This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Setelah Bercerai Wanita Sulit Menikah Lagi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Setelah Bercerai Wanita Sulit Menikah Lagi. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 September 2022

Mengapa, Setelah Bercerai Wanita Sulit Menikah Lagi

Pasangan aktor Korea Song Joong Ki dan Song Hye Kyo sepakat memutuskan bercerai. Pasangan yang menikah pada 31 Oktober 2017 ini mengaku sudah memikirkan dampak perceraian ini secara mendalam.  Baca juga: Perceraian Song Joong Ki - Song Hye Kyo, Awas Cemas dan Depresi  "Pertama-tama, kami minta maaf karena menyapa publik dengan kabar buruk. Aktris kami, Song Hye Kyo, saat ini dalam proses cerai dengan suaminya setelah memikirkan secara matang. Alasannya karena mereka memiliki perbedaan kepribadian, yang membuat mereka mengakhiri pernikahan," demikian pernyataan United Artists Agency, agensi yang menaungi Song Hye Kyo pada Kamis, 27 Juni 2019.  Perceraian akan membawa banyak dampak bagi pasangan. Bagi Song Joong Ki dan Song Hye Kyo, salah satu dampak adalah karier. Mereka juga bisa merasakan dampak psikologis yang mungkin bisa mengganggu kesehatan mental.  Penelitian menunjukkan bahwa dampak perceraian di tahun-tahun pertama lebih parah pada pria ketimbang wanita. Penelitian Thomas Leopold yang dimuat di jurnal Demography ini memperlihatkan bahwa pada tahun pertama perceraian, pria lebih merasakan perbedaan terhadap kepuasaan hidup dan keluarga, sementara wanita lebih merasakan dampak perceraian terhadap ekonomi rumah tangga.  Meskipun demikian, pada tahun-tahun berikutnya, pria dan wanita tidak memiliki perbedaan dampak perceraian yang menonjol.  Pada pria  Menurut penelitian Sarah K. McKenzie dari dari University of Otago, Wellington, New Zealand, dan tim, dampak perceraian bisa jadi lebih besar pada pria. Alasannya, pria cenderung tidak tertarik mencari dukungan secara emosional dari orang-orang sekitarnya, padahal butuh.  Selain itu, seusai perceraian, pria lebih berisiko mengalami depresi, kekurangan dukungan sosial, dan menyalahgunakan zat-zat tertentu.  Pria lebih senang mengungkapkan perasaannya melalui tindakan akan lebih condong menghindari tempat tinggal mereka, bekerja jauh lebih keras di kantor, dan sebagainya.  Penelitian lain mendapati bahwa pria lebih berisiko untuk melakukan tindakan bunuh diri daripada wanita selama proses perceraian berlangsung.  Pada wanita  Sebuah riset yang dimuat di Journal Health Social Behaviour pada 2006 menelusuri dampak perceraian secara psikologis pada wanita dan menemukan bahwa wanita yang bercerai memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibanding wanita yang menikah. Hal ini berpotensi menimbulkan depresi.  Perceraian mampu membuat seorang wanita merasa tidak bahagia dan kesepian. Para wanita yang sudah bercerai mungkin memiliki kekhawatiran dalam segi mencari pasangan yang tepat untuknya di masa depan.  Emosi lain yang dapat dirasakan oleh wanita yang bercerai adalah rasa bersalah. Perasaan bersalah tersebut bisa terlahir dari pemikiran bahwa sang wanita belum berusaha maksimal dalam mempertahankan pernikahannya.  Namun, dibalik dampak perceraian yang negatif secara psikologis pada wanita, terdapat juga dampak perceraian yang positifnya.  Beberapa wanita yang bercerai menganggap perceraian sebagai periode untuk mengembangkan diri dan menjadi mandiri, serta mampu mengambil keputusan sendiri.  Dampak perceraian kadang-kadang menakutkan. Tapi hal itu bisa diminimalisasi dengan mencari bantuan atau dukungan sosial dan emosional dari orang-orang sekitar. Menjadi lebih terbuka dengan menceritakan apa yang dirasakan dan dipikirkan dapat membantu Anda untuk tidak merasa kesepian.  Baca juga: Song Joong Ki dan Song Hye Kyo Pisah, Ini 4 Pemicu Perceraian  Orang yang bercerai juga bisa berkonsultasi dengan psikolog, konselor, ataupun psikiater jika Anda merasa perceraian yang dilalui mengganggu kehidupan sehari-hari. Apakah baru-baru ini Anda menghadiri pernikahan seorang keluarga, teman, atau rekan kerja? Jika ya, bisa jadi sang pengantin pria telah menjalani seremoni pernikahan sebelumnya. Berdasarkan riset dari Pew Research, empat dari 10 pernikahan di tahun 2013 silam, merupakan pernikahan kedua, setidaknya untuk salah satu pasangan pengantin.    Riset menyebutkan pria yang bercerai atau duda, sebanyak 64 persen telah kembali menikah. Sementara itu, wanita yang telah bercerai atau janda, sebanyak 52 persen memilih untuk menikah kali kedua.    Perbedaan presentase tersebut, menurut peneliti, disebabkan wanita cenderung tak ingin lagi menikah setelah mengalami kegagalan pernikahan. Sebanyak 65 persen responden berstatus dua mengaku bahwa mereka memiliki harapan untuk menikah kembali. Sementara itu, hanya 42 persen responden berstatus janda bersedia kembali menikah. Menurut seorang konsultan pernikahan berlisensi, Tasha Holland-Kornegay, Ph.D., efek perceraian terasa lebih berat pada wanita ketimbang pria, baik secara keuangan dan emosional.Tasha menambahkan bahwa bisa jadi wanita pada dasarnya kurang memiliki dorongan untuk menikah kali kedua setelah mengalami kegagalan.    “Proses perceraian untuk wanita, bukan semata memisahkan diri dari pasangan secara hukum, tetapi juga mendewasakan diri Anda sebagai seorang individual,” terang Tasha. “Wanita membutuhkan waktu belajar untuk menerima perceraian secara nyata, mereka juga belajar untuk mandiri secara finansial,” imbuhnya.    Selain itu, perceraian juga menjadi kesempatan untuk wanita memprioritaskan diri sendiri setelah sekian lama berpasangan. Wanita seperti terlahir kembali menjadi seseorang yang baru dan lebih baik.  “Aku pikir, wanita ingin menggali kemungkinan menjadi seseorang yang baru,” jelasnya. Tasha menyarankan, pria dan wanita yang baru saja resmi bercerai, sebaiknya lebih bijak dalam mengambil keputusan untuk menikah kembali. “Pernikahan bukan pilihan yang bisa Anda putuskan dalam satu malam,” pungkasnya.    Referensi : Mengapa, Setelah Bercerai Wanita Sulit Menikah Lagi. Pasangan aktor Korea Song Joong Ki dan Song Hye Kyo sepakat memutuskan bercerai. Pasangan yang menikah pada 31 Oktober 2017 ini mengaku sudah memikirkan dampak perceraian ini secara mendalam.  Baca juga: Perceraian Song Joong Ki - Song Hye Kyo, Awas Cemas dan Depresi  "Pertama-tama, kami minta maaf karena menyapa publik dengan kabar buruk. Aktris kami, Song Hye Kyo, saat ini dalam proses cerai dengan suaminya setelah memikirkan secara matang. Alasannya karena mereka memiliki perbedaan kepribadian, yang membuat mereka mengakhiri pernikahan," demikian pernyataan United Artists Agency, agensi yang menaungi Song Hye Kyo pada Kamis, 27 Juni 2019.  Perceraian akan membawa banyak dampak bagi pasangan. Bagi Song Joong Ki dan Song Hye Kyo, salah satu dampak adalah karier. Mereka juga bisa merasakan dampak psikologis yang mungkin bisa mengganggu kesehatan mental.  Penelitian menunjukkan bahwa dampak perceraian di tahun-tahun pertama lebih parah pada pria ketimbang wanita. Penelitian Thomas Leopold yang dimuat di jurnal Demography ini memperlihatkan bahwa pada tahun pertama perceraian, pria lebih merasakan perbedaan terhadap kepuasaan hidup dan keluarga, sementara wanita lebih merasakan dampak perceraian terhadap ekonomi rumah tangga.  Meskipun demikian, pada tahun-tahun berikutnya, pria dan wanita tidak memiliki perbedaan dampak perceraian yang menonjol.  Pada pria  Menurut penelitian Sarah K. McKenzie dari dari University of Otago, Wellington, New Zealand, dan tim, dampak perceraian bisa jadi lebih besar pada pria. Alasannya, pria cenderung tidak tertarik mencari dukungan secara emosional dari orang-orang sekitarnya, padahal butuh.  Selain itu, seusai perceraian, pria lebih berisiko mengalami depresi, kekurangan dukungan sosial, dan menyalahgunakan zat-zat tertentu.  Pria lebih senang mengungkapkan perasaannya melalui tindakan akan lebih condong menghindari tempat tinggal mereka, bekerja jauh lebih keras di kantor, dan sebagainya.  Penelitian lain mendapati bahwa pria lebih berisiko untuk melakukan tindakan bunuh diri daripada wanita selama proses perceraian berlangsung.  Pada wanita  Sebuah riset yang dimuat di Journal Health Social Behaviour pada 2006 menelusuri dampak perceraian secara psikologis pada wanita dan menemukan bahwa wanita yang bercerai memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibanding wanita yang menikah. Hal ini berpotensi menimbulkan depresi.  Perceraian mampu membuat seorang wanita merasa tidak bahagia dan kesepian. Para wanita yang sudah bercerai mungkin memiliki kekhawatiran dalam segi mencari pasangan yang tepat untuknya di masa depan.  Emosi lain yang dapat dirasakan oleh wanita yang bercerai adalah rasa bersalah. Perasaan bersalah tersebut bisa terlahir dari pemikiran bahwa sang wanita belum berusaha maksimal dalam mempertahankan pernikahannya.  Namun, dibalik dampak perceraian yang negatif secara psikologis pada wanita, terdapat juga dampak perceraian yang positifnya.  Beberapa wanita yang bercerai menganggap perceraian sebagai periode untuk mengembangkan diri dan menjadi mandiri, serta mampu mengambil keputusan sendiri.  Dampak perceraian kadang-kadang menakutkan. Tapi hal itu bisa diminimalisasi dengan mencari bantuan atau dukungan sosial dan emosional dari orang-orang sekitar. Menjadi lebih terbuka dengan menceritakan apa yang dirasakan dan dipikirkan dapat membantu Anda untuk tidak merasa kesepian.  Baca juga: Song Joong Ki dan Song Hye Kyo Pisah, Ini 4 Pemicu Perceraian  Orang yang bercerai juga bisa berkonsultasi dengan psikolog, konselor, ataupun psikiater jika Anda merasa perceraian yang dilalui mengganggu kehidupan sehari-hari.

