Iblis dan setan sudah berjanji akan terus menggoda anak cucu Adam sampai ia mengikuti langkahnya. Pernyataan itu terlontar ketika iblis diminta bersujud kepada Nabi Adam, tetapi karena kecongkakannya yang tidak mau bersujud, akhirnya Allah SWT mengusir iblis dari surga. "(Iblis) menjawab, Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus," (QS. Al-A'raf 7: Ayat 16).
Ada banyak cara-cara tipu daya setan agar manusia lalai dari perintah Allah, yang paling utamanya adalah menghalangi umat manusia untuk mengingat Allah SWT.
Allah SWT berfirman: "Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan sholat, maka tidakkah kamu mau berhenti?" (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 91).
Ayat di atas menerangkan dengan jelas tipu daya setan agar manusia melalaikan perintah Allah SWT dengan mendekatkan kepada kemaksiatan seperti mabuk, mendengarkan musik yang tidak bermanfaat, sibuk mencela, dan ghibah.
Tidak tanggung-tanggung, godaan setan itu sangat halus, tanpa umat muslim sadari, seperti menunda-nunda melakukan kebaikan, malas membaca Al Qur'an, dan sebagainya. Karena itulah janji setan yang akan menyesatkan manusia sampai ia termasuk golongannya di neraka kelak.
"Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur."(QS. Al-A'raf 7: Ayat 17).
Menurut, Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta’ala menjelaskan ayat itu dengan mengutip pendapat dari sahabat mulia ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu sebagaimana dijelaskan dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhiim, makna godaan setan dari arah depan ialah setan akan menjadikan manusia ragu terhadap kehidupan akhirat.
Sedangkan, godaan dari arah belakang bermakna setan akan menjadikan manusia cinta kepada dunia.
Bisikan setan dari sebelah kanan berarti setan akan menjadikan manusia samar-samar dalam urusan agama. Sedangkan bisikan dari arah kiri memiliki pengertian setan menjadikan manusia mencintai dan menggandrungi terhadap perbuatan sia-sia, maksiat, dan dosa.
Sebagai seorang muslim harus tahu bahwa setan tidak akan pernah menyerah untuk menyesatkan manusia. Maka dari itu, sudah seharusnya kita terus menerus memohon perlindungan kepada Dzat Yang Maha Melindungi ialah Allah SWT.
Ibnu Qayyim mengatakan dalam kitabnya Ighatsatul Lahfan, “Peringatan Allah untuk mewaspadai setan lebih banyak daripada peringatannya untuk mewaspadai nafsu dan selayaknya demikian. Sebab, bahaya dan kerusakan nafsu timbul karena godaan setan. Nafsu adalah kendaraan setan, sarang kejahatannya dan tempat di mana ia ditaati.”
Para ulama tasawuf lebih sering membahas panjang lebar mengenai bahaya hawa nafsu. Tetapi, mereka kurang memperhatikan dampak dari kerusakan dari godaan setan yang berhembus ke dalam hati manusia. Setan tidak pernah lelah menggoda manusia siang maupun malam, ia terus menggoda dengan segala cara agar manusia berbuat maksiat.
Hasan Al-Basri pernah ditanya, “Wahai Imam! Apakah setan beristirahat?”Beliau menjawab, “Jikalau setan istirahat, tentu kita bisa rehat.” Kita harus sadar dengan aktivitas setan yang tidak pernah istirahat dalam menggoda manusia, supaya manusia jatuh kepada kemaksiatan dan menjadi pengikutnya di neraka.
Sejak diusirnya iblis, nenek moyang setan dari golongan jin. Ia meminta ditangguhkan kematiannya hingga hari kiamat. Kemudian iblis menyatakan perang dengan Adam dan keturunanya, serta bertekad akan menjerumuskan manusia untuk berbuat durhaka kepada Allah Swt.
Manusia sering lalai terhadap musuhnya yang nyata ini, yakni setan. Banyak sekali penjelasan Al-Qur’an mengenai setan, bahwa ia adalah musuh yang nyata bagi manusia.
