Rabu, 27 Juli 2022

Doa di Sujud Terakhir, InsyaAllah Dikabulkan Allah Swt

Doa merupakan salah satu cara umat Islam berkomunikasi dengan Allah SWT. Saat berdoa, kaum muslimin dapat memanjatkan harapan dan mendekatkan diri kepada pencipta-Nya. Meski bisa dilakukan kapan pun, ada keistimewaan tersendiri saat melakukan doa di sujud terakhir. Banyak manfaat yang akan dirasakan saat berdoa. Berdoa juga baiknya dilakukan saat waktu-waktu mustajab.

Oleh karena itu, Rasulullah SAW bersabda: “Tiada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain dari berdoa kepada-Nya, ketika kita dalam keadaan lapang.” (HR Al-Hakim).

Hukum Doa di Sujud Terakhir

Anjuran doa sujud terakhir, tercatat dalam hadis HR Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i, yang berbunyi:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

Artinya, “Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, ‘Momentum terdekat seorang hamba dan Tuhannya adalah ketika sujud. Oleh karena itu, perbanyaklah doa saat itu,’” (HR Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i).

Mengenai hukum doa di sujud terakhir, Syaikh ‘Abdullah Al-Jibrin rahimahullah menjelaskan:

“Aku tidak mengetahui adanya dalil yang menganjurkan untuk memperlama sujud terakhir dalam salat. Akan tetapi, memang sebagian imam melakukan seperti ini sebagai isyarat pada makmum bahwa ketika itu adalah raka’at terakhir atau ketika itu adalah amalan terakhir dalam salat."

"Karenanya, mereka pun memperpanjang sujud ketika itu. Dari sinilah, mereka maksudkan agar para jama’ah tahu bahwa setelah itu adalah duduk terakhir yaitu duduk tasyahud akhir."

"Namun alasan semacam ini tidaklah menjadi sebab dianjurkan memperpanjang sujud terakhir ketika itu." (Fatawa Syaikh Ibnu Jibrin, Ahkam Qoth’ush Shalah, Fatawan no. 2046).

Lalu, bagaimana dengan doa di sujud terakhir yang berdasarkan salah satu ayat Alquran? Jawabnya adalah tidak masalah.

Seseorang diperbolehkan berdoa dengan doa yang bersumber dari salah satu ayat dari Alquran, sebab niatnya bukan untuk tilawah Alquran, namun untuk berdoa.

Dalam keterangan dari para ulama dikatakan: “Dari riwayat Baro’ bin ‘Azib, ia berkata, ‘Aku pernah salat bersama Nabi SAW. Aku mendapati bahwa berdiri, ruku’, sujud, duduk beliau sebelum salam dan berpaling, semuanya hampir sama (lamanya)’."

"Inilah yang benar. Akan tetapi ada tempat do’a selain sujud yaitu setelah tasyahud. Nabi SAW ketika mengajarkan bersabda: ‘Kemudian setelah tasyahud, terserah padamu berdo’a dengan doa apa saja’. Maka berdo’alah ketika itu sedikit atau pun lama setelah tasyahud akhir sebelum salam.” (Fatawa Nur ‘ala Ad Darb).

Ini menjadi alasan bolehnya doa di sujud terakhir asal tidak melewatkan bagian lain, yakni salat dengan jangka waktu yang sama.

Hal ini seperti pada bagian salat seperti rukuk dan duduk di antara dua sujud, sehingga tidak kehilangan doa di bagian-bagian istimewa tersebut.

Rekomendasi Doa di Sujud Terakhir

Itu melibatkan tujuh anggota badan yang berasal dari ucapan atau tindakan Nabi Muhammad SAW atau hadits.

Doa saat sujud menjadi salah satu waktu terbaik. Sebab, sujud digambarkan sebagai wujud kepasrahan dan tunduk akan kuasa-Nya.

Sujud juga sebagai pengungkapan permohonan dengan penuh kesungguhan dalam pengakuan sebagai hamba yang lemah.

Ada beberapa doa di sujud terakhir yang bisa diucapkan, seperti:

1. Doa Sujud Rasulullah

sujud adalah salah satu rukun salat.

Itu melibatkan tujuh anggota badan yang berasal dari ucapan atau tindakan Nabi Muhammad SAW atau hadits.

Doa saat sujud menjadi salah satu waktu terbaik. Sebab, sujud digambarkan sebagai wujud kepasrahan dan tunduk akan kuasa-Nya.

Sujud juga sebagai pengungkapan permohonan dengan penuh kesungguhan dalam pengakuan sebagai hamba yang lemah.

Ada beberapa doa di sujud terakhir yang bisa diucapkan, seperti:

1. Doa Sujud Rasulullah

Berikut ini rangkaian doa sujud terakhir dan rukuk yang dipanjatkan oleh Nabi Muhammad SAW menurut Imam Muslim, melansir dari NU Online.

Sayyidatina Aisyah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW memperbanyak doa berikut ini ketika rukuk dan sujud.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي

Subhānakallāhumma rabbanā wa bi hamdik. Allāhummaghfir lī.

