This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Tanda Seseorang Mengalami Trauma Berat Setelah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tanda Seseorang Mengalami Trauma Berat Setelah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 22 September 2022

Tanda Seseorang Mengalami Trauma Berat Setelah

Tanda Seseorang Mengalami Trauma Berat Setelah. Akibat putus hubungan, mungkin seseorang akan merasa lega dan terbebaskan.  Namun, beberapa lainnya mungkin memiliki emosi yang kurang stabil.  Bahkan, seseorang bisa merasakan depresi atau trauma akibat konflik dan pertengkaran yang mereka alami sebelum putus.  Merasa kesepian atau cemas berlebih menjadi tanda-tanda yang sering dialami seseorang pasca putus.  Sebenarnya sangat wajar jika seseorang mengalami gejolak emosi dan kesedihan atas berakhirnya sebuah hubungan.  Namun, hal ini terkadang menjadi berlarut dan sulit dikendalikan.  Seseorang tak sadar bila dirinya sudah terlarut begitu jauh dan mengalami trauma berat setelah putus.  Seperti dikutip Grid.ID dari Pinkvilla.com, Jumat (22/4/2022), jika Anda meninggalkan hubungan dengan beban berat, Anda harus mempertimbangkan kemungkinan trauma pasca-hubungan.  Berikut adalah 4 tanda bahwa Anda kemungkinan menderita trauma setelah putus cinta.  1. Mudah Curiga dan Tidak Percaya  Seseorang yang tidak menyadari bahwa dirinya trauma biasanya akan membawa dampak buruk di hubungan baru.  Biasanya, seseorang dengan tanda ini kerap menggunakan kekerasan, hingga penyerangan seksual.  Lebih ektrem lagi, mereka biasanya kerap menggunakan ancaman, kecurangan, pelecehan finansial, pelecehan emosional, alkoholisme, serta kebohongan terus-menerus.  Dampak negatif jangka panjang pada kesehatan emosional, biasanya Anda merasa tidak percaya.  Anda mungkin perlu waktu lama untuk mempercayai siapapun lagi.  2. Merasa Bersalah  Rasa bersalah karena tidak segera move on dapat menggantikan perasaan tidak percaya dan kesepian.  Mungkin ada perasaan yang luas tentang waktu yang terbuang, hari-hari yang hilang, bulan-bulan, atau bahkan tahun-tahun hidup.  Hal ini kerap mendatangkan kerinduan pada sosok lama yang umum dirasakan.  Ya, ini sering terjadi setelah hubungan yang gagal.  Anda mungkin bertanya-tanya mengapa Anda tinggal dengan seseorang yang tidak cocok untuk Anda.  Namun, jika toksisitas hadir, sensasi akan diperkuat, semua ini menempatkan seseorang pada posisi yang rentan.  3. Kilas Balik  Mungkin sulit bagi beberapa orang untuk melepaskan masa lalu.  Namun hal ini berdampak besar pada kehidupan sehari-hari, dari keyakinan hingga keputusan yang mereka buat.  Kilas balik adalah ingatan yang intens dan mengganggu dari peristiwa yang menyedihkan.  Mereka mungkin benar-benar menjengkelkan dan membuat Anda merasa sedang menghidupkan kembali suatu peristiwa.  Gangguan ini biasanya dapat terjadi berulang dan tidak bisa diprediksi.  Bahkan ketika Anda memiliki hubungan baru, Anda masih kerap menyama-nyamakan pasangan baru dengan sebelumnya.  4. Tidak Yakin dengan Hubungan Baru  Jangan kaget jika Anda merasa tidak nyaman dan gelisah saat memulai hubungan baru.  Setelah meninggalkan hubungan toxic, seseorang mungkin menemukan diri mereka bereaksi terhadap hubungan baru dengan pola atau kecurigaan.  Kemungkinan juga Anda akan menafsirkan apa yang dikatakan pasangan baru Anda.  Seseorang yang trauma biasanya kerap mendefinisikan salah dan merasa pasangan melanggar batas, padahal sebenarnya tidak.  Karena itu, penting untuk mempercayai insting Anda.  Jangan abaikan kecenderungan hubungan toxic pada pasangan baru Anda.  Percayai apa yang telah Anda pelajari dari hubungan sebelumnya, dan jangan ragu untuk mengakhiri hubungan baru jika itu memberi Anda getaran negatif.

