This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Hasil Studi Mengungkap bahwa Pria Lebih Berisiko Mengalami Masalah Kesehatan setelah Bercerai dari Pasangan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hasil Studi Mengungkap bahwa Pria Lebih Berisiko Mengalami Masalah Kesehatan setelah Bercerai dari Pasangan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 27 Agustus 2022

Hasil Studi Mengungkap bahwa Pria Lebih Berisiko Mengalami Masalah Kesehatan setelah Bercerai dari Pasangan

Ilustrasi : Hasil Studi Mengungkap bahwa Pria Lebih Berisiko Mengalami Masalah Kesehatan setelah Bercerai dari Pasangan. Hasil Studi Mengungkap bahwa Pria Lebih Berisiko Mengalami Masalah Kesehatan setelah Bercerai dari Pasangan. ebuah studi baru menunjukkan bahwa pria lebih berisiko mengalami masalah kesehatan daripada wanita setelah bercerai.  Berdasarkan laman Woman and Home, penelitian tersebut menemukan bahwa pria yang bercerai dan hidup seorang diri selama lebih dari tujuh tahun dan mengalami setidaknya dua kali putus cinta mengalami tingkat peradangan yang lebih tinggi dalam tubuh mereka.  Menurut peneliti, itu adalah korelasi yang mengakhwatirkan karena peradangan dapat memiliki efek negatif pada tubuh dan menyebabkan masalah serius, seperti kanker, stroke, serangan jantung, demensia, dan masalah jantung. Menurut penulis senior studi tersebut, Rikke Lund dari Universitas Kopenhagen, ini terjadi karena pria sebenarnya lebih bergantung pada pasangannya daripada wanita.  Artinya, sementara wanita lebih mungkin mendapat dukungan dari lingkungan sosialnya setelah menjalani perceraian, seringkali laki-laki tidak demikian. "Bukti menunjukkan bahwa pria cenderung lebih bergantung pada pasangan wanitanya daripada sebaliknya, jadi lebih rentan jika kehilangan pasangannya," kata Lund.  Ia melanjutkan, "Pria pada usia yang kami amati cenderung memiliki jaringan sosial yang lebih kecil daripada wanita, sehingga memiliki risiko kesepian yang lebih tinggi , yang dapat meningkatkan peradangan." Selain itu, pria juga cenderung tidak merawat dirinya sendiri secara lebih baik daripada wanita, yang jelas memiliki efek negatif terhadap kesehatannya.

Hasil Studi Mengungkap bahwa Pria Lebih Berisiko Mengalami Masalah Kesehatan setelah Bercerai dari Pasangan. ebuah studi baru menunjukkan bahwa pria lebih berisiko mengalami masalah kesehatan daripada wanita setelah berceraiBerdasarkan laman Woman and Home, penelitian tersebut menemukan bahwa pria yang bercerai dan hidup seorang diri selama lebih dari tujuh tahun dan mengalami setidaknya dua kali putus cinta mengalami tingkat peradangan yang lebih tinggi dalam tubuh mereka.

Menurut peneliti, itu adalah korelasi yang mengakhwatirkan karena peradangan dapat memiliki efek negatif pada tubuh dan menyebabkan masalah serius, seperti kanker, stroke, serangan jantung, demensia, dan masalah jantung. Menurut penulis senior studi tersebut, Rikke Lund dari Universitas Kopenhagen, ini terjadi karena pria sebenarnya lebih bergantung pada pasangannya daripada wanita.

Artinya, sementara wanita lebih mungkin mendapat dukungan dari lingkungan sosialnya setelah menjalani perceraian, seringkali laki-laki tidak demikian. "Bukti menunjukkan bahwa pria cenderung lebih bergantung pada pasangan wanitanya daripada sebaliknya, jadi lebih rentan jika kehilangan pasangannya," kata Lund.

Ia melanjutkan, "Pria pada usia yang kami amati cenderung memiliki jaringan sosial yang lebih kecil daripada wanita, sehingga memiliki risiko kesepian yang lebih tinggi , yang dapat meningkatkan peradangan." Selain itu, pria juga cenderung tidak merawat dirinya sendiri secara lebih baik daripada wanita, yang jelas memiliki efek negatif terhadap kesehatannya.