This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Apakah Dosa Terbaru Diampuni?. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Apakah Dosa Terbaru Diampuni?. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 September 2022

Saat Semua Perbuatan Telah Diangkat Allah, Apakah Dosa Terbaru Diampuni?

Saat Semua Perbuatan Telah Diangkat Allah, Apakah Dosa Terbaru Diampuni?. Anggota Dewan Ulama Al-Azhar Kairo Mesir, Syekh Ali Jum'ah mendapat pertanyaan mengenai diangkatnya perbuatan ke hadirat Allah SWT. Seseorang bertanya, jika semua perbuatan sudah diangkat ke hadiran Allah SWT, apakah dosa terbaru yang dilakukan mendapat ampunan?  "Siapapun yang bertanya itu, dia lupa bahwa jika ia bertobat, Allah SWT akan mengampuninya karena ampunan-Nya sungguh luas. Allah SWT tidak dirugikan oleh dosa-dosa kita, tetapi kitalah yang dirugikan (oleh dosa-dosa kita)," kata Syekh Jum'ah, seperti dikutip dari Elbalad, Kamis (10/3).  Syekh Jum'ah juga mengingatkan, setiap anak Adam itu melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik mereka adalah yang bertobat. "Dalam sebuah hadits disebutkan, sekalipun jika anak Adam membawa dosa di bumi ini, maka ia akan diampuni," tambahnya.  Karena itu, Syekh Jum'ah menyampaikan, setiap Muslim tidak berdaya menghadapi kemaksiatan sehingga dituntut untuk senantiasa melakukan tobat agar mendapat ampunan Allah SWT dari segala dosa-dosanya.  Nabi SAW dalam sabdanya telah menyampaikan, bahwa Sya'ban adalah bulan di mana seluruh perbuatan manusia diangkat kepada Allah SWT. Syekh Jum'ah menjelaskan, pada setiap hari Senin dan Kamis, perbuatan-perbuatan dosa diangkat kepada Allah SWT.  "Sedangkan bulan Syaban, adalah bulan di mana segala perbuatan baik dan buruk dalam setahun diangkat. Maka seorang Muslim yang melakukan dosa sepanjang tahun, lalu dosa itu bertemu amal-amal sholeh yang dikerjakannya, maka dosa tersebut bisa dihapuskan karena amal-amal sholeh tadi," paparnya.  Dalam riwayat dari Usamah bin Zaid RA, dia berkata, "Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan dibanding bulan-bulan lain seperti engkau berpuasa di bulan Sya'ban?"  Beliau SAW menjawab, "Itu adalah bulan yang banyak manusia melalaikannya, terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan. Sya'ban adalah bulan amal-amal diangkat menuju Rabb semesta alam. Dan saya suka jika amalanku diangkat dalam keadaan saya sedang berpuasa". (HR an-Nasai) Saat Semua Perbuatan Telah Diangkat Allah, Apakah Dosa Terbaru Diampuni?. Anggota Dewan Ulama Al-Azhar Kairo Mesir, Syekh Ali Jum'ah mendapat pertanyaan mengenai diangkatnya perbuatan ke hadirat Allah SWT. Seseorang bertanya, jika semua perbuatan sudah diangkat ke hadiran Allah SWT, apakah dosa terbaru yang dilakukan mendapat ampunan? "Siapapun yang bertanya itu, dia lupa bahwa jika ia bertobat, Allah SWT akan mengampuninya karena ampunan-Nya sungguh luas. Allah SWT tidak dirugikan oleh dosa-dosa kita, tetapi kitalah yang dirugikan (oleh dosa-dosa kita)," kata Syekh Jum'ah, seperti dikutip dari Elbalad, Kamis (10/3).  Syekh Jum'ah juga mengingatkan, setiap anak Adam itu melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik mereka adalah yang bertobat. "Dalam sebuah hadits disebutkan, sekalipun jika anak Adam membawa dosa di bumi ini, maka ia akan diampuni," tambahnya.  Karena itu, Syekh Jum'ah menyampaikan, setiap Muslim tidak berdaya menghadapi kemaksiatan sehingga dituntut untuk senantiasa melakukan tobat agar mendapat ampunan Allah SWT dari segala dosa-dosanya.  Nabi SAW dalam sabdanya telah menyampaikan, bahwa Sya'ban adalah bulan di mana seluruh perbuatan manusia diangkat kepada Allah SWT. Syekh Jum'ah menjelaskan, pada setiap hari Senin dan Kamis, perbuatan-perbuatan dosa diangkat kepada Allah SWT.  "Sedangkan bulan Syaban, adalah bulan di mana segala perbuatan baik dan buruk dalam setahun diangkat. Maka seorang Muslim yang melakukan dosa sepanjang tahun, lalu dosa itu bertemu amal-amal sholeh yang dikerjakannya, maka dosa tersebut bisa dihapuskan karena amal-amal sholeh tadi," paparnya.  Dalam riwayat dari Usamah bin Zaid RA, dia berkata, "Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan dibanding bulan-bulan lain seperti engkau berpuasa di bulan Sya'ban?"  Beliau SAW menjawab, "Itu adalah bulan yang banyak manusia melalaikannya, terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan. Sya'ban adalah bulan amal-amal diangkat menuju Rabb semesta alam. Dan saya suka jika amalanku diangkat dalam keadaan saya sedang berpuasa". (HR an-Nasai)-Saat Semua Perbuatan Telah Diangkat Allah, Apakah Dosa Terbaru Diampuni?. Anggota Dewan Ulama Al-Azhar Kairo Mesir, Syekh Ali Jum'ah mendapat pertanyaan mengenai diangkatnya perbuatan ke hadirat Allah SWT. Seseorang bertanya, jika semua perbuatan sudah diangkat ke hadiran Allah SWT, apakah dosa terbaru yang dilakukan mendapat ampunan?  "Siapapun yang bertanya itu, dia lupa bahwa jika ia bertobat, Allah SWT akan mengampuninya karena ampunan-Nya sungguh luas. Allah SWT tidak dirugikan oleh dosa-dosa kita, tetapi kitalah yang dirugikan (oleh dosa-dosa kita)," kata Syekh Jum'ah, seperti dikutip dari Elbalad, Kamis (10/3).  Syekh Jum'ah juga mengingatkan, setiap anak Adam itu melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik mereka adalah yang bertobat. "Dalam sebuah hadits disebutkan, sekalipun jika anak Adam membawa dosa di bumi ini, maka ia akan diampuni," tambahnya.  Karena itu, Syekh Jum'ah menyampaikan, setiap Muslim tidak berdaya menghadapi kemaksiatan sehingga dituntut untuk senantiasa melakukan tobat agar mendapat ampunan Allah SWT dari segala dosa-dosanya.  Nabi SAW dalam sabdanya telah menyampaikan, bahwa Sya'ban adalah bulan di mana seluruh perbuatan manusia diangkat kepada Allah SWT. Syekh Jum'ah menjelaskan, pada setiap hari Senin dan Kamis, perbuatan-perbuatan dosa diangkat kepada Allah SWT.  "Sedangkan bulan Syaban, adalah bulan di mana segala perbuatan baik dan buruk dalam setahun diangkat. Maka seorang Muslim yang melakukan dosa sepanjang tahun, lalu dosa itu bertemu amal-amal sholeh yang dikerjakannya, maka dosa tersebut bisa dihapuskan karena amal-amal sholeh tadi," paparnya.  Dalam riwayat dari Usamah bin Zaid RA, dia berkata, "Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan dibanding bulan-bulan lain seperti engkau berpuasa di bulan Sya'ban?"  Beliau SAW menjawab, "Itu adalah bulan yang banyak manusia melalaikannya, terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan. Sya'ban adalah bulan amal-amal diangkat menuju Rabb semesta alam. Dan saya suka jika amalanku diangkat dalam keadaan saya sedang berpuasa". (HR an-Nasai)

