This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Tanda Anda Bakal Bercerai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tanda Anda Bakal Bercerai. Tampilkan semua postingan

Jumat, 26 Agustus 2022

Tanda Anda Bakal Bercerai

Tanda Anda Bakal Bercerai

Tanda Anda Bakal Bercerai. Setelah menggali berbagai penelitian yang bicara angka perceraian, jurnalis dan penulis Anneli Rufus menganalisa sekaligus menyimpulkan sejumlah tanda terjadinya perceraian. Jika Anda dan pasangan mendapati satu dari 15 tanda ini, tak perlu berkecil hati. Dengan mengenali beberapa tanda perceraian, Anda dan pasangan bisa lebih bijak menyikapi masalah. 

1. Usia pernikahan 

Jika Anda perempuan yang menikah muda, sebelum 18 tahun, peluang perceraian mencapai 48 persen dalam jangka waktu pernikahan 10 tahun. 

2. Keinginan memiliki anak 

Jika Anda perempuan yang memiliki keinginan lebih kuat untuk punya anak dibandingkan pasangan, ini juga pertanda perceraian. Perbedaan perspektif atau keinginan tentang anak memicu perceraian dua kali lebih besar daripada pasangan yang bersepakat untuk memiliki anak.

3. Jumlah anak perempuan dan lelaki 

Jika Anda memiliki dua anak lelaki, peluang perceraiannya mencapai 36,9 persen. Sedangkan dengan memiliki dua anak perempuan, kemungkinan perceraian lebih tinggi, sekitar 43,1 persen.

4. Kadar testosteron

Pria dengan kadar testosteron tinggi kecenderungan perceraiannya juga tinggi, sekitar 43 persen. Sedangkan pria dengan kadar testosteron rendah, peluangnya lebih kecil untuk bercerai. 

5. Anak penderita ADHD 

Jika anak Anda terdiagnosa menderita ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity Disorder), kemungkinan terjadi perceraian sebesar 22,7 persen sebelum anak berusia delapan tahun. Sedangkan orangtua yang memiliki anak sehat tanpa diagnosa ADHD, pernikahannya akan cenderung lebih aman.

6. Kemampuan mengenal dan menerima pasangan 

Kemampuan Anda atau pasangan untuk saling menerima atau mengenal lebih dalam memengaruhi kualitas pernikahan. Mereka yang tak saling mengenali individu secara mendalam, cenderung tak langgeng pernikahannya.

7. Foto masa kecil Perhatikan foto masa kecil Anda. 

Jika Anda tersenyum, tandanya pernikahan Anda akan langgeng. Sedangkan jika foto saat masih kecil cenderung tanpa ekspresi, ini pertanda tak baik.  Anda cenderung lebih mudah bercerai.

8. Bayi meninggal pada usia 20 minggu 

Mereka yang pernah mengalami keguguran, dengan bayi meninggal saat usia kandungan 20 minggu, atau meninggal saat persalinan, atau setelah persalinan, memicu problem pernikahan. Kemungkinan perceraian pada pasangan yang mengalami peristiwa buruk ini mencapai 40 persen.

9. Penyakit pada laki-laki dan perempuan 

Perempuan yang terdiagnosa kanker memengaruhi hubungan pernikahan. Kemungkinan yang bisa terjadi adalah tingkat perceraian enam kali lebih tinggi. Sebaliknya, pria yang terdiagnosa kanker, tak lantas membuat pernikahan hancur.

10. Beda bangsa 

Pernikahan beda bangsa dan hidup berjauhan menjadi penyebab tingginya tingkat perceraian. Sebagai gambaran jika perempuan dari Asia Tengah menikah dengan pasangan beda kenegaraan dan hidup terpisah, tingkat perceraiannya mencapai 98 persen. Sedangkan perempuan Afrika-Amerika yang tinggal terpisah dengan pasangannya kemungkinan perceraiannya tergolong tinggi (72 persen), namun lebih rendah daripada perempuan Asia Tengah dan perempuan yang tinggal di negara bekas jajahan Spanyol atau Hispanik.

11. Karier 

Profesi penari atau koreografer lebih tinggi tingkat perceraiannya, mencapai 43,05 persen. Sedangkan ahli matematika, kemungkinan perceraian 19,15 persen dan pelatih hewan 22,5 persen. 

12. Petani versus insinyur 

Kehidupan di pedalaman sebagai petani memiliki kemungkinan perceraian lebih tinggi, yaitu 7,63 persen, dibandingkan ahli tenaga nuklir, 7,29 persen.

13. Cedera otak 

Entah Anda atau pasangan yang menderita cedera otak, pernikahan akan berujung pada perceraian. Namun jumlahnya tak banyak, hanya 17 persen pasangan yang memutuskan mengakhiri pernikahan karena masalah ini.

14. Perempuan Asia lebih bertahan 

Perempuan Asia lebih sedikit yang bercerai pada pernikahan pertamanya, hanya 20 persen. Bandingkan dengan perempuan Hispanik (34 persen), Kaukasian (32 persen), dan Afrika-Amerika (47 persen).

15. Karier militer 

Perempuan yang berkarier di militer memiliki kecenderungan perceraian 250 persen lebih tinggi. Sebaliknya, pria yang berkarier di militer pernikahannya aman-aman saja.