Pembahasan tentang bagaimana cara taubat nasuha yang benar?  selamat membaca.  Pertanyaan :  بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم  اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ  Semoga ustadz selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.  Ustadz, Bagaimana cara taubat nasuha yang benar?  Jazaakallahu khayran.  Tanya Jawab AISHAH – akademi shalihah  (Disampaikan Oleh Fulanah – SahabatAISHAH)  Jawaban :  وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ  Alhamdulillāh wa shalātu wa salāmu ‘alā rasūlillāh.  Taubat dinamakan taubat nasuha dan berpeluang sangat besar Allah terima jika memenuhi 4 syarat:  1. Menyesali dosa yang dikerjakan  2. Segera meninggalkan kemaksiatan tersebut beserta penyebabnya.  3. Bertekad kuat untuk tidak kembali mengulanginya.  4. Meminta maaf jika kemaksiatan tersebut berhubungan dengan manusia.  Muhammad bin Ka’ab Al-Qurazhi berkata: “Taubat nasuha mengumpulkan 4 perkara  1. Lisan yang beristighfar  2. Anggota badan meninggalkan kemaksiatan.  3. hati bertekad untuk tidak mengulanginya  4. Meninggalkan teman-teman yang buruk.”  Ketika syarat – syarat tersebut terpenuhi, maka insya Allah taubatnya diterima oleh Allah.Jika besoknya dia kembali jatuh kepada maksiat, maka dia kembali bertaubat.    Olh karenanya kita sebagai manusia harus selalu bertaubat kepada Allah, karena kita manusia adalah makhluk yang tidak akan lelas dari dosa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:  كل بني آدم خطاء وخير الخطائين التوابون  “Seluruh Bani Adam (manusia) banyak melakukan kesalahan (dosa), dan sebaik-baik manusia yang banyak kesalahannya (dosanya) adalah yang sering bertaubat.”  ( HR. Tirmidzy: 2499).
Pembahasan tentang bagaimana cara taubat nasuha yang benar?

selamat membaca.

Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga ustadz selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Ustadz, Bagaimana cara taubat nasuha yang benar?

Jazaakallahu khayran.

Tanya Jawab AISHAH – akademi shalihah

(Disampaikan Oleh Fulanah – SahabatAISHAH)

Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Alhamdulillāh wa shalātu wa salāmu ‘alā rasūlillāh.

Taubat dinamakan taubat nasuha dan berpeluang sangat besar Allah terima jika memenuhi 4 syarat:

1. Menyesali dosa yang dikerjakan

2. Segera meninggalkan kemaksiatan tersebut beserta penyebabnya.

3. Bertekad kuat untuk tidak kembali mengulanginya.

4. Meminta maaf jika kemaksiatan tersebut berhubungan dengan manusia.

Muhammad bin Ka’ab Al-Qurazhi berkata: “Taubat nasuha mengumpulkan 4 perkara

1. Lisan yang beristighfar

2. Anggota badan meninggalkan kemaksiatan.

3. hati bertekad untuk tidak mengulanginya

4. Meninggalkan teman-teman yang buruk.”

Ketika syarat – syarat tersebut terpenuhi, maka insya Allah taubatnya diterima oleh Allah.Jika besoknya dia kembali jatuh kepada maksiat, maka dia kembali bertaubat.


Olh karenanya kita sebagai manusia harus selalu bertaubat kepada Allah, karena kita manusia adalah makhluk yang tidak akan lelas dari dosa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

كل بني آدم خطاء وخير الخطائين التوابون

“Seluruh Bani Adam (manusia) banyak melakukan kesalahan (dosa), dan sebaik-baik manusia yang banyak kesalahannya (dosanya) adalah yang sering bertaubat.”

( HR. Tirmidzy: 2499).