This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Penelitian: Paracetamol Bisa Sembuhkan Patah Hati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penelitian: Paracetamol Bisa Sembuhkan Patah Hati. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 September 2022

Penelitian: Paracetamol Bisa Sembuhkan Patah Hati

Dalam hal asmara ada pendapat yang mengatakan bahwa wanita lebih rentan meninggal karena patah hati. Benarkah begitu?  Benarkah Wanita Rentan Meninggal karena Patah Hati? Meski terlihat baik-baik saja, wanita kerap merasakan kesedihan yang mendalam saat mengalami patah hati. Ketika harus bertemu kembali dengan sang mantan yang telah bersanding dengan kekasih barunya, wanita cenderung ingin kabur atau menghindar.  Beberapa waktu lalu, pecinta K-POP dikejutkan oleh pemberitaan media paparazi asal Korea Selatan yang mengumumkan bahwa dua idol besar Negeri Gingseng tersebut – yaitu Kai EXO dan Jennie Blackpink – resmi berpacaran. Banyak yang mendukung hubungan kedua idol tersebut. Namun tak sedikit fan Kai EXO yang patah hati.  Nah, bicara soal patah hati yang berlebihan, ada yang mengatakan bahwa wanita lebih rentan meninggal karena patah hati ketimbang pria. Sebab, wanita dianggap lebih sulit mengontrol emosi, pikiran, dan kurang bisa menahan rasa sakit. Benarkah pendapat ini?  Mengenal tentang sindrom patah hati Menurut dr. Nabila Viera Yovita dari KlikDokter, perasaan patah hati yang berlebihan dan tak kunjung sembuh dapat dikatakan sebagai sindrom takotsubo. Dilansir dari The Guardian, sindrom patah hati alias takotsubo bahkan memiliki efek yang sama buruknya seperti penyakit jantung.  Ya, ketika Anda mengalami kesedihan yang mendalam akibat kehilangan orang yang dicintai, Anda akan merasakan nyeri dada, jantung berdebar hebat, mual, muntah, serta sesak napas. Dan itu semua persis seperti gejala penyakit jantung. Kondisi terburuknya, Anda bisa mengalami pingsan setelah mendengar kabar buruk yang sangat mengagetkan.  Menurut dr. Nabila adanya pelepasan hormon stres secara tiba-tiba, seperti norepinefrin, epinefrin, dan dopaminlah yang memicu jantung berdetak sangat hebat ketika bersedih.  “Kondisi tersebut mengakibatkan perubahan pada sel otot jantung dan pembuluh darah koroner, melemahkan ventrikel kiri, dan mengganggu kinerja pompa darah.” tutur dr. Nabila. Terganggunya kinerja pompa darah tersebut akhirnya mengganggu kesehatan secara menyeluruh.  Wanita lebih rentan meninggal karena patah hati? Sebuah penelitian yang dibuat oleh Dr. Nikki Stamp, seorang penulis buku berjudul Can You Die of a Broken Heart mengatakan kepada The Guardian bahwa kehilangan seseorang yang dicintai menempatkan wanita di bawah tekanan fisiologis yang lebih signifikan daripada pria.  Ketika pria menjalin hubungan baru, risiko mereka untuk terkena serangan jantung pun akan menurun. Sedangkan pada wanita, kondisi fisik dan psikisnya tidak bisa membaik secepat pria.  Risiko yang ditimbulkan oleh sakit hati ataupun kesedihan pasca perpisahan dengan orang yang disayangi membuat kesehatan jantung wanita berada pada tingkatan yang sama dengan risiko hipertensi. Bahkan, semakin tua usia wanita yang mengalami patah hati, semakin besar pula kemungkinan ia meninggal akibat serangan jantung yang dipicu oleh kesedihan.  Maka berdasarkan penelitian tersebut, benar adanya bahwa wanita lebih besar kemungkinannya untuk meninggal akibat penyakit jantung yang dipengaruhi oleh perasaan patah hati.  Kendati demikian, Anda juga juga harus bisa membedakan mana penyakit jantung yang benar-benar disebabkan oleh permasalahan fisik atau penyakit jantung dan mana yang disebabkan oleh patah hati.  Menurut dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, penyakit jantung akibat tak beresnya kondisi fisik, memiliki sumbatan pada dinding arteri. Sedangkan penyakit jantung akibat patah hati, arteri tidak memiliki sumbatan, tetapi aliran darah ke jantung mengalami penurunan.  