This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Cara Mendidik Anak Perempuan Secara Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cara Mendidik Anak Perempuan Secara Islam. Tampilkan semua postingan

Jumat, 16 September 2022

Cara Mendidik Anak Perempuan Secara Islam

Memiliki dan merawat anak perempuan atau laki-laki itu pada dasarnya sama saja. Keduanya merupakan anugerah terindah yang telah Allah SWT titipkan kepada kita. Ustaz Abu Salma Muhammad mengatakan bahwa mendidik anak itu harus dengan memberikan contoh dan keteladanan yang baik. Sebab, anak-anak akan meniru apa yang dilihat dan didengarnya.  Dia mengatakan bahwa Islam itu meletakkan perhatian yang luar biasa terhadap perempuan. Ustaz Abu Salma Muhammad menuturkan bahwa ada hadist dari Rasulullah SAW yang menyatakan, jika ada orang tua yang diuji dengan dua orang putri, kemudian bersabar dan mendidiknya maka mereka bisa menjadi penghalang dari api neraka.  Hal itu seperti yang diriwayatkan dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, "Barang siapa diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, kelak mereka akan menjadi penghalang dari api neraka."  Hal ini bertujuan agar Bunda dan Ayah dapat membesarkan anak perempuan menjadi generasi yang salehah. Karena sebagaimana yang pernah Rasullah SAW katakan, bahwa penduduk terbanyak di neraka adalah kaum perempuan. Sebab, perempuan memiliki sifat yang mudah terjerumus ke dalam hal-hal buruk.  Seperti HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa cara Rasulullah mendidik anak perempuannya yang dapat kita tiru lho, Bunda.  1. Ajarkan ilmu tauhid  Ilmu tauhid atau konsep ketuhanan adalah dasar dari agama Islam, Bunda. Oleh sebab itu, ilmu ini menjadi hal yang utama dan wajib bagi orang tua untuk mengenalkan Allah kepada anak.  Ajarkan juga pada anak untuk mengucapkan kalimat Lailaha illaallah dengan cara berulang-ulang, sehingga anak menjadi terbiasa dan familiar untuk mendengarkannya. Bunda bisa menambahkan kosakata baru, yakni Muhammad Darrasullullah.  Dari Ibn Abbas dijelaskan Rasullullah SAW bersabda:  "Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat "Lailaha-illaallah". Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, "Lailaha-illallah. Sesungguhnya barang siapa awal dan akhir pembicaraannya "Lailah-illallah", kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya."  2. Ajarkan ilmu agama  Ilmu agama yang dimaksud ialah salat, puasa, serta mengaji, Bunda. Tidak perlu menunggu anak perempuan untuk dewasa terlebih dahulu untuk belajar agama.  Karena mengajarkan anak pada ilmu agama ini sebaiknya sejak dini, bahkan saat usianya masih balita. Sebagai contohnya, Bunda bisa mengajarinya membaca Al-Quran dengan menyekolahkannya ke madrasah mengaji.  Sedangkan untuk ilmu salat dan puasa, meskipun kewajibannya dilakukan saat ia telah baligh, Bunda bisa memulai mengajarkan sejak kecil. Ajari secara bertahap, mulai dengan cara berwudu, mengenalkan tentang arah kiblat, serta beberapa bacaan hingga gerakan salat.  Selain itu, juga ajarkan membaca doa, terutama doa-doa harian, Bunda. Misalnya doa sebelum dan sesudah makan, doa tidur, doa bercermin, doa keluar rumah, masuk kamar mandi dan sebagainya.  3. Ajarkan cara berbakti kepada orang tua  Rasulullah SAW mengajarkan cara berbakti kepada orang tua kepada anak-anaknya. Karena seperti yang kita ketahui, hal ini sangat penting mengingat durhaka pada orang tua termasuk dalam perbuatan dosa besar.  4. Ajarkan pekerjaan rumah tangga  Dalam mendidik anak perempuan, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan perihal pekerjaan rumah tangga. Misalnya memasak, mencuci pakaian dan bersih-bersih rumah.  Ini penting dalam Islam karena kodrat seorang perempuan dalam Islam adalah menjadi istri bukan mencari nafkah untuk keluarganya.  5. Berikan pendidikan yang layak  Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan, "Barang siapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa. Maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku." Kemudian Anas bin Malik berkata: Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau."  