This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Durhaka Orangtua kepada Anak Menurut Syekh Ali Jaber. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Durhaka Orangtua kepada Anak Menurut Syekh Ali Jaber. Tampilkan semua postingan

Senin, 29 Agustus 2022

Durhaka Orangtua kepada Anak Menurut Syekh Ali Jaber

Alm. Syekh Ali Jaber pernah mengatakan setiap orangtua memberikan pendidikan yang berbeda-beda terhadap anaknya. Namun, tidak semua paham dan kerap ada perlakuan serta ucapan yang membuat orangtua durhaka kepada anaknya.  Syekh Ali Jaber mengingatkan bahwa agama Islam memang sangat memerhatikan pendidikan, dan ini salah satu hal yang diutamakan dalam kehidupan. "Islam sangat memerhatikan sistem pendidikan anak kita, perhatian kepada anak kita, karena semuanya ini berat. Ucapan kita, perlakuan kita di hadapan anak kita," ujar Syekh Ali Jaber,  10 sikap dan ucapan yang justru membuat orangtua menjadi durhaka kepada anaknya, sebagaimana pernah diungkapkan Syekh Ali Jaber.   1. Suka mencaci maki anak   Pertama adalah mencaci maki anak. Syekh Ali Jaber mengatakan hal ini sangat berbahaya terhadap psikologis anak dan emosinya. Jadi jika sedang marah atau tersulut emosi, lebih baik menghindari anak dan diam. Jangan sampai anak menjadi korban akibat ego dari orangtuanya.  "Saya heran ada kata-kata yang saya malu ucapkan," kata Syekh Ali Jaber.  2. Menghina anak   Kemudian menghina anak juga termasuk perbuatan yang bisa membuat orangtua menjadi durhaka. Terlebih lagi menghina di depan teman-temannya.  "Kalau dia sedang bersama kawan-kawannya di dalam kelas, atau di dalam sekolah, kita jemput atau kita antar, kemudian menghina di hadapan mereka," tuturnya.  Lebih lanjut yang perlu dilakukan adalah nasihah yaitu mengingatkan, bukan fadhihah atau membuka aib.  3. Selalu membandingkan dengan orang lain   Hal tersebut juga bahaya. Ini mengakibatkan kecil hati, menimbulkan rasa benci kepada sesuatu, dan membuat anak menjadi tidak percaya diri karena selalu dibandingkan.  "Mohon maaf, kita yang dewasa saja dibandingkan dengan orang lain kita tersinggung, apalagi anak kita," terang Syekh Ali Jaber.  4. Cinta dengan syarat   Selanjutnya adalah mencintai anak dengan syarat. Misalnya, orangtua akan sayang apabila sang buah hati juara kelas atau rajin beribadah. Hal ini akan membuat anak menjadi tersinggung.  "Kalau mau cinta ya cinta, enggak perlu syarat. Dia lama-lama melarikan diri kepada orang lain," jelas Syekh Ali Jaber.  5. Menyampaikan informasi yang salah   Durhaka orangtua kepada anak termasuk memberikan informasi yang salah. Seolah-olah apa yang diucapkan orangtuanya sesuatu yang benar dan nyata.  "Maksudnya apa yang salah? 'Hei laki-laki enggak boleh nangis.' Siapa bilang? Biarin dia nangis," ujarnya.  Hal itu, kata Syekh Ali Jaber, akan mengakibatkan sakit jiwa. Setiap dia akan menangis, dia menahan karena info-info yang salah.  6. Selalu memberikan ancaman   "Ayo makan habiskan, nanti datang hantu."  Perkataan tersebut dapat mengakibatkan hal yang tidak baik terhadap anak. Kemudian karena dari sisi psikologis dan akal anak, dari usia 2-6 tahun dia mampu menguasai tujuh bahasa. Seorang psikolog pun membuktikan anak usia 2-7 tahun apabila diberikan perhatian sepenuhnya dia mampu menguasai tujuh bahasa.  "Tapi kenapa kita sia-siakan ini kesempatan yang luar biasa," tutur Syekh Ali Jaber.  7. Melarang tanpa sebab   Selalu melarang anak sesuatu tanpa sebab atau penjelasan. Ini merupakan didikan yang kurang tepat.  "Jadi kita suka larang tidak boleh, tidak ada, tidak bisa tapi tanpa menjelaskan sebabnya. Kalau Anda mau larang, Jelaskan sebabnya," katanya.