Saat Semua Perbuatan Telah Diangkat Allah Swt, Apakah Dosa Terbaru Diampuni?. Anggota Dewan Ulama Al-Azhar Kairo Mesir, Syekh Ali Jum'ah mendapat pertanyaan mengenai diangkatnya perbuatan ke hadirat Allah SWT. Seseorang bertanya, jika semua perbuatan sudah diangkat ke hadiran Allah SWT, apakah dosa terbaru yang dilakukan mendapat ampunan?

"Siapapun yang bertanya itu, dia lupa bahwa jika ia bertobat, Allah SWT akan mengampuninya karena ampunan-Nya sungguh luas. Allah SWT tidak dirugikan oleh dosa-dosa kita, tetapi kitalah yang dirugikan (oleh dosa-dosa kita)," kata Syekh Jum'ah, seperti dikutip dari Elbalad, Kamis (10/3).

Syekh Jum'ah juga mengingatkan, setiap anak Adam itu melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik mereka adalah yang bertobat. "Dalam sebuah hadits disebutkan, sekalipun jika anak Adam membawa dosa di bumi ini, maka ia akan diampuni," tambahnya.

Karena itu, Syekh Jum'ah menyampaikan, setiap Muslim tidak berdaya menghadapi kemaksiatan sehingga dituntut untuk senantiasa melakukan tobat agar mendapat ampunan Allah SWT dari segala dosa-dosanya.

Nabi SAW dalam sabdanya telah menyampaikan, bahwa Sya'ban adalah bulan di mana seluruh perbuatan manusia diangkat kepada Allah SWT. Syekh Jum'ah menjelaskan, pada setiap hari Senin dan Kamis, perbuatan-perbuatan dosa diangkat kepada Allah SWT.

"Sedangkan bulan Syaban, adalah bulan di mana segala perbuatan baik dan buruk dalam setahun diangkat. Maka seorang Muslim yang melakukan dosa sepanjang tahun, lalu dosa itu bertemu amal-amal sholeh yang dikerjakannya, maka dosa tersebut bisa dihapuskan karena amal-amal sholeh tadi," paparnya.

Dalam riwayat dari Usamah bin Zaid RA, dia berkata, "Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan dibanding bulan-bulan lain seperti engkau berpuasa di bulan Sya'ban?"

Beliau SAW menjawab, "Itu adalah bulan yang banyak manusia melalaikannya, terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan. Sya'ban adalah bulan amal-amal diangkat menuju Rabb semesta alam. Dan saya suka jika amalanku diangkat dalam keadaan saya sedang berpuasa". (HR an-Nasai)