This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Pentingnya Rezeki Halal untuk Anak dan Kisah Imam An Nawawi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pentingnya Rezeki Halal untuk Anak dan Kisah Imam An Nawawi. Tampilkan semua postingan

Senin, 03 Oktober 2022

Pentingnya Rezeki Halal untuk Anak dan Kisah Imam An Nawawi

Pentingnya Rezeki Halal untuk Anak dan Kisah Imam An Nawawi. Orang tua Imam An Nawawi sangat berhati-hati dengan rezeki untuk anaknya. Di antara hal yang penting menjadi perhatian bagi orang tua agar anaknya menjadi orang yang bermanfaat, mulia, terhormat, dan berakhlak baik adalah dengan memastikan segala hal yang diberikan untuk anaknya, baik makanan maupun pakaian, berasal dari sumber yang halal.  Habib Novel Alaydrus, mencontohkan bagaimana penulis kitab hadis Arbain Nawawi, yakni Abu Zakariya Muhyiddin bin Syaraf An Nawawi atau yang dikenal dengan sebutan Imam Nawawi dapat menjadi orang yang mulia dan terhormat dengan ilmunya yang bermanfaat.   Itu tak lepas dari keberkahan nafkah yang diberikan orang tuanya dari sumber yang halal. Habib Novel menjelaskan bagaimana kehati-hatian orang tuanya memberikan makan bagi Imam Nawawi di tengah perjuangan anaknya menuntut ilmu.   Habib Novel menceritakan sejak kecil hingga dewasa, orang tuanya sampai rela mengantarkan roti dari Kota Nawa ke Kota Damaskus tempat di mana Nawawi menimba ilmu.   Itu dilakukan orang tua Imam Nawawi untuk memastikan tak secuil pun anaknya memakan makanan yang haram. Lebih dari itu, Imam Nawawi pun diajarkan untuk membelanjakan harta yang diberikan orang tuanya untuk per kara yang halal.   "Di sini saya kagum dengan orang tuanya. Jangan sampai anakku kemasukan barang yang haram. Makanya keberkahan orang tua ini sangat luar biasa. Sementara kita jadi orang tua, yang penting anak saya hidup habib, halal haram engga penting habib. Zaman sekarang mana ada yang halal habib. Enggak mikir (orang yang bilang seperti ini)," kata Habib Novel saat mengisi kajian.
Pentingnya Rezeki Halal untuk Anak dan Kisah Imam An Nawawi. Orang tua Imam An Nawawi sangat berhati-hati dengan rezeki untuk anaknya. Di antara hal yang penting menjadi perhatian bagi orang tua agar anaknya menjadi orang yang bermanfaat, mulia, terhormat, dan berakhlak baik adalah dengan memastikan segala hal yang diberikan untuk anaknya, baik makanan maupun pakaian, berasal dari sumber yang halal.

Habib Novel Alaydrus, mencontohkan bagaimana penulis kitab hadis Arbain Nawawi, yakni Abu Zakariya Muhyiddin bin Syaraf An Nawawi atau yang dikenal dengan sebutan Imam Nawawi dapat menjadi orang yang mulia dan terhormat dengan ilmunya yang bermanfaat. 

Itu tak lepas dari keberkahan nafkah yang diberikan orang tuanya dari sumber yang halal. Habib Novel menjelaskan bagaimana kehati-hatian orang tuanya memberikan makan bagi Imam Nawawi di tengah perjuangan anaknya menuntut ilmu. 

Habib Novel menceritakan sejak kecil hingga dewasa, orang tuanya sampai rela mengantarkan roti dari Kota Nawa ke Kota Damaskus tempat di mana Nawawi menimba ilmu. 

Itu dilakukan orang tua Imam Nawawi untuk memastikan tak secuil pun anaknya memakan makanan yang haram. Lebih dari itu, Imam Nawawi pun diajarkan untuk membelanjakan harta yang diberikan orang tuanya untuk per kara yang halal. 

"Di sini saya kagum dengan orang tuanya. Jangan sampai anakku kemasukan barang yang haram. Makanya keberkahan orang tua ini sangat luar biasa. Sementara kita jadi orang tua, yang penting anak saya hidup habib, halal haram engga penting habib. Zaman sekarang mana ada yang halal habib. Enggak mikir (orang yang bilang seperti ini)," kata Habib Novel saat mengisi kajian.