This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label 7 Tips Mencari Pasangan untuk Orangtua Tunggal Setelah Bercerai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 7 Tips Mencari Pasangan untuk Orangtua Tunggal Setelah Bercerai. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 24 September 2022

7 Tips Mencari Pasangan untuk Orangtua Tunggal Setelah Bercerai

7 Tips Mencari Pasangan untuk Orangtua Tunggal Setelah Bercerai. Single parent atau orangtua tunggal adalah perjuangan dalam mengemban kehidupan anak. Ada kalanya seorang orangtua tunggal merindukan sosok pendamping di kehidupannya. Tidak ada salahnya membuka hati tapi pastikan apakah hati yang terbuka ini merupakan kebutuhan atau hanya keinginan jangka pendek.  Salah satu yang harus diperhatikan jika ingin memulai hubungan baru adalah pastikan hati siap untuk menerima pasangan baru. Melepaskan hubungan yang lama termasuk keluhan dan dendam. Jika hati sudah bersih, sudah waktunya hubungan baru dimulai. Untuk memulainya ada baiknya perhatikan 7 tips berikut yang dikutip dari your tango.  1. Pilih orang yang bisa jadi contoh untuk anak Bagi orangtua tunggal mencari pasangan baru setelah bercerai sangat penting untuk memulai hidup yang baru. Apalagi untuk pasangan selanjutnya tentu tidak ingin gagal seperti sebelumnya. Anak menjadi salah satu pertimbangan yang harus diperhatikan. Bisa saja orangtua tunggal memilih siapa pun yang disukainya tapi bagaimana dengan anak? Pertimbangkanlah calon pasanganmu dan usahakan mencari pasangan yang bisa menjadi contoh bagi anakmu kelak jika sudah dewasa. 2. Ingat selalu perilaku orangtua akan dilihat oleh anak Anak membutuhkan pendekatan lebih jika melihat orangtuanya akan mencari pasangan yang baru. Kadang kala mencintai seseorang setelah bercerai akan menimbulkan perasaan yang menggebu-gebu, gembira dan gugup. Senang boleh tapi coba atur rasa senangmu untuk tetap menjaga harga diri, wibawa, nilai dan disiplin di depan anak. Hal ini penting agar anak tetap respect dengan apapun yang kamu lakukan.  3. Bijak mengatur waktu Waktu adalah hal penting yang harus dipikirkan. Jangan sampai waktu untuk mencari pasangan lebih banyak dibanding waktu untuk diri sendiri atau untuk anak. Coba atur waktu terutama untuk anak-anak, jangan tinggalkan hari mengambil rapor untuk mencari pasangan. Tetap bijak mengatur waktu dan pastikan kamu memang memiliki waktu untuk urusan pasangan.  4. Kenalkan pada anak jika yakin serius Jangan terburu-buru memperkenalkan anak dengan pasangan yang baru. Pastikan pasanganmu yakin akan menikahimu dan anak-anakmu. Jika memang yakin, perkenalkan dengan anak-anak dan beri mereka ruang untuk saling mengenal satu sama lain. Anak-anak mudah terikat dengan orang dewasa, terlalu banyak perkenalan dengan ayah atau ibu baru akan menyebabkan kekecewaan dan defensif. 5. Jangan sampai anak terdampak resiko Kenali dulu calon pasanganmu, periksa latar belakangnya. Cari informasi dari Google, Instagram dan media sosial lainnya. Pastikan calon pasanganmu adalah orang baik tak hanya padamu tapi juga pada anak-anak. Jangan sampai anak-anak merasakan pahitnya perjalanan dengan orangtua baru karena kesalahanmu dalam memilih pasangan.  6. Untuk calon pasangan, ambil topik percakapan selain anak-anak dan mantan pasangan Jika sudah mulai membuka hati untuk yang batu maka harus ada pengenalan lebih jauh yang perlu dilakukan. Untuk orangtua tunggal biasanya secara default  banyak membicarakan anak atau mantan pasangan. Hal ini lebih baik dikurangi atau bahkan dihilangkan ketika membicarakan mantan pasangan. Ambil kesempatan ngobrol dengan calon pasangan seputar hal-hal yang bisa membuatmu lebih kenal dengannya. Sesekali biarkan waktu milik kalian berdua.  7. Jangan perlakukan anak sebagai penasehat hubungan Berdiskusi dengan anak boleh saja tapi melibatkan anak dalam hubungan calon pasangan terlalu dalam bukan ide yang bagus. Perlakukan anak sebagai teman bukan pakar hubungan seperti psikolog. Apalagi jika anak masih belum berusia dewasa. Efek jika anak terlalu dalam mengerti masalah-masalah orang dewasa akan membuat anak dewasa sebelum waktunya.  Referensi : 7 Tips Mencari Pasangan untuk Orangtua Tunggal Setelah Bercerai
7 Tips Mencari Pasangan untuk Orangtua Tunggal Setelah Bercerai. Single parent atau orangtua tunggal adalah perjuangan dalam mengemban kehidupan anak. Ada kalanya seorang orangtua tunggal merindukan sosok pendamping di kehidupannya. Tidak ada salahnya membuka hati tapi pastikan apakah hati yang terbuka ini merupakan kebutuhan atau hanya keinginan jangka pendek.

