Merasa “gak baik-baik aja” bukan hal yang jarang kita temui dalam kehidupan. Banyak peristiwa dan pengalaman yang akhirnya membuat kita berada di fase tersebut. Nah, kita bisa mulai dengan mengenali pengalaman apa aja sih yang biasanya membuatmu merasa “tidak baik-baik saja”?
Gagal di tes interview kerja? Diputusin pacar? Ngerasa gak punya teman? Kekerasan yang dialami sejak masih kecil? Atau berbagai masalah lainnya?
Lalu apa yang kamu rasain ketika mengalami pengalaman tersebut?
Sakit hati? Kecewa? Marah? Sedih? Apakah pengalaman tersebut meninggalkan luka bagi dirimu? Membuatmu merasa trauma dengan pengalaman tersebut? Yap! Apa yang kamu alami di masa lalu, dapat meninggalkan luka batin dan tentu luka tersebut yang perlu kamu obati. Sebelum lanjut lebih jauh, aku ingin bertanya dulu, sudah berapa banyak luka batin yang kamu abaikan hingga hari ini? Sama seperti luka di kaki atau tangan ketika kamu jatuh dari sepeda, luka yang membekas di perasaan dan ingatanmu pun perlu untuk diobati. Alias, luka tersebut gak bisa sembuh dengan sendirinya.
Terus apa yang terjadi kalau luka itu kamu abaikan dan tidak kamu obati? Yap, luka itu akan menjadi infeksi, sama seperti kalau luka di tubuhmu kamu abaikan. Infeksi yang terjadi juga akan menimbulkan berbagai permasalahan lainnya.
Mungkin kamu sering mendengar ungkapan, “biarkan waktu yang menyembuhkan”. Gimana menurut kamu tentang ungkapan ini? Kamu percaya kalau waktu dapat menyembuhkan luka? Berapa lama, sih waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkan luka? Satu tahun? Lima tahun? Tidak ada waktu yang pasti, bukan?
Tapi, faktanya adalah waktu gak bisa yang menyembuhkan lukamu, Perseners. Jangan sedih dulu, memang bukan waktu yang menyembuhkanmu, tapi dirimu sendiri lah yang menyembuhkan luka yang kamu miliki. Itulah kenapa setiap orang memiliki waktu yang berbeda-beda dalam menyembuhkan lukanya, karena bukan waktu yang menjadi “obat” bagi luka kita, tapi kemampuan diri kita untuk menyembuhkanlah yang menjadi “obat” paling penting dalam menyembuhkan luka.
Apakah kamu merasa nyaman ketika harus merasakan luka dalam jangka waktu yang lama? Tentu rasanya kita ingin dengan segera, dengan waktu yang sesingkat-singkatnya untuk menyembuhkan luka batin. Untuk itu, kita perlu tau gimana sih caranya untuk menyembuhkan diri (self-healing) dari berbagai luka yang terjadi di hidup kita ini.
Apa itu Self-healing?
Self-healing atau menyembuhkan diri sendiri adalah hal yang sangat mungkin dilakukan oleh setiap orang. Self-healing ini merupakan sebuah proses untuk menyembuhkan diri dari luka batin yang kita miliki dengan bantuan kekuatan dalam diri kita. Menyembuhkan diri ini memiliki tujuan untuk mencapai #HidupSeutuhnya.
Bukan hal yang gak mungkin, kamu pun bisa menyembuhkan dirimu dengan kekuatan yang kamu punya. Yang perlu kamu ingat adalah self-healing merupakan sebuah proses yang tentunya tidak bisa kita capai dengan cara yang instan. Bahkan untuk memulainya, kamu perlu untuk membuka kembali luka yang kamu miliki tersebut.
Membuka luka yang kita miliki gak hanya membuat kita merasakan sakitnya kembali, tapi membuka luka itu membantu kita untuk lebih mengenali hingga menerima luka yang kita alami. Bukanlah hal yang mudah, tapi kalau kamu gak berani untuk membuka kembali luka tersebut, kamu akan kesulitan untuk memahami dan menerima lukanya.
Semakin kamu menolak dan berusaha untuk mengabaikan luka yang kamu rasakan, akan membuatmu kesulitan untuk menyembuhkan luka tersebut. Jadi, perjalanan menyembuhkan luka ini bisa kita mulai dengan mengenali luka yang kita rasakan.
Perjalanan menyembuhkan diri ini gak hanya membantu kita mencapai apa yang menjadi tujuan kita, tapi juga kita dapat menikmati hasil dari perjalanan tersebut. Self-healing membantu kita untuk menjadi lebih utuh dan lebih mampu mencapai apa yang ingin kita capai, serta membuat kita bisa lebih menikmati hidup.
Mungkin ketika memiliki luka kita terasa sulit menikmati kegiatan kita sehari-hari, gak bisa produktif karena keinget masa lalu yang bikin kita ngerasa gak mood. Melalui self-healing, kita akan lebih mampu untuk menerima luka batin tersebut, dan melepasnya.
Jadi, meskipun ingatan tentang masa lalu tersebut tidak bisa kita hilangkan, rasa sakit yang membersamai ingatan tersebut, tidak akan kita rasakan lagi.
Cara Sederhana Melakukan Self-Healing dalam Keseharian
Untuk menyembuhkan diri sendiri, kamu bisa memulainya dengan mengenali dulu luka apa yang ada di dalam dirimu, menerima luka tersebut dan tidak menolaknya, hingga akhirnya kamu dapat mencapai #HidupSeutuhnya dengan luka batin yang sudah sembuh. Kamu juga bisa tonton video dari Satu Persen di bawah ini untuk belajar gimana caranya menyembuhkan luka batin dengan mindset mengubah diri dengan self-healing.
Nah, di sini aku juga ingin membagikan cara untuk kamu mempraktikkan self-healing dalam kegiatan sehari-hari untuk menemani proses kamu menyembuhkan luka batin yang kamu miliki.
Meditasi dengan Teknik Grounding
Meditasi ini dapat kamu lakukan setiap pagi, sebelum memulai berbagai aktivitas harian. Mulailah dengan meletakkan kaki dengan nyaman di lantai, ambil tiga tarikan nafas yang panjang, dan dengan setiap tarikan nafas tersebut.
Lepaskan energi negatif yang ada pada dirimu. Fokuskan pikiran dan perhatianmu hanya ke telapak kaki, dan bayangkan dirimu menyatu dengan bumi. Tarik nafas dalam tiga hitungan dan ulangi pola ini selama tiga kali. Buka mata ketika kamu sudah merasa lebih nyaman.
Melatih pernapasan
Biasanya kita merasakan rasa sakit dari luka batin secara tiba-tiba, terkadang bisa membuat kita merasa tidak nyaman untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Nah, untuk mengatasi rasa gak nyaman ini, kamu bisa berlatih pernapasan.
Sebelum memaksakan dirimu untuk tetap produktif, luangkan waktu 5-10 menit untuk menenangkan dirimu dulu. Carilah posisi yang nyaman, kamu bisa melakukannya sambil duduk atau berbaring. Tarik napas dalam enam hitungan dan buang kembali dalam enam hitungan.
Kalau kamu sudah merasa sedikit lebih tenang, kamu bisa mengubah pola pernapasan dengan menarik napas melalui hidung, dan bayangkan udara bersih memenuhi dirimu kemudian hembuskan udara tersebut melalui mulut. Ulangi pola ini sampai kamu bisa merasa jauh lebih tenang dan mampu untuk melanjutkan kegiatanmu.
Referensi : Mengenal Self-Healing dan Cara Menerapkannya di Kehidupan Sehari-hari