This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Cara Manjur untuk Menerima Takdir Allah Swt. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cara Manjur untuk Menerima Takdir Allah Swt. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Agustus 2022

Cara Manjur untuk Menerima Takdir Allah Swt

Ketika takdir yang allah tentukan untuk kita tak sesuai dengan keinginan, memang butuh proses untuk bisa menerimanya. Biasanya saya melakukan beberapa hal ini supaya bisa lebih cepat berdamai dengan takdir:  1. Menyalurkan apa yang sedang dirasakan Supaya lebih mudah berdamai, kita harus mengakui apa yang sedang kita rasakan, baik itu sedih, khawatir, kecewa dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk melepas beban perasaan yang kita alami. Kita bisa mencurahkannya dengan menulis di buku atau journaling. Selain itu bisa juga dengan bercerita kepada orang yang tepat. Orang yang bisa kita percaya dan dekat dengan kita, karena jika bercerita kepada orang yang salah, bukan solusi yang kita dapatkan namun perasaan kita bisa makin runyam.  Saya pernah bercerita kepada orang yang salah, bukannya lega yang saya dapatkan tapi justru kesedihan saya bertambah karena respon yang dia berikan. Oleh karena itu saya lebih suka mengekspresikan perasaan saya dengan menulis, journaling.  Dengan menulis saya bisa jujur mengeluarkan apa yang sedang saya rasakan, dan setelah itu rasanya hati lebih ringan, lebih tenang dan keresahan yang saya alami berkurang.  2. Afirmasi positif kepada diri sendiri Ketika kita sudah melepaskan perasaan kita, kita akan lebih mudah memberikan kata-kata penyemangat dan megambil hikmah dari apa yang terjadi.  Berikan afirmasi positif kepada diri kita, karena motivasi paling baik adalah yang datang dari diri sendiri.  Baca Juga  Prinsip Integralistik Manhaj Tarjih dalam Memandang Hadis Misoginis Ketika saya mengalami kejadian yang tidak mengenakan, saya akan mengucapkan beberapa kata-kata penyemangat untuk diri saya, misalnya “ingat, semua orang sudah punya takdirnya masing-masing”. “Ingat semua yang allah takdirkan untuk kita pasti yang terbaik, pasti paling pas” “Kenapa kamu tidak bisa menerima takdir ini? apa yang membuatmu berat menerimanya?” “Yakinlah, meskipun saat ini terasa berat, pasti akan indah nantinya, hanya saja saat ini kamu belum tahu hal indah apa yang menantimu”. “Seperti yang sebelumnya kamu alami, yang menurutmu buruk bisa memiliki akhir yang indah kan?” dan berbagai kalimat suportif lainnya.   Kata-kata itu juga saya ucapkan setiap kali perasaan galau, tidak menerima takdir datang menghampiri.   3. Tidak membandingkan takdir kita dengan orang lain Sebenarnya kita memiliki kesempatan untuk menerima takdir yang ada dengan ikhlas. Seringkali yang menjadi masalah adalah ketika kita membandingkan takdir kita dengan orang lain. Sehingga yang awalnya menerima, menjadi kecewa. Padahal kita tahu, setiap orang punya takdirnya sendiri-sendiri, punya milestone yang berbeda-beda.   Jika dirasa perlu, kita bisa menonaktifkan media sosial jika sedang dalam kondisi kalut, masih belajar ikhlas menerima takdir yang ada. Karena sering kali apa yang nampak di media sosial membuat kita iri dan membandingkan apa yang terjadi kepada kita.  4. Mencari ilmu tentang menjadi hamba yang bisa selalu ridho dengan ketetapanNya Ilmu adalah kunci dari sikap dan perilaku yang benar. Jika kita tidak tahu ilmunya atau bahkan mengetahui ilmu yang salah, maka respon kita pun juga akan salah. Ilmu tentang takdir allah akan memperkuat iman kita kepada qodho dan qodar, sehingga kita lebih ridho menerima apa yang terjadi.  Baca Juga  Ketika Takdir Terus Menguji 5.Berdo’a  Do’a adalah senjata bagi seorang muslim. Doa adalah yang menghubungkan kita dengan Sang Pencipta. Maka, jika ingin menjadi pribadi yang bisa selalu menerima takdirnya, sudah selayaknyalah kita meminta akan hal itu. Ada satu doa yang bertujuan supaya kita bisa menjadi hamba yang Ridho akan ketetapan-Nya. Doa ini disampaikan oleh salah satu habib dari tarim yang datang ke pesantren saua saat itu.  اَللَّهُمَّ اجْعَلْ نَفْسِيْ مُطْمَئِنَّةً تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ Allahummaj’al nafsi muthmainnatan tu’minu biliqo-ika wa taqna’u bi’atho-ika wa tardho biqodho-ika  “Ya Allah, jadikanlah jiwaku tenang, mengimani perjumpaan dengan-Mu, merasa cukup dengan pemberianMu, dan rida dengan ketentuanMu.”  Ya, kita meminta supaya selalu bisa menerima takdir-Nya, entah itu baik atau buruk. Jika baik tidak sombong. Jika buruk tetap bisa husnudzhon,  6.Sabar jalani prosesnya, semua butuh waktu Menerima takdir yang berat, tidak sesuai dengan yang diinginkan memang butuh waktu. Jadi terima saja apa yang kamu rasakan saat ini. Perlahan-lahan berusaha menerima, nanti lama kelamaan kita bisa menerima sepenuhnya.  Menerima takdir yang berat, tidak sesuai ekspektasi memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Jika kita mau perlahan-lahan membuka diri, maka insyAllah aka nada jalannya dan kita bisa menerima semua dengan lapang dada. Semoga enam cara tadi bisa membantu anda lebih mudah menerima takdir yang ada.

