Senin, 20 Juni 2022

Iklas dalam bertobat


Allah SWT menciptakan makhluk-Nya hanya untuk meniti jalan ibadah kepada-Nya. Meski demikian, Allah SWT tidak pernah meletakkan kebutuhan pada ciptaan-Nya. Dalam QS adz-Dzariyat ayat 56, Allah bersabda, "Dan, Aku tidak menciptakan jin dan manu sia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku."

Ustaz Masykur Abu Mawad dah dalam kajiannya di Masjid al-Azhar, Jakarta, menyebut, umat hendaknya selalu menyelami lautan syukur setelah berlabuh di palabuhan hidayah sebagai salah satu bentuk nikmat dari Allah SWT.

"Orang yang penuh dengan rasa syukur dan berserah pada Allah akan menikmati nikmatnya dunia dan keindahan surga," kata dia.

Orang-orang yang beriman dan kuat dalam keimanannya, mereka tidak akan dicampurkan oleh Allah SWT dengan kezaliman. Hamba tersebut berhak mendapatkan kemananan dan petunjuk.

Ustaz Masykur mengingatkan jamaah bahwa tidak ada ucapan yang paling benar untuk didengar selain Alquran. Tidak ada petunjuk dan pedoman yang paling baik dan sempurna untuk diikuti selain petunjuk dari Rasulullah SAW.

Dalam HR Tirmidzi, Nabi SAW bersabda, "Dunia itu terlaknat dan segala yang terkandung di dalamnya pun terlaknat, ke cuali orang yang berzikir kepada Allah, yang melakukan ketaatan kepada-Nya, seorang 'alim atau penuntut ilmu syar'i".

Ustaz Masykur juga meng ingatkan kepada jamaah yang hadir untuk senantiasa bertobat. Na bi Muhammad SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya Allah menerima tobat seorang hamba, sela ma (ruh) belum sampai di tenggorokan".

"Pulanglah kepada Allah se belum waktu terlambat. Tidak ada dosa yang tidak diampuni oleh Allah dan Allah SWT tidak akan me no lak jika hambanya bertobat. Allah ber janji, siapa yang pulang kepa da-Nya akan diterima seba gai hamba-Nya," ujar Ustaz Masy kur.

Makna dari tobat adalah meninggalkan maksiat kepada Allah menuju mentaati Allah. Bertobat kepada Allah hukumnya wajib. Seandainya ada seorang hamba yang melakukan 100, 1000, bah kan puluhan ribu dosa, lalu ham ba itu bertobat sebanyak itu pula, Allah akan tetap menerima semua tobatnya.tobat ini memiliki beberapa syarat yang harus diketahui. Imam Nah rawi menyebut, ada tiga syarat tobat. Pertama meninggalkan dosa itu, berlepas diri darinya. Kedua menyesali perbuatan dosa. Ketiga memiliki niat kuat tidak akan mengulangi dosa itu lagi.

Ia pun menyebut, terkadang dalam hidup umat telah bertobat, tetapi belum memenuhi syaratsyarat di atas. Maka, jangan he ran jika ada seseorang yang kem bali lagi pada kemaksiatannya. Hijrah dan tobat kini menjadi sebuah tontonan atau trending, tapi bukan menjadi bagian dari ibadah. Orang yang bertobat dija di kan sebagai tontonan, padahal ia sedang menjalankan ibadah. Tobat dengan ikhlas itu susah dan sulit.

"Tobat yang benar bukan jalan di tempat. Tobat yang benar adalah setelah tobat, ia belajar. Belajar dan mendalami agama," ujar Ustaz Masykur. Dalam bertobat, Ustaz Masy kur meminta jamaah untuk mempelajari kisah hidup dari Nabi Adam. Manusia pertama di bumi itu segera mencari hidayah atau ilmu setelah berbuat dosa.

Ada beberapa penyebab se orang hamba tidak bisa merasakan kenikmatan dari bertobat. Penyebab pertama karena ia ingin tobatnya dipuji oleh orang lain. Orang bisa masuk surga dengan hati yang ikhlas dan bertobat.

Alasan lainnya karena setelah bertobat, hamba ini tidak mau belajar agama dan tidak mengerti tentang akidah. Jangan sampai karena tidak memiliki ilmu, ke mu dian ia melakukan dosa, ia menganggap Allah tidak akan mengampuni dia. Padahal, Allah Maha Pengampun.

"Penyebab lain tobat seseorang tidak sempurna adalah ter tipu dengan diri sendiri dan meng anggap dirinya sudah suci," ujar Ustaz Masykur.

Alasan terakhir, yaitu me nung gu dosa baru tobat. Nabi Mu hammad SAW yang tekah di angkat dosanya oleh Allah dan di jamin tidak akan pernah ber buat dosa, sehari-harinya bertobat bahkan 70 sampai 100 kali