This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Keutamaan Mendidik Anak Perempuan Dalam Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Keutamaan Mendidik Anak Perempuan Dalam Islam. Tampilkan semua postingan

Jumat, 16 September 2022

Keutamaan Mendidik Anak Perempuan Dalam Islam

Pendidikan anak pasca cerai – Tanggung jawab orang tua dalam membesarkan buah hatinya adalah sebuah kewajiban. Kewajiban secara umumnya ialah mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak. Kewajiban terbesar tersebut ada di tangan ayah selaku kepala keluarga.  Sayangnya masih banyak yang abai dalam perkara ini, terutama ketika perceraian terjadi dalam sebuah keluarga. Kewajiban mantan suami/ayah memberi nafkah pasca perceraian merupakan salah satu akibat perceraian yang pengaturannya dapat dilihat dalam Pasal 41 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.  Akibat putusnya perkawinan karena perceraian adalah:  Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak; bilamana ada perselisihan mengenai penguasaan anak-anak, Pengadilan memberi keputusannya; Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak itu; bilamana bapak dalam kenyataan tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut, Pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya tersebut; Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan biaya penghidupan dan/atau menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas istri. Dari bunyi pasal di atas, sudah dapat diketahui bahwa kewajiban menafkahi semua biaya pemeliharaan dan Pendidikan anak pasca perceraian ada pada ayah. Apabila pihak ayah tidak dapat memenuhi kewajiban itu, atas putusan pengadilan maka pihak ibu yang ikut menanggung biaya tersebut.  Ditegaskan Kembali dalam Pasal 149 huruf jo Pasal 156 huruf d Kompilasi Hukum Islam (KHI) berdasarkan Inpres Nomor 1 Tahun 1991. Pihak ayah tetap berkewajiban memberi nafkah untuk anak menurut kemampuannya, sekurang-kurangnya sampai anak tersebut dewasa dan dapat mengurus diri sendiri. Usia  di sini adalah 21 tahun atau masuk usia dewasa.  Jika terdapat perkara harta gono gini, maka ini harus dibagi dan diselesaikan dengan baik. Namun adanya harta gono gini tidak mempengaruhi tanggung jawab pihak ayah dalam membiayai anaknya, walaupun urusannya dengan mantan isteri sudah selesai.  Selanjutnya, jika pihak ayah tidak dapat menanggung biaya untuk anak sendirian, maka bicarakan dengan mantan pasangan. Jadi di sini biaya ditanggung oleh kedua orang tua anak secara patungan. Hal ini harus disepakati bersama. Bukan hanya persoalan jumlah biaya, namun bagaimana kelanjutan Pendidikan anak, mengenai kebutuhan, biaya hidup dan tempat tinggalnya (apabila harus keluar kota), dan lain sebagainya.  Pendidikan Anak Pasca Cerai Dalam Pandangan Islam ? Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 33 menyebutkan:  “Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut.”  Ini menjelaskan bahwa seorang pria dianugerahi kekuatan untuk dapat memimpin, dan hal ini juga akan dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia tetapi juga kelak di akhirat.  Kemudian Allah Subhanahuwata’ala berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 34:  “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).”  Sudah jelas di sini bagaimana tanggung jawab seorang laki-laki. Maka diwajibkan atas mereka memberikan nafkah kepada anak dan istrinya. Dan tanggung jawab kepada anak juga tetap wajib dilaksanakan walaupun sudah bercerai dengan pasangannya.  Tanggung jawab menafkahi anak dapat berhenti ketika anak sudah masuk usia dewasa dan dapat merawat dirinya sendiri. Dilansir dari NU Online yaitu kitab Hasyiyah Al-Baijuri:  “Anak kecil yang kaya atau orang baligh yang fakir tidak wajib (bagi orang tua) menafkahi mereka. Dan dapat pahami bahwa anak yang mampu bekerja yang layak baginya tidak berhak lagi menerima nafkah, sebaliknya ia (justru) dituntut untuk bekerja. Bahkan, ada pendapat yang mengatakan bahwa anak yang mampu bekerja ini masuk kategori anak yang kaya.”  “Dikecualikan ketika anak yang telah mampu bekerja ini sedang mencari ilmu syara’ dan diharapkan nantinya akan menghasilkan kemuliaan (dari ilmunya) sedangkan jika ia bekerja maka akan tercegah dari rutinitas mencari ilmu, maka dalam keadaan demikian ia tetap wajib untuk dinafkahi dan tidak diperkenankan untuk menuntutnya bekerja.” (Syekh Ibrahim al-Baijuri, Hasyiyah al-Baijuri, juz 2, hal. 187)  Lalu Bagaimana Pandangan Negara? Negara juga mengatur hal larangan menelantarkan anak dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Larangan bagi setiap orang yang menempatkan, membiarkan, melibatkan, menyuruh melibatkan Anak dalam situasi perlakuan salah dan menelantarkan. Setiap Orang yang melanggar, dipidana penjara paling lama lima tahun dan/atau denda paling banyak Rp100 juta.,Umumnya pasangan suami istri akan menerima anak perempuan atau laki laki, asalkan anak tersebut sehat dan kelak menjadi anak yang berbakti. Namun, mendidik anak perempuan merupakan sebuah tantangan dari Allah SWT. Tetapi dibalik tantangan tersebut, terdapat keutamaan yang didapatkan. Lalu, apa keutamaan mendidik anak perempuan yang akan didapatkan oleh orang tua tersebut? Yuk simak ulasannya disini.  Keutaman Dalam Mendidik Anak Perempuan Dalam Islam  1. Balasan Berupa Pahala Yang Besar  Bagi umat Islam, untuk mendidik anak agar menjadi anak yang soleh merupakan sebuah ujian tersendiri. Ketika orang tua berhasil mendidik anak tersebut, maka balasan yang didapatkan dari Allah tentu saja sangat besar dan pahalanya juga tinggi.. Jika orang tua sabar dan ihklas mendidik anak perempuan tersebut, maka Allah akan membri balasan tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat kelak.  2. Doa Dari Anak Perempuan Yang Shaleh  Salah satu doa yang dapat menyelamatkan orang tua di akhirat kelak merupakaan doa yang dipanjatkan oleh anak shaleh. Keutamaan mendidik anak perempuan tersebut tentu saja menjadi investasi berharg bagi orang tua. Doa dari anak shaleh dapat menjadi hadiah besar bagi orang tua, sebab kebahagiaan yang diterima tidak hanya ada di dunia tertapi juga nanti di akhirat.  3. Mendidik Calon Istri Bagi Suami  Sejatinya, orang tua mendidik anak perempuannya agar kelak bisa menjadi istri yang baik untuk suaminya. Seorang perempuan yang menjadi istri kelak memiliki tanggung jawab dan peran dalam sebuah keluarga. Oleh karena itu, sejak anak telah memiliki kesadaran dan ilmu pengetahuan yang cukup, orang tua wajib mendidik anak-anaknya. Hal tersebut dilakukan agar anak tersebut menjadi istri yang baik dan memiliki kesadaran membangun keluarga dengan benar.  Apapun karirnya, seorang wanita yang berkeluarga dan memiliki suami memiliki kewajiban untuk memberikan kebahagiaan kepada suami dan keluarganya. Hal tersebutlah keutamaan mendidik anak perempuan yang perlu diketahui oleh para orang tua, agar tidak salah dalam mendidik anak perempuannya. Apalagi mendidik anak perempuan juga memberikan manfaat yang baik untuk orang tua.  4. mendidik Calon Ibu Untuk Keluarga Selain mendidik sebagai seorang istri, orang tua juga mendidik anak perempuan untuk menjadi seorang ibu. Tumbuh kembang seorang anak nantinya tidak lepas dari peranan ibu dalam keluarga. Perempuan harus mengetahui bagaimana pola asuh yang akan dia berikan nantinya kepada sang anak. Sebab pola asuh yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya, nantinya juga akan ia diberlakukan untuk anaknya.  5. Mendidik Calon Pembangun Ummat Seorang perempuan tidak hanya bertanggungjawab terhadap suami dan keluarganya. Tetapi juga memiliki tugas untuk memberikan manfaat kepada ummat dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Sebagai orang tua, keutamaan mendidik anak perempuan sangat penting agar anak memiliki kesadaran dan keahlian agar bisa menjadi pembangun ummat dimanapun dia berada.  6. Mendidik Anak Perempuan Menjadi Dirinya Sendiri Orang tua memiliki kewajiban untuk selalu memberikan contoh yang baik bagi anaknya, terutama bagi anak perempuan. Sebab, anak perempuan juga memiliki tanggung jawab sendiri terhadap dirinya. Contohnya saja kewajiban menutup aurat, menghindari pergaulan bebas dan perzinahan. Orang tua wajib mendidik anak tersebut agar memiliki kesadaran untuk menjaga dirinya sendiri.  Dalam agama Islam, keutamaan yang didapatkan orang tua dari mendidik anak perempuan tentu saja sangat banyak. Selain orang tua, keutamaan tersebut juga didapatkan oleh anak perempuan itu sendiri. Perempuan memiliki fungsi yang strategis bagi sebuah negara. Hal tersebut sesuai yang telah disampaikan oleh Rasulullah bahwa bila perempuannya baik, maka akan baik pula bangsanya.

