This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Menyesal itu boleh Akan tetapi jika berkepanjangan berbahaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Menyesal itu boleh Akan tetapi jika berkepanjangan berbahaya. Tampilkan semua postingan

Rabu, 07 September 2022

Menyesal itu boleh, Akan tetapi jika berkepanjangan berbahaya

Menyesal itu boleh, Akan tetapi jika berkepanjangan berbahaya Menyesal itu boleh, Akan tetapi jika berkepanjangan berbahaya. Setiap orang pasti pernah menyesal, entah menyesal atas perbuatan yang pernah dilakukan, menyesal terhadap keputusan yang telah diambil, atau bahkan menyesali nasib yang diterimanya. Ada banyak sekali perkara yang membuat Anda menyesal. Sebagian orang mungkin menyesal tidak sekolah saat masih muda dulu, apalagi jika alasannya hanya karena rasa malas. Sebagian yang lain mungkin menyesal setelah resign karena ternyata pekerjaannya saat ini tidak lebih baik dari pekerjaannya yang lama.   Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kata menyesal adalah merasa tidak senang atau tidak bahagia (susah, kecewa, dan sebagainya) karena (telah melakukan) sesuatu yang kurang baik (dosa, kesalahan, dan sebagainya). Berdasarkan definisi ini, menyesal dapat digambarkan sebagai reaksi emosi seseorang atas tindakan yang pernah dilakukannya di masa lalu. Reaksi emosi yang dimaksud tentunya merupakan bentuk reaksi negatif karena hasil yang diperolehnya pada saat ini tidak sesuai dengan harapan atau ekspektasinya di masa lampau.   Seorang individu baru dapat menilai benar atau tidaknya sebuah tindakan setelah hal tersebut terjadi. Ketika hasil dari tindakannya itu menuai hasil tidak seperti yang diharapkannya, maka ia akan merasa menyesal. Setiap individu selalu mengukur keberhasilan berdasarkan ukuran baku “saat ini”, artinya sesuatu yang terlihat benar di masa lalu mungkin akan menjadi salah jika dilihat di masa sekarang, perbedaan ukuran baku ini pulalah yang terkadang menimbulkan penyesalan.   Pertanyaan yang akan muncul selanjutnya adalah kapan seseorang merasa menyesal?   Penyesalan adalah sesuatu yang nilainya sangat relatif dan bersifat personal. Bagi seseorang, suatu kejadian atu keputusan mungkin akan membuatnya menyesal, namun bagi orang lain hal tersebut bukanlah sesuatu yang pantas untuk disesali. Pada dasarnya, penyesalan akan datang ketika terjadi kesenjangan antar hasil yang diperoleh dengan hasil terbaik yang diharapkan oleh seseorang. Semakin senjang antara hasil yang diperoleh dengan hasil yang diharapkan, maka akan semakin dalam pula rasa penyesalan yang akan dirasakan oleh seseorang.   Sebanding dengan hal tersebut, apabila hasil terbaik yang diharapakan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan seseorang, maka rasa penyesalan pun akan semakin sulit untuk dihilangkan. Rasa penyesalan yang timbul dalam diri seseorang bisa bermacam. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, penyesalan adalah sesuatu yang bersifat personal. Biasanya, seseorang yang memiliki sifat optimis akan cenderung tidak mudah menyesal jika dibandingkan dengan orang yang bersifat pesimis. Meskipun begitu hal ini tidak menjamin, karena seorang yang optimis pun bisa tiba-tiba merasakan suatu penyesalan yang mendalam jika ia merasa sangat kecewa terhadap suatu hal.   Setiap orang pasti pernah merasakan penyesalan dalam hidupnya. Meskipun begitu, penyesalan sebaiknya harus disikapi secara bijak, jangan sampai penyesalan berlangsung secara berkepanjangan. Jika penyesalan terjadi dengan berkepanjangan, maka akan ada banyak sekali kerugian yang akan diperoleh oleh seseorang. Berikut adalah dampak yang akan muncul jika sebuah penyesalan dialami oleh seseorang secara berkepanjangan.   1. Depresi / Trauma Seorang yang menyesal secara berkepanjangan akan sangat berpotensi mengalami depresi yang akan berujung pada trauma. Depresi dan trauma yang dialami oleh seseorang akan sangat merugikan karena hanya akan menyulitkan kehidupannya sendiri. Seseorang yang depresi cenderung menyalahkan dirinya sendiri dan selalu melihat ke belakang. Penyesalan yang dialaminya membuat ia “dibutakan” oleh masa lalu dan tidak mampu untuk memikirkan masa depannya.   