Tanda Seseorang Mengalami Trauma Berat Setelah. Akibat putus hubungan, mungkin seseorang akan merasa lega dan terbebaskan.

Namun, beberapa lainnya mungkin memiliki emosi yang kurang stabil.

Bahkan, seseorang bisa merasakan depresi atau trauma akibat konflik dan pertengkaran yang mereka alami sebelum putus.

Merasa kesepian atau cemas berlebih menjadi tanda-tanda yang sering dialami seseorang pasca putus.

Sebenarnya sangat wajar jika seseorang mengalami gejolak emosi dan kesedihan atas berakhirnya sebuah hubungan.

Namun, hal ini terkadang menjadi berlarut dan sulit dikendalikan.

Seseorang tak sadar bila dirinya sudah terlarut begitu jauh dan mengalami trauma berat setelah putus.

Seperti dikutip Grid.ID dari Pinkvilla.com, Jumat (22/4/2022), jika Anda meninggalkan hubungan dengan beban berat, Anda harus mempertimbangkan kemungkinan trauma pasca-hubungan.

Berikut adalah 4 tanda bahwa Anda kemungkinan menderita trauma setelah putus cinta.

1. Mudah Curiga dan Tidak Percaya

Seseorang yang tidak menyadari bahwa dirinya trauma biasanya akan membawa dampak buruk di hubungan baru.

Biasanya, seseorang dengan tanda ini kerap menggunakan kekerasan, hingga penyerangan seksual.

Lebih ektrem lagi, mereka biasanya kerap menggunakan ancaman, kecurangan, pelecehan finansial, pelecehan emosional, alkoholisme, serta kebohongan terus-menerus.

Dampak negatif jangka panjang pada kesehatan emosional, biasanya Anda merasa tidak percaya.

Anda mungkin perlu waktu lama untuk mempercayai siapapun lagi.

2. Merasa Bersalah

Rasa bersalah karena tidak segera move on dapat menggantikan perasaan tidak percaya dan kesepian.

Mungkin ada perasaan yang luas tentang waktu yang terbuang, hari-hari yang hilang, bulan-bulan, atau bahkan tahun-tahun hidup.

Hal ini kerap mendatangkan kerinduan pada sosok lama yang umum dirasakan.

Ya, ini sering terjadi setelah hubungan yang gagal.

Anda mungkin bertanya-tanya mengapa Anda tinggal dengan seseorang yang tidak cocok untuk Anda.

Namun, jika toksisitas hadir, sensasi akan diperkuat, semua ini menempatkan seseorang pada posisi yang rentan.

3. Kilas Balik

Mungkin sulit bagi beberapa orang untuk melepaskan masa lalu.

Namun hal ini berdampak besar pada kehidupan sehari-hari, dari keyakinan hingga keputusan yang mereka buat.

Kilas balik adalah ingatan yang intens dan mengganggu dari peristiwa yang menyedihkan.

Mereka mungkin benar-benar menjengkelkan dan membuat Anda merasa sedang menghidupkan kembali suatu peristiwa.

Gangguan ini biasanya dapat terjadi berulang dan tidak bisa diprediksi.

Bahkan ketika Anda memiliki hubungan baru, Anda masih kerap menyama-nyamakan pasangan baru dengan sebelumnya.

4. Tidak Yakin dengan Hubungan Baru

Jangan kaget jika Anda merasa tidak nyaman dan gelisah saat memulai hubungan baru.

Setelah meninggalkan hubungan toxic, seseorang mungkin menemukan diri mereka bereaksi terhadap hubungan baru dengan pola atau kecurigaan.

Kemungkinan juga Anda akan menafsirkan apa yang dikatakan pasangan baru Anda.

Seseorang yang trauma biasanya kerap mendefinisikan salah dan merasa pasangan melanggar batas, padahal sebenarnya tidak.

Karena itu, penting untuk mempercayai insting Anda.

Jangan abaikan kecenderungan hubungan toxic pada pasangan baru Anda.

Percayai apa yang telah Anda pelajari dari hubungan sebelumnya, dan jangan ragu untuk mengakhiri hubungan baru jika itu memberi Anda getaran negatif.