Trauma Masa Lalu Bisa Merusak Hubungan Percintaan Sekarang. Apakah kamu sering insecure dengan hubungan percintaan sekarang? Ketika dia tidak memberi kabar, pikiran-pikiran negatif langsung menerjang dengan membayangkan dia dengan siapa dan sedang berbuat apa.
Atau ketika bersama dengan pasangan yang sekarang, kamu kerap dikhawatirkan dengan kemungkinan pengulangan kejadian buruk masa lalu. Faktanya memang, mereka yang pernah mengalami pengalaman buruk di hubungan sebelumnya akan memiliki sensitivitas akut yang justru bisa merusak hubungan percintaannya sekarang.
Trauma Masa Lalu Berpengaruh pada Relasi Sekarang
Menurut Jill P. Weber Ph.D dari American University sekaligus penulis buku Having Sex, Want Intimacy, menyebutkan kalau manusia pada dasarnya memiliki respons naluriah fisiologis saat berhadapan dengan ancaman.
Kondisi yang sama juga terjadi ketika seseorang mengalami trauma hubungan percintaan di masa lalu, baik secara fisik maupun emosional. Mereka yang mengalami trauma hubungan di masa lalu akan membangun respons, bahkan sebelum peristiwa baru terjadi. Ini adalah bentuk pertahanan natural guna menghindari pengulangan kejadian yang sama.
Walaupun ini respons natural, tetapi bentuk pertahanan ini berpengaruh pada relasi yang sekarang. Ketika kamu mulai insecure, posesif, dan mulai membanding-bandingkan atau menyamakan pasangan yang sekarang dengan pasangan-pasangan sebelumnya. Jill P. Weber memaparkan tanda kalau seseorang punya trauma di hubungan sebelumnya sebagai berikut:
1. Panik ketika pasangan tidak bisa dikontak atau tidak mengontak
Ketika pasangan tidak bisa dikontak ataupun mengontak kamu mulai panik dan stres sendiri. Kamu mulai cemas dan memikirkan yang aneh-aneh dan kemungkinan-kemungkinan yang membuatmu semakin stres
Apakah pasangan menghilang, selingkuh, mulai menjauh, tidak menyayangi kamu lagi, karena gejala tidak mengontak, kemudian menghilang pernah terjadi sebelumnya di hubungan lalu.
2. Ketika tindakan pasangan menjadi 'trigger'
Pernah tidak pasangan yang sekarang mengatakan sesuatu, kemudian tiba-tiba kamu menjadi paranoid sendiri karena pasangan sebelumnya juga pernah mengatakan hal yang sama. Lalu, muncul kekhawatiran jangan-jangan pasangan sekarang sama dengan yang sebelumnya.
3. Bereaksi berlebihan
Kamu menemukan dirimu kerap bereaksi berlebihan terhadap segala situasi. Apapun yang dilakukan pasangan yang sekarang seolah serba salah. Dia “hanya” mengucapkan terima kasih tanpa emoticon pelukan ketika kamu membuatkan klepon dan wedang ronde, lalu kamu beranggapan pasti ada sesuatu yang salah.
Bahkan di momen yang seharusnya sweet, ketika dia memandangmu teduh sambil mengusapkan tangannya ke pipimu dan memperbaiki anak rambutmu, kamu berpikir dia akan meninggalkanmu. Dan kalau ditilik kembali, kamu pernah mengalami momen-momen yang kurang lebih sama di masa lalu, kemudian membandingkannya dengan relasi yang sekarang.
4. Sentuhan fisik membuatmu panik
Jika pasangan masa lalu pernah menyakiti secara fisik besar kemungkinan kamu akan sensitif dengan sentuhan fisik. Tidak hanya sensitif, malahan menjadi panik. Jika pasanganmu yang sekarang tidak tahu mengenai pengalamanmu , bisa jadi dia akan bingung dengan perilakumu dan ini akan memicu pertengkaran.
Berdamai dengan Masa Lalu untuk Menjaga yang Sekarang
Trauma masa lalu bisa merusak hubungan percintaan sekarang ketika kamu masih dibayang-bayangi masa lalu dan tidak move on. Sejatinya kamu tidak bisa menyamakan semua orang sama dengan mantanmu. Perilaku ini tidak hanya berdampak pada citra dirimu, tetapi juga hubunganmu dengan pasangan yang sekarang.
Pun, pasanganmu bisa jadi punya pengalaman dan “traumanya” sendiri. Ketika kamu hanya memusatkan diri pada traumamu saja, bagaimana hubungan kalian bisa berjalan dengan semestinya?
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah jujur kepada pasangan mengenai pengalaman-pengalaman di relasi sebelumnya dan bagaimana kamu masih berjuang untuk pulih dari itu.
Setelah mengutarakan semuanya, bukan berarti kamu lantas bisa sesuka hati menumpahkan semua ke-insecure-anmu ke dia. Sebelum “meledak”, tarik napas dan pertimbangkan hal-hal ini:
Tanyakan pada diri sendiri apakah pemicunya berdasarkan kenyataan atau ketakutan? Tentu saja, jika kamu memiliki bukti langsung bahwa pasangan sekarang tidak dapat dipercaya atau tidak setia, maka kamu tidak perlu ragu untuk mengatakannya secara langsung.
Jika ketakutan didasarkan pada pola perilaku pasangan saat ini yang mirip dengan pasangan sebelumnya, komunikasikan hal itu. Namun, jika itu didasarkan pada rasa takut dari hubungan masa lalu yang tiba-tiba terpicu di hubungan baru, kamu perlu merekonstruksi pemikiran dan meyakini diri kalau pasangan yang sekarang bukan pasangan di masa lalu.
Penting untuk memberi tahu pasangan ketika kamu merasa dipicu oleh perilaku mereka, bahkan jika reaksinya tidak beralasan. Orang takut berbicara dengan pasangannya tentang topik sensitif karena dua alasan, yaitu takut ditolak dan karena berbicara tentang trauma ini membuat mereka rentan untuk mengalami luka lagi
Membicarakan dengan pasangan jauh lebih baik ketimbang kamu memproyeksikannya ke hubungan sekarang yang bisa merusak relasi yang saat ini dibangun. Pasangan yang tepat akan akan membantu pulih dan sebaliknya kamu juga semestinya belajar memulihkan diri sendiri dan membuka hati untuk perjalanan cinta yang baru.
Referensi : Trauma Masa Lalu Bisa Merusak Hubungan Percintaan Sekarang