This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label 12 Alasan Susah 'Move On' dari Mantan Usai Putus Cinta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 12 Alasan Susah 'Move On' dari Mantan Usai Putus Cinta. Tampilkan semua postingan

Jumat, 02 September 2022

12 Alasan Susah 'Move On' dari Mantan Usai Putus Cinta

Putus cinta adalah salah satu fase menyakitkan dalam hidup. Rasa sakit karena kehilangan orang yang dicintai tentu bukanlah hal yang diinginkan. Sebagian orang cenderung kesulitan untuk melupakan mantan kekasih usai putus atau bercerai.  Dalam banyak kasus, penyebab susah move on karena belum sepenuhnya menghilangkan semua hal yang berkaitan dengan mantan kekasih.  Terlebih, hubungan yang terjalin intens itu menimbulkan rasa kehilangan yang amat dalam. Maka tak heran orang yang baru putus masih akan selalu ingin tahu atau ikut campur soal kehidupan sang mantan kekasih. Padahal keduanya jelas bukan hal yang sehat untuk dilakukan.   Menjalani hari-hari usai putus cinta bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika ada faktor lain yang membuatnya lebih sulit untuk move on.  Setidaknya, ketahui penyebab yang menghalangimu move on sehingga kamu bisa cepat melupakannya dan menjalani hidup dengan lebih baik.  Berikut 12 alasan susah move on dari mantan usai putus, melansir berbagai sumber.  1. Dia adalah cinta pertama  Banyak orang bilang bahwa cinta pertama tak akan bisa dilupakan. Mungkin hal itu bisa jadi benar. Sebabnya, itu adalah momen pertama kalinya kamu merasa dicintai dan diinginkan untuk pertama kalinya.  Pun dengan rasa sakit usai putus cinta juga bakal menjadi hal baru bagimu. Tak heran, akan butuh waktu cukup lama untuk melupakan semua memori itu.  2. Belum ada kata pisah Keputusan untuk putus tidak terjadi begitu saja tanpa ada kalimat perpisahan, meski salah satu atau kedua belah pihak yakin untuk tak lagi bersama. Tetapi ketika hubungan berakhir tanpa kalimat perpisahan bisa menjadi akhir yang menggantung.  Kalimat perpisahan menandakan hubungan sudah final, dan itu sangat penting untuk mengakhiri sebuah hubungan.  3. Terjebak nostalgia  Tak bisa dimungkiri, menghabiskan banyak waktu dan menciptakan momen bahagia bersama mantan kekasih bukanlah hal yang mudah dilupakan. Namun jangan terus-menerus terkungkung mengingat masa-masa indah dan meyakini bahwa kamu tak akan menemukan orang lain sesempurna dirinya.  Cobalah singkirkan semua yang bisa membangkitkan kenangan masa lalu, seperti foto, video, barang-barang pemberiannya, bahkan history percakapanmu. Itu semua akan menyiksa mental dan batin sehingga membuatmu susah melupakannya.  4. Pura-pura bahagia Menunjukkan susah payah bahwa kamu baik-baik saja tak akan menyelesaikan masalah. Sedih karena putus cinta adalah hal yang wajar. Setiap orang memiliki toleransi waktu yang berbeda-beda untuk menyembuhkan luka. Tak perlu menyembunyikan rasa sakit. Biarkan semuanya keluar dan berlalu.  Luapkan dengan menangis, bercerita dengan keluarga atau sahabat bisa membantu meringankan beban emosionalmu. Jika kamu terburu-buru dan memaksakan diri, kamu akan menjadi lebih sedih dan susah berpikir positif.  5. Terus stalking media sosialnya  Stalking akun media sosialnya karena penasaran tidak akan membantumu melewati masa move on. Justru dengan menguntitnya hanya akan menambah rasa sakit hati dan cemburu. Apalagi jika kamu tahu dia telah bersama orang lain.  Batasi dirimu untuk tidak stalking apa pun yang berkaitan dengan mantan. Blokir media sosial dan nomor teleponnya sementara waktu bisa sangat membantu memulihkan perasaanmu.  