Dalam hadist tersebut menjelaskan bahwa orang tua wajib mengayomi anak perempuannya, Bunda. Mengayomi ini dapat diartikan sebagai bentuk untuk memberikan pendidikan yang layak, baik agama maupun umum seperti ilmu bahasa, matematika, sains, atau sosial.Meskipun pada akhirnya menjadi ibu rumah tangga, perempuan juga berhak memperoleh pendidikan yang baik. Apabila perempuan memiliki pendidikan dalam ilmu agama dan umum, dia bisa membentuk generasi rabbani yang cerdas.  6. Ajari cara berpakaian menutup aurat  Diriwayatkan dari Aisyah RA: bahwa Asma' binti Abi Bakar menemui Rasulullah SAW dengan kondisi berpakaian pendek, maka berpalinglah Rasulullah SAW seraya berkata, "Wahai Asma', sesungguhnya wanita, apabila telah baligh, tidak pantas terlihat kecuali ini dan ini (beliau menunjuk wajah dan kedua telapak tangannya)." (HR. Abu Daud) Nah, dari hadist tersebut, Rasulullah telah menjelaskan dan mengajarkan kepada umatnya yang perempuan, termasuk anak-anaknya untuk berpakaian secara Islami, yakni menutup aurat.  7. Mengajarkan adab dan pergaulan yang baik  Orang tua harus memberitahu tentang batasan bergaul dengan laki-laki, menjaga pandangannya dan berpenampilan tidak menyerupai laki-laki.Ustaz Abu Salma Muhammad mengatakan, ketika anak perempuan berusia 7-10 tahun maka dekatkan dengan ibunya untuk mengenal seksualitasnya, bangga dengan ibunya dan tahu apa yang dilakukan dan dikenakan ibunya untuk dipelajari. Dan ketika menjelang baligh dekatkan dengan Ayahnya.  "Karena kalau anak perempuan dekat dengan bapaknya, akan menjadi sosok yang butuh laki-laki dalam hatinya, menjadi sosok yang tangguh dan enggak mudah digoda laki-laki lain," ujarnya.  Dengan didikan, kebiasaan serta ilmu yang diajarkan padanya, semoga dapat diterapkannya hingga dewasa dan menjadi perempuan salehah. Memiliki dan merawat anak perempuan atau laki-laki itu pada dasarnya sama saja. Keduanya merupakan anugerah terindah yang telah Allah SWT titipkan kepada kita.  Ustaz Abu Salma Muhammad mengatakan bahwa mendidik anak itu harus dengan memberikan contoh dan keteladanan yang baik. Sebab, anak-anak akan meniru apa yang dilihat dan didengarnya.  Dia mengatakan bahwa Islam itu meletakkan perhatian yang luar biasa terhadap perempuan. Ustaz Abu Salma Muhammad menuturkan bahwa ada hadist dari Rasulullah SAW yang menyatakan, jika ada orang tua yang diuji dengan dua orang putri, kemudian bersabar dan mendidiknya maka mereka bisa menjadi penghalang dari api neraka.  Hal itu seperti yang diriwayatkan dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, "Barang siapa diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, kelak mereka akan menjadi penghalang dari api neraka."  Hal ini bertujuan agar Bunda dan Ayah dapat membesarkan anak perempuan menjadi generasi yang salehah. Karena sebagaimana yang pernah Rasullah SAW katakan, bahwa penduduk terbanyak di neraka adalah kaum perempuan. Sebab, perempuan memiliki sifat yang mudah terjerumus ke dalam hal-hal buruk.  Seperti HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa cara Rasulullah mendidik anak perempuannya yang dapat kita tiru lho, Bunda.  1. Ajarkan ilmu tauhid  Ilmu tauhid atau konsep ketuhanan adalah dasar dari agama Islam, Bunda. Oleh sebab itu, ilmu ini menjadi hal yang utama dan wajib bagi orang tua untuk mengenalkan Allah kepada anak.  Ajarkan juga pada anak untuk mengucapkan kalimat Lailaha illaallah dengan cara berulang-ulang, sehingga anak menjadi terbiasa dan familiar untuk mendengarkannya. Bunda bisa menambahkan kosakata baru, yakni Muhammad Darrasullullah.  Dari Ibn Abbas dijelaskan Rasullullah SAW bersabda:  "Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat "Lailaha-illaallah". Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, "Lailaha-illallah. Sesungguhnya barang siapa awal dan akhir pembicaraannya "Lailah-illallah", kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya."  2. Ajarkan ilmu agama  Ilmu agama yang dimaksud ialah salat, puasa, serta mengaji, Bunda. Tidak perlu menunggu anak perempuan untuk dewasa terlebih dahulu untuk belajar agama.  Karena mengajarkan anak pada ilmu agama ini sebaiknya sejak dini, bahkan saat usianya masih balita. Sebagai contohnya, Bunda bisa mengajarinya membaca Al-Quran dengan menyekolahkannya ke madrasah mengaji.  Sedangkan untuk ilmu salat dan puasa, meskipun kewajibannya dilakukan saat ia telah baligh, Bunda bisa memulai mengajarkan sejak kecil. Ajari secara bertahap, mulai dengan cara berwudu, mengenalkan tentang arah kiblat, serta beberapa bacaan hingga gerakan salat.  