Kamis, 28 Juli 2022

16 Tanda-tanda Gangguan Jin Perusak Hubungan Suami Istri/Setan Dasim

Setiap pasangan suami istri perlu waspada terhadap gangguan jin yang mungkin saja melanda rumah tangganya. Pernahkah mendengar adanya gangguan jin yang dapat merusak hubungan rumah tangga dan meretakkan pernikahan antara suami istri?  Bahkan di kalangan jin, yang dianggap sebagai golongan terbaik adalah para jin yang dapat memisahkan seorang suami dari istrinya.

"Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air, kemudian mengirim pasukannya. Dan yang paling dekat kepada iblis dari pasukannya adalah setan yang bisa membuat fitnah yang paling besar. Salah satu dari mereka datang dan berkata, 'Aku telah berbuat ini dan ini.' Iblis berkata, 'Kamu berlum berbuat apa-apa.' Kemudian datang setan lain dan berkata, ' Aku tidak meninggalkannya sampai aku bisa memisahkan antara dirinya dengan istrinya.' Maka iblis mendekatkan setan tersebut kepada dirinya dan berkata, 'Sebaik-baik (pasukanku) adalah kamu'."  (HR Muslim No. 7284)

Mengetahui hal ini, tentu saja setiap pasangan suami istri perlu waspada terhadap gangguan jin, yang mungkin saja melanda rumah tangganya. Berikut ini beberapa ciri gangguan jin yang bisa dideteksi:

  1. Kondisi emosi tidak terkendali, sangat mudah marah. Misalnya istri yang membantah suami atau suami yang memaki istri karena hal sepele.
  2. Sering merasa ragu, was-was, ketakutan tanpa sebab yang jelas.
  3. Adanya dorongan kuat untuk melakukan perbuatan maksiat berulang-ulang. Misalnya suami dan istri menonton video porno baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Disertai pula kemalasan dan kelesuan luar biasa untuk melakukan sholat serta ibadah lain.
  4. Sulit khusyuk dalam mengerjakan sholat, dan susah mengingat rakaat sholat. Hal ini terjadi terus berulang-ulang, tidak hanya sesekali saja.
  5. Sesak napas dan merasa mengantuk berat saat membaca Alquran (tidak bisa baca lebih dari 30 ayat atau tenggorokan terhenti sama sekali, bahkan tertidur saat baru membuka Quran).
  6. Sering kesurupan baik separuh ingatan atau secara total.
  7. Sering mendengar bisikan memanggil namanya sendiri, merasa ada yang mengajak bicara, mendengar bisikan menyuruh sesuatu kejahatan.
  8. Paranoid dan cemas, merasa bersalah terus, merasa ada yang mengikuti, mengejar dan mengancam akan membunuh.
  9. Melihat atau merasakan keberadaan mahluk halus baik sekilas atau melihatnya secara jelas.
  10. Suami atau Istri kerap mencium bau –bauan wangi kembang atau dupa, bau anyir atau busuk (bangkai) yang tidak terlihat sumber baunya.
  11. Melakukan tindakan-tindakan aneh atau tak wajar tanpa disadari atau di luar kendali atau seperti ada yang mengendalikan dan tidak bisa menahan dalam kondisi sadar sekalipun.
  12. Merasakan sakit yang tidak kunjung sembuh; semisal pusing di kepala, mendengung di telinga, pegal di bahu, belikat dan paha, sakit gigi, mata, tenggorokan, lambung dan dada sesak tanpa sebab yang jelas.
  13. Rasa sakit di salah satu anggota badan yang tidak terdeteksi dokter atau sakit menahun yang tidak kunjung sembuh dan tak ditemukan solusinya dalam dunia kedokteran.
  14. Sering merasakan panas pada salah satu anggota tubuh, baik itu kepala, punggung, dada, tengkuk, dan lainnya
  15. Tidak merasa kenyang meskipun makan dalam porsi banyak, atau kuat tidak makan sama sekali hingga berhari-hari.
  16. Suasana dalam rumah terasa panas, anggota keluarga tidak betah di rumah, mudah terjadi pertengkaran meskipun hanya disebabkan hal remeh.

Jika mengalami beberapa poin dari tanda-tanda di atas, Maka waspadalah! Sebaiknya melakukan ruqyah mandiri terlebih dahulu, yakni membaca ayat-ayat Qur'an dan melawan rasa malas beribadah dengan sungguh-sungguh.

Jika gangguan sudah semakin parah, sebaiknya meminta bantuan ustad/ustadzah yang telah biasa menangani ruqyah.

Dari sahabat ‘Auf bin Malik R.A dia berkata, Kami dahulu meruqyah di masa Jahiliyyah, maka kami bertanya, “ Ya Rasulullah, bagaimana menurut pendapatmu?” Beliau menjawab, “ Tunjukkan padaku ruqyah (mantera) kalian itu. Tidak mengapa mantera itu selama tidak mengandung kesyirikan.” (HR. Muslim).

Jin merupakan makhluk Allah SWT sama seperti manusia. Tetapi, ada jin yang mengganggu dan tidak mengganggu manusia. Banyak sekali jenis jin yang dapat menganggu manusia, jika manusia tersebut tidak mendekatkan diri Allah SWT. Jin bisa melihat manusia, tapi tidak semua manusia dapat melihat jin karena wujudnya yang tak kasat mata. Kejadian buruk yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, bisa jadi dikarenakan oleh jin.

Sebagaimana dikutip Bondowoso Network dari kanal YouTube Kang Sudiro. Ada juga jenis jin yang dapat merusak hubungan rumah tangga. Jin tersebut biasa disebut dengan jin dasim. Biasanya jin dasim akan menimbulkan pasangan yang sudah berumah tangga mudah marah dan berprasangka buruk kepada pasangannya. Karena jin dasim, tidak menyukai hubungan keluarga yang harmonis di dalam sebuah rumah tangga.

Meskipun begitu, Allah maha mengetahui jika hambanya meminta pertolongan kepada-Nya. Kalian bisa melakukan beberapa hal ini untuk terhindar dari jin dasim. Pertama, jika terjadi kesalah pahaman terhadap suami atau pun istri jangan dibesar-besarkan, bicarakan masalah tersebut dengan baik-baik. Kedua, ketika hendak menghindangkan dan menyantap makanan pastikanlah berdoa terlebih dahulu, agar jin dasim tidak masuk melalui makanan untuk mempengaruhi salah satu pihak pasangan.

Ketiga, saat marah kepada pasangan, ucapkanlah 2 kalimat syahadat, sesegeralah berwudu dan melaksanakan sholat sunnah 2 rakaat untuk menenangkan diri dan meredapkan emosi yang muncul. Keempat, berdoa kepada Allah SWT agar dijauhkan dari jin jahat seperti jin dasim ini. Kelima, di dalam rumah jangan dibiarkan ada kamar yang kosong terutama yang ada kasurnya. Karena jin dasim suka bersembunyi dibalik selimut. Jika ada kamar yang kosong, pergunakanlah untuk sholat.

Keenam, seringlah ketika di rumah membacakan surat yasin dan ayat suci Al-Qur’an. Serta ketika masuk ke dalam rumah mengucapkan salam terlebih dahulu. Lakukanlah enam hal di atas, agar jin dasim tidak dapat mengganggu rumah tangga kalian dengan mempengaruhi kedua belah pihak untuk terjadi pertengkaran.