Tata Cara Sholat Taubat Sesuai dengan Petunjuk Nabi lengkap
Pertama yang perlu kita ketahui bahwa shalat sunnah dapat dibagi menjadi 2 bagian besar :
Ada yang dilakukan secara mutlaq dengan mengikuti sunnah Rasulullah tanpa adanya sebab tertentu yang mengikutinya, seperti sholat tengah malam (tahajjud), dhuha, rawatib, tahiyatul masjid, sebelum safar, syuruk dan lain lain.
Dan juga ada yang dilakukan karena adanya sebab/tujuan tertentu yang mendorong kita untuk melakukannya misalnya, shalat istikhara dengan tujuan meminta petunjuk agar diberikan kekokohan dan kemantapan hati oleh Allah atas berbagai pilihan yang susah jika dipilih sendiri, terutama hal yang menyangkut masa depan kita, misalnya saja sholat istikhara untuk diberikan jodoh yang sesuai dengan harapan, dan yang akan kita bahas yaitu shalat taubat dengan tujuan meminta ampunan (bertaubat) dengan tulus atas kekhilafan dan kesalahan kesalahan atau berbagai dosa yang telah diperbuat, selain itu ada shalat gerhana matahari dan bulan.
Lebih baik juga dilakukan sebagai bentuk menyesali berbagai kesalahan dan perbuatan dosa yang telah dilakukan, baik secara disengaja maupun tidak disengaja, baik itu berupa dosa besar maupun dosa kecil yang dilakukan secara terang terangan hingga sembunyi sembunyi . Sholat taubat ini adalah salah satu bentuk mujahadah (kesungguhan) kita meminta pengampunan kepada Allah, yang disamping itu kita juga mengucapkan istigfar dan permohonan maaf kepada Allah.
Pengertian taubat itu sendiri memiliki arti menyesali semua bentuk perbuatan dosa yang telah kita lakukan dan lebih daripada itu adalah dengan berniat dan bertekad (berazam) untuk tidak mmelakukannya lagi yang disertai dengan permohonan ampunan kepada Allah.
Tata Cara Sholat Taubat Nasuha
Cara shalat taubat tidak beda halnya dengan sholat sunnah lainnya, yaitu dengan melakukan shalat dua rakaat dengan sekali salam yang disertai dengan permohonan istighfar setelah melakukannya sebagaiman hadits Rasulullah dibawah ini:
Dari Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا ثُمَّ يَقُومُ فَيَتَطَهَّرُ ثُمَّ يُصَلِّى ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ لَهُ
Artinya : “Apabila ada orang yang melakukan suatu perbuatan dosa, kemudian dia berwudhu dengan sempurna, lalu dia mendirikan shalat dua rakaat, dan selanjutnya dia beristigfar memohon ampun kepada Allah, maka Allah pasti mengampuninya.” (HR. Ahmad 48, Abu Daud 1523, Turmudzi 408, dan dishahihkan al-Albani).
Adapun dari segi pengamalannya adalah dapat dilakukan setiap kali kita melakukan kesalahan yang ingin kita minta ampunannya dari Allah, sebagaimana setiap insan tidak pernah terlepas dari dosa dan kesalahan, maka selama itu juga melaksanakan sholat sunnah merupakan hal yang disunnaakan untuk memperoleh ampunan Allah.
Maka dari itu setiap manusia yang menyadari akan banyaknya dosa dan maksiat yang telah diperbuat akan terus berusaha untuk melakukan taubat dengan memohon istigfar terhadap apa yang telah dilakukannya, dengan harapan agar Allah menerima taubatnya dan memberikannya petunjuk untuk tidak melakukan dosa dan maksiat lagi setelah taubat serta diberikan petunjuk kepada jalan hidayah yang akan membingngnya untuk mengerjakan amal amal kebaikan yang akan menuntunnya ke Surga.
Tata Cara Shalat Taubat
- Berwudhu secara sempurna (sesuai dengan sunnah).
- Adapun niat cukup di dalam hati tanpa dilafazhkan.
- Kemudian Membaca Doa Iftitah (Sunnah).
- Membaca Surat Al-Fatihah.
- Membaca salah satu surat Al-quran yang mudah dibaca.
- Rukuk membaca doa rukuk dengan tuma’ninah (tenang) dan tidak tergesa gesa.
- Bangkit dari Rukuk (I’tidal) dengan tuma’ninah hingga tulang punngu sejajar.
- Turun Sujud dengan membaca doa sujud.
- Disunnahkan berdoa disetiap sujud setelah memabaca doa sujud
- Bangkit dari sujud dengan malakukan duduk diantara dua suju secara iftirash.
- Sujud dengan membaca doa Sujud.
- Kemudian bangkit untuk melakukan rakaat yang kedua sebagaimana langkah langkah yang telah dijelaskan diatas.
- Duduk tahiyat akhir dengan cara seperti duduk diantara dua sujud yaitu dengan iftirash, karena sholat yang dilakukan hanya
- memiliki satu kali tasyahud, adapun jika shalat yang dilakukan memiliki dua tasyahud, maka duduk dengan cara tawarruk.
- Disunnahkan juga untuk memperbanyak doa pada tahiyat akhir sebelum salam.
- Semua tata cara diatas dilakukan dengan tenang dan tidak tergesa gesa (tuma’ninah), karena perlu kita ketahui bahwa hukum tuma’ninah dalam setiap sholat adalah wajib.
- Tidak ada bacaan khusus yang dibaca, sama halnya dengan shalat pada umumnya.
- Disamping itu kita harus berusaha khusyuk di dalam sholat kita karena teeringat dengan kesalahan yang telah dilakukan, dengan harapan agar Allah mengampuninya.
- Beristigfar (bertaubat) dan memhohon ampunan kepada Allah setelah mengerjakan shalat.
- Tidak ada bacaan istigfar khusus yang di baca pada sholat taubat, bacaan istigfarnya sama dengan bacaan istigfar yang sering kita baca seperti astagfirullah wa atuubu ilaihi dan bacaan bacaan istigfar lainnya.
- Adapun tujuan sholat taubat ini adalah meminta pengampunan kepada Allah dengan tulus dan bertekad untuk tidak melakukannya lagi.
- bacaan doa istigfar. Artinya : “Aku memhon ampun kepada Allah”
- bacaan doa istighfar. Artinya : ”Wahai Rabb Ampunilah Aku”
- Doa Istigfar. Artinya : “Ya Allah! sesungguhnya aku telah mendzhalimi diriku, maka ampunilah aku; karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau”
- Doa Istigfar. Artinya : “Tuhanku! Ampunilah aku dan berilah taubat kepadaku, sesungguhnya Engkaulah Maha Penerima taubat lagi Maha Pengampun, (atau )Maha Penerima taubat lagi Maha Pengasih”.
- bacaan istigfar. Artinya : “Ya Allah! sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku dengan kezhaliman yang banyak dan tidak ada Yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allâh, maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu, dan kasihilah aku, sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih”.
- Bacaan istighfar. Artinya : “Aku memohon ampun kepada Allâh Yang tidak ada Tuhan (Yang berhak disembah) selain Dia Yang Maha Hidup Lagi Maha berdiri sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya”.