This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Dampak Buruk Psikologis Anak Akibat Pertengkaran Orangtua. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dampak Buruk Psikologis Anak Akibat Pertengkaran Orangtua. Tampilkan semua postingan

Kamis, 25 Agustus 2022

Dampak Buruk Psikologis Anak Akibat Pertengkaran Orangtua


Dalam hubungan pernikahan, berselisih paham atau berdebat dengan suami adalah hal yang sangat wajar terjadi. Masalah yang timbulpun sangat beragam dari yang sepele sampai yang besar. Tapi ada yang harus Mama ingat, jangan berseteru di depan anak-anak. Tanpa disadari, psikologis anak bisa terganggu, lho.

Mungkin Mama merasa berdebat dengan suami di depan anak-anak adalah hal biasa. Tapi, di mata anak-anak, itu adalah hal yang sangat asing dan aneh. Bagaimana bisa orang tua yang seharusnya saling menyayangi, justru berselisih di depannya?

Dilansir dari Kidshealth, sebenarnya ada rasa khawatir ketika anak melihat kedua orang tuanya berdebat. Suara yang kencang, dibalut dengan rasa amarah, belum lagi ucapan yang kurang baik didengar anak bisa membuatnya takut, sedih, atau marah.

Meskipun Mama menyembunyikan pertengkaran dengan saling diam, itu juga bisa membuat anak kesal, lho. Jangan mengira anak tidak bisa merasakan dinginnya suasana rumah saat hubungan Mama kurang baik dengan suami.

Apa sih yang dirasakan anak ketika melihat orang tuanya bertengkar?

Menurut Psikolog W. Douglas Tynan, PhD, ABPP, secara psikologis, anak langsung menarik kesimpulan kalau orang tuanya tidak menyayanginya lagi. Bahkan, ia bisa merasa menjadi penyebab dari pertengkaran orang tuanya.

Bukan hanya orang tua yang bisa marah, anak juga demikian. Mereka sangat risih dan kesal saat mendengar suara keras atau teriakan karena pertengkaran Mama. Mereka juga bisa merasa sedih dan sakit hati karena suara tersebut.

Kalau memang kekesalan sudah sangat tidak bisa ditahan lagi, ajak si kecil ke kamarnya untuk segera tidur. Meski suara akan terdengar, setidaknya biarkan Mama menyelesaikan masalah berdua.