Selain itu, juga ajarkan membaca doa, terutama doa-doa harian, Bunda. Misalnya doa sebelum dan sesudah makan, doa tidur, doa bercermin, doa keluar rumah, masuk kamar mandi dan sebagainya.  3. Ajarkan cara berbakti kepada orang tua  Rasulullah SAW mengajarkan cara berbakti kepada orang tua kepada anak-anaknya. Karena seperti yang kita ketahui, hal ini sangat penting mengingat durhaka pada orang tua termasuk dalam perbuatan dosa besar.  4. Ajarkan pekerjaan rumah tangga  Dalam mendidik anak perempuan, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan perihal pekerjaan rumah tangga. Misalnya memasak, mencuci pakaian dan bersih-bersih rumah.  Ini penting dalam Islam karena kodrat seorang perempuan dalam Islam adalah menjadi istri bukan mencari nafkah untuk keluarganya.  5. Berikan pendidikan yang layak  Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan, "Barang siapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa. Maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku." Kemudian Anas bin Malik berkata: Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau."  Dalam hadist tersebut menjelaskan bahwa orang tua wajib mengayomi anak perempuannya, Bunda. Mengayomi ini dapat diartikan sebagai bentuk untuk memberikan pendidikan yang layak, baik agama maupun umum seperti ilmu bahasa, matematika, sains, atau sosial.Meskipun pada akhirnya menjadi ibu rumah tangga, perempuan juga berhak memperoleh pendidikan yang baik. Apabila perempuan memiliki pendidikan dalam ilmu agama dan umum, dia bisa membentuk generasi rabbani yang cerdas.  6. Ajari cara berpakaian menutup aurat  Diriwayatkan dari Aisyah RA: bahwa Asma' binti Abi Bakar menemui Rasulullah SAW dengan kondisi berpakaian pendek, maka berpalinglah Rasulullah SAW seraya berkata, "Wahai Asma', sesungguhnya wanita, apabila telah baligh, tidak pantas terlihat kecuali ini dan ini (beliau menunjuk wajah dan kedua telapak tangannya)." (HR. Abu Daud) Nah, dari hadist tersebut, Rasulullah telah menjelaskan dan mengajarkan kepada umatnya yang perempuan, termasuk anak-anaknya untuk berpakaian secara Islami, yakni menutup aurat.  7. Mengajarkan adab dan pergaulan yang baik  Orang tua harus memberitahu tentang batasan bergaul dengan laki-laki, menjaga pandangannya dan berpenampilan tidak menyerupai laki-laki.Ustaz Abu Salma Muhammad mengatakan, ketika anak perempuan berusia 7-10 tahun maka dekatkan dengan ibunya untuk mengenal seksualitasnya, bangga dengan ibunya dan tahu apa yang dilakukan dan dikenakan ibunya untuk dipelajari. Dan ketika menjelang baligh dekatkan dengan Ayahnya.  "Karena kalau anak perempuan dekat dengan bapaknya, akan menjadi sosok yang butuh laki-laki dalam hatinya, menjadi sosok yang tangguh dan enggak mudah digoda laki-laki lain," ujarnya.  Dengan didikan, kebiasaan serta ilmu yang diajarkan padanya, semoga dapat diterapkannya hingga dewasa dan menjadi perempuan salehah.    Referensi : Cara Mendidik Anak Perempuan Secara Islam, Memiliki dan merawat anak perempuan atau laki-laki itu pada dasarnya sama saja. Keduanya merupakan anugerah terindah yang telah Allah SWT titipkan kepada kita. Ustaz Abu Salma Muhammad mengatakan bahwa mendidik anak itu harus dengan memberikan contoh dan keteladanan yang baik. Sebab, anak-anak akan meniru apa yang dilihat dan didengarnya.  Dia mengatakan bahwa Islam itu meletakkan perhatian yang luar biasa terhadap perempuan. Ustaz Abu Salma Muhammad menuturkan bahwa ada hadist dari Rasulullah SAW yang menyatakan, jika ada orang tua yang diuji dengan dua orang putri, kemudian bersabar dan mendidiknya maka mereka bisa menjadi penghalang dari api neraka.  Hal itu seperti yang diriwayatkan dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, "Barang siapa diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, kelak mereka akan menjadi penghalang dari api neraka."  Hal ini bertujuan agar Bunda dan Ayah dapat membesarkan anak perempuan menjadi generasi yang salehah. Karena sebagaimana yang pernah Rasullah SAW katakan, bahwa penduduk terbanyak di neraka adalah kaum perempuan. Sebab, perempuan memiliki sifat yang mudah terjerumus ke dalam hal-hal buruk.  Seperti HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa cara Rasulullah mendidik anak perempuannya yang dapat kita tiru lho, Bunda.  1. Ajarkan ilmu tauhid  Ilmu tauhid atau konsep ketuhanan adalah dasar dari agama Islam, Bunda. Oleh sebab itu, ilmu ini menjadi hal yang utama dan wajib bagi orang tua untuk mengenalkan Allah kepada anak.  