6. Berada dalam lingkaran sosial yang sama Memiliki teman yang sama dapat membuat proses move on menjadi lebih sulit. Semakin lama hubungan kalian berjalan, semakin banyak pula memiliki teman yang sama. Teman-teman kadang tak menyadari mengasosiasikan dirimu dengan sang mantan--di mana ada kamu, pasti ada dia.  Belum lagi jika kalian masih sering berkumpul dan bertemu satu sama lain. Kurangi intensitas komunikasi dan pertemuan yang bisa membuatmu semakin sulit melupakannya.  7. Masih kangen  Cinta memang candu. Perasaan yang intens akan sulit disingkirkan atau dibiarkan memudar. Kamu terjebak dengan perasaan yang menginginkannya kembali. Itu menjadi pencetus kamu menyesali perpisahan itu dan akan melakukan apa saja untuk merasa seperti itu lagi terlepas dari keburukan yang datang bersama yang baik.  8. Tak percaya diri Salah satu perasaan yang menghantui ketika putus adalah membayangkan bakal tidak menemukan orang yang tepat. Kamu terlalu takut untuk menjadi pribadi seperti semula tanpa sang mantan. Kamu juga cemas jika menjadi sendirian tanpanya sehingga semakin sulit untuk membiarkan dia pergi.  9. Menyalahkan diri sendiri  Perpisahan adalah kesempatan untuk belajar lebih memahami diri sendiri. Dengan begitu, kamu akan bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan dewasa. Namun sayangnya, kebanyakan orang sulit memahami hal tersebut dan lebih mengutamakan rasa sakitnya, sehingga yang muncul hanya ego dan menyalahkan diri sendiri.  Percayalah, terus-terusan menyalahkan diri sendiri maupun orang lain tidak membantumu memperbaiki keadaan. Segera lakukan hal yang positif dan mulai berdamai dan belajarlah mencintai diri.  10. Hubungan telah berlangsung lama Durasi menjalin hubungan percintaan juga menentukan seseorang bisa melupakannya dengan cepat atau tidak. Semakin lama hubungan berjalan, kecenderungannya semakin sulit untuk dilupakan. Hal ini juga ada hubungannya dengan kebiasaan. Kamu telah terbiasa segala sesuatu dilakukan bersamanya.  11. Masih berharap  Meskipun masih marah dan kecewa, nyatanya diam-diam kamu masih berharap bahwa dia menyadari kesalahannya dan kembali. Mengharapkan mantan kekasih kembali sebenarnya bukan hal yang buruk, terutama bila kamu masih memiliki perasaan padanya.  Tetapi jika itu berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dan tak ada progres sama sekali, sudah saatnya untuk berhenti menunggu. Pikirkan kembali apakah dia pantas mendapatkan kesempatan kedua.   Agar kamu tak terus-terusan membayangkan dia kembali, hindari membangkitkan romantisme masa lalu, stop berandai-andai, dan percayalah bahwa kamu layak mendapatkan pasangan yang lebih baik suatu saat nanti.  12. Terdapat penyesalan  Merajut hubungan bertahun-tahun lamanya bisa jadi membuatmu mengorbankan segalanya. Waktu, uang, dan segala upaya yang kamu berikan nyatanya tidak membuahkan hasil. Menyadari telah kehilangan semua yang kamu korbankan bisa membuatmu hilang arah.  Jangan biarkan penyesalan menghantui perasaanmu. Kenangan masa lalu menjadi pelajaran untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.  Itulah 12 alasan susah melupakan mantan usai putus cinta. Menyembuhkan luka dan kembali bangkit melanjutkan hidup adalah sebuah proses. Proses tentu membutuhkan waktu. Rata-rata orang dapat pulih dari putus cinta sekitar 11 minggu untuk dapat kembali berpikir rasional dan mengikhlaskan segalanya.  Perubahan besar ini tidak hanya terjadi dalam semalam. Namun berita baiknya kamu tidak akan berada dalam kondisi yang menyedihkan selamanya, kok. Percayalah, seiring waktu kamu bisa melupakan kesedihan itu dan memiliki kehidupan yang lebih baik.    