This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Malas Shalat Dhuha? Jadikan 5 Hal Ini sebagai Sumber Semangat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Malas Shalat Dhuha? Jadikan 5 Hal Ini sebagai Sumber Semangat. Tampilkan semua postingan

Senin, 26 September 2022

Malas Shalat Dhuha? Jadikan 5 Hal Ini sebagai Sumber Semangat

Malas Shalat Dhuha? Jadikan 5 Hal Ini sebagai Sumber Semangat. Meski termasuk salah satu amalan unggulan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, masih banyak kaum Muslimin yang enggan melakukan shalat Dhuha. Selain karena salahnya pemahaman tentang makna ‘sunnah’, kemalasan bersumber dari ketidakpahaman seseorang akan kandungan agung di balik shalat Dhuha. Bagi siapa saja yang masih malas-malasan mendirikan shalat Dhuha, hendaknya memperhatikan 5 hal agung ini. Bacalah dengan hati, dan mintalah pertolongan kepada Allah Ta’ala agar Anda dimudahkan untuk mendawamkannya.   Pengganti Sedekah Sedekah hanya difahami sebagai mengeluarkan harta di jalan Allah Ta’ala. Padahal, dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim Rahimahullah, sedekah memiliki makna yang amat luas. Kita tetap bisa terhitung mendapatkan pahala sedekah, meski tidak memiliki atau mengeluarkan uang serupiah pun.  “Setiap sendi tulang ada sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah. Setiap tahlil adalah sedekah. Setiap takbir adalah sedekah. Setiap tahmid adalah sedekah. Setiap amar makruf adalah sedekah. Setiap mencegah kemungkaran adalah sedekah.” Beruntungnya kita sebagai Muslim, ketujuh jenis sedekah itu bisa kita raup pahalanya hanya dengan melakukan satu amalan sederhana, yang melakukannya hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Pungkas Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam haditsnya ini, “Dan semua itu, cukup dengan dua rakaat Dhuha yang dikerjakan oleh salah seorang di antara kalian.”  Digolongkan ke Dalam Orang yang Bertaubat Di dalam al-Qur’an, Allah Ta’ala menyebutkan bahwa Dia mencintai hamba-hamba-Nya yang bertaubat dan hamba-hamba-Nya yang mensucikan diri. Guna menggapai derajat orang yang bertaubat ini, shalat Dhuha adalah salah satu sarana yang utama.  “Shalat orang yang bertaubat,” tutur Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, “adalah (shalat) ketika matahari naik (shalat Dhuha).”  3 Wasiat Agung Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Tiada yang lebih agung dari pesan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Beliaulah sosok rahmat bagi semesta alam, yang perkataannya paling baik setelah firman Allah Ta’ala. Mengikuti perkataan beliau menjadi sebuah amalan agung yang ganjarannnya cinta Allah Ta’ala dan surga-Nya.  Kepada Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyampaikan tiga wasiat agung yang juga berlaku untuk umat-umatnya.  Tiada yang lebih agung dari pesan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Beliaulah sosok rahmat bagi semesta alam, yang perkataannya paling baik setelah firman Allah Ta’ala. Mengikuti perkataan beliau menjadi sebuah amalan agung yang ganjarannnya cinta Allah Ta’ala dan surga-Nya.  Kepada Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyampaikan tiga wasiat agung yang juga berlaku untuk umat-umatnya. “Jangan tidur kecuali setelah mendirikan shalat Witir. Jangan meninggalkan shalat Dhuha karena shalat tersebut merupakan shalatnya orang-orang yang bertaubat. Dan berpuasalah selama tiga hari di setiap bulannya.”Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim Rahimahumullah dan merupakan wasiat agung yang harus senantiasa kita pegang dan kerjakan. Dengan izin Allah Ta’ala.  Mendapatkan Kecukupan Hidup Sebagai salah satu faktor kebahagiaan ialah tercukupinya seseorang terkait kebutuhan hidupnya. Cukup, sejatinya bukan soal jumlah. Merasa cukup adalah urusan hati yang erat hubungannya dengan rasa syukur dan qanaah. Karenanya, banyak kita jumpai orang kaya harta yang selalu merasa kekurangan. Sebaliknya, amat banyak orang yang terlihat biasa-biasa saja, tapi hatinya kaya karena merasa dicukupi.  Salah satu kunci kecukupan, ialah empat rakaat ringan di awal hari, ketika cahaya mentari sudah terasa hangat. “Wahai Anak Adam,” firman Allah Ta’ala dalam sebuah hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud Rahimahullah, “jangan lemah untuk mendirikan empat rakaat di awal siangmu, maka Aku akan mencukupkanmu di sisa harinya.”  Adakah jaminan yang lebih baik dari jaminan Allah Ta’ala kepada makhluk-makhluk-Nya? Jika Allah Ta’ala sudah menjamin untuk mencukupi, adakah makhluk yang sanggup mencegah atau menghalanginya? Dialah sebaik-baik Zat yang Mencukupi.   Pahala Umrah Bagi kita yang ada di Indonesia, untuk melakukan ibadah umrah harus memiliki sekitar 20-30 juta rupiah. Jumlah yang banyak jika dibandingkan dengan penghasilan rata-rata kaum Muslimin negeri ini. Akan tetapi, sebagai bentuk Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Allah Ta’ala memberikan satu alternatif ibadah yang setara umrah, tanpa harus mengeluarkan satu rupiah pun.  “Barang siapa yang keluar rumahnya dalam keadaan suci untuk mendirikan shalat wajib, pahalanya seperti pahala orang yang menunaikan ibadah Haji. Barang siapa yang keluar rumahnya untuk mendirikan shalat Dhuha, tidak ada tujuannya selain itu, maka pahalanya seperti pahala orang yang menunaikan ibadah umrah.”  Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud Rahimahullah ini, salah satunya berfungsi sebagai hiburan bagi kaum Muslimin yang belum memiliki kelebihan harta. Bahwa keutamaan ibadah tetap bisa dikerjakan, meski dengan cara yang berbeda. Tentunya, jika dikurniai kemampuan, melakukan ibadah umrah di Tanah Suci secara langsung lebih berkesan bagi nurani seseorang.
Malas Shalat Dhuha? Jadikan 5 Hal Ini sebagai Sumber Semangat. Meski termasuk salah satu amalan unggulan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, masih banyak kaum Muslimin yang enggan melakukan shalat Dhuha. Selain karena salahnya pemahaman tentang makna ‘sunnah’, kemalasan bersumber dari ketidakpahaman seseorang akan kandungan agung di balik shalat Dhuha.