Artinya, “Maha Suci Engkau ya Allah, Tuhan kami. Segala puji bagi-Mu wahai Tuhanku. Ampunilah dosaku.”

2. Doa Rukuk dan Sujud

Suatu malam, Sayyidatina Aisyah RA sedang mencari Nabi kemudian ia mengatakan, "Kupikir beliau pergi untuk menemui salah seorang istrinya. Setelah kucari dan ku kembali, ternyata aku mendapatinya sedang rukuk atau sujud."

Dalam sujudnya itu, Nabi Muhammad SAW memanjatkan doa sebagai berikut:

سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

Subhānaka wa bi hamdik. Lā ilāha illā anta.

Artinya: “Maha Suci Engkau. Segala puji bagi-Mu. Tiada tuhan selain Engkau.”

Selain itu, Sayyidatina Aisyah RA juga menjelaskan bahwa Rasulullah SAW membaca bacaan lainnya ketika sujud dan rukuk, yakni:

سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ

Subbūhun quddūsun rabbul malā’ikati war rūh.

Artinya, “Maha bersih dan Maha Suci (Engkau), Tuhan malaikat dan roh (malaikat besar/Jibril/makhluk lain yang tidak terlihat oleh malaikat).”

3. Sujud untuk Ampunan Dosa

Adapun berikut ini doa sujud terakhir menurut Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Sahabat Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW berdoa dalam sujudnya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ وَجِلَّهُ وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ

Allâhummaghfirlî dzanbî kullah, diqqahû wa jillah, wa awwalahû wa âkhirah, wa ‘alâniyatahû wa sirrah.

Artinya, “Tuhanku, ampunilah aku dari segala dosa baik kecil maupun besar, awal maupun akhir, dan dosa yang terang-terangan maupun yang tersembunyi.”

4. Sujud untuk Bertaubat

Selain itu, Sayyidatina Aisyah RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW sebelum wafat memperbanyak baca doa di sujud terakhir sebagai berikut dalam sujudnya:

سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Subhānaka wa bi hamdik. Astaghfiruka wa atūbu ilaik.

Artinya, “Maha Suci Engkau (ya Allah). Segala puji bagi-Mu. Aku memohon ampunan kepada-Mu. Aku bertobat kepada-Mu.”

Tak hanya itu, Sayyidatina Aisyah RA juga mengungkapkan bahwa sejak diturunkannya Surat An-Nashr menjelang wafatnnya, ia belum pernah melihat Rasulullah SAW salat membaca doa di sujud terakhir ini:

سُبْحَانَكَ رَبِّي وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي

Subhānaka rabbī wa bi hamdik. Allāhummaghfir lī.

Artinya, “Maha Suci Engkau, Tuhanku. Segala puji bagi-Mu. Ya Allah, ampunilah dosaku.”

Selain itu, Sayyidatina Aisyah RA pun turut mengatakan bahwa Rasulullah SAW memperbanyak baca doa ketika sujud:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

Subhānallāhi wa bi hamdih. Astaghfirullāha wa atūbu ilaih.

Artinya, “Maha Suci Allah. Segala puji bagi-Nya. Aku memohon ampunan kepada Allah. Aku bertobat kepada-Nya.”

5. Rangkaian Doa Lain

Tidak sebatas itu, ada pula doa di sujud terakhir lainnya yang tak kalah baik untuk diamalkan.

Berikut beberapa doa yang bisa diketahui::

Doa diampuni dosa yang telah lalu. “Ya Allah ampunilah dosa-dosaku semua, baik yang halus atau yang jelas, yang awal dan yang akhir, dan yang terang-terangan dan yang tersembunyi.” (HR Muslim).

Doa diwafatkan dalam husnul khotimah. “Ya Allah aku meminta kepada-Mu husnul hotimah.”

Doa agar diberikan kesempatan taubat sebelum wafat. “Ya Allah berilah aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat.”

Doa agar hati ditetapkan di atas agama-Nya. “Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.”

Doa istiqomah dalam ibadah. “Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 8).

Waktu Mustajab Berdoa

Allah SWT mencintai hamba yang berdoa kepada-Nya.

Allah SWT berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS Ghafir: 60).

Di antara usaha yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan waktu-waktu tertentu yang dijanjikan oleh Allah SWT bahwa saat berdoa dalam waktu tersebut dikabulkan atau waktu yang mustajab, yakni:

Sahur atau Sepertiga Malam Terakhir

Allah SWT berfirman: “Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan.” (QS Adz Dzariyat: 18).

Berbuka Puasa

Rasulullah SAW bersabda: ”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi,” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban).

Malam Lailatul Qadar

Dalam sebuah hadis, Aisyah RA berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar?"

"Beliau bersabda: Berdoalah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni,’ artinya: ‘Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku’.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah).

Adzan Berkumandang

Rasulullah SAW bersabda: “Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang.” (HR Abu Daud).

