This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Cara Menyikapi Takdir Allah Swt. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cara Menyikapi Takdir Allah Swt. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Agustus 2022

Cara Menyikapi Takdir Allah Swt

Ilustrasi : Cara Menyikapi Takdir Allah Swt

Meyakini takdir Allah Subhanahu wa ta’ala merupakan kewajiban bagi umat Islam. Baik atau buruknya takdir itu tidak bisa dihindari oleh setiap makhluk hidup, khususnya manusia. Ustadz Asroni Al Paroya, mengatakan, selalu banyak pertanyaan tentang takdir Allah Subhanahu wa ta’ala. Apalagi takdir itu berupa musibah, tiba-tiba kecelakaan atau dirampok. "Namun bagaimana kita menghadapinya ini? Yang menjadi pertanyaan bagi kebanyakan orang, misalnya takdir buruk yang dialami, ketika kita dalam sebuah perjalanan kita mendapatkan musibah dijambret orang, diserempet motor dan sebagainya," ujarnya saat dihubungi Okezone beberapa waktu lalu.

Kebanyakan orang, kata Ustadz Asroni, mereka malah meratapinya, menangisinya dan ada timbul rasa tidak ikhlas karena sesuatu yang buruk telah terjadi.  Namun bagi mereka yang beriman, pasti akan ikhlas, sabar dan pasrah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Seperti dalam hadist berikut ini, yakni menerangkan tentang orang-orang yang mau bersabar ketika tertimpa musibah. Dari Abdurrahman bin Abu Laila, dari Shuhaib berkata; Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:

عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ

Artinya: "Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya." (HR: Muslim).

"Kemudian harus meyakini juga bahwasanya Allah Subhanahu wa ta’ala tidak akan memberi beban kepada hambanya kecuali sesuai kemampuannya," kata Asroni.

Subhanahu wa ta’ala berfirman:

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ

Artinya: "Tidaklah Allah membebani seseorang kecuali sebatas kemampuannya." (QS. al-Baqarah: 286). 

a juga menyampaikan, derajat seorang yang ridha atas kehendak Allah, tertimpa musibah sekalipun. Maka derjatnya lebih tinggi. "Baginya, ketika ditimpa musibah seolah-olah dia tidak merasa mendapat musibah. Derajat ridha atas musibah tentu lebih tinggi tingkatannya dari sikap sabar," pungkas Asroni.

Referensi : Cara Menyikapi Takdir Allah Swt