Sihir memang ada di dalam islam, sering dikisahkan di dalam Al Qur'an kisah para nabi, bagaimana cara menangkalnya. Memang ada beberapa gejala-gejala sihir pemisah ini, di antaranya sebagai berikut:
- Membalikan keadaan secara tiba-tiba dari cinta menjadi benci.
- Munculnya keraguan yang sangat banyak di antara dua belah pihak.
- Tidak ada yang bisa menerima alasan.
- Memperbesar sebab-sebab perselisihan, meski sebenarnya hanyasebab kecil.
- Membalikan atau merubah rupa wajah suami dimata isterinyadan rupa wajah isteri di suaminya. Dalam hal ini, seseorang suami akan melihat isterinya tampak begitu buruk –meski isterinya itu termasuk wanita cantik, padahal hakikatnya, syaitanlah yang ditugasi untuk melakukan sihiritu yang telah merubah rupa wajah isterinya dalam wujud yang sangat buruk. Demikian juga dengan isterinya, dia melihat wajah suaminya tampak begitu menakutkan dan menyeramkan.
- Kebencian kedua belah pihak yang disihir kepada tempat yang didiami oleh masing-masing pihak.
- Kebencian kedua belah pihak yang disihir kepada tempat yang didiami oleh masing-masing pihak. Karenanya, seorang isteri akan merasa jika seorang suami di luar rumah, maka ia tampak dalam kondisi psikologi yang sangat baik, tetapi jika masuk rumah, jiwa nya akan merasa tertekan.
Al-Hafidz Ibnu Katsir Rahimahullah mengatakan: “Sebab pemisahan antara suami isteri akibat sihir adalah bayangan suami atau isteri terhadap masing-masing pihak dari keduanya, berupa pemandangan atau akhlak yang sangat buruk dan sebab-sebab lain semisalnya yang menyeret kepada perceraian.”
Allah Swt telah mensyari’atkan kepada hamba-hambaNya supaya mereka menjauhkan diri dari perbuatan dan kejahatan sihir. Allah juga menjelaskan tentang bagaimana cara menjaga diri dari upaya sihir dan tentang pengobatan sihir bila telah terjadi. Ini merupakan rahmat dan kasih sayang Allah, kebaikan dan kesempurnaan nikmatNya kepada kita semua.
Yang paling penting untuk kita lakukan dalam melawan sihir ini adalah usaha menjauhkan diri dari bahaya sihir itu sendiri sebelum terjadi. Cara yang paling penting dan bermanfaat ialah penjagaan dengan melakukan dzikir yang disyari’atkan, membaca do’a dan ta’awwudz sesuai dengan tuntunan Rasulullah ‘Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Nabi mengajarkan kepada keponakannya yakni Ibnu Abbas: “Wahai anak, jagalah Allah (selalu ingat Allah dalam hatimu), tentu Allah akan menjagamu” (Hadist Sohih riwayat Imam Turmudzi).
Maka dengan banyak mengingat Allah Swt, insyaAllah kita akan dijaga oleh Allah dari segala kejahatan makhluk ciptaan Allah. Allahu alam. Mudah mudahan jawaban yang singkat ini bermanfaat bagi semua.
Referensi sebagai berikut ini :