Senin, 20 Juni 2022

Doa Orang Terzalimi, Doa yang Tidak Tertolak


Doa orang terzalimi memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Doanya akan mudah diterima oleh Allah SWT, seolah-olah seperti tidak ada sesuatu yang menghalanginya. Maka dari itu, sebagai seorang muslim wajib menghindari perbuatan menzalimi orang lain. Zalim memiliki arti celaka. Secara bahasa, zalim dapat didefinisikan sebagai perbuatan yang menyebabkan orang lain teraniaya atau celaka. Perbuatan zalim memiliki efek yang buruk seperti, menghilangkan kebaikan, memutus tali persaudaraan, dan mendatangkan azab Allah SWT. 

Allah SWT sangat murka kepada umat islam yang berbuat zalim. Dalam Al-Quran Surat Al Furqan ayat 19, Allah SWT berfirman yang artinya: “Maka sungguh, mereka (yang disembah itu) telah mengingkari apa yang kamu katakan, maka kamu tidak akan dapat menolak (azab) dan tidak dapat (pula) menolong (dirimu), dan barangsiapa di antara kamu berbuat zalim, niscaya Kami timpakan kepadanya rasa azab yang besar.”

Rasulullah SAW juga senantiasa memperingatkan umatnya untuk tidak menyepelekan doa orang terzalimi. Dalam sebuah hadist juga diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Ada tiga orang yang doanya tidak tertolak: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi, Allah SWT akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman: Demi keagungan Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat.” (Hadist Hasan diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).

Pada dasarnya tidak terdapat doa khusus untuk orang yang terzalimi. Sejatinya, doa dapat dipanjatkan menggunakan bahasa kita sendiri dengan tujuan untuk meminta pertolongan Allah SWT. Tentunya, doa yang disampaikan harus sesuai ajaran dan etika berdoa menurut islam. Namun, berikut terdapat beberapa doa yang bisa diamalkan ketika mengalami kezaliman. 

Doa memohon kesabaran

Robbanaa Afrigh ‘Alainaa Shobron wa Tsabbit Aqdaamanaa wanshurnaa ‘Alal Qoumil Kaafiriin. Artinya: "Wahai Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir." (QS. Al Baqarah: 250)

Doa untuk Menghilangkan kesedihan

Bismillahir rahmaanirrahiimi waminkal faru wailaikalmustaka wabikal mustaanu walaa haula walaa quwwata illa billahi aliyyil azhiimi

Artinya: “Dari Engkaulah kelapangan, dan kepada engkaulah segala sesuatu yang perlu dimohonkan akan pertolongan, tidak ada daya dan kekuatan serta upaya hanyalah dengan pertolongan Allah semata.”

Doa orang terzalimi akan mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Untuk itu, umat Islam sangat diingatkan untuk tidak berbuat zalim kepada orang lain, bahkan kepada hewan dan tumbuhan sekalipun. Seperti diketahui, perbuatan zalim tidak dibenarkan dan pastinya dilarang oleh Allah SWT. Balasan dan ganjaran bagi orang yang zalim amat pedih di hari pembalasan. Tapi, ternyata sikap yang baik ketika kita dizalimi adalah istighfar dan melakukan muhasabah. Secara bahasa, zalim berarti celaka. Sedangkan secara istilah, zalim dapat diartikan sebagai perbuatan mencelakan orang lain dengan menggunakan cara-cara yang tidak sesuai dengan syariat agama. 

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah mengingatkan kepada umatnya untuk takut kepada doa orang terzalimi. Sebab, di momen itulah tidak ada pembatas antara orang yang terzalimi dan Allah SWT. Peluang didengar dan dikabulkannya doa mereka juga besar. Kejamnya perbuatan kezaliman, Islam melarang umatnya untuk melakukan hal tersebut. Karena hanya akan merugikan banyak orang. Tidak hanya diri orang yang dizalimi, tetapi juga masyarakat secara luas. 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya: Artinya:"Ada tiga golongan manusia yang doanya tidak akan ditolak : Orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doanya orang yang dizhalimi, Allah akan mengangkat doanya sampai di atas awan dan dibukakan pintu-pintu langit untuknya, dan Allah berfirman : Demi keagungan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu meskipun tidak serta merta," (HR. Tirmidzi dan yang lainnya, hadits ini dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani). Allah subhanahu wa ta’ala merekam peristiwa kezaliman di dalam Al-Qur’an: “kaum Fir’aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak), yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu. 

Karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab. Sungguh Tuhanmu benar-benar mengawasi.” (QS. Al-Fajr: 10-14) Ayat di atas memperlihatkan kepada kita mengenai gambaran bahwa semua bentuk kezaliman yang mereka lakukan pasti ada akhirnya. Semua dilihat oleh Allah SWT dimana pun berada. Dikutip dari buku Kumpulan Doa, Zikir & Wirid Rasulullah oleh Syaikh Sa'ad al-Qahthan, bacaan doa orang terzalimi tercantum pada Alquran surat An-Naml ayat 62. Adapun bacaan doa lengkapnya sebagai berikut:

"Amman yujiibul mudhtharra idzaa da’aahu wayaksyifussuu-a wayaj’alukum khulafaa-al ardhi ailahun ma’allahi qaliilaa maa tadzakkaruun(a)." Artinya: "Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan, apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan, dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi. Apakah di samping Allah SWT ada ilah (yang lain).  Amat sedikitlah kamu mengingat-ingat(-Nya)." 

Tak hanya itu, ada juga doa untuk menghilangkan segala kesedihan dan memohon pertolongan Allah SWT yang dapat dibaca setelah sholat, terutama sholat malam. 

Bismillahir rahmaanirrahiimi waminkal faru wailaikalmustaka wabikal mustaanu walaa haula walaa quwwata illa billahi aliyyil azhiimi Artinya: Dari Engkaulah kelapangan, dan kepada engkaulah segala sesuatu yang perlu dimohokan akan pertolongan, tidak ada daya dan kekuatan serta uaya hanyalah dengan pertolongan Allah SWT semata.” Selain itu,masih ada tiga doa orang terzalimi lainnya yang dapat diamalkan. Berikut rinciannya:

Robbanaa Afrigh ‘Alainaa Shobron wa Tsabbit Aqdaamanaa wanshurnaa ‘Alal Qoumil Kaafiriin. Artinya: "Wahai Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir." 

Doa Taubat Setelah Berbuat Zalim : Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamna lanakuunanna minal khosirin Artinya, “Wahai Pemelihara kami, sesungguhnya kami telah berbuat dhalim terhadap diri-diri kami. Dan jika Engkau tidak memberi ampunan untuk kami dan merahmati kami, sungguh benar-benar kami menjadi termasuk dari golongan orang-orang yang rugi.” 

Doa minta Ampunan Atas Kezaliman Robbi inni audzubika an as alaka maa laisalli bihi ilmun wa illam tagfirli watarhamni akum minal khosirin“ (surat Hud; 47)

Artinya: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari sesuatu yang aku tidak mengetahui hakekatnya, dan sekiranya tidak Engkau ampuni dan belas kasih niscaya aku termasuk orang-orang yang merugi." Kalau sekiranya kita secara sengaja ataupun tidak pernah berbuat zalim terhadap orang lain seperti memfitnah, menggunjing, mengadu domba ataupun yang lainnya, maka solusinya adalah segeralah meminta ampun kepada Allah ‘azza wajalla lalu meminta maaf kepada orang yang pernah kita zalimi, karena doa orang yang terzalimi mustajab, yaitu dikabulkan oleh Allah ‘azza wajalla, rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya : ”Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah SWT”. Bagi pihak yang merasa dizalimi atau orang yang terzalimi, biasanya berharap agar hukuman dan siksaan kepada orang zalim haruslah segera datang. Padahal tidak demikian. Pertama, Allah SWT sengaja membiarkan orang-orang zalim untuk melakukan praktiknya.

Hal ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada mereka agar mau bertaubat dan kembali kepada jalan yang benar. “Aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka. Sungguh rencana-Ku amat tangguh dan terencana, kuat, dan tidak ada yang menandinginya.” (QS. Al-A’raf: 183 

Kedua, adanya Istijrad. Maknanya adalah naik sedikit demi sedikit, dari bawah ke atas. Hal tersebut terjadi dalam masalah kenikmatan, kemudahan dan kemewahan, sehingga semakin membuat para pelaku zalim menjadi lalai dan jauh dari Allah SWT. “Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka.” (QS. Al-An’am: 44)

Ketiga, munculnya Tazyin. Merupakan perbuatan buruk yang terlihat indah. Para pelaku kezaliman sudah tidak merasa sedikit pun bahwa perbuatannya itu tercela, namun terlihat baik-baik saja. 

Allah SWT subhanahu wa ta’ala berfirman: “Setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan (buruk) mereka.” (QS. Al-‘Ankabut: 38) Keempat, Akhdz, yakni siksa dan azab Allah SWT. Ini merupakan fase terakhir yang akan Allah SWT berikan kepada pelaku kezaliman.

Arikel tersebut diatas penjelasan tentang doa orang terzalimi. Sebagai seorang muslim yang taat tentunya harus menjauhkan diri dari perbuatan zalim kepada orang lain. Jika sudah terlajur terjadi segera bertobat kepada Allah SWT dan meminta ridho atas orang yang pernah terzalimi tersebut sebelum terlambat, insyaAlllah dengan bertobat dan meminta ampunan sebelum nyawa belum sampai tenggorokan segera bertobat dan meminta maaf kepada orang yang terzalimmi tersebut. karena sesungguhnya manusia tempatnya salah dan zalim, Semoga dapat bermanfaat.