Antara Adzan dan Iqamah

Rasulullah SAW bersabda: “Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak.” (HR Tirmidzi).

Saat Sujud dalam Salat

Rasulullah SAW bersabda: “Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu.” (HR Muslim).

Sebelum Salam saat Salat Wajib

Rasulullah SAW bersabda: “Ada yang bertanya: Wahai Rasulullah, kapan doa kita didengar oleh Allah? Beliau bersabda: “Di akhir malam dan di akhir salat wajib’.” (HR Tirmidzi).

Pada Hari Jum’at

Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah RA dia berkata: “Rasulullah menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda: ‘Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut.” (HR Bukhari dan Muslim).

Ketika Turun Hujan

Rasulullah SAW berkata: “Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun.” (HR. Al Hakim).

Ketika Hari Arafah

Rasulullah SAW bersabda: “Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah.” (HR At-Tirmidzi).

Ketika Perang

Doa yang dipanjatkan saat perang juga termasuk yang mudah dikabulkan oleh Allah SWT.

Ketika Meminum Air Zam-zam

Rasulullah SAW bersabda: “Khasiat Air Zam-zam itu sesuai niat peminumnya.” (HR Ibnu Majah).

Mudah-mudahan dengan memperbanyak doa di sujud terakhir akan segera mewujudkan harapan yang diucapkan saat salat


Banyak umat manusia cepat putus asa saat menghadapi persoalan Bahkan, sering Kkita temui kasus bunuh diri yang sebetulnya dilatarbelakangi persoalan sepele. Padahal, kalau kita tekun berdoa dan tawakal memohon pertolongan Allah SWT, Allah akan mengabulkannya. Namun, ada tata cara dalam memohon bantuan Allah SWT.

Waktu pagi merupakan waktu yang istimewa. Allah memberikan kesempatan pada makhluk-Nya untuk berdoa, memohon kepada-Nya agar berdoa dan berusaha di waktu pagi, untuk kehidupannya yang lebih baik.

Oleh sebab itu, setiap manusia dipinta untuk berusaha dengan bekerja keras saat tiba waktu pagi. Tidak boleh timbul rasa malas-malasan dan enggan mau mengais rezeki untuk masa depannya.

Beberapa doa waktu pagi yang bisa menjadi amalan peserta setelah Anda berusaha adalah sebagai berikut: 

Doa Mengawali Pagi Hari Agar Terbebas dari Gangguan Setan:

أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

'Auzdubillahis samii'il 'aliimi minasy syaithoonir rojiimi

Artinya: "Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk". Dzikir dan doa tersebut dibaca tiga kali.

Doa pagi hari lainnya yang bisa diamalkan yakni:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ

Allahumma anta rabbii laa ilaha Illa anta khalaqtanii wa ana 'abduka wa ana 'ala 'ahdika, wawa'dika mas tatho'tu, a'dzubika min syarri maa shona'tu, abuu ulaka bini'matika 'alayya wa abu u bidzanbi faghfirli. Fainnahu laa yaghfiru dzunuuba Illa anta.

Artinya: "Ya Allah! Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku dan aku adalah hambaMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau."

Keutamaan Doa Pagi Hari:

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ الزُّبَيْرِيُّ، حَدَّثَنَا خَالِدٌ -يَعْنِي: ابْنَ طَهْمَان، أبو العلاء الخَفَّاف-حدثنا نافع ابن أَبِي نَافِعٍ، عَنْ مَعقِل بْنِ يَسَارٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "من قَالَ حِينَ يُصْبِحُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ: أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، ثُمَّ قَرَأَ ثَلَاثَ آيَاتٍ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْحَشْرِ، وَكَّل اللَّهُ بِهِ سَبْعِينَ أَلْفَ مَلَكٍ يُصَلُّونَ عَلَيْهِ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ مَاتَ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ مَاتَ شَهِيدًا، وَمَنْ قَالَهَا حِينَ يُمْسِي كَانَ بِتِلْكَ الْمَنْزِلَةِ".

Artinya: "Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az-Zubairi, telah menceritakan kepada kami Khalid (yakni Ibnu Tahman alias Abul Ala Al-Khaffaf), telah menceritakan kepada kami Nafi ibnu Abu Nafi, dari Maqal ibnu Yasar, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Barang siapa mengucapkan doa ini di waktu pagi hari sebanyak tiga kali, yaitu: "Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk, " kemudian membaca pula tiga ayat dari akhir surat Al-Hasyr, maka Allah memerintahkan kepada tujuh puluh ribu malaikat untuk memohonkan ampunan baginya hingga petang hari. Dan jika ia mati di hari itu, maka ia mati sebagai syahid. Dan barang siapa yang mengucapkannya di kala petang hari, maka ia beroleh kedudukan yang seperti itu". (HR. Turmuzi).

Semoga bermanfaat bagi kita semua. Dan semoga Allah memberikan karunia yang besar dalam bentuk rezeki yang halal, banyak, serta berkah. Amin

Referensi sebagai Berikut ini ;