This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Bangkit dan Bahagia Setelah Bercerai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bangkit dan Bahagia Setelah Bercerai. Tampilkan semua postingan

Kamis, 25 Agustus 2022

Bangkit dan Bahagia Setelah Bercerai

Perpisahan seperti perceraian akan menimbulkan luka dan kesedihan mendalam bagi yang mengalaminya.  Kendati begitu, hidup masih terus berlanjut. Meskipun terasa agak sulit, namun Anda tetap harus mencoba bangkit dan bahagia kembali setelah bercerai.Lantas, apa yang harus dilakukan agar bisa bahagia setelah bercerai? Cara-cara di bawah ini bisa dilakukan untuk membantu Anda bangkit dan menggapai kebahagiaan kembali. 

1. Akui Apa yang Anda Rasakan

5. Fokus Sebagai Single Parent

Jika Anda bercerai dan memiliki anak, terimalah bahwa Anda sekarang menjadi orangtua tunggal.

Sayangnya, perceraian dapat memengaruhi perkembangan emosional anak-anak. Akan tetapi, bertahan di dalam keluarga yang penuh konflik juga dapat membuat anak-anak tidak nyaman. 

Oleh karena itu, keputusan menjadi orangtua tunggal harus dilakukan dengan baik. Anda dapat berkomunikasi dengan anak sesuai usianya dan menjelaskan situasi yang terjadi.  

Dianjurkan untuk tidak pernah berbicara buruk tentang mantan pasangan di depan anak-anak. Jangan memaksa anak untuk untuk memilih antara ibu atau ayahnya.

Jelaskan bahwa Anda dan mantan pasangan akan tetap mencintai anak sepenuh hati. 

6. Berbelanja

Berbelanja dapat menjadi salah satu cara membahagiakan diri sendiri. Anda bisa memberikan barang yang diidam-idamkan dan menganggap itu adalah kado bagi diri sendiri karena telah berusaha kuat dan menghadapi perceraian dengan baik. 

7. Gunakan Aplikasi 

Mengakui perasaan sedih, kecewa, atau emosi apa pun yang Anda rasakan merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar bisa bahagia setelah bercerai. 

Menurut Avicenna Journal of Neuro Psycho Physiology, menerima atau mengakui emosi yang terjadi setelah bercerai dapat meminimalkan munculnya perasaan negatif.

2. Mencari Dukungan

Bercerita dengan orang terdekat tentang perasaan setelah bercerai dapat membuat Anda lega dan tidak merasa sendiri. 


Ceritakan perasaan dan pikiran Anda kepada orang yang Anda percaya. Selain itu, Anda juga bisa meminta bantuan terapis seperti psikolog atau bergabung dengan kelompok pendukung (support group) untuk bercerita.

3. Fokus Mencintai Diri Sendiri

Konflik rumah tangga dan proses perceraian dapat memengaruhi kondisi mental serta fisik Anda. Kondisi ini secara tidak langsung akan memengaruhi penampilan Anda. 

Karena sekarang tujuan Anda adalah bahagia setelah bercerai, mulailah melakukan self care dengan fokus menjaga dan merawat diri. 

Anda bisa mulai dari hal sederhana, misalnya mengonsumsi makanan sehat, berolahraga, dan melakukan perawatan diri. 

4. Fokus dengan Tujuan Hidup

Anda dapat memulai kembali merealisasikan impian-impian yang sempat tertunda saat menikah dulu. 

Anda bisa kembali fokus membangun dan meningkatkan karir, mengikuti pelatihan untuk meningkatkan skill, atau mencari pekerjaan baru yang lebih sesuai.

Menggunakan dating apps bisa menjadi alternatif untuk bertemu dengan orang baru 

Ikhsan Bella Persada, M.Psi, Psikolog, mengungkapkan bahwa penggunaan dating apps setelah bercerai boleh-boleh saja dilakukan. 

Namun, sebelum menggunakannya, pastikan Anda sudah siap untuk menjalin hubungan baru. 

“Saat menggunakan aplikasi ini, pastikan dulu diri kita sudah siap menerima hubungan baru atau tidak, supaya saat menggunakan dating apps tidak jadi pelarian saja,” kata psikolog Ikhsan.