Apakah baru-baru ini Anda menghadiri pernikahan seorang keluarga, teman, atau rekan kerja? Jika ya, bisa jadi sang pengantin pria telah menjalani seremoni pernikahan sebelumnya. Berdasarkan riset dari Pew Research, empat dari 10 pernikahan di tahun 2013 silam, merupakan pernikahan kedua, setidaknya untuk salah satu pasangan pengantin.


Riset menyebutkan pria yang bercerai atau duda, sebanyak 64 persen telah kembali menikah. Sementara itu, wanita yang telah bercerai atau janda, sebanyak 52 persen memilih untuk menikah kali kedua.


Perbedaan presentase tersebut, menurut peneliti, disebabkan wanita cenderung tak ingin lagi menikah setelah mengalami kegagalan pernikahan. Sebanyak 65 persen responden berstatus dua mengaku bahwa mereka memiliki harapan untuk menikah kembali. Sementara itu, hanya 42 persen responden berstatus janda bersedia kembali menikah. Menurut seorang konsultan pernikahan berlisensi, Tasha Holland-Kornegay, Ph.D., efek perceraian terasa lebih berat pada wanita ketimbang pria, baik secara keuangan dan emosional.Tasha menambahkan bahwa bisa jadi wanita pada dasarnya kurang memiliki dorongan untuk menikah kali kedua setelah mengalami kegagalan.


“Proses perceraian untuk wanita, bukan semata memisahkan diri dari pasangan secara hukum, tetapi juga mendewasakan diri Anda sebagai seorang individual,” terang Tasha. “Wanita membutuhkan waktu belajar untuk menerima perceraian secara nyata, mereka juga belajar untuk mandiri secara finansial,” imbuhnya.


Selain itu, perceraian juga menjadi kesempatan untuk wanita memprioritaskan diri sendiri setelah sekian lama berpasangan. Wanita seperti terlahir kembali menjadi seseorang yang baru dan lebih baik.

“Aku pikir, wanita ingin menggali kemungkinan menjadi seseorang yang baru,” jelasnya. Tasha menyarankan, pria dan wanita yang baru saja resmi bercerai, sebaiknya lebih bijak dalam mengambil keputusan untuk menikah kembali. “Pernikahan bukan pilihan yang bisa Anda putuskan dalam satu malam,” pungkasnya.


Referensi : Mengapa, Setelah Bercerai Wanita Sulit Menikah Lagi