Senin, 18 Juli 2022

Memaafkan dan meminta maaf atas segala kesalahan yang diperbuat

Seluruh manusia pasti punya salah disengaja maupun tidak disengaja. Salah kepada setiap insan manusia apalagi salah kepada Allah SWT. Kita sering melupakan perintah dan larangan yang diberikan oleh Allah SWT. Namun Allah Maha Pengampun sehingga seluruh kesalahan-kesalahan kita diampuni oleh Allah SWT.

Banyak waktu dan kesempatan selama hidup di dunia ini untuk meminta ampun kepada Allah SWT dan telah di jelaskan di banyak hadis dan Al Qur’an. Dari salat wajib 5 waktu ke salat wajib lainnya, dari Jumat ke Jumat dan dari Ramadhan ke Ramadhan dapat menghapus dosa-dosa kita. Selain itu kita bisa bermujat di Salat Tahajut atau pada Salat Taubah. Bulan Ramadhan juga merupakan bulan yang penuh ampunan.

Di penghujung bulan Ramadhan tentunya kita bersedih karena akan ditinggalkan bulan yang penuh rahmat dan penuh Ampunan. Sesaat lagi kita akan merayakan Idul Fitri. Menjadi manusia yang bersih dari dosa. Karena selama setahun tentunya kita banyak melakukan kesalahan. Kesalahan kepada orang tua kita, istri/suami, anak-anak, tetangga, sahabat, saudara atasan atau bawahan maupun orang-orang yang kita tidak kenal.

Mungkin kita pernah berkata kasar atau berkata yang membuat orang lain tersinggung, menyakiti hati orang lain, tidak sabar sehingga menyulut emosi dan perbuatan-perbuatan yang membuat kita iri dan dendam. Beberapa minggu ini saja banyak berita yang tentu sangat memperihatinkan. 

Berita pembunuhan dengan memberikan sianida, seorang keluarga pasien melakukan tindakan kekerasan terhadap perawat dan masih banyak berita lainnya. Memaafkan tentu bukan lah sesuatu yang mudah apalagi menyangkut hati dan harga diri.

“Adalah Rasulullah SAW orang yang paling bagus akhlaknya: beliau tidak pernah kasar, berbuat keji, berteriak-teriak di pasar, dan membalas kejahatan dengan kejahatan. Malahan beliau pemaaf dan mendamaikan,” (HR Ibnu Hibban).

Sungguh indah jika kita mengikuti akhlak Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis tersebut menerangkan bahwa akhlak Nabi Muhammad SAW sungguh mulia. Banyak cerita atau kisah yang patut di contoh tentang bagaimana Nabi Muhammad SAW memaafkan musuh-musuhnya atau orang-orang yang telah menyakitinya. Namun semua perbuatan yang telah mereka lakukan kepada Nabi Muhammad SAW dibalas dengan kebaikan. Dengan kebaikan itulah maka banyak musuh-musuh Nabi ataupun orang yang pernah menyakiti Nabi menjadi masuk Islam. Idul Fitri menjadi salah satu momentum untuk saling memaafkan. Jika semua saling memaafkan tentunya dunia ini akan menjadi damai. Tidak ada konflik, dendam, iri, dan dengki. Referensi sebagai berikut ini ;