Alm. Syekh Ali Jaber pernah mengatakan setiap orangtua memberikan pendidikan yang berbeda-beda terhadap anaknya. Namun, tidak semua paham dan kerap ada perlakuan serta ucapan yang membuat orangtua durhaka kepada anaknya.

Syekh Ali Jaber mengingatkan bahwa agama Islam memang sangat memerhatikan pendidikan, dan ini salah satu hal yang diutamakan dalam kehidupan. "Islam sangat memerhatikan sistem pendidikan anak kita, perhatian kepada anak kita, karena semuanya ini berat. Ucapan kita, perlakuan kita di hadapan anak kita," ujar Syekh Ali Jaber,

10 sikap dan ucapan yang justru membuat orangtua menjadi durhaka kepada anaknya, sebagaimana pernah diungkapkan Syekh Ali Jaber. 

1. Suka mencaci maki anak

Pertama adalah mencaci maki anak. Syekh Ali Jaber mengatakan hal ini sangat berbahaya terhadap psikologis anak dan emosinya. Jadi jika sedang marah atau tersulut emosi, lebih baik menghindari anak dan diam. Jangan sampai anak menjadi korban akibat ego dari orangtuanya.

"Saya heran ada kata-kata yang saya malu ucapkan," kata Syekh Ali Jaber.

2. Menghina anak

Kemudian menghina anak juga termasuk perbuatan yang bisa membuat orangtua menjadi durhaka. Terlebih lagi menghina di depan teman-temannya.

"Kalau dia sedang bersama kawan-kawannya di dalam kelas, atau di dalam sekolah, kita jemput atau kita antar, kemudian menghina di hadapan mereka," tuturnya.

Lebih lanjut yang perlu dilakukan adalah nasihah yaitu mengingatkan, bukan fadhihah atau membuka aib.

3. Selalu membandingkan dengan orang lain

Hal tersebut juga bahaya. Ini mengakibatkan kecil hati, menimbulkan rasa benci kepada sesuatu, dan membuat anak menjadi tidak percaya diri karena selalu dibandingkan.

"Mohon maaf, kita yang dewasa saja dibandingkan dengan orang lain kita tersinggung, apalagi anak kita," terang Syekh Ali Jaber.

4. Cinta dengan syarat

Selanjutnya adalah mencintai anak dengan syarat. Misalnya, orangtua akan sayang apabila sang buah hati juara kelas atau rajin beribadah. Hal ini akan membuat anak menjadi tersinggung.

"Kalau mau cinta ya cinta, enggak perlu syarat. Dia lama-lama melarikan diri kepada orang lain," jelas Syekh Ali Jaber.

5. Menyampaikan informasi yang salah

Durhaka orangtua kepada anak termasuk memberikan informasi yang salah. Seolah-olah apa yang diucapkan orangtuanya sesuatu yang benar dan nyata.

"Maksudnya apa yang salah? 'Hei laki-laki enggak boleh nangis.' Siapa bilang? Biarin dia nangis," ujarnya.

Hal itu, kata Syekh Ali Jaber, akan mengakibatkan sakit jiwa. Setiap dia akan menangis, dia menahan karena info-info yang salah.

6. Selalu memberikan ancaman

"Ayo makan habiskan, nanti datang hantu."

Perkataan tersebut dapat mengakibatkan hal yang tidak baik terhadap anak. Kemudian karena dari sisi psikologis dan akal anak, dari usia 2-6 tahun dia mampu menguasai tujuh bahasa. Seorang psikolog pun membuktikan anak usia 2-7 tahun apabila diberikan perhatian sepenuhnya dia mampu menguasai tujuh bahasa.

"Tapi kenapa kita sia-siakan ini kesempatan yang luar biasa," tutur Syekh Ali Jaber.

7. Melarang tanpa sebab

Selalu melarang anak sesuatu tanpa sebab atau penjelasan. Ini merupakan didikan yang kurang tepat.

"Jadi kita suka larang tidak boleh, tidak ada, tidak bisa tapi tanpa menjelaskan sebabnya. Kalau Anda mau larang, Jelaskan sebabnya," katanya.

Referensi : Durhaka Orangtua kepada Anak Menurut Syekh Ali Jaber