Referensi : 12 Alasan Susah 'Move On' dari Mantan Usai Putus CintaPutus cinta adalah salah satu fase menyakitkan dalam hidup. Rasa sakit karena kehilangan orang yang dicintai tentu bukanlah hal yang diinginkan. Sebagian orang cenderung kesulitan untuk melupakan mantan kekasih usai putus atau bercerai.  Dalam banyak kasus, penyebab susah move on karena belum sepenuhnya menghilangkan semua hal yang berkaitan dengan mantan kekasih.  Terlebih, hubungan yang terjalin intens itu menimbulkan rasa kehilangan yang amat dalam. Maka tak heran orang yang baru putus masih akan selalu ingin tahu atau ikut campur soal kehidupan sang mantan kekasih. Padahal keduanya jelas bukan hal yang sehat untuk dilakukan.   Menjalani hari-hari usai putus cinta bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika ada faktor lain yang membuatnya lebih sulit untuk move on.  Setidaknya, ketahui penyebab yang menghalangimu move on sehingga kamu bisa cepat melupakannya dan menjalani hidup dengan lebih baik.  Berikut 12 alasan susah move on dari mantan usai putus, melansir berbagai sumber.  1. Dia adalah cinta pertama  Banyak orang bilang bahwa cinta pertama tak akan bisa dilupakan. Mungkin hal itu bisa jadi benar. Sebabnya, itu adalah momen pertama kalinya kamu merasa dicintai dan diinginkan untuk pertama kalinya.  Pun dengan rasa sakit usai putus cinta juga bakal menjadi hal baru bagimu. Tak heran, akan butuh waktu cukup lama untuk melupakan semua memori itu.  2. Belum ada kata pisah Keputusan untuk putus tidak terjadi begitu saja tanpa ada kalimat perpisahan, meski salah satu atau kedua belah pihak yakin untuk tak lagi bersama. Tetapi ketika hubungan berakhir tanpa kalimat perpisahan bisa menjadi akhir yang menggantung.  Kalimat perpisahan menandakan hubungan sudah final, dan itu sangat penting untuk mengakhiri sebuah hubungan.  3. Terjebak nostalgia  Tak bisa dimungkiri, menghabiskan banyak waktu dan menciptakan momen bahagia bersama mantan kekasih bukanlah hal yang mudah dilupakan. Namun jangan terus-menerus terkungkung mengingat masa-masa indah dan meyakini bahwa kamu tak akan menemukan orang lain sesempurna dirinya.  Cobalah singkirkan semua yang bisa membangkitkan kenangan masa lalu, seperti foto, video, barang-barang pemberiannya, bahkan history percakapanmu. Itu semua akan menyiksa mental dan batin sehingga membuatmu susah melupakannya.  4. Pura-pura bahagia Menunjukkan susah payah bahwa kamu baik-baik saja tak akan menyelesaikan masalah. Sedih karena putus cinta adalah hal yang wajar. Setiap orang memiliki toleransi waktu yang berbeda-beda untuk menyembuhkan luka. Tak perlu menyembunyikan rasa sakit. Biarkan semuanya keluar dan berlalu.  Luapkan dengan menangis, bercerita dengan keluarga atau sahabat bisa membantu meringankan beban emosionalmu. Jika kamu terburu-buru dan memaksakan diri, kamu akan menjadi lebih sedih dan susah berpikir positif.  5. Terus stalking media sosialnya  Stalking akun media sosialnya karena penasaran tidak akan membantumu melewati masa move on. Justru dengan menguntitnya hanya akan menambah rasa sakit hati dan cemburu. Apalagi jika kamu tahu dia telah bersama orang lain.  Batasi dirimu untuk tidak stalking apa pun yang berkaitan dengan mantan. Blokir media sosial dan nomor teleponnya sementara waktu bisa sangat membantu memulihkan perasaanmu.  6. Berada dalam lingkaran sosial yang sama Memiliki teman yang sama dapat membuat proses move on menjadi lebih sulit. Semakin lama hubungan kalian berjalan, semakin banyak pula memiliki teman yang sama. Teman-teman kadang tak menyadari mengasosiasikan dirimu dengan sang mantan--di mana ada kamu, pasti ada dia.  