Sementara itu, rasa trauma yang dialami oleh seseorang akan membuatnya selalu takut untuk melangkah ke depan. Ia akan selalu dibayang-bayangi oleh kegagalannya di masa lalu dan tersugesti jika segala hal yang akan ia lakukan di masa depan juga akan mengalami sebuah kegagalan yang sama.   2. Menyalahkan Orang Sekitar Selain menyalahkan diri sendiri, seorang yang menyesal terkadang juga menyalahkan orang lain. Ia mungkin merasa jika kesalahan yang dilakukan atau dialaminyamerupakan hasil dari campur tangan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemikiran seperti ini tentunya tidak baik bagi kondisi kejiwaan seorang individu maupun bagi kehidupan sosialnya di masa depan. Seseorang yang menyesal dan cenderung menyalahkan orang lain akan berubah menjadi seseorang yang membatasi pergaulan dalam kehidupannya sehari-hari. Ia akan menjadi seorang yang introvert dan tidak punya teman.   3. Tidak memiliki semangat hidup Ketika menyesal, dunia seseorang berubah menjadi “tidak seindah biasanya”, meskipun sebenarnya tidak ada yang berubah di lingkungan atau di kehidupannya. Seseorang yang menyesal akan kehilangan semangat dalam hidupnya. Ketika bangun tidur, hal yang akan muncul dipikirannya adalah penyesalan. Perasaan yang seharusnya bahagia di pagi hari berubah menjadi menyedihkan karena buah pemikirannya sendiri. Sebagai akibatnya, seluruh hari yang ia jalani akan menjadi membosankan dan tidak bersemangat sama sekali.   4. Banyak hal penting lainnya menjadi terlantar Sebuah penyesalan yang berkepanjangan dan tidak disikapi secara tepat akan berpotensi menimbulkan penyesalan-penyesalan lainnya. Jika pikiran seseorang hanya fokus memikirkan kesalahan yang membuatnya menyesal, maka orang tersebut akan kehilangan fokus untuk mengerjakan hal lain. Sebagai akibatnya, akan ada banyak hal-hal penting lain yang menjadi terlantar dan justru melahirkan penyesalan-penyesalan lain.   5. Sumber Penyakit Tubuh yang sehat berasal dari pikiran yang sehat. Jika seseorang merasa menyesal, maka bisa dibilang jika secara psikologis ia sedang “sakit”.  Tubuh manusia memiliki sistem yang kompleks, gangguan yang muncul di suatu sistem akan mampu membawa gangguan di sistem yang lain. Munculnya gangguan secara psikologis karena adanya rasa menyesal akan membuat kondisi fisik akan terpengaruh dan akan menimbulkan berbagai penyakit ke depannya. Selain itu, orang yang menyesal juga terkadang enggan makan, kurang beristirahat dan seringkali menangis. Perilaku-perilaku ini dapat menghalangi tubuh untuk mendapatkan gizi dan waktu istirahat yang cukup sehingga tubuh menjadi melemah dan mudah untuk diserang oleh berbagai penyakit.   6. Bunuh Diri  Akibat rasa menyesal yang paling berbahaya adalah munculnya pikiran seseorang untuk bunuh diri. Orang yang merasa sangat menyesal dan merasa tidak memiliki teman untuk berbagi akan memilih bunuh diri sebagai jalan pintas penyelesaian masalahnya. Sekali lagi, rasa menyesal yang ada dalam diri seseorang biasanya akan menghalangi pemikiran logisnya sehingga hal-hal tidak benar seperti bunuh diri seakan terlihat benar baginya.   Menyesal adalah sesuatu yang bisa menimpa siapapun, termasuk para ilmuwan dunia. Para ilmuwan rela menghabiskan waktu selama belasan bahkan puluhan tahun untuk melakukan penelitian. Tujuan mereka hanya satu, yakni membawa kebaikan dan kemudahan bagi umat manusiamelalui hasil penelitian mereka. Sayangnya, ada banyak hal yang terjadi setelah mereka berhasil melakukan penemuan. Niat baik para peneliti untuk memajukan perabadan umat manusia melalui penemuan mereka ternyata dinodai oleh tingkah dan niat buruk orang lain. Berikut adalah beberapa ilmuwan yang menyesal karena telah menciptakan berbagai penemuan baru di dunia:  1. James Prescott Joule (Penemu Hukum Kekekalan Energi) James Prescott Joule adalah ilmuwan yang berhasil menemukan hukum kekekalan energi bersama dengan dua orang ahli fisika dari Jerman. Keberhasilan ini bahkan membuat namanya diabadikan menjadi satuan energi Joule (J). Hukum kekekalan energi yang mereka temukan menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat berubah bentuk menjadi energi lain seperti energi listrik, mekanik, atau bahkan kalori.   