Ibadah Itu Mudah, Yang Sulit Istiqomah, Berbuat baik dan beribadah itu mudah. Yang sulit itu istiqomah. Pernahkah kamu tiba-tiba ingin shalat tahajud? Pernahkah kamu tiba-tiba ingin puasa Senin Kamis? Insya Allah saat muncul keinginan tersebut, maka kamu segera melaksanakannya. Namun setelah tahajud itu, apakah kamu istiqomah melakukannya? Setelah melaksanakan puasa sunnah, apakah menjadi rutinitas? Seringkali di sini persoalannya.
Istiqomah dalam beribadah lebih sulit dibanding ibadah itu sendiri. Karena istiqomah memerlukan stamina rohani yang tinggi. Tidak banyak orang yang dianugerahi oleh Allah SWT untuk bisa istiqomah. Namun barang siapa yang dianugerahinya, maka dialah orang yang beruntung. Sulitnya istiqomah bukan berarti kita menyerah dan pasrah begitu saja.
Allah SWT memerintahkan kita untuk bertakwa kepada-Nya dengan sebenar-benarnya takwa. Dalam ayat lain Allah SWT memerintahkan kita untuk bertakwa dengan dengan sekemampuan kita. Hal ini menunjukan bahwa kita harus tetap berusaha untuk istiqomah. Lantas apa balasan bagi seseorang yang berhasil istiqomah?
Dalam QS. Fushilat: 30 Allah SWT berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.”
Menurut ayat di atas, ada dua hal yang bisa didapat buah dari istiqomah. Pertama adalah hilangnya rasa takut dan sedih hati. Rasa takut dan sedih bisa membuat kehidupan dipenuhi dengan keresahan dan kegelisahan. Sebaliknya seorang mukmin yang istiqomah maka kehidupannya akan tenang.
Kehidupan tenang tanpa kesedihan bukan berarti tanpa masalah. Tidak ada manusia di dunia ini yang tidak mempunyai masalah. Namun adanya masalah bisa dia hadapi dengan tenang. Setiap masalah yang datang bisa disikapi dengan proaktif. Sikap ini melahirkan kebahagiaan di dunia.
Balasan kedua bagi orang yang istiqomah adalah memperoleh surga di akhirat. Surga merupakan balasan Allah di akhirat bagi orang-orang yang beriman dimana di dalamnya terdapat berbagai macam kenikmatan. Tak hanya kenikmatan duniawi, namun kenikmatan ukhrawi lah yang hakiki di surga. Yakni kenikmatan melihat Allah SWT secara langsung.
Referensi sebagai berikut ini ;