Sahabat, ujian kehidupan pasti akan dialami oleh setiap kita. Ujian tersebut dibagi menjadi 2, yaitu: ujian dunia dan ujian agama.
Kali ini kita hanya akan membahas ujian dunia saja. Ujian ini adalah ujian yang sering kita hadapi, terlihat secara dzahir. Misalnya kehilangan orang yang dicintai, kemiskinan, kekayaan, jabatan tinggi, cacat tubuh, dan lain-lainnya.
Ketika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah mengujinya dengan ujian-ujian dunia. Tujuannya tentu saja untuk memberikan pahala atau menghapus dosa. Perlu diingat bahwa setiap ujian dunia yang menimpa orang beriman, insya Allah akan selalu ada kebaikan dan hikmah bagi dirinya.
Oleh karena itu dalam sebuah hadits dari sahabat Anas radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sungguh menakjubkan seorang mukmin. Tidaklah Allah menetapkan kepadanya sesuatu kecuali itu merupakan kebaikan baginya.“ (H.R Ahmad)
Akan tetapi, ketika ujian dunia menimpa orang-orang yang tak memiliki keimanan di hatinya, maka sangat mungkin ujian tersebut berbuah malapetaka, yakni membuat diri semakin jauh dari Allah karena tidak ridho atas kehendakNya.
“Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031)
Oleh sebab itu, penting untuk senantiasa ingat bahwa ujian adalah tanda cinta Allah, tugas kita adalah ridho pada ketentuan-Nya, sehingga ujian tersebut akan membawa kebaikan pada diri kita dan bukan malah membawa murkaNya.