Prestasi Joule dalam penemuannya ini berhasil menempatkannya menjadi anggota Royal Society, yakni sebuah lembaga ilmu pengetahuan Inggris yang terkemuka. Sayangnya, kebanggaan ini dinodai karena rasa menyesal yang Joule alami di masa tua. Joule menyesal karena kenyataan jika hukum kekekalan energi yang ditemukannya justru banyak digunakan untuk berperang.   2. Mikhail Kalashnikov (Penemu Senapan Mesin) Mikhail Kalashnikov adalah ilmuwan yang berhasil menemukan senapan mesin paling terkenal di dunia. Tujuan baik Mikhail Kalashnikov yang menciptakan senapan untuk memudahkan manusia justru disalah gunakan oleh sebagian manusia untuk menyerang orang lain. Kalashnikov sangat menyesal atas penemuannya tersebut, bahkan Kalashnikov sampai mengungkapkan rasa menyesal yang ia rasakan melalui surat yang ia tujukan ke Gereja Ortodoks Rusia.   “Penyesalan selalu datang terlambat”. Kata-kata itu seakan diamini oleh semua orang karena penyesalan selalu terjadi setelah kita gagal melakukan sesuatu. Menyesal adalah sesuatu yang wajar, tapi jangan sampai rasa menyesal yang kita alami membuat kita tidak bisa melanjutkan kehidupan dengan lebih baik. Istilah “Life must go on“ dibuat karena sebesar apapun masalah dan rasa menyesal yang kita hadapi, dunia dan kehidupan ini tidak akan pernah berhenti berputar, kehidupan haruslah terus berjalan.  Mengatasi rasa menyesal harus dimulai dari diri sendiri. Kita tidak bisa mengandalkan orang lain untuk menghapuskan rasa menyesal dalam diri kita. Sebagai si empunya perasaan, kita harus bisa mengatasi rasa menyesal dengan pikiran positif. Berikut adalah beberapa cara mengatasi penyesalan yang bisa Anda ingat dan terapkan ketika jalan hidup membuat Anda merasa menyesal:   1. Ingatlah jika badai pun pasti akan berlalu Apakah Anda ingat lirik lagi Badai Pasti Berlalu milik Chrisye? Lirik lagu tersebut begitu dalam karena menggambarkan penyesalan seseorang, namun sekaligus menggambarkan pemikiran positifnya yang menyatakan jika permasalahan pasti akan segera berakhir. Perasaan menyesal tentunya tidak menyenangkan, namun akan semakin tidak menyenangkan jika perasaan tersebut terus menerus kita pikirkan. Karenanya, seberat apapun permasalahan dan rasa menyesal yang Anda hadapi, ingatlah jika semua permasalahan pasti akan selesai, badai pasti akan berlalu.   2. Anggaplah kesalahan sebagai pembelajaran untuk hidup yang lebih baik Pengalaman adalah guru yang paling berharga. Rasa menyesal adalah cara Tuhan untuk membuat kita menyadari jika kesalahan yang kita buat di masa lalu dapat memberikan dampak untuk kita ke depannya. Sebagai orang yang bijak, kita seharusnya menaggapi rasa menyesal yang muncul dalam diri kita sebagai pembelajaran supaya kita bisa hidup dengan lebih baik lagi.   3. Selalu bersyukur dengan apa yang Anda miliki saat ini Apapun yang terjadi dalam hidup Anda, bersyukurlah! Saat Anda menyesal, cobalah untuk tidak hanya memfokuskan kesedihan sebagai pusat perhatian Anda. Cobalah Anda tengok kehidupan orang lain yang mungkin lebih menderita namun masih tetap dapat menjalani kehidupan dengan penuh sukacita. Menyesal itu boleh, tapi jangan lupa untuk tetap bahagia. Menyesal itu boleh, Akan tetapi jika berkepanjangan berbahaya
Menyesal itu boleh, Akan tetapi jika berkepanjangan berbahaya. Setiap orang pasti pernah menyesal, entah menyesal atas perbuatan yang pernah dilakukan, menyesal terhadap keputusan yang telah diambil, atau bahkan menyesali nasib yang diterimanya. Ada banyak sekali perkara yang membuat Anda menyesal. Sebagian orang mungkin menyesal tidak sekolah saat masih muda dulu, apalagi jika alasannya hanya karena rasa malas. Sebagian yang lain mungkin menyesal setelah resign karena ternyata pekerjaannya saat ini tidak lebih baik dari pekerjaannya yang lama. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kata menyesal adalah merasa tidak senang atau tidak bahagia (susah, kecewa, dan sebagainya) karena (telah melakukan) sesuatu yang kurang baik (dosa, kesalahan, dan sebagainya). Berdasarkan definisi ini, menyesal dapat digambarkan sebagai reaksi emosi seseorang atas tindakan yang pernah dilakukannya di masa lalu. Reaksi emosi yang dimaksud tentunya merupakan bentuk reaksi negatif karena hasil yang diperolehnya pada saat ini tidak sesuai dengan harapan atau ekspektasinya di masa lampau. 