Belum lagi jika kalian masih sering berkumpul dan bertemu satu sama lain. Kurangi intensitas komunikasi dan pertemuan yang bisa membuatmu semakin sulit melupakannya.  7. Masih kangen  Cinta memang candu. Perasaan yang intens akan sulit disingkirkan atau dibiarkan memudar. Kamu terjebak dengan perasaan yang menginginkannya kembali. Itu menjadi pencetus kamu menyesali perpisahan itu dan akan melakukan apa saja untuk merasa seperti itu lagi terlepas dari keburukan yang datang bersama yang baik.  8. Tak percaya diri Salah satu perasaan yang menghantui ketika putus adalah membayangkan bakal tidak menemukan orang yang tepat. Kamu terlalu takut untuk menjadi pribadi seperti semula tanpa sang mantan. Kamu juga cemas jika menjadi sendirian tanpanya sehingga semakin sulit untuk membiarkan dia pergi.  9. Menyalahkan diri sendiri  Perpisahan adalah kesempatan untuk belajar lebih memahami diri sendiri. Dengan begitu, kamu akan bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan dewasa. Namun sayangnya, kebanyakan orang sulit memahami hal tersebut dan lebih mengutamakan rasa sakitnya, sehingga yang muncul hanya ego dan menyalahkan diri sendiri.  Percayalah, terus-terusan menyalahkan diri sendiri maupun orang lain tidak membantumu memperbaiki keadaan. Segera lakukan hal yang positif dan mulai berdamai dan belajarlah mencintai diri.  10. Hubungan telah berlangsung lama Durasi menjalin hubungan percintaan juga menentukan seseorang bisa melupakannya dengan cepat atau tidak. Semakin lama hubungan berjalan, kecenderungannya semakin sulit untuk dilupakan. Hal ini juga ada hubungannya dengan kebiasaan. Kamu telah terbiasa segala sesuatu dilakukan bersamanya.  11. Masih berharap  Meskipun masih marah dan kecewa, nyatanya diam-diam kamu masih berharap bahwa dia menyadari kesalahannya dan kembali. Mengharapkan mantan kekasih kembali sebenarnya bukan hal yang buruk, terutama bila kamu masih memiliki perasaan padanya.  Tetapi jika itu berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dan tak ada progres sama sekali, sudah saatnya untuk berhenti menunggu. Pikirkan kembali apakah dia pantas mendapatkan kesempatan kedua.   Agar kamu tak terus-terusan membayangkan dia kembali, hindari membangkitkan romantisme masa lalu, stop berandai-andai, dan percayalah bahwa kamu layak mendapatkan pasangan yang lebih baik suatu saat nanti.  12. Terdapat penyesalan  Merajut hubungan bertahun-tahun lamanya bisa jadi membuatmu mengorbankan segalanya. Waktu, uang, dan segala upaya yang kamu berikan nyatanya tidak membuahkan hasil. Menyadari telah kehilangan semua yang kamu korbankan bisa membuatmu hilang arah.  Jangan biarkan penyesalan menghantui perasaanmu. Kenangan masa lalu menjadi pelajaran untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.  Itulah 12 alasan susah melupakan mantan usai putus cinta. Menyembuhkan luka dan kembali bangkit melanjutkan hidup adalah sebuah proses. Proses tentu membutuhkan waktu. Rata-rata orang dapat pulih dari putus cinta sekitar 11 minggu untuk dapat kembali berpikir rasional dan mengikhlaskan segalanya.  Perubahan besar ini tidak hanya terjadi dalam semalam. Namun berita baiknya kamu tidak akan berada dalam kondisi yang menyedihkan selamanya, kok. Percayalah, seiring waktu kamu bisa melupakan kesedihan itu dan memiliki kehidupan yang lebih baik.    