Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri (QS. Al-Isra’: 7)
Segala perbuatan yang kita lakukan, akan kembali kepada diri kita sendiri. Dari mana asal perbuatan timbul?
Perbuatan timbul dari Aqal + Nafsu. Diolah oleh pikiran yang ada dalam otak. Apapun yang kita lakukan merupakan perintah dari otak untuk mewujudkan apa yang ada dalam pikiran
Perhatikan skema berikut:
Aqal+Nafsu --> Pikiran -> Perbuatan -> Kebiasaan -> Karakter
Segala sesuatu yang kita lakukan “diciptakan” dua kali:
Pertama: dalam pikiran kita: konsep, perencanaan, desain
Kedua: perwujudan dalam dunia nyata saat apa yang kita pikirkan tersebut dikerjakan. Apa pelajaran QS al-Isra’ 7: Perbuatan baik atau perbuatan buruk akan kembali kepada pelakunya. Sedangkan, segala yang kita perbuat berasal dari pikiran kita, maka berfikirlah positif.
Mengapa Berfikir Positif?
Berfikir positif= Melepaskan getaran positif dan akan menarik hal-hal positif sebaliknya:
Berfikir negative = melepaskan getaran negatif dan akan menarik hal-hal negative
Manusia adalah magnet dan setiap detail peristiwa yang dialaminya adalah atas daya tariknya (undangannya) sendiri
Pikiran = Magnet
Magnet memiliki sifat menarik apa saja yang sesuai dengan magnet
Dengan kata lain:
Kita akan mendapatkan apa yang paling sering kita pikirkan, meskipun kita tidak menginginkannya
Pastikan bahwa kita hanya memikirkan hal-hal yang positif dari apa yang diinginkan. Inilah yang dimaksudkan hukum tarik menarik.
MENGAKTIFKAN HUKUM TARIK MENARIK
1. IMPIAN (QS. Al-Qashash: 77)
Impian adalah bayangan atau gambaran masa depan yang kita inginkan (Cita-cita, Visi, Asa)
Beberapa contoh impian sukses:
Wright bersaudara penemu pesawat terbang
Muhammad Yunus membuat bank memberi kredit tanpa jaminan
Muhammad bin Musa al-Khawarizmi penemu angka NOL (mengganti angka Romawi)
Jabir bin Hayyan penemu Ilmu kimia
Ibnu Sina penemu ilmu kedokteran (Al-Qanun fi Ath-Thibb)
Buatlah impian yang tidak bertentangan dengan hukum-hukum Allah SWT. Sebab, ketika impian bertentangan dengan hukum-hukum Allah, kita tidak dapat mengaktifkan hukum tarik-menarik
2. YAKIN (QS. Al-Baqarah: 4)
QS. Al-Baqarah: 4. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat
Yakin adalah salah satu prinsip penting untuk mengaktifkan hukum tarik menarik.
Tiga tingkatan yakin:
• ‘Ilmul yaqin= keyakinan karena pengetahuan
• ‘Ainul yaqin= keyakinan melalui penglihatan langsung
• Haqqul yaqin= keyakinan karena merasakan langsung
Contoh: Peristiwa Nabi Yusuf
3. SYUKUR (QS. Ibrahim: 7)
Jika kamu pandai bersyukur atas nikmat Allah, maka Allah akan menambah nikmat. Kalau kamu kufur maka siksa Allah amat sangat pedih. Syukur mengajarkan kita untuk memandang segala sesuatu dengan cara pandang (pola pikir) positif.
Syukur terbagi ada tiga tingkatan: Melafadz hamdalah, Sujud syukur dan Memberikan sesuatu yang baik kepada yang berhak menerima
4. PASRAH
Pasrah= Tawakal. Tawakal puncak kepercayaan kepada Allah SWT. Pasrah menyadarkan kepada kekuatan Allah secara mutlak, ada kekuatan yang Maha Kuat di atas kekuatan manusia
IMPLIKASI : Berfikir sesuatu, sama dengan merencanakan sesuatu tersebut terjadi. Oleh Karena itu perlu dibarengi dengan: Perbanyak bersyukur, Hindari mengeluh, Fokuskan pikiran kita pada apa yang diinginkan.