This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Bertaubatlah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bertaubatlah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 04 Agustus 2022

Mau Dikabulkan Doa, Bertaubatlah

Seorang hamba yang taat selalu berdoa kepada Allah SWT, namun seringkali doa-doa yang dipanjatkan merasa tidak dikabulkan. Termasuk adab yang agung dalam berdoa dan salah satu sebab dikabulkannya doa adalah seorang hamba mendahulukan taubat dari seluruh dosa-dosanya sebelum menyampaikan permohonan lainnya dalam doa kepada Allah Ta’ala, ia mengakui dosa-dosanya dan keteledorannya, serta menyesali dosa dan kesalahannya, karena bertumpuknya dosa, serta banyaknya kemaksiatannya merupakan sebab tidak dikabulkannya doa.

Dinukil dari Siyar A’lamin Nubala`: 13/15 bahwa Yahya bin Mu’adz rahimahullah berkata:

“Janganlah engkau menganggap terlambat pengkabulan doa, padahal engkau telah menutup jalannya dengan dosa-dosa (mu)!”

Sebuah Hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:

ثم ذكر الرجل يطيل السفر ، أشعث أغبر ، يمدّ يديه إلى السماء : يا رب يا رب ، ومطعمه حرام ، ومشربه حرام ، وملبسه حرام ، وغُذّي بالحرام ، فأنّى يُستجاب له ؟

“Kemudian beliau (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) menyebutkan seseorang yang lama berpergian jauh, acak-acakan rambutnya dan berdebu. Dia mengangkat kedua tangannya ke atas: ‘Ya Rabbi…Ya Rabbi…’, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, badannya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana doanya bisa terkabulkan?”. (HR. Muslim).

Imam Nawawi rahimahullah berkata :

“(Bahwa orang ini) lama bepergian dalam rangka beribadah kepada Allah, seperti haji, ziarah, bersilaturrahmi dan yang lainnya.”

Kalau seseorang safar yang lama dalam rangka melakukan ketaatan kepada Allah Ta’ala saja, lalu ia berdoa, namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menilai orang itu jauh dari terkabulkan doanya, bagaimana lagi dengan doa orang yang safar untuk tujuan bermaksiat?!

Oleh karena itu, maka barangsiapa yang ingin agar Allah mengabulkan doa dan merealisasikan harapannya, hendaklah ia bertaubat dengan taubat nasuha dari segala dosa-dosanya.

Allah Jalla wa ‘Ala tidak keberatan sama sekali mengampuni dosa-dosa orang yang dikehendaki-Nya dan tidak keberatan memberi kebutuhan orang yang memohon kepada-Nya bagi orang yang Allah kehendaki.

Dahulu para nabi dan rasul (utusan) Allah Ta’ala mendorong dan menyemangati umat mereka untuk bertaubat dan istigfar, serta menjelaskan kepada umat mereka bahwa hal itu termasuk sebab dikabulkannya doa, turunnya hujan, banyaknya kebaikan, tersebarnya keberkahan pada harta dan anak.

Allah Ta’ala berfirman tentang Nabi Nuh ‘alaihis salam bahwa beliau berkata kepada kaumnya:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارً

“(10) Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhan kalian, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-,”

يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا

“(11) Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepada kalian dengan lebat.”

Allah Ta’ala berfirman:

وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

“(12) dan membanyakkan harta dan anak-anak kalian, dan mengadakan untuk kalian kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untuk kalian sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12).

Allah Ta’ala berfirman tentang Nabi Hud ‘alaihis salam bahwa beliau mengatakan kepada kaumnya:

وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ

“Dan (dia berkata): ‘Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhan kalian lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atas kalian, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatan kalian, dan janganlah kalian berpaling dengan berbuat dosa’”. (QS. Hud: 52).

Allah Ta’ala berfirman:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raaf: 96).

Allah Ta’ala berfirman:

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَىٰ أُمَمٍ مِنْ قَبْلِكَ فَأَخَذْنَاهُمْ بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ

“(42) Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.”

فَلَوْلَا إِذْ جَاءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا وَلَٰكِنْ قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“(43) Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Al-An’am: 42-43).

Allah Ta’ala berfirman memerintahkan hamba-Nya untuk bertaubat dan memohon ampun kepada Allah:

وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ ۖ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ

“Dan hendaklah kalian meminta ampun kepada Tuhan kalian dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kalian mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepada kalian sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kalian berpaling, maka sesungguhnya aku takut kalian akan ditimpa siksa hari kiamat.” (QS. Hud: 3).

Jadi, bertaubat dan memohon ampun kepada Allah Ta’ala adalah sebab turunnya kebaikan, keberkahan dan pengkabulan doa. Diriwayatkan dalam sebuah riwayat bahwa Amirul Mukminin Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu keluar memohon kepada Allah agar diturunkan hujan, lalu beliau tidaklah mengucapkan lafal doa kecuali hanya sekedar istigfar hingga turunlah hujan atas manusia. Orang-orangpun berkata: ‘Kami tidak melihatmu mengucapkan doa meminta hujan.’ Beliaupun menjawab: ‘Saya telah memohon turun hujan dengan kunci-kunci langit yang dengan itu bisa turun hujan.’ Kemudian beliau membaca:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارً

“)10) Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhan kalian, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-,”

يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا

“(11) Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepada kalian dengan lebat.”

Allah Ta’ala berfirman:

وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

“(12) dan membanyakkan harta dan anak-anak kalian, dan mengadakan untuk kalian kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untuk kalian sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)

Referensi : Mau Dikabulkan Doa, Bertaubatlah