Referensi : 12 Alasan Susah 'Move On' dari Mantan Usai Putus Cinta. Putus cinta adalah salah satu fase menyakitkan dalam hidup. Rasa sakit karena kehilangan orang yang dicintai tentu bukanlah hal yang diinginkan. Sebagian orang cenderung kesulitan untuk melupakan mantan kekasih usai putus atau bercerai.  Dalam banyak kasus, penyebab susah move on karena belum sepenuhnya menghilangkan semua hal yang berkaitan dengan mantan kekasih.  Terlebih, hubungan yang terjalin intens itu menimbulkan rasa kehilangan yang amat dalam. Maka tak heran orang yang baru putus masih akan selalu ingin tahu atau ikut campur soal kehidupan sang mantan kekasih. Padahal keduanya jelas bukan hal yang sehat untuk dilakukan.   Menjalani hari-hari usai putus cinta bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika ada faktor lain yang membuatnya lebih sulit untuk move on.  Setidaknya, ketahui penyebab yang menghalangimu move on sehingga kamu bisa cepat melupakannya dan menjalani hidup dengan lebih baik.  Berikut 12 alasan susah move on dari mantan usai putus, melansir berbagai sumber.  1. Dia adalah cinta pertama  Banyak orang bilang bahwa cinta pertama tak akan bisa dilupakan. Mungkin hal itu bisa jadi benar. Sebabnya, itu adalah momen pertama kalinya kamu merasa dicintai dan diinginkan untuk pertama kalinya.  Pun dengan rasa sakit usai putus cinta juga bakal menjadi hal baru bagimu. Tak heran, akan butuh waktu cukup lama untuk melupakan semua memori itu.  2. Belum ada kata pisah Keputusan untuk putus tidak terjadi begitu saja tanpa ada kalimat perpisahan, meski salah satu atau kedua belah pihak yakin untuk tak lagi bersama. Tetapi ketika hubungan berakhir tanpa kalimat perpisahan bisa menjadi akhir yang menggantung.  Kalimat perpisahan menandakan hubungan sudah final, dan itu sangat penting untuk mengakhiri sebuah hubungan.  3. Terjebak nostalgia  Tak bisa dimungkiri, menghabiskan banyak waktu dan menciptakan momen bahagia bersama mantan kekasih bukanlah hal yang mudah dilupakan. Namun jangan terus-menerus terkungkung mengingat masa-masa indah dan meyakini bahwa kamu tak akan menemukan orang lain sesempurna dirinya.  Cobalah singkirkan semua yang bisa membangkitkan kenangan masa lalu, seperti foto, video, barang-barang pemberiannya, bahkan history percakapanmu. Itu semua akan menyiksa mental dan batin sehingga membuatmu susah melupakannya.  4. Pura-pura bahagia Menunjukkan susah payah bahwa kamu baik-baik saja tak akan menyelesaikan masalah. Sedih karena putus cinta adalah hal yang wajar. Setiap orang memiliki toleransi waktu yang berbeda-beda untuk menyembuhkan luka. Tak perlu menyembunyikan rasa sakit. Biarkan semuanya keluar dan berlalu.  Luapkan dengan menangis, bercerita dengan keluarga atau sahabat bisa membantu meringankan beban emosionalmu. Jika kamu terburu-buru dan memaksakan diri, kamu akan menjadi lebih sedih dan susah berpikir positif.  5. Terus stalking media sosialnya  Stalking akun media sosialnya karena penasaran tidak akan membantumu melewati masa move on. Justru dengan menguntitnya hanya akan menambah rasa sakit hati dan cemburu. Apalagi jika kamu tahu dia telah bersama orang lain.  Batasi dirimu untuk tidak stalking apa pun yang berkaitan dengan mantan. Blokir media sosial dan nomor teleponnya sementara waktu bisa sangat membantu memulihkan perasaanmu.  6. Berada dalam lingkaran sosial yang sama Memiliki teman yang sama dapat membuat proses move on menjadi lebih sulit. Semakin lama hubungan kalian berjalan, semakin banyak pula memiliki teman yang sama. Teman-teman kadang tak menyadari mengasosiasikan dirimu dengan sang mantan--di mana ada kamu, pasti ada dia.  