Ajarkan juga pada anak untuk mengucapkan kalimat Lailaha illaallah dengan cara berulang-ulang, sehingga anak menjadi terbiasa dan familiar untuk mendengarkannya. Bunda bisa menambahkan kosakata baru, yakni Muhammad Darrasullullah.  Dari Ibn Abbas dijelaskan Rasullullah SAW bersabda:  "Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat "Lailaha-illaallah". Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, "Lailaha-illallah. Sesungguhnya barang siapa awal dan akhir pembicaraannya "Lailah-illallah", kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya."  2. Ajarkan ilmu agama  Ilmu agama yang dimaksud ialah salat, puasa, serta mengaji, Bunda. Tidak perlu menunggu anak perempuan untuk dewasa terlebih dahulu untuk belajar agama.  Karena mengajarkan anak pada ilmu agama ini sebaiknya sejak dini, bahkan saat usianya masih balita. Sebagai contohnya, Bunda bisa mengajarinya membaca Al-Quran dengan menyekolahkannya ke madrasah mengaji.  Sedangkan untuk ilmu salat dan puasa, meskipun kewajibannya dilakukan saat ia telah baligh, Bunda bisa memulai mengajarkan sejak kecil. Ajari secara bertahap, mulai dengan cara berwudu, mengenalkan tentang arah kiblat, serta beberapa bacaan hingga gerakan salat.  Selain itu, juga ajarkan membaca doa, terutama doa-doa harian, Bunda. Misalnya doa sebelum dan sesudah makan, doa tidur, doa bercermin, doa keluar rumah, masuk kamar mandi dan sebagainya.  3. Ajarkan cara berbakti kepada orang tua  Rasulullah SAW mengajarkan cara berbakti kepada orang tua kepada anak-anaknya. Karena seperti yang kita ketahui, hal ini sangat penting mengingat durhaka pada orang tua termasuk dalam perbuatan dosa besar.  4. Ajarkan pekerjaan rumah tangga  Dalam mendidik anak perempuan, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan perihal pekerjaan rumah tangga. Misalnya memasak, mencuci pakaian dan bersih-bersih rumah.  Ini penting dalam Islam karena kodrat seorang perempuan dalam Islam adalah menjadi istri bukan mencari nafkah untuk keluarganya.  5. Berikan pendidikan yang layak  Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan, "Barang siapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa. Maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku." Kemudian Anas bin Malik berkata: Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau."  Dalam hadist tersebut menjelaskan bahwa orang tua wajib mengayomi anak perempuannya, Bunda. Mengayomi ini dapat diartikan sebagai bentuk untuk memberikan pendidikan yang layak, baik agama maupun umum seperti ilmu bahasa, matematika, sains, atau sosial.Meskipun pada akhirnya menjadi ibu rumah tangga, perempuan juga berhak memperoleh pendidikan yang baik. Apabila perempuan memiliki pendidikan dalam ilmu agama dan umum, dia bisa membentuk generasi rabbani yang cerdas.  6. Ajari cara berpakaian menutup aurat  Diriwayatkan dari Aisyah RA: bahwa Asma' binti Abi Bakar menemui Rasulullah SAW dengan kondisi berpakaian pendek, maka berpalinglah Rasulullah SAW seraya berkata, "Wahai Asma', sesungguhnya wanita, apabila telah baligh, tidak pantas terlihat kecuali ini dan ini (beliau menunjuk wajah dan kedua telapak tangannya)." (HR. Abu Daud) Nah, dari hadist tersebut, Rasulullah telah menjelaskan dan mengajarkan kepada umatnya yang perempuan, termasuk anak-anaknya untuk berpakaian secara Islami, yakni menutup aurat.  7. Mengajarkan adab dan pergaulan yang baik  Orang tua harus memberitahu tentang batasan bergaul dengan laki-laki, menjaga pandangannya dan berpenampilan tidak menyerupai laki-laki.Ustaz Abu Salma Muhammad mengatakan, ketika anak perempuan berusia 7-10 tahun maka dekatkan dengan ibunya untuk mengenal seksualitasnya, bangga dengan ibunya dan tahu apa yang dilakukan dan dikenakan ibunya untuk dipelajari. Dan ketika menjelang baligh dekatkan dengan Ayahnya.  "Karena kalau anak perempuan dekat dengan bapaknya, akan menjadi sosok yang butuh laki-laki dalam hatinya, menjadi sosok yang tangguh dan enggak mudah digoda laki-laki lain," ujarnya.  Dengan didikan, kebiasaan serta ilmu yang diajarkan padanya, semoga dapat diterapkannya hingga dewasa dan menjadi perempuan salehah.
Memiliki dan merawat anak perempuan atau laki-laki itu pada dasarnya sama saja. Keduanya merupakan anugerah terindah yang telah Allah SWT titipkan kepada kita. 

