Salah satu yang harus diperhatikan jika ingin memulai hubungan baru adalah pastikan hati siap untuk menerima pasangan baru. Melepaskan hubungan yang lama termasuk keluhan dan dendam. Jika hati sudah bersih, sudah waktunya hubungan baru dimulai. Untuk memulainya ada baiknya perhatikan 7 tips berikut yang dikutip dari your tango.
1. Pilih orang yang bisa jadi contoh untuk anak
2. Ingat selalu perilaku orangtua akan dilihat oleh anak
Anak membutuhkan pendekatan lebih jika melihat orangtuanya akan mencari pasangan yang baru. Kadang kala mencintai seseorang setelah bercerai akan menimbulkan perasaan yang menggebu-gebu, gembira dan gugup. Senang boleh tapi coba atur rasa senangmu untuk tetap menjaga harga diri, wibawa, nilai dan disiplin di depan anak. Hal ini penting agar anak tetap respect dengan apapun yang kamu lakukan.
3. Bijak mengatur waktu
Waktu adalah hal penting yang harus dipikirkan. Jangan sampai waktu untuk mencari pasangan lebih banyak dibanding waktu untuk diri sendiri atau untuk anak. Coba atur waktu terutama untuk anak-anak, jangan tinggalkan hari mengambil rapor untuk mencari pasangan. Tetap bijak mengatur waktu dan pastikan kamu memang memiliki waktu untuk urusan pasangan.
4. Kenalkan pada anak jika yakin serius
5. Jangan sampai anak terdampak resiko
Kenali dulu calon pasanganmu, periksa latar belakangnya. Cari informasi dari Google, Instagram dan media sosial lainnya. Pastikan calon pasanganmu adalah orang baik tak hanya padamu tapi juga pada anak-anak. Jangan sampai anak-anak merasakan pahitnya perjalanan dengan orangtua baru karena kesalahanmu dalam memilih pasangan.
6. Untuk calon pasangan, ambil topik percakapan selain anak-anak dan mantan pasangan
Jika sudah mulai membuka hati untuk yang batu maka harus ada pengenalan lebih jauh yang perlu dilakukan. Untuk orangtua tunggal biasanya secara default banyak membicarakan anak atau mantan pasangan. Hal ini lebih baik dikurangi atau bahkan dihilangkan ketika membicarakan mantan pasangan. Ambil kesempatan ngobrol dengan calon pasangan seputar hal-hal yang bisa membuatmu lebih kenal dengannya. Sesekali biarkan waktu milik kalian berdua.
7. Jangan perlakukan anak sebagai penasehat hubungan
Berdiskusi dengan anak boleh saja tapi melibatkan anak dalam hubungan calon pasangan terlalu dalam bukan ide yang bagus. Perlakukan anak sebagai teman bukan pakar hubungan seperti psikolog. Apalagi jika anak masih belum berusia dewasa. Efek jika anak terlalu dalam mengerti masalah-masalah orang dewasa akan membuat anak dewasa sebelum waktunya.
Referensi : 7 Tips Mencari Pasangan untuk Orangtua Tunggal Setelah Bercerai