This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Pria Move On dan Menyesal Lebih Lama Setelah Putus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pria Move On dan Menyesal Lebih Lama Setelah Putus. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 September 2022

Pria Move On dan Menyesal Lebih Lama Setelah Putus

Pria Move On dan Menyesal Lebih Lama Setelah Putus. Setelah putus cinta, setiap orang punya waktu yang berbeda-beda untuk bisa move on  Tak hanya itu, cara yang ditempuh untuk bisa legawa pun beragam. Namun, menurut penelitian, pria disebut-sebut lebih susah move on dibandingkan wanita.  Meskipun wanita terlihat cengeng, pria diduga mengalami rasa kehilangan dan penyesalan yang lebih lama. Apa penyebab pria susah move on dan mengalami penyesalan yang mendalam setelah putus?  Pria Kerap Menyesal Belakangan dibandingkan Wanita Menurut studi dari Binghamton University di Amerika Serikat dan University College London di Inggris, patah hati dan penyesalan yang dialami pria setelah putus cinta terbilang cukup lama.  Penelitian yang diikuti lebih dari 5000 partisipan ini menjelaskan bahwa wanita cenderung tidak terlalu lama larut dalam kesedihan setelah cintanya kandas. Kendati cuma sebentar, tapi kesedihan yang dirasakan cukup mendalam.  Sebaliknya, pria kemungkinan gampang lupa namun mengalami penyesalan yang berlarut-larut setelah putus.  Craig Morris, Ph.D, salah satu peneliti dalam studi menjelaskan, wanita cenderung menghabiskan waktu untuk merenungi hubungan cintanya yang telah berakhir.  Wanita akan curhat dan berbagi cerita dengan keluarga atau sahabat guna mengurai kesedihan mereka. Setelah melewati masa duka, wanita berubah menjadi pribadi lebih kuat, emosinya membaik, dan lebih selektif dalam memilih pasangan.  Sementara itu, kaum pria jarang terbuka dengan perasaannya setelah putus. Bahkan, mereka cenderung akan mencari pasangan lain. Ketika sedang mencari yang lain, kesedihan yang dirasakan menghilang serta timbul rasa “berkompetisi”.  Namun, menurut penelitian, pria sebetulnya tidak benar-benar pulih atau move on dari patah hati. Mereka dilaporkan mengalami penyesalan yang berlarut-larut.  Ini disebabkan pria cenderung terus mencoba mengganti rasa kehilangannya dengan mencari wanita lain. Sayangnya, kehadiran pasangan sebelumnya ternyata tidak tergantikan. Pada akhirnya, pria lebih terpuruk dan sedih belakangan ketika putus cinta.  Menanggapi penelitian di atas, Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, mengatakan bahwa hasil studi bisa saja berbeda tergantung dari subjek penelitiannya. Ia juga memberikan pendapat lain. Menurutnya, bisa saja pria move on lebih cepat berkaitan dengan memori.  "Nah, penyebab pria lebih lama move on karena ingatan yang disimpan tentang pasangan itu kenangan positif, sedangkan kalau perempuan cenderung ke hal-hal yang menyakitkan dan sifatnya emosional," jelas psikolog Ikhsan.  "Oleh karena itu, kalau pria umumnya lebih cepat move on, kalau wanita move on-nya lama karena pulihnya juga lama. Tetapi, jangka panjangnya wanita jadi lebih kuat dan lebih matang untuk menjalin hubungan yang baru," tambahnya.  Untuk menyembuhkan patah hati, Ikhsan menjelaskan, wanita dan pria punya cara yang berbeda. Wanita akan bercerita kepada teman-temannya dan menjadikan mereka sebagai support system. Sedangkan pria, mereka akan fokus kepada hobi dan pekerjaan.  "Banyak juga pria yang mengalihkan patah hati ke pekerjaan dan hobi, pokoknya apa pun itu yang penting nggak merasakan kehilangan dari putusnya. Kalau perempuan cenderung bercerita kepada orang yang mereka percaya," tegas Ikhsan.  Dilansir dari Chicago Tribune, T. Joel Wade, profesor psikologi dari Bucknell University di Pennsylvania, AS, menyarankan pria agar mencari support system setelah putus. Misalnya, mereka bisa mencari dukungan sosial dari orang lain atau dari konselor psikologi.   "Wanita cepat sembuh dari patah hati karena mencari dukungan sosial dan menggunakan cara yang positif," kata profesor Wade.  Morris juga setuju, pria sebaiknya mencari bantuan untuk bisa benar-benar move on dan pulih. Daripada menahan sakit hati dengan pergi bersama teman sambil minum alkohol, ia menganjurkan pria untuk mengambil tindakan positif untuk “memproses” perpisahan yang sedang dilaluinya .  Cobalah untuk curhat dan akui bahwa sedang patah hati. Temui teman yang sekiranya bijak dan dewasa, ceritakan tentang kondisi yang Anda alami, lalu diskusikan dengan baik.  Sebelum mencari wanita lain atau memulai hubungan baru, Morris mengimbau pria agar benar-benar sembuh dulu dari patah hatinya. Tujuannya agar penyesalan yang dirasakan tak berlangsung lama dan pria benar-benar move on ke depannya. Pria Move On dan Menyesal Lebih Lama Setelah Putus. Setelah putus cinta, setiap orang punya waktu yang berbeda-beda untuk bisa move on  Tak hanya itu, cara yang ditempuh untuk bisa legawa pun beragam. Namun, menurut penelitian, pria disebut-sebut lebih susah move on dibandingkan wanita.  Meskipun wanita terlihat cengeng, pria diduga mengalami rasa kehilangan dan penyesalan yang lebih lama. Apa penyebab pria susah move on dan mengalami penyesalan yang mendalam setelah putus?  Pria Kerap Menyesal Belakangan dibandingkan Wanita Menurut studi dari Binghamton University di Amerika Serikat dan University College London di Inggris, patah hati dan penyesalan yang dialami pria setelah putus cinta terbilang cukup lama.  Penelitian yang diikuti lebih dari 5000 partisipan ini menjelaskan bahwa wanita cenderung tidak terlalu lama larut dalam kesedihan setelah cintanya kandas. Kendati cuma sebentar, tapi kesedihan yang dirasakan cukup mendalam.  Sebaliknya, pria kemungkinan gampang lupa namun mengalami penyesalan yang berlarut-larut setelah putus.  Craig Morris, Ph.D, salah satu peneliti dalam studi menjelaskan, wanita cenderung menghabiskan waktu untuk merenungi hubungan cintanya yang telah berakhir.  Wanita akan curhat dan berbagi cerita dengan keluarga atau sahabat guna mengurai kesedihan mereka. Setelah melewati masa duka, wanita berubah menjadi pribadi lebih kuat, emosinya membaik, dan lebih selektif dalam memilih pasangan.  Sementara itu, kaum pria jarang terbuka dengan perasaannya setelah putus. Bahkan, mereka cenderung akan mencari pasangan lain. Ketika sedang mencari yang lain, kesedihan yang dirasakan menghilang serta timbul rasa “berkompetisi”.  Namun, menurut penelitian, pria sebetulnya tidak benar-benar pulih atau move on dari patah hati. Mereka dilaporkan mengalami penyesalan yang berlarut-larut.  Ini disebabkan pria cenderung terus mencoba mengganti rasa kehilangannya dengan mencari wanita lain. Sayangnya, kehadiran pasangan sebelumnya ternyata tidak tergantikan. Pada akhirnya, pria lebih terpuruk dan sedih belakangan ketika putus cinta.  