Cara Manjur untuk Menerima Takdir Allah Swt. Ketika takdir yang allah tentukan untuk kita tak sesuai dengan keinginan, memang butuh proses untuk bisa menerimanya. Biasanya saya melakukan beberapa hal ini supaya bisa lebih cepat berdamai dengan takdir:

1. Menyalurkan apa yang sedang dirasakan

Supaya lebih mudah berdamai, kita harus mengakui apa yang sedang kita rasakan, baik itu sedih, khawatir, kecewa dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk melepas beban perasaan yang kita alami. Kita bisa mencurahkannya dengan menulis di buku atau journaling. Selain itu bisa juga dengan bercerita kepada orang yang tepat. Orang yang bisa kita percaya dan dekat dengan kita, karena jika bercerita kepada orang yang salah, bukan solusi yang kita dapatkan namun perasaan kita bisa makin runyam.  Saya pernah bercerita kepada orang yang salah, bukannya lega yang saya dapatkan tapi justru kesedihan saya bertambah karena respon yang dia berikan. Oleh karena itu saya lebih suka mengekspresikan perasaan saya dengan menulis, journaling.

Dengan menulis saya bisa jujur mengeluarkan apa yang sedang saya rasakan, dan setelah itu rasanya hati lebih ringan, lebih tenang dan keresahan yang saya alami berkurang.

2. Afirmasi positif kepada diri sendiri

Ketika kita sudah melepaskan perasaan kita, kita akan lebih mudah memberikan kata-kata penyemangat dan megambil hikmah dari apa yang terjadi.  Berikan afirmasi positif kepada diri kita, karena motivasi paling baik adalah yang datang dari diri sendiri.

Ketika saya mengalami kejadian yang tidak mengenakan, saya akan mengucapkan beberapa kata-kata penyemangat untuk diri saya, misalnya “ingat, semua orang sudah punya takdirnya masing-masing”. “Ingat semua yang allah takdirkan untuk kita pasti yang terbaik, pasti paling pas” “Kenapa kamu tidak bisa menerima takdir ini? apa yang membuatmu berat menerimanya?” “Yakinlah, meskipun saat ini terasa berat, pasti akan indah nantinya, hanya saja saat ini kamu belum tahu hal indah apa yang menantimu”. “Seperti yang sebelumnya kamu alami, yang menurutmu buruk bisa memiliki akhir yang indah kan?” dan berbagai kalimat suportif lainnya. 

Kata-kata itu juga saya ucapkan setiap kali perasaan galau, tidak menerima takdir datang menghampiri.

3. Tidak membandingkan takdir kita dengan orang lain

Sebenarnya kita memiliki kesempatan untuk menerima takdir yang ada dengan ikhlas. Seringkali yang menjadi masalah adalah ketika kita membandingkan takdir kita dengan orang lain. Sehingga yang awalnya menerima, menjadi kecewa. Padahal kita tahu, setiap orang punya takdirnya sendiri-sendiri, punya milestone yang berbeda-beda. 

Jika dirasa perlu, kita bisa menonaktifkan media sosial jika sedang dalam kondisi kalut, masih belajar ikhlas menerima takdir yang ada. Karena sering kali apa yang nampak di media sosial membuat kita iri dan membandingkan apa yang terjadi kepada kita.

4. Mencari ilmu tentang menjadi hamba yang bisa selalu ridho dengan ketetapanNya

Ilmu adalah kunci dari sikap dan perilaku yang benar. Jika kita tidak tahu ilmunya atau bahkan mengetahui ilmu yang salah, maka respon kita pun juga akan salah. Ilmu tentang takdir allah akan memperkuat iman kita kepada qodho dan qodar, sehingga kita lebih ridho menerima apa yang terjadi.

5.Berdo’a 

Do’a adalah senjata bagi seorang muslim. Doa adalah yang menghubungkan kita dengan Sang Pencipta. Maka, jika ingin menjadi pribadi yang bisa selalu menerima takdirnya, sudah selayaknyalah kita meminta akan hal itu. Ada satu doa yang bertujuan supaya kita bisa menjadi hamba yang Ridho akan ketetapan-Nya. Doa ini disampaikan oleh salah satu habib dari tarim yang datang ke pesantren saua saat itu.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ نَفْسِيْ مُطْمَئِنَّةً تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ

Allahummaj’al nafsi muthmainnatan tu’minu biliqo-ika wa taqna’u bi’atho-ika wa tardho biqodho-ika

“Ya Allah, jadikanlah jiwaku tenang, mengimani perjumpaan dengan-Mu, merasa cukup dengan pemberianMu, dan rida dengan ketentuanMu.”

Ya, kita meminta supaya selalu bisa menerima takdir-Nya, entah itu baik atau buruk. Jika baik tidak sombong. Jika buruk tetap bisa husnudzhon,

6.Sabar jalani prosesnya, semua butuh waktu

Menerima takdir yang berat, tidak sesuai dengan yang diinginkan memang butuh waktu. Jadi terima saja apa yang kamu rasakan saat ini. Perlahan-lahan berusaha menerima, nanti lama kelamaan kita bisa menerima sepenuhnya.

Menerima takdir yang berat, tidak sesuai ekspektasi memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Jika kita mau perlahan-lahan membuka diri, maka insyAllah aka nada jalannya dan kita bisa menerima semua dengan lapang dada. Semoga enam cara tadi bisa membantu anda lebih mudah menerima takdir yang ada.

Referensi : Cara Manjur untuk Menerima Takdir Allah Swt