Sabtu, 16 Juli 2022

Dampak Memakan Harta Haram

Ilustrasi : Dampak Memakan Harta Haram

Dampak Memakan Harta Haram,  berbagai bentuk makanan tidak halal disajikan di lingkungan kita. Para pedagang yang menjual makanan pun kurang memperhatikan bahan yang diolah, padahal sangat besar efek dari memakan dari jenis panganan haram. Berikut akan diterangkan dampak langsung dan tidak langsung dalam mengkonsumsi makanan haram. 

Berbagai bentuk makanan tidak halal disajikan di lingkungan kita. Para pedagang yaang menjual makanan pun kurang memperhatikan bahan yang diolah, padahal sangat besar efek dari memakan dari jenis panganan haram. Berikut akan diterangkan dampak langsung dan tidak langsung dalam mengkonsumsi makanan haram.

1.  Tidak Diterima Amalan-nya

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam bersabda, "Ketahuilah bahwa suapan haram jika masuk ke dalam perut salah satu dari kalian, maka amalannya tidak diterima selama 40 hari." (HR At-Thabrani).

2.  Tidak Terkabul Doa

Sa'ad bin Abi Waqash bertanya kepada Rasulullan Shallallahu Alaihi Wassallam, "Ya Rasulullah, doakan saya kepada Allah agar doa saya terkabul." Rasulullah menjawab, "Wahai Sa'ad, perbaikilan makananmu, maka doamu akan terkabulkan." (HR At-Thabrani).

Disebutkan juga dalam hadis lain bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam bersabda, "Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan, "Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!" Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu?" (HR Muslim).

3.  Mengikis Keimanan Pelakunya

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam bersabda, "Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk seorang mukmin." (HR Bukhari Muslim).

4.  Mencampakkan Pelakunya ke Neraka

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam bersabda, "Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali neraka lebih utama untuknya." (HR At Tirmidzi).

5.  Mengeraskan Hati

Imam Ahmad pernah ditanya, apa yang harus dilakukan agar hati mudah menerima kesabaran, maka beliau menjawab, "Dengan memakan makanan halal." (Thabaqat Al Hanabilah : 1/219).

At Tustari, seorang mufassir juga mengatakan, "Barangsiapa ingin disingkapkan tanda-tanda orang yang jujur (shiddiqun), hendaknya tidak makan, kecuali yang halal dan mengamalkan sunnah," (Ar Risalah Al Mustarsyidin : hal 216). 

"Sesungguhnya Allah Swt senang melihat hambaNya bersusah payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal". (HR. Ad-Dailami).

Referensi sebagai berikut ini ;