Salah satu yang harus diperhatikan jika ingin memulai hubungan baru adalah pastikan hati siap untuk menerima pasangan baru. Melepaskan hubungan yang lama termasuk keluhan dan dendam. Jika hati sudah bersih, sudah waktunya hubungan baru dimulai. Untuk memulainya ada baiknya perhatikan 7 tips berikut yang dikutip dari your tango.

1. Pilih orang yang bisa jadi contoh untuk anak

Bagi orangtua tunggal mencari pasangan baru setelah bercerai sangat penting untuk memulai hidup yang baru. Apalagi untuk pasangan selanjutnya tentu tidak ingin gagal seperti sebelumnya. Anak menjadi salah satu pertimbangan yang harus diperhatikan. Bisa saja orangtua tunggal memilih siapa pun yang disukainya tapi bagaimana dengan anak? Pertimbangkanlah calon pasanganmu dan usahakan mencari pasangan yang bisa menjadi contoh bagi anakmu kelak jika sudah dewasa.

2. Ingat selalu perilaku orangtua akan dilihat oleh anak

Anak membutuhkan pendekatan lebih jika melihat orangtuanya akan mencari pasangan yang baru. Kadang kala mencintai seseorang setelah bercerai akan menimbulkan perasaan yang menggebu-gebu, gembira dan gugup. Senang boleh tapi coba atur rasa senangmu untuk tetap menjaga harga diri, wibawa, nilai dan disiplin di depan anak. Hal ini penting agar anak tetap respect dengan apapun yang kamu lakukan.

3. Bijak mengatur waktu

Waktu adalah hal penting yang harus dipikirkan. Jangan sampai waktu untuk mencari pasangan lebih banyak dibanding waktu untuk diri sendiri atau untuk anak. Coba atur waktu terutama untuk anak-anak, jangan tinggalkan hari mengambil rapor untuk mencari pasangan. Tetap bijak mengatur waktu dan pastikan kamu memang memiliki waktu untuk urusan pasangan.

4. Kenalkan pada anak jika yakin serius

Jangan terburu-buru memperkenalkan anak dengan pasangan yang baru. Pastikan pasanganmu yakin akan menikahimu dan anak-anakmu. Jika memang yakin, perkenalkan dengan anak-anak dan beri mereka ruang untuk saling mengenal satu sama lain. Anak-anak mudah terikat dengan orang dewasa, terlalu banyak perkenalan dengan ayah atau ibu baru akan menyebabkan kekecewaan dan defensif.

5. Jangan sampai anak terdampak resiko

Kenali dulu calon pasanganmu, periksa latar belakangnya. Cari informasi dari Google, Instagram dan media sosial lainnya. Pastikan calon pasanganmu adalah orang baik tak hanya padamu tapi juga pada anak-anak. Jangan sampai anak-anak merasakan pahitnya perjalanan dengan orangtua baru karena kesalahanmu dalam memilih pasangan.

6. Untuk calon pasangan, ambil topik percakapan selain anak-anak dan mantan pasangan

Jika sudah mulai membuka hati untuk yang batu maka harus ada pengenalan lebih jauh yang perlu dilakukan. Untuk orangtua tunggal biasanya secara default  banyak membicarakan anak atau mantan pasangan. Hal ini lebih baik dikurangi atau bahkan dihilangkan ketika membicarakan mantan pasangan. Ambil kesempatan ngobrol dengan calon pasangan seputar hal-hal yang bisa membuatmu lebih kenal dengannya. Sesekali biarkan waktu milik kalian berdua.

7. Jangan perlakukan anak sebagai penasehat hubungan

Berdiskusi dengan anak boleh saja tapi melibatkan anak dalam hubungan calon pasangan terlalu dalam bukan ide yang bagus. Perlakukan anak sebagai teman bukan pakar hubungan seperti psikolog. Apalagi jika anak masih belum berusia dewasa. Efek jika anak terlalu dalam mengerti masalah-masalah orang dewasa akan membuat anak dewasa sebelum waktunya.

Referensi : 7 Tips Mencari Pasangan untuk Orangtua Tunggal Setelah Bercerai