This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Ciri-ciri Harta Anda Berkah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ciri-ciri Harta Anda Berkah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 01 September 2022

Ciri-ciri Harta Anda Berkah, Ada Beberapa Tanda Ini

Ilustrasi : Ciri-ciri Harta Anda Berkah, Ada Beberapa Tanda Ini Ciri-ciri Harta Anda Berkah, Ada Beberapa Tanda Ini. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang ciri harta seseorang yang berkah. Harta yang berkah adalah harta yang disenangi Allah.  Untuk mendapatkan keberkahan, harta harus diperoleh secara halal. Karena Allah tidak mungkin memberkahi harta yang haram.  Ustadz Adi Hidayat nampak santai namun penuh makna ketika menjelaskan ciri harta berkah. Menurutya ciri utama harta yang berkah ialah harta yang dipakai untuk ibadah. Simak penjelasnnya :  Ciri harta berkah itu kepake, kepake ibadah, pakaian berkah dipakai nutup aurat. Harta banyak, pakaian dikoleksi banyak, tapi maaf fungsinya hilang, hilang. Ngapain anda kalau cuma beli pakaian untuk buka aurat, ngapain? Jangan berlomba sama hewan, gak akan menang, tuh liat monyet, monyet jantan, monyet betina gak pakai pakaian, anda mau kontes sama bintang gak akan menang.  Ngapain membeli sesuatu, Allah kasih rezeki "nih pakai ibadah, pakaian, tutup aurat kamu".  Masa kalah sama orang yang penghasilan seratus ribu dia cuma punya seratus ribu bisa nutup aurat, anda dikasih 100 miliar gak bisa nutup aurat, berapa banyak lagi harta yang anda butuhkan untuk nutup aurat anda. orang cuma punya sandal bisa ke masjid, anda sudah punya ferrari masih belum bisa ke masjid juga, anda butuh kendaraan apa lagi? gitu cara berfikirnya. Kalau harta gak berkah itu susah gitu, kalau harta berkah itu "ah gak peduli, mau sandal, mau yang lain saya pengen ibadah kok, bukan pengen ngumpulin harta"  Begitu harta muncul motivasinya, zakat, infaq, duniannya juga dapat, dak apa-apa, dapat ferrari pakai ke masjid, pulang hilang gak apa-apa, cuma titipan. Masa kalah sama orang yang penghasilan seratus ribu.  dia cuma punya seratus ribu bisa nutup aurat, anda dikasih 100 miliar gak bisa nutup aurat, berapa banyak lagi harta yang anda butuhkan untuk nutup aurat anda  orang cuma punya sandal bisa ke masjid, anda sudah punya ferrari masih belum bisa ke masjid juga, anda butuh kendaraan apa lagi? gitu cara berfikirnya. Kalau harta gak berkah itu susah gitu, kalau harta berkah itu "ah gak peduli, mau sandal, mau yang lain saya pengen ibadah kok, bukan pengen ngumpulin harta". Begitu harta muncul motivasinya, zakat, infaq, duniannya juga dapat, dak apa-apa, dapat ferrari pakai ke masjid, pulang hilang gak apa-apa, cuma titipan  Sosok Ustadz Adi Hidayat  Ustadz Adi Hidayat, Lc., MA lahir di Pandeglang, Banten, 11 September 1984 adalah ulama asal Indonesia yang dapat menguasai isi kitab suci Alquran beserta letak barisnya. Selain itu, ia juga menguasai ilmu hadist dan berbagai kitab agama beserta makna dan posisinya.  Pada 2013, Ustaz Adi mendirikan Quantum Akhyar Institute dan tiga tahun berikutnya ia mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama. Saat ini Ustaz Adi aktif menjadi narasumber keagamaan baik ta’lim, seminar, dan selainnya. Ia juga aktif menulis dan telah memiliki beberapa karya dalam bahasa Arab dan Indonesia.  Ustaz Adi Hidayat memulai pendidikan formal di TK Pertiwi Pandeglang tahun 1989 dan lulus dengan predikat siswa terbaik. Kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SDN Karaton 3 Pandeglang hingga kelas III dan beralih ke SDN III Pandeglang di jenjang kelas IV hingga VI.  Di dua sekolah dasar ini dia juga mendapat predikat siswa terbaik, hingga dimasukan dalam kelas unggulan yang menghimpun seluruh siswa terbaik tingkat dasar di Kabupaten Pandeglang. Dalam program ini, dia juga menjadi siswa teladan dengan peringkat pertama.  Dalam proses pendidikan dasar ini, Adi Hidayat kecil juga disekolahkan kedua orang tuanya ke Madarasah Salafiyyah Sanusiyyah Pandeglang. Pagi sekolah umum, siang hingga sore sekolah agama. Di madrasah ini, dia juga menjadi siswa berprestasi dan didaulat sebagai penceramah cilik dalam setiap sesi wisuda santri. Tahun 1997, dia melanjutkan pendidikan Tsanawiyyah hingga Aliyah (setingkat SMP-SMA) di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyyah Garut. Ponpes yang memadukan pendidikan Agama dan umum secara proporsional dan telah mencetak banyak alumni yang berkiprah di tingkat nasional dan internasional.  