Oleh sebab itu, jika Anda sedang merasakan patah hati dan mengalami gejala yang mirip dengan penyakit jantung, sebaiknya periksakan juga diri Anda ke dokter. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetes apakah yang Anda alami hanya merupakan efek patah hati belaka atau memang ada yang tidak beres pada jantung Anda.  Tips meredakan patah hati Jika sudah diperiksa dan tidak ada sumbatan di arteri, berarti gejala yang Anda rasakan disebabkan oleh efek patah hati. Sehingga, Anda bisa melakukan beberapa hal di bawah ini untuk mengurangi efek patah hati, misalnya saat artis pujaan menjalin hubungan:  Kendalikan perasaan dan pikiran Bersikaplah rasional dan tekankan bahwa Anda adalah seorang fan atau penggemar, bukan seseorang yang mengenal dekat dirinya. Maka, Anda tidak punya hak untuk bereaksi negatif ataupun mengontrol hidup mereka.  Turunkan kadar fanatisme dan lanjutkan hidup Anda dengan bahagia Jika Anda setiap waktu melakukan kegiatan fangirling, coba mulai sekarang kurangi sedikit demi sedikit kebiasaan itu dan lakukanlah sewajarnya. Kemudian, isilah waktu kosong Anda dengan kegiatan positif lainnya supaya pikiran Anda tidak hanya diisi oleh artis pujaan Anda tersebut.  Dukung apa pun keputusannya Jika Anda mengaku penggemar sejati, seharusnya Anda mendukung apa pun yang dilakukan sang idola, bukannya malah menghujatnya. Apalagi yang dia lakukan bukan suatu hal negatif. Jadi, cobalah dukung sewajarnya atas segala pilihan yang mereka lakukan.  Jadi, menurut penelitian, wanita memang memiliki kecenderungan lebih besar untuk meninggal karena patah hati. Tapi, Anda para wanita tak perlu cemas. Karena, pada dasarnya hal tersebut tergantung dari bagaimana Anda dapat mengendalikan emosi.  Obatilah perasaan patah hati Anda dengan memperbanyak kegiatan positif, seperti menjadi relawan bencana, berolahraga, membuat kerajinan, dan lain sebagainya. Dengan demikian Anda bisa terhindar dari penyakit jantung yang mematikan. Penelitian: Paracetamol Bisa Sembuhkan Patah Hati. Patah hati memang menyakitkan. Bahkan, rasa sakitnya sering kali buat dada seperti tertusuk benda tajam, hingga membuat Anda jadi sulit untuk bernapas.  Selain berusaha mencari kegiatan menyenangkan, studi menyebut patah hati bisa disembuhkan paracetamol. Wah, bagaimana faktanya?  Patah Hati Disembuhkan dengan Paracetamol?  Studi dari University of California menemukan bahwa rasa sakit secara emosional yang diproses otak ternyata sama dengan rasa sakit fisik. Para peneliti menyebut, rasa sakit hati seperti ditinggalkan atau dicampakkan pasangan, bisa merespons obat penghilang rasa sakit, seperti paracetamol.   Dalam studi tersebut, 62 peserta diminta untuk menggunakan Tylenol (paracetamol) untuk meneliti perasaan mereka setiap harinya selama tiga minggu.  Hasilnya, ditemukan bahwa peserta yang minum setidaknya 1000 mg obat penghilang rasa sakit atau sekitar 2 tablet dalam sehari menunjukan penurunan perasaan sakit hati yang dialami.   Tes lainnya dilakukan dalam uji komputer. Para peserta penelitian memainkan sebuah games yang dirancang untuk menunjukkan betapa sakit hatinya ditolak cinta oleh pasangan.  Tes ini kemudian diulang lagi setelah mereka meminum paracetamol. Hasilnya, rasa sakit itu terus berkurang.  Naomi Eisenberger, asisten profesor psikologi sosial, yang juga ambil bagian dalam studi tersebut mengatakan, “Cinta yang ditolak sangat berpengaruh pada perasaan masing-masing peserta.”  “Jika Anda meminta orang untuk memikirkan lagi pengalaman patah hati atau penolakan cinta, mereka bisa saja merasakan kesedihan mendalam,” ujar Eisenberger.  Namun, dengan meminum obat paracetamol, rasa sedih ini bisa saja berkurang. Alasannya, menurut peneliti, rasa sakit fisik dan emosional itu saling berkaitan.  Menanggapi hal ini, dr. Devia Irine Putri rasa sakit fisik dan emosional memang bisa jadi saling tumpang tindih.  