This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Perjalanan Panjang Meraih Ilmu Bersabarlah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perjalanan Panjang Meraih Ilmu Bersabarlah. Tampilkan semua postingan

Rabu, 28 September 2022

Perjalanan Panjang Meraih Ilmu, Bersabarlah

Perjalanan Panjang Meraih Ilmu Bersabarlah. bahwa ilmu agama tidaklah diperoleh melalui jalan yang mudah. Perjalanan yang ditempuh dalam rangka menuntut ilmu syar’i (ilmu agama) adalah perjalanan yang panjang. Sebagian ulama salaf berkata,  اطلبوا العلم من المهد إلى اللحد  ”Tuntutlah ilmu dari buaian (ketika masih kecil, pen.) hingga liang lahat (sampai meninggal dunia, pen..)”.  Imam Ahmad rahimahullah pernah ditanya ketika rambut beliau sudah tampak memutih,  إلى متى وأنت مع المحبرة  ”Sampai kapan Engkau masih bersama dengan wadah tinta?”  Maksudnya, orang tersebut heran ketika Imam Ahmad rahimahullah tetap bersama dengan alat-alat untuk mencari ilmu seperti kertas dan wadah tinta, padahal usia beliau tidak lagi muda. Sehingga dikatakan dalam sebuah kalimat yang terkenal,  مع المحبرة إلى المقبرة  “Bersama wadah tinta sampai ke liang kubur”.  Maksudnya, janganlah terputus untuk meraih ilmu agama. Raihlah ilmu agama sampai ajal menjemput.  Adapun terputusnya seseorang dari jalan ilmu syar’i kembali kepada beberapa sebab utama berikut ini:  Dia tidak mengetahui hakikat keutamaan ilmu syar’i dan mengapa dia (wajib) menuntut ilmu. Terkadang niat asalnya memang lemah. Karena sesungguhnya dengan niat yang kuat dalam menuntut ilmu, maka dia akan konsisten dan bersemangat di jalannya. Dia tergesa-gesa, dia ingin menjadi seorang ustadz atau ulama dan mengetahui berbagai masalah agama dalam beberapa bulan atau tahun saja. Hal ini tidak akan pernah bisa diraih selamanya. Sekali lagi, jalan menuntut ilmu itu sangatlah panjang dan melelahkan. Terkadang pula, sebabnya kembali kepada pandangannya yang lemah tentang ilmu tersebut. Dia menyangka bahwa manfaat dari ilmu agama itu hanya sedikit. Atau dia menyangka bahwa ada jalan atau metode lain yang lebih cepat untuk meraih ilmu. Semoga Allah Ta’ala memberikan kita keistiqamahan dalam meraih ilmu syar’i.
Perjalanan Panjang Meraih Ilmu Bersabarlah. bahwa ilmu agama tidaklah diperoleh melalui jalan yang mudah. Perjalanan yang ditempuh dalam rangka menuntut ilmu syar’i (ilmu agama) adalah perjalanan yang panjang. Sebagian ulama salaf berkata,

اطلبوا العلم من المهد إلى اللحد

Tuntutlah ilmu dari buaian (ketika masih kecil, pen.) hingga liang lahat (sampai meninggal dunia, pen..)”.

Imam Ahmad rahimahullah pernah ditanya ketika rambut beliau sudah tampak memutih,

إلى متى وأنت مع المحبرة

”Sampai kapan Engkau masih bersama dengan wadah tinta?”

Maksudnya, orang tersebut heran ketika Imam Ahmad rahimahullah tetap bersama dengan alat-alat untuk mencari ilmu seperti kertas dan wadah tinta, padahal usia beliau tidak lagi muda. Sehingga dikatakan dalam sebuah kalimat yang terkenal,

مع المحبرة إلى المقبرة

“Bersama wadah tinta sampai ke liang kubur”.

Maksudnya, janganlah terputus untuk meraih ilmu agama. Raihlah ilmu agama sampai ajal menjemput.

Adapun terputusnya seseorang dari jalan ilmu syar’i kembali kepada beberapa sebab utama berikut ini:

  1. Dia tidak mengetahui hakikat keutamaan ilmu syar’i dan mengapa dia (wajib) menuntut ilmu.
  2. Terkadang niat asalnya memang lemah. Karena sesungguhnya dengan niat yang kuat dalam menuntut ilmu, maka dia akan konsisten dan bersemangat di jalannya.
  3. Dia tergesa-gesa, dia ingin menjadi seorang ustadz atau ulama dan mengetahui berbagai masalah agama dalam beberapa bulan atau tahun saja. Hal ini tidak akan pernah bisa diraih selamanya. Sekali lagi, jalan menuntut ilmu itu sangatlah panjang dan melelahkan.

Terkadang pula, sebabnya kembali kepada pandangannya yang lemah tentang ilmu tersebut. Dia menyangka bahwa manfaat dari ilmu agama itu hanya sedikit. Atau dia menyangka bahwa ada jalan atau metode lain yang lebih cepat untuk meraih ilmu.
Semoga Allah Ta’ala memberikan kita keistiqamahan dalam meraih ilmu syar’i.