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 168)
“Wahai orang-orang yang berimana! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 208)
Dan masih ada lagi ayat-ayat yang menyatakan, bahwa setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Seperti surat Al-An’am: 142,surat Al-Araf: 22, surat Yusuf: 5, surat Al-Kahfi: 50, surat Taha: 117, surat Al-Qasas: 15, surat Fatir: 6, surat Yasin: 60, dan surat Az-Zukhruf: 62. Maka sudah seharusnya, jadikanlah setan sebagai musuhmu dalam hidup, supayakamu bisa selamat dari tipu dayanya.
Tipu daya setan sangat halus dan tidak disadari manusia, karena ia tidak bisa dilihat dan sebaliknya setan bisa melihat manusia. Untuk itu, manusia agar selamat dari tipu daya setan, ia harus meminta perlindungan kepada Allah Swt, Zat Yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui. Dan Sudah seharusnya, manusia meminta perlindungan kepada Allah Swt.
Mintalah perlindungan kepada Allah
Sebagai hamba Allah, manusia memang harus memohon perlindungan kepada-Nya. Hanya Allah yang dapat menolong manusia dari segala macam tipu daya setan dan bala tentaranya. Ketika manusia hendak melakukan kebaikan, setan akan bersemangat untuk memalingkan manusia agar tidak melakukan kebaikan. Tetapi, jika manusia hendak melakukan kemaksiatan, setan akan mendukung dan membisikan agar manusia melakukan kemaksiatan tersebut. Oleh karena itu, tiada yang bisa dimintai pertolongan, kecuali hanyalah Allah Swt.
Contohnya, kita harus berlindung kepada Allah ketika hendak membaca Al-Qur’an.
“Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (An-Nahl: 98)
Selain itu, manusia setiap kali tergoda oleh bisikan setan, maka hendaknyan ia berlindung kepada Allah Swt.
“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu godaan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (Fussilat: 36) Di ayat yang lain
“Dan katakanlah, ‘Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, agar mereka tidak mendekati aku’.” (Al-Mu’minun: 97-98)
Manusia adalah makhluk yang lemah dan membutuhkan pertolongan, sehingga Allah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya agar banyak berdo’a kepada-Nya. Sungguh aneh, jika manusia memohon pertolongan kepada yang lemah (makhluk). Seharusnya, manusia maminta pertolongan kepada yang lebih kuat dan perkasa, yakni kepada Allah Swt. Dia turun ke bumi pada sepertiga malam terakhir dan membentangkan tangan-Nya, untuk mencari hamba-Nya yang memohon pertolongan.
Setan adalah makhluk Allah yang punya visi-misi menyesatkan manusia. Caranya dengan berbagai tipu daya, sampai berhasil menjauhkan manusia dari Allah dan dari Ibadah. Tipu daya setan ini yang menjadikan seorang manusia melalaikan kewajibannya, tipu daya setan ini yang menjadikan seorang menusia melakukan dosa. Tipu daya agar seorang pegawai korupsi, tipu daya agar seorang karyawan tidak jujur, tipu daya agar seseorang mengkonsumsi narkotika, agar minum miras, agar seseorang menjadi dukun yang dipenuhi praktek kesyirikan dan lain sebagainya.
Seseorang yang melakukan perilaku kriminal atau dosa karena menjadi korban tipu daya setan seringkali menghiasi berita surat kabar, televisi, media online, medsos dan media informasi lainnya. Ini menjadi keprihatinan kita sebagai sesama Muslim. Mereka yang terbujuk tipu daya setan telah lengah karena benteng yang dibangun rapuh dan tidak mengikuti cara yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Untuk menggoda manusia dengan berbagai tipu daya, setan menempuh berbagai cara dan dari semua arah. Seperti yang difirmankan Allah dalam Al Quran Surah Al A'raf :
قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ
ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَقَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُومًا مَدْحُورًا لَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنْكُمْ أَجْمَعِينَ
Artinya : Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahanam dengan kamu semuanya"( QS 7 : 15-17)
Tipu daya setan juga dipompa melalui janji-janji yang menipu, Allah berfirman :
يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيْهِمْ ۗ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْـطٰنُ اِلَّا غُرُوْرًا
Artinya : "(Setan itu) memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka." (QS. An-Nisa' 4 : 120)
Tidak berhenti melalui janji-janji kosong, tipu daya setan juga dilakukan dengan cara memanfaatkan harta serta anak-anak. Allah berfirman :
وَا سْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَاَ جْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَا رِكْهُمْ فِى الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ وْلَا دِ وَعِدْهُمْ ۗ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطٰنُ اِلَّا غُرُوْرًا
Artinya : "Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (Iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka. Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka." (QS. Al-Isra' 17: 64)
اِعْلَمُوْۤا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَا خُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَا ثُرٌ فِى الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ وْلَا دِ ۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّا رَ نَبَا تُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰٮهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطٰمًا ۗ وَفِى الْاٰ خِرَةِ عَذَا بٌ شَدِيْدٌ ۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَا نٌ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَا عُ الْغُرُوْرِ
Artinya : "Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu." (QS. Al-Hadid 57: Ayat 20)
Demikianlah, sekelumit tentang tipu daya setan dan beberapa cara yang setan lakukan untuk menyesatkan seorang muslim. Teriring harapan semoga kita semua dikuatkan oleh Allah tidak terbawa arus tipu daya setan.