Akan tetapi, dia mengingatkan, bukan berarti minum paracetamol benar-benar efektif dalam menyembuhkan rasa sakit hati. Itu karena proses penyembuhan dari rasa sakit hati bisa dipengaruhi oleh banyak faktor.   “Minum obat pereda nyeri mungkin bisa meringankan (rasa sakit karena patah hati). Namun, obat tersebut tidak bisa dikonsumsi jangka panjang juga. Obat anti-nyeri, seperti acetaminophen (kandungan di paracetamol atau tylenol) punya efek samping, seperti dapat menyebabkan kerusakan liver,” ujar dr. Devia.  “Selain itu, karena jumlah sampel masih terlalu sedikit, belum bisa dipastikan apakah benar efektif atau tidak, bisa saja ada faktor lain. Misalnya, orang tersebut punya mental yang lebih kuat sehingga tidak merasakan sakit lagi,” tuturnya.  Bagaimana Aturan Minum Paracetamol untuk Sembuhkah Patah Hati?  Paracetamol merupakan obat penghilang rasa sakit yang paling sering digunakan. Biasanya, obat ini digunakan untuk mengatasi nyeri, seperti sakit kepala ringan, kram haid, sakit gigi, dan nyeri sendi.  Obat paracetamol sendiri bisa didapatkan tanpa resep dari dokter. Hanya saja, ada batas maksimal dosis yang perlu Anda ketahui.   “Untuk menyembuhkan rasa sakit hati, sampai sekarang dosisnya belum diketahui pasti. Hanya saja, sejauh ini dosis acetaminophen memiliki batas konsumsi, yaitu 4000 mg per hari. Dengan sekali minum per dosisnya maksimal sebesar 1000 mg,” ujar dr. Devia Irine Putri.   Sama seperti jenis obat lainnya, paracetamol juga punya beberapa efek samping yang mungkin bisa Anda rasakan, seperti:  Mual Sakit perut bagian atas Gatal-gatal Kuning pada area mata dan kulit Reaksi alergi Dalam kasus terberat, paracetamol juga bisa menyebabkan kelainan pada darah dan kerusakan hati dan ginjal. Untuk itu, jangan terlalu sering minum paracetamol. Lebih baik konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.  Jadi, bila Anda saat ini sedang patah hati, jangan buru-buru mengonsumsi paracetamol untuk meredakan rasa sakitnya. Lebih baik tenangkan diri dengan melakukan hal-hal menyenangkan. Seiring waktu, segala perasaan sakit hati dan galau Anda akan berlalu dengan sendirinya.    Referensi : Penelitian: Paracetamol Bisa Sembuhkan Patah Hati. Dalam hal asmara ada pendapat yang mengatakan bahwa wanita lebih rentan meninggal karena patah hati. Benarkah begitu?  Benarkah Wanita Rentan Meninggal karena Patah Hati? Meski terlihat baik-baik saja, wanita kerap merasakan kesedihan yang mendalam saat mengalami patah hati. Ketika harus bertemu kembali dengan sang mantan yang telah bersanding dengan kekasih barunya, wanita cenderung ingin kabur atau menghindar.  Beberapa waktu lalu, pecinta K-POP dikejutkan oleh pemberitaan media paparazi asal Korea Selatan yang mengumumkan bahwa dua idol besar Negeri Gingseng tersebut – yaitu Kai EXO dan Jennie Blackpink – resmi berpacaran. Banyak yang mendukung hubungan kedua idol tersebut. Namun tak sedikit fan Kai EXO yang patah hati.  Nah, bicara soal patah hati yang berlebihan, ada yang mengatakan bahwa wanita lebih rentan meninggal karena patah hati ketimbang pria. Sebab, wanita dianggap lebih sulit mengontrol emosi, pikiran, dan kurang bisa menahan rasa sakit. Benarkah pendapat ini?  Mengenal tentang sindrom patah hati Menurut dr. Nabila Viera Yovita dari KlikDokter, perasaan patah hati yang berlebihan dan tak kunjung sembuh dapat dikatakan sebagai sindrom takotsubo. Dilansir dari The Guardian, sindrom patah hati alias takotsubo bahkan memiliki efek yang sama buruknya seperti penyakit jantung.  Ya, ketika Anda mengalami kesedihan yang mendalam akibat kehilangan orang yang dicintai, Anda akan merasakan nyeri dada, jantung berdebar hebat, mual, muntah, serta sesak napas. Dan itu semua persis seperti gejala penyakit jantung. Kondisi terburuknya, Anda bisa mengalami pingsan setelah mendengar kabar buruk yang sangat mengagetkan.  