Seorang individu baru dapat menilai benar atau tidaknya sebuah tindakan setelah hal tersebut terjadi. Ketika hasil dari tindakannya itu menuai hasil tidak seperti yang diharapkannya, maka ia akan merasa menyesal. Setiap individu selalu mengukur keberhasilan berdasarkan ukuran baku “saat ini”, artinya sesuatu yang terlihat benar di masa lalu mungkin akan menjadi salah jika dilihat di masa sekarang, perbedaan ukuran baku ini pulalah yang terkadang menimbulkan penyesalan. 

Pertanyaan yang akan muncul selanjutnya adalah kapan seseorang merasa menyesal? 

Penyesalan adalah sesuatu yang nilainya sangat relatif dan bersifat personal. Bagi seseorang, suatu kejadian atu keputusan mungkin akan membuatnya menyesal, namun bagi orang lain hal tersebut bukanlah sesuatu yang pantas untuk disesali. Pada dasarnya, penyesalan akan datang ketika terjadi kesenjangan antar hasil yang diperoleh dengan hasil terbaik yang diharapkan oleh seseorang. Semakin senjang antara hasil yang diperoleh dengan hasil yang diharapkan, maka akan semakin dalam pula rasa penyesalan yang akan dirasakan oleh seseorang. 

Sebanding dengan hal tersebut, apabila hasil terbaik yang diharapakan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan seseorang, maka rasa penyesalan pun akan semakin sulit untuk dihilangkan. Rasa penyesalan yang timbul dalam diri seseorang bisa bermacam. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, penyesalan adalah sesuatu yang bersifat personal. Biasanya, seseorang yang memiliki sifat optimis akan cenderung tidak mudah menyesal jika dibandingkan dengan orang yang bersifat pesimis. Meskipun begitu hal ini tidak menjamin, karena seorang yang optimis pun bisa tiba-tiba merasakan suatu penyesalan yang mendalam jika ia merasa sangat kecewa terhadap suatu hal. 

Setiap orang pasti pernah merasakan penyesalan dalam hidupnya. Meskipun begitu, penyesalan sebaiknya harus disikapi secara bijak, jangan sampai penyesalan berlangsung secara berkepanjangan. Jika penyesalan terjadi dengan berkepanjangan, maka akan ada banyak sekali kerugian yang akan diperoleh oleh seseorang. Berikut adalah dampak yang akan muncul jika sebuah penyesalan dialami oleh seseorang secara berkepanjangan. 

1. Depresi / Trauma

Seorang yang menyesal secara berkepanjangan akan sangat berpotensi mengalami depresi yang akan berujung pada trauma. Depresi dan trauma yang dialami oleh seseorang akan sangat merugikan karena hanya akan menyulitkan kehidupannya sendiri. Seseorang yang depresi cenderung menyalahkan dirinya sendiri dan selalu melihat ke belakang. Penyesalan yang dialaminya membuat ia “dibutakan” oleh masa lalu dan tidak mampu untuk memikirkan masa depannya. 