Di Ponpes inilah Ia mendapatkan bekal dasar utama dalam berbagai disiplin pengetahuan, baik umum maupun agama. Guru utama dia, Buya KH. Miskun as-Syatibi ialah orang yang paling berpengaruh dalam menghadirkan kecintaan dia terhadap al-Qur’an dan pendalaman pengetahuan.  Selama masa pendidikan ini dia telah meraih banyak penghargaan baik di tingkat Pondok, Kabupaten Garut, bahkan Propinsi Jawa Barat, khususnya dalam hal syarh al-Qur’an. Di tingkat II Aliyah bahkan pernah menjadi utusan termuda dalam program Daurah Tadribiyyah dari Univ. Islam Madinah di Ponpes Taruna al-Qur’an Jogjakarta. dia juga seringkali dilibatkan oleh pamannya KH. Rafiuddin Akhyar, pendiri Dewan Dakwah Islam Indonesia di Banten untuk terlibat dalam misi dakwah di wilayah Banten.  Ustaz Adi Hidayat lulus dengan predikat santri teladan dalam 2 bidang sekaligus (agama dan umum) serta didaulat menyampaikan makalah ilmiah “konsep ESQ dalam al-Qur’an” di hadapan tokoh pendidikan M. Yunan Yusuf. Tahun 2003, dia mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerjasama dengan Univ. al-Azhar Kairo, hingga diterima dan mendapat gelar mahasiswa terbaik dalam program ospek. Tahun 2005, dia mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya yang kemudian diterima, walau mesti meninggalkan program FDI dengan raihan IPK 3,98.  Di Libya, Adi Hidayat belajar intensif berbagai disiplin ilmu baik terkait dengan al-Qur’an, Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh, Lughah, dan selainnya. Kecintaannya pada al-Qur’an dan Hadits menjadikan dia mengambil program khusus Lughah Arabiyyah wa Adabuha demi memahami kedalaman makna dua sumber syariat ini.  Selain pendidikan formal, dia juga bertalaqqi pada masyayikh bersanad baik di Libya maupun negara yang pernah dikunjunginya. dia belajar al-Qur’an pada Syaikh Dukkali Muhammad al-‘Alim (muqri internasional), Syaikh Ali al-Liibiy (Imam Libya untuk Eropa), Syaikh Ali Ahmar Nigeria (riwayat warsy), Syaikh Ali Tanzania (riwayat ad-Duri). dia juga belajar ilmu tajwid pada Syaikh Usamah (Libya). Adapun di antara guru tafsir dia ialah syaikh Tanthawi Jauhari (Grand Syaikh al-Azhar) dan Dr. Bajiqni (Libya) Ilmu Hadits dia pelajari dari Dr. Shiddiq Basyr Nashr (Libya). Dalam hal Ilmu Fiqh dan ushul Fiqh di antaranya dia pelajari dari Syaikh ar-Rabithi (mufti Libya) dan Syaikh Wahbah az-Zuhaili (Ulama Syiria).  Dia mendalami ilmu lughah melalui syaikh Abdul Lathif as-Syuwairif (Pakar bahasa Dunia, anggota majma’ al-lughah), Dr. Muhammad Djibran (Pakar Bahasa dan Sastra), Dr. Abdullâh Ustha (Pakar Nahwu dan Sharaf), Dr. Budairi al-Azhari (Pakar ilmu Arudh), juga masyayikh lainnya. Adapun ilmu tarikh, dia pelajari di antaranya dari Ust. Ammar al-Liibiy (Sejarawan Libya). Selain para masyayikh tersebut, dia juga aktif mengikuti seminar dan dialog bersama para pakar dalam forum ulama dunia yang berlangsung di Libya.  Di akhir 2009 dia diangkat menjadi amînul khutabâ, ketua dewan khatib jami Dakwah Islamiyyah Tripoli yang berhak menentukan para khatib dan pengisi di Masjid Dakwah Islamiyyah. dia juga aktif mengikuti dialog internasional bersama para pakar lintas agama, mengisi berbagai seminar, termasuk acara tsaqafah Islâmiyyah di channel at-tawâshul TV Libya.  Awal tahun 2011 dia kembali ke Indonesia dan mengasuh Ponpes al-Qur’an al-Hikmah Lebak Bulus. Dua tahun kemudian dia berpindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Institute, yayasan yang bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah.  Pada November 2016, dia mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama. Kini, Ustadz Adi Hidayat aktif menjadi narasumber keagamaan baik ta’lim, seminar, dan selainnya. dia juga giat mengukir pena dan telah melahirkan karya dalam bahasa Arab dan Indonesia kurang lebih sebanyak 12 karya.  Pendidikan Ustadz Adi Hidayat menyelesaikan pendidikan formalnya pada beberapa lembaga berikut ini  Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut (1997 - 2003) UIN Syarif HIdayatullah, Jakarta (2003 - 2005) Kuliyya Dakwah Islamiyyah, Tripoli, Libya (2005 - 2009) UIN Sunan Gunung Djati, Bandung  Referensi : Ciri-ciri Harta Anda Berkah