Menurut dr. Nabila adanya pelepasan hormon stres secara tiba-tiba, seperti norepinefrin, epinefrin, dan dopaminlah yang memicu jantung berdetak sangat hebat ketika bersedih.  “Kondisi tersebut mengakibatkan perubahan pada sel otot jantung dan pembuluh darah koroner, melemahkan ventrikel kiri, dan mengganggu kinerja pompa darah.” tutur dr. Nabila. Terganggunya kinerja pompa darah tersebut akhirnya mengganggu kesehatan secara menyeluruh.  Wanita lebih rentan meninggal karena patah hati? Sebuah penelitian yang dibuat oleh Dr. Nikki Stamp, seorang penulis buku berjudul Can You Die of a Broken Heart mengatakan kepada The Guardian bahwa kehilangan seseorang yang dicintai menempatkan wanita di bawah tekanan fisiologis yang lebih signifikan daripada pria.  Ketika pria menjalin hubungan baru, risiko mereka untuk terkena serangan jantung pun akan menurun. Sedangkan pada wanita, kondisi fisik dan psikisnya tidak bisa membaik secepat pria.  Risiko yang ditimbulkan oleh sakit hati ataupun kesedihan pasca perpisahan dengan orang yang disayangi membuat kesehatan jantung wanita berada pada tingkatan yang sama dengan risiko hipertensi. Bahkan, semakin tua usia wanita yang mengalami patah hati, semakin besar pula kemungkinan ia meninggal akibat serangan jantung yang dipicu oleh kesedihan.  Maka berdasarkan penelitian tersebut, benar adanya bahwa wanita lebih besar kemungkinannya untuk meninggal akibat penyakit jantung yang dipengaruhi oleh perasaan patah hati.  Kendati demikian, Anda juga juga harus bisa membedakan mana penyakit jantung yang benar-benar disebabkan oleh permasalahan fisik atau penyakit jantung dan mana yang disebabkan oleh patah hati.  Menurut dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, penyakit jantung akibat tak beresnya kondisi fisik, memiliki sumbatan pada dinding arteri. Sedangkan penyakit jantung akibat patah hati, arteri tidak memiliki sumbatan, tetapi aliran darah ke jantung mengalami penurunan.  Oleh sebab itu, jika Anda sedang merasakan patah hati dan mengalami gejala yang mirip dengan penyakit jantung, sebaiknya periksakan juga diri Anda ke dokter. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetes apakah yang Anda alami hanya merupakan efek patah hati belaka atau memang ada yang tidak beres pada jantung Anda.  Tips meredakan patah hati Jika sudah diperiksa dan tidak ada sumbatan di arteri, berarti gejala yang Anda rasakan disebabkan oleh efek patah hati. Sehingga, Anda bisa melakukan beberapa hal di bawah ini untuk mengurangi efek patah hati, misalnya saat artis pujaan menjalin hubungan:  Kendalikan perasaan dan pikiran Bersikaplah rasional dan tekankan bahwa Anda adalah seorang fan atau penggemar, bukan seseorang yang mengenal dekat dirinya. Maka, Anda tidak punya hak untuk bereaksi negatif ataupun mengontrol hidup mereka.  Turunkan kadar fanatisme dan lanjutkan hidup Anda dengan bahagia Jika Anda setiap waktu melakukan kegiatan fangirling, coba mulai sekarang kurangi sedikit demi sedikit kebiasaan itu dan lakukanlah sewajarnya. Kemudian, isilah waktu kosong Anda dengan kegiatan positif lainnya supaya pikiran Anda tidak hanya diisi oleh artis pujaan Anda tersebut.  Dukung apa pun keputusannya Jika Anda mengaku penggemar sejati, seharusnya Anda mendukung apa pun yang dilakukan sang idola, bukannya malah menghujatnya. Apalagi yang dia lakukan bukan suatu hal negatif. Jadi, cobalah dukung sewajarnya atas segala pilihan yang mereka lakukan.  Jadi, menurut penelitian, wanita memang memiliki kecenderungan lebih besar untuk meninggal karena patah hati. Tapi, Anda para wanita tak perlu cemas. Karena, pada dasarnya hal tersebut tergantung dari bagaimana Anda dapat mengendalikan emosi.  Obatilah perasaan patah hati Anda dengan memperbanyak kegiatan positif, seperti menjadi relawan bencana, berolahraga, membuat kerajinan, dan lain sebagainya. Dengan demikian Anda bisa terhindar dari penyakit jantung yang mematikan.