Sementara itu, rasa trauma yang dialami oleh seseorang akan membuatnya selalu takut untuk melangkah ke depan. Ia akan selalu dibayang-bayangi oleh kegagalannya di masa lalu dan tersugesti jika segala hal yang akan ia lakukan di masa depan juga akan mengalami sebuah kegagalan yang sama. 

2. Menyalahkan Orang Sekitar

Selain menyalahkan diri sendiri, seorang yang menyesal terkadang juga menyalahkan orang lain. Ia mungkin merasa jika kesalahan yang dilakukan atau dialaminyamerupakan hasil dari campur tangan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemikiran seperti ini tentunya tidak baik bagi kondisi kejiwaan seorang individu maupun bagi kehidupan sosialnya di masa depan. Seseorang yang menyesal dan cenderung menyalahkan orang lain akan berubah menjadi seseorang yang membatasi pergaulan dalam kehidupannya sehari-hari. Ia akan menjadi seorang yang introvert dan tidak punya teman. 

3. Tidak memiliki semangat hidup

Ketika menyesal, dunia seseorang berubah menjadi “tidak seindah biasanya”, meskipun sebenarnya tidak ada yang berubah di lingkungan atau di kehidupannya. Seseorang yang menyesal akan kehilangan semangat dalam hidupnya. Ketika bangun tidur, hal yang akan muncul dipikirannya adalah penyesalan. Perasaan yang seharusnya bahagia di pagi hari berubah menjadi menyedihkan karena buah pemikirannya sendiri. Sebagai akibatnya, seluruh hari yang ia jalani akan menjadi membosankan dan tidak bersemangat sama sekali. 

4. Banyak hal penting lainnya menjadi terlantar

Sebuah penyesalan yang berkepanjangan dan tidak disikapi secara tepat akan berpotensi menimbulkan penyesalan-penyesalan lainnya. Jika pikiran seseorang hanya fokus memikirkan kesalahan yang membuatnya menyesal, maka orang tersebut akan kehilangan fokus untuk mengerjakan hal lain. Sebagai akibatnya, akan ada banyak hal-hal penting lain yang menjadi terlantar dan justru melahirkan penyesalan-penyesalan lain. 

5. Sumber Penyakit

Tubuh yang sehat berasal dari pikiran yang sehat. Jika seseorang merasa menyesal, maka bisa dibilang jika secara psikologis ia sedang “sakit”.  Tubuh manusia memiliki sistem yang kompleks, gangguan yang muncul di suatu sistem akan mampu membawa gangguan di sistem yang lain. Munculnya gangguan secara psikologis karena adanya rasa menyesal akan membuat kondisi fisik akan terpengaruh dan akan menimbulkan berbagai penyakit ke depannya. Selain itu, orang yang menyesal juga terkadang enggan makan, kurang beristirahat dan seringkali menangis. Perilaku-perilaku ini dapat menghalangi tubuh untuk mendapatkan gizi dan waktu istirahat yang cukup sehingga tubuh menjadi melemah dan mudah untuk diserang oleh berbagai penyakit. 

6. Bunuh Diri

Akibat rasa menyesal yang paling berbahaya adalah munculnya pikiran seseorang untuk bunuh diri. Orang yang merasa sangat menyesal dan merasa tidak memiliki teman untuk berbagi akan memilih bunuh diri sebagai jalan pintas penyelesaian masalahnya. Sekali lagi, rasa menyesal yang ada dalam diri seseorang biasanya akan menghalangi pemikiran logisnya sehingga hal-hal tidak benar seperti bunuh diri seakan terlihat benar baginya. 

Menyesal adalah sesuatu yang bisa menimpa siapapun, termasuk para ilmuwan dunia. Para ilmuwan rela menghabiskan waktu selama belasan bahkan puluhan tahun untuk melakukan penelitian. Tujuan mereka hanya satu, yakni membawa kebaikan dan kemudahan bagi umat manusiamelalui hasil penelitian mereka. Sayangnya, ada banyak hal yang terjadi setelah mereka berhasil melakukan penemuan. Niat baik para peneliti untuk memajukan perabadan umat manusia melalui penemuan mereka ternyata dinodai oleh tingkah dan niat buruk orang lain. Berikut adalah beberapa ilmuwan yang menyesal karena telah menciptakan berbagai penemuan baru di dunia:

1. James Prescott Joule (Penemu Hukum Kekekalan Energi)

James Prescott Joule adalah ilmuwan yang berhasil menemukan hukum kekekalan energi bersama dengan dua orang ahli fisika dari Jerman. Keberhasilan ini bahkan membuat namanya diabadikan menjadi satuan energi Joule (J). Hukum kekekalan energi yang mereka temukan menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat berubah bentuk menjadi energi lain seperti energi listrik, mekanik, atau bahkan kalori. 