Ciri-ciri Harta Anda Berkah, Ada Beberapa Tanda Ini. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang ciri harta seseorang yang berkah. Harta yang berkah adalah harta yang disenangi Allah.

Untuk mendapatkan keberkahan, harta harus diperoleh secara halal. Karena Allah tidak mungkin memberkahi harta yang haram.

Ustadz Adi Hidayat nampak santai namun penuh makna ketika menjelaskan ciri harta berkah. Menurutya ciri utama harta yang berkah ialah harta yang dipakai untuk ibadah. Simak penjelasnnya :

Ciri harta berkah itu kepake, kepake ibadah, pakaian berkah dipakai nutup aurat. Harta banyak, pakaian dikoleksi banyak, tapi maaf fungsinya hilang, hilang. Ngapain anda kalau cuma beli pakaian untuk buka aurat, ngapain? Jangan berlomba sama hewan, gak akan menang, tuh liat monyet, monyet jantan, monyet betina gak pakai pakaian, anda mau kontes sama bintang gak akan menang.  Ngapain membeli sesuatu, Allah kasih rezeki "nih pakai ibadah, pakaian, tutup aurat kamu".

Masa kalah sama orang yang penghasilan seratus ribu dia cuma punya seratus ribu bisa nutup aurat, anda dikasih 100 miliar gak bisa nutup aurat, berapa banyak lagi harta yang anda butuhkan untuk nutup aurat anda. orang cuma punya sandal bisa ke masjid, anda sudah punya ferrari masih belum bisa ke masjid juga, anda butuh kendaraan apa lagi? gitu cara berfikirnya.
Kalau harta gak berkah itu susah gitu, kalau harta berkah itu "ah gak peduli, mau sandal, mau yang lain saya pengen ibadah kok, bukan pengen ngumpulin harta"