Menanggapi penelitian di atas, Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, mengatakan bahwa hasil studi bisa saja berbeda tergantung dari subjek penelitiannya. Ia juga memberikan pendapat lain. Menurutnya, bisa saja pria move on lebih cepat berkaitan dengan memori.  "Nah, penyebab pria lebih lama move on karena ingatan yang disimpan tentang pasangan itu kenangan positif, sedangkan kalau perempuan cenderung ke hal-hal yang menyakitkan dan sifatnya emosional," jelas psikolog Ikhsan.  "Oleh karena itu, kalau pria umumnya lebih cepat move on, kalau wanita move on-nya lama karena pulihnya juga lama. Tetapi, jangka panjangnya wanita jadi lebih kuat dan lebih matang untuk menjalin hubungan yang baru," tambahnya.  Untuk menyembuhkan patah hati, Ikhsan menjelaskan, wanita dan pria punya cara yang berbeda. Wanita akan bercerita kepada teman-temannya dan menjadikan mereka sebagai support system. Sedangkan pria, mereka akan fokus kepada hobi dan pekerjaan.  "Banyak juga pria yang mengalihkan patah hati ke pekerjaan dan hobi, pokoknya apa pun itu yang penting nggak merasakan kehilangan dari putusnya. Kalau perempuan cenderung bercerita kepada orang yang mereka percaya," tegas Ikhsan.  Dilansir dari Chicago Tribune, T. Joel Wade, profesor psikologi dari Bucknell University di Pennsylvania, AS, menyarankan pria agar mencari support system setelah putus. Misalnya, mereka bisa mencari dukungan sosial dari orang lain atau dari konselor psikologi.   "Wanita cepat sembuh dari patah hati karena mencari dukungan sosial dan menggunakan cara yang positif," kata profesor Wade.  Morris juga setuju, pria sebaiknya mencari bantuan untuk bisa benar-benar move on dan pulih. Daripada menahan sakit hati dengan pergi bersama teman sambil minum alkohol, ia menganjurkan pria untuk mengambil tindakan positif untuk “memproses” perpisahan yang sedang dilaluinya .  Cobalah untuk curhat dan akui bahwa sedang patah hati. Temui teman yang sekiranya bijak dan dewasa, ceritakan tentang kondisi yang Anda alami, lalu diskusikan dengan baik.  Sebelum mencari wanita lain atau memulai hubungan baru, Morris mengimbau pria agar benar-benar sembuh dulu dari patah hatinya. Tujuannya agar penyesalan yang dirasakan tak berlangsung lama dan pria benar-benar move on ke depannya./Pria Move On dan Menyesal Lebih Lama Setelah Putus. Setelah putus cinta, setiap orang punya waktu yang berbeda-beda untuk bisa move on  Tak hanya itu, cara yang ditempuh untuk bisa legawa pun beragam. Namun, menurut penelitian, pria disebut-sebut lebih susah move on dibandingkan wanita.  Meskipun wanita terlihat cengeng, pria diduga mengalami rasa kehilangan dan penyesalan yang lebih lama. Apa penyebab pria susah move on dan mengalami penyesalan yang mendalam setelah putus?  Pria Kerap Menyesal Belakangan dibandingkan Wanita Menurut studi dari Binghamton University di Amerika Serikat dan University College London di Inggris, patah hati dan penyesalan yang dialami pria setelah putus cinta terbilang cukup lama.  Penelitian yang diikuti lebih dari 5000 partisipan ini menjelaskan bahwa wanita cenderung tidak terlalu lama larut dalam kesedihan setelah cintanya kandas. Kendati cuma sebentar, tapi kesedihan yang dirasakan cukup mendalam.  Sebaliknya, pria kemungkinan gampang lupa namun mengalami penyesalan yang berlarut-larut setelah putus.  