Umumnya pasangan suami istri akan menerima anak perempuan atau laki laki, asalkan anak tersebut sehat dan kelak menjadi anak yang berbakti. Namun, mendidik anak perempuan merupakan sebuah tantangan dari Allah SWT. Tetapi dibalik tantangan tersebut, terdapat keutamaan yang didapatkan. Lalu, apa keutamaan mendidik anak perempuan yang akan didapatkan oleh orang tua tersebut? Yuk simak ulasannya disini.

Keutaman Dalam Mendidik Anak Perempuan Dalam Islam

1. Balasan Berupa Pahala Yang Besar

Bagi umat Islam, untuk mendidik anak agar menjadi anak yang soleh merupakan sebuah ujian tersendiri. Ketika orang tua berhasil mendidik anak tersebut, maka balasan yang didapatkan dari Allah tentu saja sangat besar dan pahalanya juga tinggi.. Jika orang tua sabar dan ihklas mendidik anak perempuan tersebut, maka Allah akan membri balasan tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat kelak.

2. Doa Dari Anak Perempuan Yang Shaleh

Salah satu doa yang dapat menyelamatkan orang tua di akhirat kelak merupakaan doa yang dipanjatkan oleh anak shaleh. Keutamaan mendidik anak perempuan tersebut tentu saja menjadi investasi berharg bagi orang tua. Doa dari anak shaleh dapat menjadi hadiah besar bagi orang tua, sebab kebahagiaan yang diterima tidak hanya ada di dunia tertapi juga nanti di akhirat.

3. Mendidik Calon Istri Bagi Suami

Sejatinya, orang tua mendidik anak perempuannya agar kelak bisa menjadi istri yang baik untuk suaminya. Seorang perempuan yang menjadi istri kelak memiliki tanggung jawab dan peran dalam sebuah keluarga. Oleh karena itu, sejak anak telah memiliki kesadaran dan ilmu pengetahuan yang cukup, orang tua wajib mendidik anak-anaknya. Hal tersebut dilakukan agar anak tersebut menjadi istri yang baik dan memiliki kesadaran membangun keluarga dengan benar.

Apapun karirnya, seorang wanita yang berkeluarga dan memiliki suami memiliki kewajiban untuk memberikan kebahagiaan kepada suami dan keluarganya. Hal tersebutlah keutamaan mendidik anak perempuan yang perlu diketahui oleh para orang tua, agar tidak salah dalam mendidik anak perempuannya. Apalagi mendidik anak perempuan juga memberikan manfaat yang baik untuk orang tua.

4. mendidik Calon Ibu Untuk Keluarga
Selain mendidik sebagai seorang istri, orang tua juga mendidik anak perempuan untuk menjadi seorang ibu. Tumbuh kembang seorang anak nantinya tidak lepas dari peranan ibu dalam keluarga. Perempuan harus mengetahui bagaimana pola asuh yang akan dia berikan nantinya kepada sang anak. Sebab pola asuh yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya, nantinya juga akan ia diberlakukan untuk anaknya.

5. Mendidik Calon Pembangun Ummat
Seorang perempuan tidak hanya bertanggungjawab terhadap suami dan keluarganya. Tetapi juga memiliki tugas untuk memberikan manfaat kepada ummat dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Sebagai orang tua, keutamaan mendidik anak perempuan sangat penting agar anak memiliki kesadaran dan keahlian agar bisa menjadi pembangun ummat dimanapun dia berada.

6. Mendidik Anak Perempuan Menjadi Dirinya Sendiri
Orang tua memiliki kewajiban untuk selalu memberikan contoh yang baik bagi anaknya, terutama bagi anak perempuan. Sebab, anak perempuan juga memiliki tanggung jawab sendiri terhadap dirinya. Contohnya saja kewajiban menutup aurat, menghindari pergaulan bebas dan perzinahan. Orang tua wajib mendidik anak tersebut agar memiliki kesadaran untuk menjaga dirinya sendiri.

Dalam agama Islam, keutamaan yang didapatkan orang tua dari mendidik anak perempuan tentu saja sangat banyak. Selain orang tua, keutamaan tersebut juga didapatkan oleh anak perempuan itu sendiri. Perempuan memiliki fungsi yang strategis bagi sebuah negara. Hal tersebut sesuai yang telah disampaikan oleh Rasulullah bahwa bila perempuannya baik, maka akan baik pula bangsanya.


Referensi : Keutamaan Mendidik Anak Perempuan Dalam Islam