Begitu harta muncul motivasinya, zakat, infaq, duniannya juga dapat, dak apa-apa, dapat ferrari pakai ke masjid, pulang hilang gak apa-apa, cuma titipan. Masa kalah sama orang yang penghasilan seratus ribu.  dia cuma punya seratus ribu bisa nutup aurat, anda dikasih 100 miliar gak bisa nutup aurat, berapa banyak lagi harta yang anda butuhkan untuk nutup aurat anda

orang cuma punya sandal bisa ke masjid, anda sudah punya ferrari masih belum bisa ke masjid juga, anda butuh kendaraan apa lagi? gitu cara berfikirnya. Kalau harta gak berkah itu susah gitu, kalau harta berkah itu "ah gak peduli, mau sandal, mau yang lain saya pengen ibadah kok, bukan pengen ngumpulin harta". Begitu harta muncul motivasinya, zakat, infaq, duniannya juga dapat, dak apa-apa, dapat ferrari pakai ke masjid, pulang hilang gak apa-apa, cuma titipan

Sosok Ustadz Adi Hidayat

Ustadz Adi Hidayat, Lc., MA lahir di Pandeglang, Banten, 11 September 1984 adalah ulama asal Indonesia yang dapat menguasai isi kitab suci Alquran beserta letak barisnya. Selain itu, ia juga menguasai ilmu hadist dan berbagai kitab agama beserta makna dan posisinya.

Pada 2013, Ustaz Adi mendirikan Quantum Akhyar Institute dan tiga tahun berikutnya ia mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama. Saat ini Ustaz Adi aktif menjadi narasumber keagamaan baik ta’lim, seminar, dan selainnya. Ia juga aktif menulis dan telah memiliki beberapa karya dalam bahasa Arab dan Indonesia.

Ustaz Adi Hidayat memulai pendidikan formal di TK Pertiwi Pandeglang tahun 1989 dan lulus dengan predikat siswa terbaik. Kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SDN Karaton 3 Pandeglang hingga kelas III dan beralih ke SDN III Pandeglang di jenjang kelas IV hingga VI.

Di dua sekolah dasar ini dia juga mendapat predikat siswa terbaik, hingga dimasukan dalam kelas unggulan yang menghimpun seluruh siswa terbaik tingkat dasar di Kabupaten Pandeglang. Dalam program ini, dia juga menjadi siswa teladan dengan peringkat pertama.

Dalam proses pendidikan dasar ini, Adi Hidayat kecil juga disekolahkan kedua orang tuanya ke Madarasah Salafiyyah Sanusiyyah Pandeglang. Pagi sekolah umum, siang hingga sore sekolah agama. Di madrasah ini, dia juga menjadi siswa berprestasi dan didaulat sebagai penceramah cilik dalam setiap sesi wisuda santri. Tahun 1997, dia melanjutkan pendidikan Tsanawiyyah hingga Aliyah (setingkat SMP-SMA) di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyyah Garut. Ponpes yang memadukan pendidikan Agama dan umum secara proporsional dan telah mencetak banyak alumni yang berkiprah di tingkat nasional dan internasional.

Di Ponpes inilah Ia mendapatkan bekal dasar utama dalam berbagai disiplin pengetahuan, baik umum maupun agama. Guru utama dia, Buya KH. Miskun as-Syatibi ialah orang yang paling berpengaruh dalam menghadirkan kecintaan dia terhadap al-Qur’an dan pendalaman pengetahuan.

Selama masa pendidikan ini dia telah meraih banyak penghargaan baik di tingkat Pondok, Kabupaten Garut, bahkan Propinsi Jawa Barat, khususnya dalam hal syarh al-Qur’an. Di tingkat II Aliyah bahkan pernah menjadi utusan termuda dalam program Daurah Tadribiyyah dari Univ. Islam Madinah di Ponpes Taruna al-Qur’an Jogjakarta. dia juga seringkali dilibatkan oleh pamannya KH. Rafiuddin Akhyar, pendiri Dewan Dakwah Islam Indonesia di Banten untuk terlibat dalam misi dakwah di wilayah Banten.