Setan dengan seluruh pasukannya tidak akan pernah berhenti dan tidak mengenal istilah capai dalam menyesatkan manusia. Dari segala arah mereka la’natullah ‘alaihim menggoda dan menjerumuskan kita; tidak berhasil dari arah depan, dicoba dari belakang. Mentok dari samping kanan, mereka lirik samping kiri (QS al-A’raf [7]:17).
Begitulah seterusnya, musuh nyata manusia ini menggoda kita sampai ada di antara kita ikut serta menjadi teman mereka. Di hadapan Rabb Semesta, iblis, tetua para setan dan makhluk pencinta kegelapan ini, mendeklarasikan diri untuk mencari pertemanan yang bisa diajak berbenam di kawah besar api neraka.
“Iblis ber kata, ‘Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan.’ Allah berfirman, ‘Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai ke pada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)’.
Iblis menjawab, ‘Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.’” (QS Shad [38]: 79-83).
Inilah kiat supaya kita selamat dari tipu daya setan yang terkutuk. Pertama, ikhlas dalam menghamba kepada Sang Khaliq (QS al-Hijr [15]:40). Apa pun aktivitas kita, termasuk dalam hal ibadah dan amaliah keduniawian, haruslah semata karena mencari ridha Allah. Ikhlas ini seperti alat proteksi yang mampu melindungi kita dari virus mematikan setan de ngan segala tipu muslihatnya.
Kedua, meniti jalan takwa dengan keseriusan taat yang sempurna. Lihat QS al-Hijr [15]: 42 dan al-Baqarah [2]: 208.
Ketiga, iltizam biljamaah (melazimkan diri dengan berjamaah), baik dalam praktik iba dah, muamalah, maupun secara manhaj hidup (pola dan tata cara hidup). “Sesungguhnya setan bersama orang yang sendirian dan menjauh dari dua orang.” (HR Ahmad).
Keempat, melazimkan sha lat berjamaah di masjid (QS al- Hadid [58]:19). Berjamaah menghadirkan kekuatan (al-jama’ah quwwatun), berjamaah menjadi mudah mengakses keberkahan (al-jama’ah ba ra katun). “Jika ada tiga orang di desa atau kampung yang tidak mendirikan shalat jamaah kecuali mereka telah dikuasai oleh setan ...” (HR Abu Dawud).
Kelima, sering-seringlah memohon pertolongan Allah dari tipu daya setan dan kehadirannya dalam semua majelis kehidupan.
Sungguh kita tidak akan pernah menang perang me la wan makhluk terkutuk ini kecuali atas pertolongan-Nya. De ngan memperkuat tauhid, ikhlas, dan istiqamah ibadah ser ta memperbanyak isti’adzah atau doa, niscaya kita akan senantiasa mendapat per lindungan Allah dan mam pu menaklukkannya. (QS al- Mu’minun 97-98).
Jika anak Adam membaca ayat sajdah lalu dia sujud, setan menyendiri sambil menangis. Ia berkata, “Sungguh celaka (aku)! Anak Adam diperintah sujud lalu ia bersujud, maka baginya surga, dan aku disuruh sujud, tapi tidak mau sujud, maka bagiku neraka.” (HR Mus lim). Karena itu, jika ingin setan banyak menangis, per banyak sujud.