Belum lagi jika kalian masih sering berkumpul dan bertemu satu sama lain. Kurangi intensitas komunikasi dan pertemuan yang bisa membuatmu semakin sulit melupakannya.  7. Masih kangen  Cinta memang candu. Perasaan yang intens akan sulit disingkirkan atau dibiarkan memudar. Kamu terjebak dengan perasaan yang menginginkannya kembali. Itu menjadi pencetus kamu menyesali perpisahan itu dan akan melakukan apa saja untuk merasa seperti itu lagi terlepas dari keburukan yang datang bersama yang baik.  8. Tak percaya diri Salah satu perasaan yang menghantui ketika putus adalah membayangkan bakal tidak menemukan orang yang tepat. Kamu terlalu takut untuk menjadi pribadi seperti semula tanpa sang mantan. Kamu juga cemas jika menjadi sendirian tanpanya sehingga semakin sulit untuk membiarkan dia pergi.  9. Menyalahkan diri sendiri  Perpisahan adalah kesempatan untuk belajar lebih memahami diri sendiri. Dengan begitu, kamu akan bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan dewasa. Namun sayangnya, kebanyakan orang sulit memahami hal tersebut dan lebih mengutamakan rasa sakitnya, sehingga yang muncul hanya ego dan menyalahkan diri sendiri.  Percayalah, terus-terusan menyalahkan diri sendiri maupun orang lain tidak membantumu memperbaiki keadaan. Segera lakukan hal yang positif dan mulai berdamai dan belajarlah mencintai diri.  10. Hubungan telah berlangsung lama Durasi menjalin hubungan percintaan juga menentukan seseorang bisa melupakannya dengan cepat atau tidak. Semakin lama hubungan berjalan, kecenderungannya semakin sulit untuk dilupakan. Hal ini juga ada hubungannya dengan kebiasaan. Kamu telah terbiasa segala sesuatu dilakukan bersamanya.  11. Masih berharap  Meskipun masih marah dan kecewa, nyatanya diam-diam kamu masih berharap bahwa dia menyadari kesalahannya dan kembali. Mengharapkan mantan kekasih kembali sebenarnya bukan hal yang buruk, terutama bila kamu masih memiliki perasaan padanya.  Tetapi jika itu berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dan tak ada progres sama sekali, sudah saatnya untuk berhenti menunggu. Pikirkan kembali apakah dia pantas mendapatkan kesempatan kedua.   Agar kamu tak terus-terusan membayangkan dia kembali, hindari membangkitkan romantisme masa lalu, stop berandai-andai, dan percayalah bahwa kamu layak mendapatkan pasangan yang lebih baik suatu saat nanti.  12. Terdapat penyesalan  Merajut hubungan bertahun-tahun lamanya bisa jadi membuatmu mengorbankan segalanya. Waktu, uang, dan segala upaya yang kamu berikan nyatanya tidak membuahkan hasil. Menyadari telah kehilangan semua yang kamu korbankan bisa membuatmu hilang arah.  Jangan biarkan penyesalan menghantui perasaanmu. Kenangan masa lalu menjadi pelajaran untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.  Itulah 12 alasan susah melupakan mantan usai putus cinta. Menyembuhkan luka dan kembali bangkit melanjutkan hidup adalah sebuah proses. Proses tentu membutuhkan waktu. Rata-rata orang dapat pulih dari putus cinta sekitar 11 minggu untuk dapat kembali berpikir rasional dan mengikhlaskan segalanya.  Perubahan besar ini tidak hanya terjadi dalam semalam. Namun berita baiknya kamu tidak akan berada dalam kondisi yang menyedihkan selamanya, kok. Percayalah, seiring waktu kamu bisa melupakan kesedihan itu dan memiliki kehidupan yang lebih baik.    Referensi : 12 Alasan Susah 'Move On' dari Mantan Usai Putus Cinta
Putus cinta adalah salah satu fase menyakitkan dalam hidup. Rasa sakit karena kehilangan orang yang dicintai tentu bukanlah hal yang diinginkan. Sebagian orang cenderung kesulitan untuk melupakan mantan kekasih usai putus atau bercerai.

