This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Ujian Duni Tanda Kasih Sayang Allah Swt kepada Hambanya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ujian Duni Tanda Kasih Sayang Allah Swt kepada Hambanya. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 September 2022

Ujian Duni Tanda Kasih Sayang Allah Swt kepada Hambanya

Setiap manusia memiliki permasalahan hidup yang seolah tiada habisnya. Ada yang berhasil melewati masalah itu dengan mudah, namun tak sedikit pula yang kesulitan melaluinya.  Yang terpenting dalam menghadapi masalah ialah ikhlas dan ridha serta meyakini semua yang kita alami adalah yang terbaik menurut Allah Subhanahu wa Ta'ala.  Hal terpenting bagi seorang muslim ialah berkeyakinan bahwa Allah tidak akan menimpakan ujian atau cobaan di luar kadar kemampuan hambaNya. Sebagaimana ditegaskan dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 286:  لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ  Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir," (QS. Al-Baqarah: 286).  Pada dasarnya pertolongan Allah sangatlah dekat. Cobaan yang Allah berikan ialah bentuk dari kecintaan kepada hambaNya. Allah enggan melihat hambaNya tersiksa di neraka. Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:  إذا أحَبَّ اللهُ قومًا ابْتلاهُمْ  Artinya: "Jika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan diuji," (HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath, 3/302. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 285).  Dai kondang KH Fikri Haikal MZ menjelaskan, kehidupan ibarat roda yang berputar, bahagia dan duka akan datang silih berganti. Manusia yang mempunyai ujian berat dan ikhlas menjalaninya menandakan bahwa manusia tersebut sangat mulia., Setiap manusia memiliki permasalahan hidup yang seolah tiada habisnya. Ada yang berhasil melewati masalah itu dengan mudah, namun tak sedikit pula yang kesulitan melaluinya.  Yang terpenting dalam menghadapi masalah ialah ikhlas dan ridha serta meyakini semua yang kita alami adalah yang terbaik menurut Allah Subhanahu wa Ta'ala.  Hal terpenting bagi seorang muslim ialah berkeyakinan bahwa Allah tidak akan menimpakan ujian atau cobaan di luar kadar kemampuan hambaNya. Sebagaimana ditegaskan dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 286:  لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ  Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir," (QS. Al-Baqarah: 286).  Pada dasarnya pertolongan Allah sangatlah dekat. Cobaan yang Allah berikan ialah bentuk dari kecintaan kepada hambaNya. Allah enggan melihat hambaNya tersiksa di neraka. Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:  إذا أحَبَّ اللهُ قومًا ابْتلاهُمْ  Artinya: "Jika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan diuji," (HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath, 3/302. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 285).  Dai kondang KH Fikri Haikal MZ menjelaskan, kehidupan ibarat roda yang berputar, bahagia dan duka akan datang silih berganti. Manusia yang mempunyai ujian berat dan ikhlas menjalaninya menandakan bahwa manusia tersebut sangat mulia.

Setiap manusia memiliki permasalahan hidup yang seolah tiada habisnya. Ada yang berhasil melewati masalah itu dengan mudah, namun tak sedikit pula yang kesulitan melaluinya.

Yang terpenting dalam menghadapi masalah ialah ikhlas dan ridha serta meyakini semua yang kita alami adalah yang terbaik menurut Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Hal terpenting bagi seorang muslim ialah berkeyakinan bahwa Allah tidak akan menimpakan ujian atau cobaan di luar kadar kemampuan hambaNya. Sebagaimana ditegaskan dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 286:

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir," (QS. Al-Baqarah: 286).

Pada dasarnya pertolongan Allah sangatlah dekat. Cobaan yang Allah berikan ialah bentuk dari kecintaan kepada hambaNya. Allah enggan melihat hambaNya tersiksa di neraka. Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إذا أحَبَّ اللهُ قومًا ابْتلاهُمْ

Artinya: "Jika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan diuji," (HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath, 3/302. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 285).

Dai kondang KH Fikri Haikal MZ menjelaskan, kehidupan ibarat roda yang berputar, bahagia dan duka akan datang silih berganti. Manusia yang mempunyai ujian berat dan ikhlas menjalaninya menandakan bahwa manusia tersebut sangat mulia.