Penjelasan tentang dampak memberikan makan keluarga dari harta yang haram. Umat Islam mengajarkan agar seseorang mencari nafkah yang halal dan berkah. Sebab, mengonsumsi makanan yang halal memiliki dampak positif, terutama kepada anak-anak. Begitu juga sebaliknya, ketika keluarga, misal seorang anak diberi makan dari uang haram, maka ada dampak negatif yang didapatkannya. Memberi makan dari harta yang haram bisa berdampak pada kecerdasan batin seorang anak.
"Hidayah dari Allah jauh, ingin berbuat baik susah," kata Buya Yahya. Selain itu, orang yang sering makan dari harta haram, maka anggota tubuhnya akan sering melakukan maksiat. "Sehingga yang terhambat adalah kecerdasan bathin," tutur dia. Kecuali anak tersebut mendapatkan hidayah dari Allah sehingga berubah dan bertaubat meninggalkan makanan yang haram. Atau seperti seorang preman yang mendapat hidayah hingga berhenti memberi makan keluarganya dari harta haram.
"Maksiat, keharaman akan ditempelkan di hati seperti memintal benang, jadi kalau makan haram seperti ada bintik hitam terus menerus sampai hatinya gelap," papar dia. Akibatnya, hati orang tersebut gelap dan susah untuk menerima hidayah maupun nasihat yang baik. Apalagi anak sedang mencari ilmu kemudian diberi uang dari hasil yang haram, maka anak tersebut akan susah untuk mendapatkan ilmu yang barokah. "Biarpun belajar Alquran tafsir, tapi kalau dibiayai dari rizki yang haram, susah mendapatkan ilmu yang manfaat," jelas dia. Menurut Buya Yahya, orang dulu sangat berhati-hati dengan memberi nafkah keluarganya. Yakni tidak memberikan makan dari uang yang haram karena anak tidak akan cerdas hati dan akhlaknya.