Bagi siapa saja yang masih malas-malasan mendirikan shalat Dhuha, hendaknya memperhatikan 5 hal agung ini. Bacalah dengan hati, dan mintalah pertolongan kepada Allah Ta’ala agar Anda dimudahkan untuk mendawamkannya. 

Pengganti Sedekah

Sedekah hanya difahami sebagai mengeluarkan harta di jalan Allah Ta’ala. Padahal, dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim Rahimahullah, sedekah memiliki makna yang amat luas. Kita tetap bisa terhitung mendapatkan pahala sedekah, meski tidak memiliki atau mengeluarkan uang serupiah pun.

“Setiap sendi tulang ada sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah. Setiap tahlil adalah sedekah. Setiap takbir adalah sedekah. Setiap tahmid adalah sedekah. Setiap amar makruf adalah sedekah. Setiap mencegah kemungkaran adalah sedekah.” Beruntungnya kita sebagai Muslim, ketujuh jenis sedekah itu bisa kita raup pahalanya hanya dengan melakukan satu amalan sederhana, yang melakukannya hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Pungkas Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam haditsnya ini, “Dan semua itu, cukup dengan dua rakaat Dhuha yang dikerjakan oleh salah seorang di antara kalian.”

Digolongkan ke Dalam Orang yang Bertaubat

Di dalam al-Qur’an, Allah Ta’ala menyebutkan bahwa Dia mencintai hamba-hamba-Nya yang bertaubat dan hamba-hamba-Nya yang mensucikan diri. Guna menggapai derajat orang yang bertaubat ini, shalat Dhuha adalah salah satu sarana yang utama.

