Memakan Harta Haram Bagi Penipu, Pencuri & Pelaku Riba akan mendapat Azab di dunia.Usaha yang baik dan halal merupakan hal yang terpuji dalam agama Islam, karena Allah Swt memerintahkan manusia agar berkerja dan berusaha keras, sebagaimana firman-Nya dalam surah Al Mulk ayat ke 15 sbb ini yang artinya: "Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya.Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan" (Al-Mulk 67:15).
Orang yang selama hidupnya bergelimang dengan harta yang haram akan mendapatkan balasan. Namun, ada pun balasan atau azab langsung dari Allah Swt di dunia terhadap orang yang mendapatkan harta dengan cara haram.
Larangan dalam mencari harta seperti pekerjaan, bisnis, dan semacamnya. Apa saja larangannya, Penipuan haram, korupsi haram, kolusi, riba, mencuri. Kalau harta ingin diberkahi maka hijrah, tinggalkan semua yang dilarang. Harta haram membentuk perilaku yang tidak sama dengan harta halal. Kalau harta yang dikumpulkan belum mampu mendekatkan Anda dengan Allah Swt, berarti ada yang kurang berkah dari pendapatan di harta tersebut.
Begitu juga dengan makanan haram atau yang didapatkan dengan cara yang haram. Maka ketika ada orang makan makanan haram, masuk ke perut diolah di dalam perut, beredar dengan darah dan sudah menjadi daging masuk ke telinga, di telinganya ada sumbatan yang menutup telinanya untuk mendengarkan nasihat-nasihat yang baik, sehingga tidak masuk ke dalam hatinya orang tersebut.
Rasullalah Muhammad SAW juga bersabda : "Sungguh seandainya salah seorang di antara kalian mengambil beberapa utas tali, kemudian pergi ke gunung dan kembali dengan memikul seikat kayu bakar dan menjualnya, kemudian dengan hasil itu Allah Swt mencukupkan kebutuhan hidupnya, itu lebih baik daripada meminta-minta kepada sesama manusia, baik mereka memberi ataupun tidak" (HR. al-Bukhari)
Maka ketika mendengar adzan, lanjutnya, secara duniawi tapi kalimat-kalimat baik tidak akan terdengar oleh telinganya. Melihat orang ke masjid pun tidak ada sentuhan di hatinya.Karena mata terhalang, hati tertutup, bukan karena tidak melihat dan mendengar.
Referensi sebagai berikut :