Dalam banyak kasus, penyebab susah move on karena belum sepenuhnya menghilangkan semua hal yang berkaitan dengan mantan kekasih.

Terlebih, hubungan yang terjalin intens itu menimbulkan rasa kehilangan yang amat dalam. Maka tak heran orang yang baru putus masih akan selalu ingin tahu atau ikut campur soal kehidupan sang mantan kekasih. Padahal keduanya jelas bukan hal yang sehat untuk dilakukan.


Menjalani hari-hari usai putus cinta bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika ada faktor lain yang membuatnya lebih sulit untuk move on.

Setidaknya, ketahui penyebab yang menghalangimu move on sehingga kamu bisa cepat melupakannya dan menjalani hidup dengan lebih baik.

Berikut 12 alasan susah move on dari mantan usai putus, melansir berbagai sumber.

1. Dia adalah cinta pertama

Banyak orang bilang bahwa cinta pertama tak akan bisa dilupakan. Mungkin hal itu bisa jadi benar. Sebabnya, itu adalah momen pertama kalinya kamu merasa dicintai dan diinginkan untuk pertama kalinya.

Pun dengan rasa sakit usai putus cinta juga bakal menjadi hal baru bagimu. Tak heran, akan butuh waktu cukup lama untuk melupakan semua memori itu.

2. Belum ada kata pisah
Keputusan untuk putus tidak terjadi begitu saja tanpa ada kalimat perpisahan, meski salah satu atau kedua belah pihak yakin untuk tak lagi bersama. Tetapi ketika hubungan berakhir tanpa kalimat perpisahan bisa menjadi akhir yang menggantung.

Kalimat perpisahan menandakan hubungan sudah final, dan itu sangat penting untuk mengakhiri sebuah hubungan.

3. Terjebak nostalgia

Tak bisa dimungkiri, menghabiskan banyak waktu dan menciptakan momen bahagia bersama mantan kekasih bukanlah hal yang mudah dilupakan. Namun jangan terus-menerus terkungkung mengingat masa-masa indah dan meyakini bahwa kamu tak akan menemukan orang lain sesempurna dirinya.

Cobalah singkirkan semua yang bisa membangkitkan kenangan masa lalu, seperti foto, video, barang-barang pemberiannya, bahkan history percakapanmu. Itu semua akan menyiksa mental dan batin sehingga membuatmu susah melupakannya.

4. Pura-pura bahagia
Menunjukkan susah payah bahwa kamu baik-baik saja tak akan menyelesaikan masalah. Sedih karena putus cinta adalah hal yang wajar. Setiap orang memiliki toleransi waktu yang berbeda-beda untuk menyembuhkan luka. Tak perlu menyembunyikan rasa sakit. Biarkan semuanya keluar dan berlalu.

Luapkan dengan menangis, bercerita dengan keluarga atau sahabat bisa membantu meringankan beban emosionalmu. Jika kamu terburu-buru dan memaksakan diri, kamu akan menjadi lebih sedih dan susah berpikir positif.

5. Terus stalking media sosialnya

Stalking akun media sosialnya karena penasaran tidak akan membantumu melewati masa move on. Justru dengan menguntitnya hanya akan menambah rasa sakit hati dan cemburu. Apalagi jika kamu tahu dia telah bersama orang lain.

Batasi dirimu untuk tidak stalking apa pun yang berkaitan dengan mantan. Blokir media sosial dan nomor teleponnya sementara waktu bisa sangat membantu memulihkan perasaanmu.

6. Berada dalam lingkaran sosial yang sama
Memiliki teman yang sama dapat membuat proses move on menjadi lebih sulit. Semakin lama hubungan kalian berjalan, semakin banyak pula memiliki teman yang sama. Teman-teman kadang tak menyadari mengasosiasikan dirimu dengan sang mantan--di mana ada kamu, pasti ada dia.