Penelitian: Paracetamol Bisa Sembuhkan Patah Hati. Patah hati memang menyakitkan. Bahkan, rasa sakitnya sering kali buat dada seperti tertusuk benda tajam, hingga membuat Anda jadi sulit untuk bernapas.

Selain berusaha mencari kegiatan menyenangkan, studi menyebut patah hati bisa disembuhkan paracetamol. Wah, bagaimana faktanya?

Patah Hati Disembuhkan dengan Paracetamol?

Studi dari University of California menemukan bahwa rasa sakit secara emosional yang diproses otak ternyata sama dengan rasa sakit fisik. Para peneliti menyebut, rasa sakit hati seperti ditinggalkan atau dicampakkan pasangan, bisa merespons obat penghilang rasa sakit, seperti paracetamol. 

Dalam studi tersebut, 62 peserta diminta untuk menggunakan Tylenol (paracetamol) untuk meneliti perasaan mereka setiap harinya selama tiga minggu.

Hasilnya, ditemukan bahwa peserta yang minum setidaknya 1000 mg obat penghilang rasa sakit atau sekitar 2 tablet dalam sehari menunjukan penurunan perasaan sakit hati yang dialami. 

Tes lainnya dilakukan dalam uji komputer. Para peserta penelitian memainkan sebuah games yang dirancang untuk menunjukkan betapa sakit hatinya ditolak cinta oleh pasangan.

Tes ini kemudian diulang lagi setelah mereka meminum paracetamol. Hasilnya, rasa sakit itu terus berkurang.

Naomi Eisenberger, asisten profesor psikologi sosial, yang juga ambil bagian dalam studi tersebut mengatakan, “Cinta yang ditolak sangat berpengaruh pada perasaan masing-masing peserta.”

“Jika Anda meminta orang untuk memikirkan lagi pengalaman patah hati atau penolakan cinta, mereka bisa saja merasakan kesedihan mendalam,” ujar Eisenberger.

Namun, dengan meminum obat paracetamol, rasa sedih ini bisa saja berkurang. Alasannya, menurut peneliti, rasa sakit fisik dan emosional itu saling berkaitan.

Menanggapi hal ini, dr. Devia Irine Putri rasa sakit fisik dan emosional memang bisa jadi saling tumpang tindih.

Akan tetapi, dia mengingatkan, bukan berarti minum paracetamol benar-benar efektif dalam menyembuhkan rasa sakit hati. Itu karena proses penyembuhan dari rasa sakit hati bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. 

“Minum obat pereda nyeri mungkin bisa meringankan (rasa sakit karena patah hati). Namun, obat tersebut tidak bisa dikonsumsi jangka panjang juga. Obat anti-nyeri, seperti acetaminophen (kandungan di paracetamol atau tylenol) punya efek samping, seperti dapat menyebabkan kerusakan liver,” ujar dr. Devia.

“Selain itu, karena jumlah sampel masih terlalu sedikit, belum bisa dipastikan apakah benar efektif atau tidak, bisa saja ada faktor lain. Misalnya, orang tersebut punya mental yang lebih kuat sehingga tidak merasakan sakit lagi,” tuturnya.

Bagaimana Aturan Minum Paracetamol untuk Sembuhkah Patah Hati?

Paracetamol merupakan obat penghilang rasa sakit yang paling sering digunakan. Biasanya, obat ini digunakan untuk mengatasi nyeri, seperti sakit kepala ringan, kram haid, sakit gigi, dan nyeri sendi.

Obat paracetamol sendiri bisa didapatkan tanpa resep dari dokter. Hanya saja, ada batas maksimal dosis yang perlu Anda ketahui. 

“Untuk menyembuhkan rasa sakit hati, sampai sekarang dosisnya belum diketahui pasti. Hanya saja, sejauh ini dosis acetaminophen memiliki batas konsumsi, yaitu 4000 mg per hari. Dengan sekali minum per dosisnya maksimal sebesar 1000 mg,” ujar dr. Devia Irine Putri. 

Sama seperti jenis obat lainnya, paracetamol juga punya beberapa efek samping yang mungkin bisa Anda rasakan, seperti:

  • Mual
  • Sakit perut bagian atas
  • Gatal-gatal
  • Kuning pada area mata dan kulit
  • Reaksi alergi

Dalam kasus terberat, paracetamol juga bisa menyebabkan kelainan pada darah dan kerusakan hati dan ginjal. Untuk itu, jangan terlalu sering minum paracetamol. Lebih baik konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.

Jadi, bila Anda saat ini sedang patah hati, jangan buru-buru mengonsumsi paracetamol untuk meredakan rasa sakitnya. Lebih baik tenangkan diri dengan melakukan hal-hal menyenangkan. Seiring waktu, segala perasaan sakit hati dan galau Anda akan berlalu dengan sendirinya.


Referensi : Penelitian: Paracetamol Bisa Sembuhkan Patah Hati