Ustaz Abu Salma Muhammad mengatakan bahwa mendidik anak itu harus dengan memberikan contoh dan keteladanan yang baik. Sebab, anak-anak akan meniru apa yang dilihat dan didengarnya.

Dia mengatakan bahwa Islam itu meletakkan perhatian yang luar biasa terhadap perempuan. Ustaz Abu Salma Muhammad menuturkan bahwa ada hadist dari Rasulullah SAW yang menyatakan, jika ada orang tua yang diuji dengan dua orang putri, kemudian bersabar dan mendidiknya maka mereka bisa menjadi penghalang dari api neraka.

Hal itu seperti yang diriwayatkan dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, "Barang siapa diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, kelak mereka akan menjadi penghalang dari api neraka."

Hal ini bertujuan agar Bunda dan Ayah dapat membesarkan anak perempuan menjadi generasi yang salehah. Karena sebagaimana yang pernah Rasullah SAW katakan, bahwa penduduk terbanyak di neraka adalah kaum perempuan. Sebab, perempuan memiliki sifat yang mudah terjerumus ke dalam hal-hal buruk.

Seperti HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa cara Rasulullah mendidik anak perempuannya yang dapat kita tiru lho, Bunda.

1. Ajarkan ilmu tauhid

Ilmu tauhid atau konsep ketuhanan adalah dasar dari agama Islam, Bunda. Oleh sebab itu, ilmu ini menjadi hal yang utama dan wajib bagi orang tua untuk mengenalkan Allah kepada anak.

Ajarkan juga pada anak untuk mengucapkan kalimat Lailaha illaallah dengan cara berulang-ulang, sehingga anak menjadi terbiasa dan familiar untuk mendengarkannya. Bunda bisa menambahkan kosakata baru, yakni Muhammad Darrasullullah.

Dari Ibn Abbas dijelaskan Rasullullah SAW bersabda:

"Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat "Lailaha-illaallah". Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, "Lailaha-illallah. Sesungguhnya barang siapa awal dan akhir pembicaraannya "Lailah-illallah", kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya."

