This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label 7 Kesalahan Fatal Dampak Perceraian Orang Tua pada Anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 7 Kesalahan Fatal Dampak Perceraian Orang Tua pada Anak. Tampilkan semua postingan

Jumat, 26 Agustus 2022

7 Kesalahan Fatal Dampak Perceraian Orang Tua pada Anak

7 Kesalahan Fatal Dampak Perceraian Orang Tua pada Anak

7 Kesalahan Fatal Dampak Perceraian Orang Tua pada Anak. Perceraian diibaratkan sebagai tindakan amputasi dalam dunia medis. Mungkin secara pribadi, Anda bisa bertahan, tetapi selalu ada yang kurang dan tidak seimbang.

Hal tersebut merupakan ungkapan yang cukup populer untuk menggambarkan terjadinya kerusakan mental akibat perceraian. Sebuah perceraian tak hanya melibatkan Anda dan pasangan saja, tetapi juga merugikan anak-anak.

Perceraian dengan melibatkan anak-anak akan memberikan efek yang jauh lebih dahsyat karena meninggalkan trauma psikologis. Seringkali sebagai orang tua yang hendak akan bercerai tak memerhatikan konsekuensi negatif yang dialami oleh anak-anak.

1. Menanyakan pada anak ingin tinggal dengan siapa

Kesalahan pertama oleh orang tua yang akan bercerai adalah menanyakan pada anak mereka ingin tinggal dengan siapa. Hal ini akan menjadi hal paling sulit yang dihadapi oleh anak-anak karena membuat mereka merasa bersalah danbersedih.

2. Menjadikan penyampai pesan

Ketika orang tua sedang bertengkar, tak jarang anak jadi objek yang paling menderita karena harus menjadi penyampai pesan. Bahkan hal tersebut berlanjut sampai pada perceraian orang tua. Sebuah kesalahan besar jika menjadikan anak sebagai penyampai pesan antar orang tua yang sudah bercerai.

3. Perceraian bukan masalah

Sudah tentu jadi asumsi yang keliru jika Anda berusaha menyampaikan atau memberikan pandangan positif pada anak tentang perceraian. Seringkali anak-anak takut bahwa perceraian akan menyebabkan orang tua mengabaikan mereka.

4. Jangan tunjukan rasa sakit Anda

Menunjukkan atau mengekspresikan rasa sakit atau kondisi lemah Anda pada anak-anak untuk mendapat simpati merupakan suatu kesalahan. Anak-anak Anda sudah menderita lebih banyak dari keputusan orang tua mereka untuk berpisah. Oleh karena itu jangan tunjukkan kelemahan emosional Anda di depan mereka karena dapat memperburuk kondisi mental.

5. Memberikan pandangan negatif pada mantan pasangan Anda

Kesalahan yang cukup fatal Anda lakukan pada anak-anak jika melibatkan perasaan pribadi tentang mantan pasangan pada mereka. Mungkin Anda dan mantan pasangan memiliki kepahitann tersendiri. Namun, bukan berarti anak-anak Anda harus demikian pada kedua orang tuanya.

6. Mengesampingkan anak-anak dalam isu perceraian

Ketika Anda membangun sebuah rumah tangga, anak-anak merupakan bagian penting dalam sebuah keluarga. Beberapa pasangan tak berpikir bahwa anak-anak memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan, sekalipun perihal perceraian.

7. Bertengkar di depan anak-anak

Salah satu sisi ego orang dewasa adalah seringkali tak peduli untuk bertengkar di depan anak-anak. Hal tersebut merupakan sebuah tindakan bodoh yang bisa mencederai mental anak-anak saat mendengarnya. Bahkan paling parah bisa menyebabkan anak-anak frustrasi sekaligus perubahan kepribadian.

Referensi : 7 Kesalahan Fatal Dampak Perceraian Orang Tua pada Anak