Craig Morris, Ph.D, salah satu peneliti dalam studi menjelaskan, wanita cenderung menghabiskan waktu untuk merenungi hubungan cintanya yang telah berakhir.  Wanita akan curhat dan berbagi cerita dengan keluarga atau sahabat guna mengurai kesedihan mereka. Setelah melewati masa duka, wanita berubah menjadi pribadi lebih kuat, emosinya membaik, dan lebih selektif dalam memilih pasangan.  Sementara itu, kaum pria jarang terbuka dengan perasaannya setelah putus. Bahkan, mereka cenderung akan mencari pasangan lain. Ketika sedang mencari yang lain, kesedihan yang dirasakan menghilang serta timbul rasa “berkompetisi”.  Namun, menurut penelitian, pria sebetulnya tidak benar-benar pulih atau move on dari patah hati. Mereka dilaporkan mengalami penyesalan yang berlarut-larut.  Ini disebabkan pria cenderung terus mencoba mengganti rasa kehilangannya dengan mencari wanita lain. Sayangnya, kehadiran pasangan sebelumnya ternyata tidak tergantikan. Pada akhirnya, pria lebih terpuruk dan sedih belakangan ketika putus cinta.  Menanggapi penelitian di atas, Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, mengatakan bahwa hasil studi bisa saja berbeda tergantung dari subjek penelitiannya. Ia juga memberikan pendapat lain. Menurutnya, bisa saja pria move on lebih cepat berkaitan dengan memori.  "Nah, penyebab pria lebih lama move on karena ingatan yang disimpan tentang pasangan itu kenangan positif, sedangkan kalau perempuan cenderung ke hal-hal yang menyakitkan dan sifatnya emosional," jelas psikolog Ikhsan.  "Oleh karena itu, kalau pria umumnya lebih cepat move on, kalau wanita move on-nya lama karena pulihnya juga lama. Tetapi, jangka panjangnya wanita jadi lebih kuat dan lebih matang untuk menjalin hubungan yang baru," tambahnya.  Untuk menyembuhkan patah hati, Ikhsan menjelaskan, wanita dan pria punya cara yang berbeda. Wanita akan bercerita kepada teman-temannya dan menjadikan mereka sebagai support system. Sedangkan pria, mereka akan fokus kepada hobi dan pekerjaan.  "Banyak juga pria yang mengalihkan patah hati ke pekerjaan dan hobi, pokoknya apa pun itu yang penting nggak merasakan kehilangan dari putusnya. Kalau perempuan cenderung bercerita kepada orang yang mereka percaya," tegas Ikhsan.  Dilansir dari Chicago Tribune, T. Joel Wade, profesor psikologi dari Bucknell University di Pennsylvania, AS, menyarankan pria agar mencari support system setelah putus. Misalnya, mereka bisa mencari dukungan sosial dari orang lain atau dari konselor psikologi.   "Wanita cepat sembuh dari patah hati karena mencari dukungan sosial dan menggunakan cara yang positif," kata profesor Wade.  Morris juga setuju, pria sebaiknya mencari bantuan untuk bisa benar-benar move on dan pulih. Daripada menahan sakit hati dengan pergi bersama teman sambil minum alkohol, ia menganjurkan pria untuk mengambil tindakan positif untuk “memproses” perpisahan yang sedang dilaluinya .  Cobalah untuk curhat dan akui bahwa sedang patah hati. Temui teman yang sekiranya bijak dan dewasa, ceritakan tentang kondisi yang Anda alami, lalu diskusikan dengan baik.  Sebelum mencari wanita lain atau memulai hubungan baru, Morris mengimbau pria agar benar-benar sembuh dulu dari patah hatinya. Tujuannya agar penyesalan yang dirasakan tak berlangsung lama dan pria benar-benar move on ke depannya.

