Faktanya, peneliti mengatakan bahwa kurangnya motivasi akibat dari rasa malas ini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor biologis, bukan sekadar sikap dan kebiasaan ataupun suasana hati dan lingkungan.
Kenapa rasa malas bisa muncul? Menurut informasi yang didapat melalui Live Science, sejumlah peneliti dari Oxford University sudah melakukan penelitian dengan menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI), alat yang menunjukkan gambaran belahan otak manusia. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti motivasi dan rasa malas.
Hasil scan menunjukkan bahwa ketika orang memutuskan untuk melakukan sesuatu atau ingin berkegiatan, area premotor pada otak akan menyala dan titik lain di otak yang mengendalikan gerakan di tubuh akan menjadi aktif. Area premotor merupakan area otak yang penting, karena menuntun gerakan kita dan mengendalikan otot besar dan proksima dari tubuh.
Pada orang yang malas, area premotor pada otak tidak menyala sehingga tidak memunculkan sinyal ke otot besar dan proksima di tubuh. Koneksi otak yang menghubungkan “keputusan untuk melakukan sesuatu” menjadi sebuah tindakan menjadi tidak efektif pada orang yang malas, sehingga muncul rasa malas bergerak, lelas dan lemas karena otak harus melakukan upaya lebih keras untuk mengubah keputusan yang diambil menjadi tindakan untuk bergerak.
Tingkat dopamin akan memberikan dampak yang berbeda di berbagai area otak. Peneliti menemukan bahwa para pekerja keras memiliki dopamin paling banyak di dua area otak yang memainkan peran penting dalam penghargaan dan motivasi.
Malas adalah penyakit
Dr. Richard Weiler mengatakan bahwa kemalasan harus mulai dikategorikan sebagai penyakit. Malas berkepanjangan berdampak kepada penyakit berbahaya seperti obesitas, diabetes dan hipertensi, sehingga bisa disimpulkan bahwa malas adalah sumber penyakit. Oleh karena itu, harus segera diatasi dan dicari solusinya.
"Olahraga dan aktivitas tubuh adalah solusi untuk menghindari rasa malas, namun masyarakat zaman memiliki minim pengetahuan tentang nutrisi dan olahraga"
Spesialis Kedokteran Olahraga, Dr. Michael Triangto, SpKO, menyebutkan bahwa pola hidup sehat dengan melakukan gaya hidup aktif dan berolahraga adalah kunci dari penyakit kemalasan. Namun, banyak yang masih belum paham mengenai nutrisi dan kesadaran untuk rutin berolahraga.
Rasa malas bisa juga disebabkan karena masalah mal nutrisi. Menurut Dr. Michael Triangto, SpKO, mal nutrisi tidak hanya disebabkan oleh kekurangan gizi. “Ingat, mal nutrisi tidak hanya mengacu pada orang yang kekurangan gizi. Tetapi juga berbicara tentang komposisi asupan bahan-bahan nutrisi yang tidak tepat,” ujarnya. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa rasa malas berawal dari kebiasaan hidup yang salah.
1. Melewatkan waktu sarapan
Misalnya kamu melewatkan waktu sarapan, sehingga serangan lapar muncul lebih besar ketika jam makan siang dan kamu terdorong untuk makan menu berkarbohidrat tinggi dalam porsi besar. Alhasil, kandungan gula dalam darah melonjak drastis yang berdampak kepada terhambatnya kerja neuron orexin dalam hipotalamus otak yang bertugas untuk menjaga kamu tetap terjaga dan fokus. Tidak heran, kalau setelah makan siang, kamu akan merasa mengantuk dan malas berkegiatan.
2. Makan sebelum tidur
Mengonsumsi makanan dan minuman manis atau berkarbohidrat tinggi sebelum tidur juga bisa berdampak buruk. Masuknya gula akan membuat tubuh memerintahkan otak untuk mengeluarkan hormon insulin. Oleh insulin, semua gula yang ada dalam darah dimasukkan ke sel otot, hati, dan ke dalam lemak. Alhasil, gula darah menjadi drop, sehingga otak memerintahkan tubuh memproduksi hormon yang bisa membuat tidur kamu tidak nyenyak dan bangun dalam kondisi tidak segar, pegal-pegal dan malas!
3. Pola diet yang salah
Tubuh tidak bersemangat juga bisa disebabkan oleh kesalahan pola diet seperti tidak mengonsumi karbohidrat sama sekali. Harapannya, dengan absennya karbohidrat, tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi. Padahal, tubuh lebih suka menguras persediaan glikogen (protein otot) daripada membakar lemak. Ditambah lagi, untuk setiap satu kilogram glikogen yang hilang terbakar, tubuh juga akan kehilangan 3 kilogram air yang diikat oleh glikogen. Tidak heran kalau para pelaku diet jenis ini selalu terlihat lemas dan tidak energik.
Jadi, jangan sepelekan rasa malas yang sering muncul ya, Dream Warriors. Pahami betul tubuh kamu, apa yang kamu konsumsi dan gaya hidup kamu. Terapkan gaya hidup sehat untuk terhindar dari rasa malas dan proses kejar mimpi kamu bisa lebih lancar.
Selain itu, untuk meningkatkan motivasi kamu, follow gerakan sosial Kejar Mimpi di media sosial untuk mendapatkan motivasi harian, tips dan trik untuk lebih produktif dan update tren lainnya, supaya kamu selalu semangat dan positif dalam mengejar mimpi :)
Referensi : Jangan anggap remesh rasa malas, Bisa jadi ada yang salah di tubuh kamu