Ustaz Adi Hidayat lulus dengan predikat santri teladan dalam 2 bidang sekaligus (agama dan umum) serta didaulat menyampaikan makalah ilmiah “konsep ESQ dalam al-Qur’an” di hadapan tokoh pendidikan M. Yunan Yusuf. Tahun 2003, dia mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerjasama dengan Univ. al-Azhar Kairo, hingga diterima dan mendapat gelar mahasiswa terbaik dalam program ospek. Tahun 2005, dia mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya yang kemudian diterima, walau mesti meninggalkan program FDI dengan raihan IPK 3,98.

Di Libya, Adi Hidayat belajar intensif berbagai disiplin ilmu baik terkait dengan al-Qur’an, Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh, Lughah, dan selainnya. Kecintaannya pada al-Qur’an dan Hadits menjadikan dia mengambil program khusus Lughah Arabiyyah wa Adabuha demi memahami kedalaman makna dua sumber syariat ini.

Selain pendidikan formal, dia juga bertalaqqi pada masyayikh bersanad baik di Libya maupun negara yang pernah dikunjunginya. dia belajar al-Qur’an pada Syaikh Dukkali Muhammad al-‘Alim (muqri internasional), Syaikh Ali al-Liibiy (Imam Libya untuk Eropa), Syaikh Ali Ahmar Nigeria (riwayat warsy), Syaikh Ali Tanzania (riwayat ad-Duri). dia juga belajar ilmu tajwid pada Syaikh Usamah (Libya). Adapun di antara guru tafsir dia ialah syaikh Tanthawi Jauhari (Grand Syaikh al-Azhar) dan Dr. Bajiqni (Libya) Ilmu Hadits dia pelajari dari Dr. Shiddiq Basyr Nashr (Libya). Dalam hal Ilmu Fiqh dan ushul Fiqh di antaranya dia pelajari dari Syaikh ar-Rabithi (mufti Libya) dan Syaikh Wahbah az-Zuhaili (Ulama Syiria).

Dia mendalami ilmu lughah melalui syaikh Abdul Lathif as-Syuwairif (Pakar bahasa Dunia, anggota majma’ al-lughah), Dr. Muhammad Djibran (Pakar Bahasa dan Sastra), Dr. Abdullâh Ustha (Pakar Nahwu dan Sharaf), Dr. Budairi al-Azhari (Pakar ilmu Arudh), juga masyayikh lainnya. Adapun ilmu tarikh, dia pelajari di antaranya dari Ust. Ammar al-Liibiy (Sejarawan Libya). Selain para masyayikh tersebut, dia juga aktif mengikuti seminar dan dialog bersama para pakar dalam forum ulama dunia yang berlangsung di Libya.

Di akhir 2009 dia diangkat menjadi amînul khutabâ, ketua dewan khatib jami Dakwah Islamiyyah Tripoli yang berhak menentukan para khatib dan pengisi di Masjid Dakwah Islamiyyah. dia juga aktif mengikuti dialog internasional bersama para pakar lintas agama, mengisi berbagai seminar, termasuk acara tsaqafah Islâmiyyah di channel at-tawâshul TV Libya.

Awal tahun 2011 dia kembali ke Indonesia dan mengasuh Ponpes al-Qur’an al-Hikmah Lebak Bulus. Dua tahun kemudian dia berpindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Institute, yayasan yang bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah.

Pada November 2016, dia mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama. Kini, Ustadz Adi Hidayat aktif menjadi narasumber keagamaan baik ta’lim, seminar, dan selainnya. dia juga giat mengukir pena dan telah melahirkan karya dalam bahasa Arab dan Indonesia kurang lebih sebanyak 12 karya.

Pendidikan
Ustadz Adi Hidayat menyelesaikan pendidikan formalnya pada beberapa lembaga berikut ini

Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut (1997 - 2003)
UIN Syarif HIdayatullah, Jakarta (2003 - 2005)
Kuliyya Dakwah Islamiyyah, Tripoli, Libya (2005 - 2009)
UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Referensi : Ciri-ciri Harta Anda Berkah