2. Ajarkan ilmu agama

Ilmu agama yang dimaksud ialah salat, puasa, serta mengaji, Bunda. Tidak perlu menunggu anak perempuan untuk dewasa terlebih dahulu untuk belajar agama.

Karena mengajarkan anak pada ilmu agama ini sebaiknya sejak dini, bahkan saat usianya masih balita. Sebagai contohnya, Bunda bisa mengajarinya membaca Al-Quran dengan menyekolahkannya ke madrasah mengaji.

Sedangkan untuk ilmu salat dan puasa, meskipun kewajibannya dilakukan saat ia telah baligh, Bunda bisa memulai mengajarkan sejak kecil. Ajari secara bertahap, mulai dengan cara berwudu, mengenalkan tentang arah kiblat, serta beberapa bacaan hingga gerakan salat.

Selain itu, juga ajarkan membaca doa, terutama doa-doa harian, Bunda. Misalnya doa sebelum dan sesudah makan, doa tidur, doa bercermin, doa keluar rumah, masuk kamar mandi dan sebagainya.

3. Ajarkan cara berbakti kepada orang tua

Rasulullah SAW mengajarkan cara berbakti kepada orang tua kepada anak-anaknya. Karena seperti yang kita ketahui, hal ini sangat penting mengingat durhaka pada orang tua termasuk dalam perbuatan dosa besar.

4. Ajarkan pekerjaan rumah tangga

Dalam mendidik anak perempuan, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan perihal pekerjaan rumah tangga. Misalnya memasak, mencuci pakaian dan bersih-bersih rumah.

Ini penting dalam Islam karena kodrat seorang perempuan dalam Islam adalah menjadi istri bukan mencari nafkah untuk keluarganya.

5. Berikan pendidikan yang layak

Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan, "Barang siapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa. Maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku." Kemudian Anas bin Malik berkata: Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau."

Dalam hadist tersebut menjelaskan bahwa orang tua wajib mengayomi anak perempuannya, Bunda. Mengayomi ini dapat diartikan sebagai bentuk untuk memberikan pendidikan yang layak, baik agama maupun umum seperti ilmu bahasa, matematika, sains, atau sosial.Meskipun pada akhirnya menjadi ibu rumah tangga, perempuan juga berhak memperoleh pendidikan yang baik. Apabila perempuan memiliki pendidikan dalam ilmu agama dan umum, dia bisa membentuk generasi rabbani yang cerdas.

6. Ajari cara berpakaian menutup aurat

Diriwayatkan dari Aisyah RA: bahwa Asma' binti Abi Bakar menemui Rasulullah SAW dengan kondisi berpakaian pendek, maka berpalinglah Rasulullah SAW seraya berkata, "Wahai Asma', sesungguhnya wanita, apabila telah baligh, tidak pantas terlihat kecuali ini dan ini (beliau menunjuk wajah dan kedua telapak tangannya)." (HR. Abu Daud) Nah, dari hadist tersebut, Rasulullah telah menjelaskan dan mengajarkan kepada umatnya yang perempuan, termasuk anak-anaknya untuk berpakaian secara Islami, yakni menutup aurat.

7. Mengajarkan adab dan pergaulan yang baik

Orang tua harus memberitahu tentang batasan bergaul dengan laki-laki, menjaga pandangannya dan berpenampilan tidak menyerupai laki-laki.Ustaz Abu Salma Muhammad mengatakan, ketika anak perempuan berusia 7-10 tahun maka dekatkan dengan ibunya untuk mengenal seksualitasnya, bangga dengan ibunya dan tahu apa yang dilakukan dan dikenakan ibunya untuk dipelajari. Dan ketika menjelang baligh dekatkan dengan Ayahnya.

"Karena kalau anak perempuan dekat dengan bapaknya, akan menjadi sosok yang butuh laki-laki dalam hatinya, menjadi sosok yang tangguh dan enggak mudah digoda laki-laki lain," ujarnya.

Dengan didikan, kebiasaan serta ilmu yang diajarkan padanya, semoga dapat diterapkannya hingga dewasa dan menjadi perempuan salehah.


Referensi : Cara Mendidik Anak Perempuan Secara Islam