Dari Anas ra.ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Allah SWT berfirman, ‘Wahai anak Adam (manusia), selama engkau masih mau berdo’a dan mengharapkan ampunan-Ku, pasti aku akan mengampuni dosa yang telah engkau perbuat dan Aku tidak menghiraukan sedikit banyaknya dosamu. Wahai anak Adam, sekiranya dosa kau setinggi langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, tentu Aku akan mengampuni dosa-dosamu. Wahai anak Adam, sekiranya engkau datang membawa dosa seisi bumi kepada-Ku, kemudian engkau mohon ampun kepada-Ku dan tidak menyekutukan Aku dengan apapun, pasti Aku memberi ampunan sebanyak itu pula’,” (HR.Tirmidzi ia berkata Hadits hasan shahih).
Begitulah besarnya kasih sayang Allah Swt terhadap hamba hamba-Nya. Pintu taubat selalu dibuka bagi hamba-Nya yang ingin menyucikan diri dengan mengharap ampunan-Nya.
Namun ada waktu dimana pintu taubat itu ditutup. Ada saat, dimana ampunan sudah tidak diberikan. Iman dan amal seseorang tak lagi berguna. Saat itu manusia benar benar dalam kerugian yang besar.
Pertama; ketika matahari telah terbit dari arah terbenamnya. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelumnya itu,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Musa Abdullah bin Qois Al-Asy’ari dari Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT senantiasa membentangkan Tangan-Nya pada malam hari agar orang yang berbuat kejahatan di siang hari bertaubat dan membentangkan tangan-Nya di siang hari agar orang yang berbuat kejahatan dimalam hari bertaubat; sampai saat matahari terbit dari tempat tenggelamnya,” (HR. Muslim).
Ketika matahari telah terbit dari arah tenggelamnya (arah barat), ini merupakan di antara tanda atau isyarat akan segera terjadinya kiamat. Yakni hancurnya dunia serta berakhirnya seluruh kehidupan. Maka, mulai pada saat itu pintu taubat ditutup, iman dan amal seseorang (yang belum beriman dan beramal sebelumnya) tidak lagi berguna.
Allah SWT berfirman, dalam surah Al An'am ayat ke 158 sbb : “Pada hari datangnya sebagian ayat Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu,atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imanya” ( Al-An’am (6) : 158 )
Kedua; Ketika sakaratul maut.( nyawa sudah sampai kerongkongan) Allah SWT berfirman dalam surah An Nisa' ayat ke 18 yang artinya sebagai berikut, “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang diantara mereka, (barulah) ia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku bertaubat sekarang’” ( An-Nisa’ 4 : 18 ).
Dari Abu Abdurrahman Abdullah Ibn Umar Ibn Al-Khattab dari Nabi Sholallahu alaihi Wasalam, beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama nyawanya belum sampai pada kerongkonganya,” (HR. At-Tirmidzi dan ia betkata: Hadits hasan).
Dalam Al-Qur’an juga diceritakan bagaimana Allah Swt menolak taubatnya Fir’aun saat sakaratul maut. “Dan kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia; ‘Saya percaya bahwa tidak ada ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh bani Israil, dan saya termasuk orang orang yang berserah diri (kepada Allah Swt).’ Apakah sekarang (baru kamu percaya) padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan,” (QS. Yunus(10) : 90-91).
Referensi sebagai berikut ini :