Belum lagi jika kalian masih sering berkumpul dan bertemu satu sama lain. Kurangi intensitas komunikasi dan pertemuan yang bisa membuatmu semakin sulit melupakannya.

7. Masih kangen

Cinta memang candu. Perasaan yang intens akan sulit disingkirkan atau dibiarkan memudar. Kamu terjebak dengan perasaan yang menginginkannya kembali. Itu menjadi pencetus kamu menyesali perpisahan itu dan akan melakukan apa saja untuk merasa seperti itu lagi terlepas dari keburukan yang datang bersama yang baik.

8. Tak percaya diri
Salah satu perasaan yang menghantui ketika putus adalah membayangkan bakal tidak menemukan orang yang tepat. Kamu terlalu takut untuk menjadi pribadi seperti semula tanpa sang mantan. Kamu juga cemas jika menjadi sendirian tanpanya sehingga semakin sulit untuk membiarkan dia pergi.

9. Menyalahkan diri sendiri

Perpisahan adalah kesempatan untuk belajar lebih memahami diri sendiri. Dengan begitu, kamu akan bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan dewasa. Namun sayangnya, kebanyakan orang sulit memahami hal tersebut dan lebih mengutamakan rasa sakitnya, sehingga yang muncul hanya ego dan menyalahkan diri sendiri.

Percayalah, terus-terusan menyalahkan diri sendiri maupun orang lain tidak membantumu memperbaiki keadaan. Segera lakukan hal yang positif dan mulai berdamai dan belajarlah mencintai diri.

10. Hubungan telah berlangsung lama
Durasi menjalin hubungan percintaan juga menentukan seseorang bisa melupakannya dengan cepat atau tidak. Semakin lama hubungan berjalan, kecenderungannya semakin sulit untuk dilupakan. Hal ini juga ada hubungannya dengan kebiasaan. Kamu telah terbiasa segala sesuatu dilakukan bersamanya.

11. Masih berharap

Meskipun masih marah dan kecewa, nyatanya diam-diam kamu masih berharap bahwa dia menyadari kesalahannya dan kembali. Mengharapkan mantan kekasih kembali sebenarnya bukan hal yang buruk, terutama bila kamu masih memiliki perasaan padanya.

Tetapi jika itu berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dan tak ada progres sama sekali, sudah saatnya untuk berhenti menunggu. Pikirkan kembali apakah dia pantas mendapatkan kesempatan kedua. 

Agar kamu tak terus-terusan membayangkan dia kembali, hindari membangkitkan romantisme masa lalu, stop berandai-andai, dan percayalah bahwa kamu layak mendapatkan pasangan yang lebih baik suatu saat nanti.

12. Terdapat penyesalan

Merajut hubungan bertahun-tahun lamanya bisa jadi membuatmu mengorbankan segalanya. Waktu, uang, dan segala upaya yang kamu berikan nyatanya tidak membuahkan hasil. Menyadari telah kehilangan semua yang kamu korbankan bisa membuatmu hilang arah.

Jangan biarkan penyesalan menghantui perasaanmu. Kenangan masa lalu menjadi pelajaran untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Itulah 12 alasan susah melupakan mantan usai putus cinta. Menyembuhkan luka dan kembali bangkit melanjutkan hidup adalah sebuah proses. Proses tentu membutuhkan waktu. Rata-rata orang dapat pulih dari putus cinta sekitar 11 minggu untuk dapat kembali berpikir rasional dan mengikhlaskan segalanya.

Perubahan besar ini tidak hanya terjadi dalam semalam. Namun berita baiknya kamu tidak akan berada dalam kondisi yang menyedihkan selamanya, kok. Percayalah, seiring waktu kamu bisa melupakan kesedihan itu dan memiliki kehidupan yang lebih baik.


Referensi : 12 Alasan Susah 'Move On' dari Mantan Usai Putus Cinta