Prestasi Joule dalam penemuannya ini berhasil menempatkannya menjadi anggota Royal Society, yakni sebuah lembaga ilmu pengetahuan Inggris yang terkemuka. Sayangnya, kebanggaan ini dinodai karena rasa menyesal yang Joule alami di masa tua. Joule menyesal karena kenyataan jika hukum kekekalan energi yang ditemukannya justru banyak digunakan untuk berperang. 

2. Mikhail Kalashnikov (Penemu Senapan Mesin)

Mikhail Kalashnikov adalah ilmuwan yang berhasil menemukan senapan mesin paling terkenal di dunia. Tujuan baik Mikhail Kalashnikov yang menciptakan senapan untuk memudahkan manusia justru disalah gunakan oleh sebagian manusia untuk menyerang orang lain. Kalashnikov sangat menyesal atas penemuannya tersebut, bahkan Kalashnikov sampai mengungkapkan rasa menyesal yang ia rasakan melalui surat yang ia tujukan ke Gereja Ortodoks Rusia. 

“Penyesalan selalu datang terlambat”. Kata-kata itu seakan diamini oleh semua orang karena penyesalan selalu terjadi setelah kita gagal melakukan sesuatu. Menyesal adalah sesuatu yang wajar, tapi jangan sampai rasa menyesal yang kita alami membuat kita tidak bisa melanjutkan kehidupan dengan lebih baik. Istilah “Life must go on“ dibuat karena sebesar apapun masalah dan rasa menyesal yang kita hadapi, dunia dan kehidupan ini tidak akan pernah berhenti berputar, kehidupan haruslah terus berjalan. 

Mengatasi rasa menyesal harus dimulai dari diri sendiri. Kita tidak bisa mengandalkan orang lain untuk menghapuskan rasa menyesal dalam diri kita. Sebagai si empunya perasaan, kita harus bisa mengatasi rasa menyesal dengan pikiran positif. Berikut adalah beberapa cara mengatasi penyesalan yang bisa Anda ingat dan terapkan ketika jalan hidup membuat Anda merasa menyesal: 

1. Ingatlah jika badai pun pasti akan berlalu

Apakah Anda ingat lirik lagi Badai Pasti Berlalu milik Chrisye? Lirik lagu tersebut begitu dalam karena menggambarkan penyesalan seseorang, namun sekaligus menggambarkan pemikiran positifnya yang menyatakan jika permasalahan pasti akan segera berakhir. Perasaan menyesal tentunya tidak menyenangkan, namun akan semakin tidak menyenangkan jika perasaan tersebut terus menerus kita pikirkan. Karenanya, seberat apapun permasalahan dan rasa menyesal yang Anda hadapi, ingatlah jika semua permasalahan pasti akan selesai, badai pasti akan berlalu. 

2. Anggaplah kesalahan sebagai pembelajaran untuk hidup yang lebih baik

Pengalaman adalah guru yang paling berharga. Rasa menyesal adalah cara Tuhan untuk membuat kita menyadari jika kesalahan yang kita buat di masa lalu dapat memberikan dampak untuk kita ke depannya. Sebagai orang yang bijak, kita seharusnya menaggapi rasa menyesal yang muncul dalam diri kita sebagai pembelajaran supaya kita bisa hidup dengan lebih baik lagi. 

3. Selalu bersyukur dengan apa yang Anda miliki saat ini

Apapun yang terjadi dalam hidup Anda, bersyukurlah! Saat Anda menyesal, cobalah untuk tidak hanya memfokuskan kesedihan sebagai pusat perhatian Anda. Cobalah Anda tengok kehidupan orang lain yang mungkin lebih menderita namun masih tetap dapat menjalani kehidupan dengan penuh sukacita. Menyesal itu boleh, tapi jangan lupa untuk tetap bahagia.

Referensi : Menyesal itu boleh, Akan tetapi jika berkepanjangan berbahaya