“Shalat orang yang bertaubat,” tutur Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, “adalah (shalat) ketika matahari naik (shalat Dhuha).”

3 Wasiat Agung Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

Tiada yang lebih agung dari pesan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Beliaulah sosok rahmat bagi semesta alam, yang perkataannya paling baik setelah firman Allah Ta’ala. Mengikuti perkataan beliau menjadi sebuah amalan agung yang ganjarannnya cinta Allah Ta’ala dan surga-Nya.

Kepada Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyampaikan tiga wasiat agung yang juga berlaku untuk umat-umatnya.

Tiada yang lebih agung dari pesan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Beliaulah sosok rahmat bagi semesta alam, yang perkataannya paling baik setelah firman Allah Ta’ala. Mengikuti perkataan beliau menjadi sebuah amalan agung yang ganjarannnya cinta Allah Ta’ala dan surga-Nya.

Kepada Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyampaikan tiga wasiat agung yang juga berlaku untuk umat-umatnya. “Jangan tidur kecuali setelah mendirikan shalat Witir. Jangan meninggalkan shalat Dhuha karena shalat tersebut merupakan shalatnya orang-orang yang bertaubat. Dan berpuasalah selama tiga hari di setiap bulannya.”Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim Rahimahumullah dan merupakan wasiat agung yang harus senantiasa kita pegang dan kerjakan. Dengan izin Allah Ta’ala.

Mendapatkan Kecukupan Hidup

Sebagai salah satu faktor kebahagiaan ialah tercukupinya seseorang terkait kebutuhan hidupnya. Cukup, sejatinya bukan soal jumlah. Merasa cukup adalah urusan hati yang erat hubungannya dengan rasa syukur dan qanaah. Karenanya, banyak kita jumpai orang kaya harta yang selalu merasa kekurangan. Sebaliknya, amat banyak orang yang terlihat biasa-biasa saja, tapi hatinya kaya karena merasa dicukupi.

Salah satu kunci kecukupan, ialah empat rakaat ringan di awal hari, ketika cahaya mentari sudah terasa hangat. “Wahai Anak Adam,” firman Allah Ta’ala dalam sebuah hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud Rahimahullah, “jangan lemah untuk mendirikan empat rakaat di awal siangmu, maka Aku akan mencukupkanmu di sisa harinya.”

Adakah jaminan yang lebih baik dari jaminan Allah Ta’ala kepada makhluk-makhluk-Nya? Jika Allah Ta’ala sudah menjamin untuk mencukupi, adakah makhluk yang sanggup mencegah atau menghalanginya? Dialah sebaik-baik Zat yang Mencukupi. 

Pahala Umrah

Bagi kita yang ada di Indonesia, untuk melakukan ibadah umrah harus memiliki sekitar 20-30 juta rupiah. Jumlah yang banyak jika dibandingkan dengan penghasilan rata-rata kaum Muslimin negeri ini. Akan tetapi, sebagai bentuk Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Allah Ta’ala memberikan satu alternatif ibadah yang setara umrah, tanpa harus mengeluarkan satu rupiah pun.

“Barang siapa yang keluar rumahnya dalam keadaan suci untuk mendirikan shalat wajib, pahalanya seperti pahala orang yang menunaikan ibadah Haji. Barang siapa yang keluar rumahnya untuk mendirikan shalat Dhuha, tidak ada tujuannya selain itu, maka pahalanya seperti pahala orang yang menunaikan ibadah umrah.”

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud Rahimahullah ini, salah satunya berfungsi sebagai hiburan bagi kaum Muslimin yang belum memiliki kelebihan harta. Bahwa keutamaan ibadah tetap bisa dikerjakan, meski dengan cara yang berbeda. Tentunya, jika dikurniai kemampuan, melakukan ibadah umrah di Tanah Suci secara langsung lebih berkesan bagi nurani seseorang.


Referensi : Malas Shalat Dhuha?, jadikan 5 Hal Ini sebagai Sumber Semangat