Seperti berita mengenai adanya virus berbahaya yang dapat dengan menginfeksi dan menyebabkan kematian, hingga negara yang dapat dengan mudah menyerang tanah air Anda, seluruhnya menjadi hal yang mudah menimbulkan kecemasan dan stres.
ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa cemas dan stres menjalani kehidupan ini. Tidak hanya dengan menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat menimbulkan masalah tersebut, namun secara spiritual ada beberapa langkah yang bisa diterapkan.
Satu yang perlu diingat, Islam menjadi agama yang luar biasa dengan menegaskan bahwa realitas itu keras, namun dapat memberikan solusi kenyamanan di saat yang sama. Islam mengajarkan keseimbangan dalam hidup, termasuk saat menghadapi masalah dengan percaya pada Allah SWT, serta tidak perlu terobsesi dengan apa yang tidak dapat dikendalikan.
Berikut beberapa cara untuk mengatasi kecemasan dan stres menurut kerangka Islam.
Memahami penderitaan
Menyaksikan situasi yang mengerikan, seperti bencana alam dan pergolakan politik dapat mendorong siapapun untuk merasa cemas. Namun, harus dipahami penderitaan tersebut sebenarnya memiliki peran tersendiri.
Kapan terakhir kali Anda bertemu atau mendengar seseorang dengan kebijaksanaan dan kedamaian yang tidak pernah melawatkan perjuangan apa pun? Kapan terakhir kali Anda bertemu atau mendengar tentang seseorang yang tidak tahu berterima kasih dan tidak berjuang atau bekerja untuk apa pun?
Mereka yang bijaksana dan tenang seringkali adalah orang-orang yang telah melewati penderitaan luar biasa. Dari sana, mereka menggunakannya sebagai alat untuk belajar dan melakukan perubahan besar. Sebagai contoh adalah Nelson Mandela, Bunda Theresa, serta setiap Nabi, orang-orang yang telah mengalami penderitaan dan mengambilnya sebagai seuatu untuk belajar, serta kesempatan berbuat baik.
Fokus pada orang lain
Begitu memahami penderitaan ada di dunia karena suatu alasan. Kita dapat mulai melihatnya sebagai tawaran pekerjaan. Allah SWT telah menunjuk kita untuk menjadi agen moral di dunia ini, seperti menjadi aktivis untuk masyarakat yang lebih baik.
Nabi Muhammad SAW berkata filantropi adalah penangkal fantastis kecemasan dan stres, bahkan jika kecemasan dan stres itu menyangkut kehidupan pribadi. Menjadi sukarelawan dan memberi kepada orang lain memungkinkan kita untuk menempatkan segala sesuatu dalam perspektif.
Memahami dan membantu meringankan penderitaan orang-orang dapat mengurangi kecemasan dan stres, dengan mengetahui kita telah melakukan sesuatu yang berarti. Tak hanya itu, ada imbalan yang dijanjikan secara tidak langsung apa pun hasilnya.
Mengenal Allah SWT
Memahami ada kekuatan yang lebih tinggi dan mengendalikan alam semesta serta segala yang ada di dalamnya dapat memberi rasa bahagia dalam diri seseorang yang merasa bahwa banyak hal yang tdak dapat dengan mudah dikendalikan. Allah SWT berfirman dalam Alquran, “Apakah mereka tidak melihat Allah-Dia yang menciptakan langit dan bumi dan tidak lelah dengan menciptakan mereka-memiliki kekuatan untuk menghidupkan orang mati? Ya memang! Dia memiliki kuasa atas semua hal,” (QS 46: 33).
Karena itu, kita dapat melepaskan kecemasan dan membiarkan Allah SWT bekerja. Bahkan, sekalipun belum dapat melihat hikmah di balik sesuatu yang terjadi, apa yang dapat Muslim ketahui menurut Alquran adalah rencana Allah SWT adalah yang terbaik.
Shalat lima waktu
Menciptakan rutinitas telah lama menjadi saran medis untuk memerangi stres dan kecemasan. Tetapi, sejak lebih lama hal itu telah menjadi instruksi dari Allah SWT, sebagaimana dituliskan dalam Alquran.
“Dan mencari bantuan melalui kesabaran dan doa; dan memang, itu sulit kecuali untuk tunduk dengan rendah hati (kepada Allah)” (QS 2:45)
Rutinitas shalat lima waktu yang diminta Allah SWT untuk kita lakukan adalah rutinitas terbaik. Itu bisa menjadi titik jangkar di zaman kita untuk meninggalkan semua stres dan kecemasan. Kita dapat menyerahkan diri kepada Allah SWT yang mengendalikan semua hal.