Pria Move On dan Menyesal Lebih Lama Setelah Putus. Setelah putus cinta, setiap orang punya waktu yang berbeda-beda untuk bisa move on

Tak hanya itu, cara yang ditempuh untuk bisa legawa pun beragam. Namun, menurut penelitian, pria disebut-sebut lebih susah move on dibandingkan wanita.

Meskipun wanita terlihat cengeng, pria diduga mengalami rasa kehilangan dan penyesalan yang lebih lama. Apa penyebab pria susah move on dan mengalami penyesalan yang mendalam setelah putus?

Pria Kerap Menyesal Belakangan dibandingkan Wanita

Menurut studi dari Binghamton University di Amerika Serikat dan University College London di Inggris, patah hati dan penyesalan yang dialami pria setelah putus cinta terbilang cukup lama.

Penelitian yang diikuti lebih dari 5000 partisipan ini menjelaskan bahwa wanita cenderung tidak terlalu lama larut dalam kesedihan setelah cintanya kandas. Kendati cuma sebentar, tapi kesedihan yang dirasakan cukup mendalam.

Sebaliknya, pria kemungkinan gampang lupa namun mengalami penyesalan yang berlarut-larut setelah putus.

Craig Morris, Ph.D, salah satu peneliti dalam studi menjelaskan, wanita cenderung menghabiskan waktu untuk merenungi hubungan cintanya yang telah berakhir.

Wanita akan curhat dan berbagi cerita dengan keluarga atau sahabat guna mengurai kesedihan mereka. Setelah melewati masa duka, wanita berubah menjadi pribadi lebih kuat, emosinya membaik, dan lebih selektif dalam memilih pasangan.

Sementara itu, kaum pria jarang terbuka dengan perasaannya setelah putus. Bahkan, mereka cenderung akan mencari pasangan lain. Ketika sedang mencari yang lain, kesedihan yang dirasakan menghilang serta timbul rasa “berkompetisi”.

Namun, menurut penelitian, pria sebetulnya tidak benar-benar pulih atau move on dari patah hati. Mereka dilaporkan mengalami penyesalan yang berlarut-larut.

Ini disebabkan pria cenderung terus mencoba mengganti rasa kehilangannya dengan mencari wanita lain. Sayangnya, kehadiran pasangan sebelumnya ternyata tidak tergantikan. Pada akhirnya, pria lebih terpuruk dan sedih belakangan ketika putus cinta.

Menanggapi penelitian di atas, Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, mengatakan bahwa hasil studi bisa saja berbeda tergantung dari subjek penelitiannya. Ia juga memberikan pendapat lain. Menurutnya, bisa saja pria move on lebih cepat berkaitan dengan memori.

"Nah, penyebab pria lebih lama move on karena ingatan yang disimpan tentang pasangan itu kenangan positif, sedangkan kalau perempuan cenderung ke hal-hal yang menyakitkan dan sifatnya emosional," jelas psikolog Ikhsan.

"Oleh karena itu, kalau pria umumnya lebih cepat move on, kalau wanita move on-nya lama karena pulihnya juga lama. Tetapi, jangka panjangnya wanita jadi lebih kuat dan lebih matang untuk menjalin hubungan yang baru," tambahnya.

Untuk menyembuhkan patah hati, Ikhsan menjelaskan, wanita dan pria punya cara yang berbeda. Wanita akan bercerita kepada teman-temannya dan menjadikan mereka sebagai support system. Sedangkan pria, mereka akan fokus kepada hobi dan pekerjaan.

"Banyak juga pria yang mengalihkan patah hati ke pekerjaan dan hobi, pokoknya apa pun itu yang penting nggak merasakan kehilangan dari putusnya. Kalau perempuan cenderung bercerita kepada orang yang mereka percaya," tegas Ikhsan.

Dilansir dari Chicago Tribune, T. Joel Wade, profesor psikologi dari Bucknell University di Pennsylvania, AS, menyarankan pria agar mencari support system setelah putus. Misalnya, mereka bisa mencari dukungan sosial dari orang lain atau dari konselor psikologi. 

"Wanita cepat sembuh dari patah hati karena mencari dukungan sosial dan menggunakan cara yang positif," kata profesor Wade.

Morris juga setuju, pria sebaiknya mencari bantuan untuk bisa benar-benar move on dan pulih. Daripada menahan sakit hati dengan pergi bersama teman sambil minum alkohol, ia menganjurkan pria untuk mengambil tindakan positif untuk “memproses” perpisahan yang sedang dilaluinya .

Cobalah untuk curhat dan akui bahwa sedang patah hati. Temui teman yang sekiranya bijak dan dewasa, ceritakan tentang kondisi yang Anda alami, lalu diskusikan dengan baik.

Sebelum mencari wanita lain atau memulai hubungan baru, Morris mengimbau pria agar benar-benar sembuh dulu dari patah hatinya. Tujuannya agar penyesalan yang dirasakan tak berlangsung lama dan pria benar-benar move on ke depannya.